Ice Breker.docx

  • Uploaded by: Mira Dewi Kusuma
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Ice Breker.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 988
  • Pages: 4
1. Siapa Dia? Langkah-langkah : a. Minta semua anak untuk berdiri dan membentuk lingkaran b. Minta seorang anak untuk memperkenalkan nama dan satu hal lain mengenai dirinya dalam bentuk satu kalimat pendek (menyebut, hobi, atau tempat tinggal), misal: Nama saya Retno, hobi baca buku. c. Mintalah anak kedua untuk mengulang kalimat anak pertama, baru kemudian memperkenalkan dirinya sendiri, misal : teman saya Retno, hobi baca buku, saya Rahnat, hobi main catur. d. Anak ketiga harus mengulang kalimat 2 anak sebelumnya sebelum memperkenalkan diri, demikian seterusnya sampai seluruh anak memperoleh gilirannya. e. Apabila anak tidak dapat mengingat nama dan apa yang dikatakan 2 anak lainnya, maka ia harus menanyakan langsung pada yang bersangkutan: ‘siapa nama Anda?’ atau ‘siapa nama Anda dan apa hobi Anda?’ 2. Kisah Angka-Angka Permainan ini dipakai agar anak mengenal satu sama lain dengan cara santai dan menghapuskan kekakuan. Langkah-langkah : a. Mintalah seluruh anak berhitung dari nomor 1 dan seterusnya sampai selesai (habis) b. Minta setiap anak mengingat nomor urutnya masing-masing dengan baik, jika perlu lakukan pengujian dengan menyebut secara acak beberapa angka dan minta anak yang disebut nomornya untuk menyahut ‘ya’!, atau tunjuk beberapa orang anak secara acak dan tanyakan ia nomor urut berapa. c. Tegaskan sekali lagi apakah mereka benar – benar mengingat nomor urutnya masing – masing. d. Setelah yakin, jelaskan bahwa Anda akan menyampaikan suatu berita atau suatu cerita tertentu di mana dalam sepanjang cerita itu akan disebut sejumlah angka – angka. Anak yang disebut angka atau nomor urutnya diminta segera berdiri dan langsung meneriakkan namanya keras – keras kepada seluruh anak lain. Jika terlambat 3 detik, anak dikenakan hukuman ramai – ramai oleh anak lain. e. Tanyakan kepada anak apakah mereka paham peraturan tersebut?, jika perlu ulangi sekali lagi dan berikan contoh. f. Mulai bercerita, misalnya : saudara – saudara, latihan ini sebenarnya sudah direncanakan sejak lima bulan yang lalu, tapi karena beberapa hal, barulah tiga bulan yang lalu ada kejelasan dan kemudian dipersiapkan oleh delapan orang panitia ……….. dst. Atau cerita lain yang Anda karang sendiri pada saat itu ( yang penting, dalam cerita itu

ada disebutkan angka – angka nomor urut anak setiap satu kalimat atau setiap selang satu menit ). g. Lakukan sampai separuh anak tersebut nomornya atau seluruhnya (bergantung kepada kecepatan Anda dan anak dan sesuai dengan waktu yang tersedia) h. Lakukan diskusi dengan anak tentang apa makna permainan ini dan dapat digunakan untuk apa saja dalam kegiatan latihan, termasuk perasaan – perasaan anak sendiri. i. Simpulkan 3. Mencari Jodoh Langkah-langkah : a. Buatlah kalimat pendek yang berhubungan dengan materi pelajaran yang akan diberikan , misal : Bersama Membangun Kepedulian. Kalimat yang dibuat sebanyak setengah dari jumlah anak, kalau anak 20 orang, harus disediakan 10 kalimat. b. Pecahlah kalimat tersebut ke dalam dua bagian dan ditulis di kertas, satu kertas berisi kalimat “Bersama Membangun” dan satu kertas berisi kata “Kepedulian”. c. Gulunglah kedua kertas yang berisi tulisan tadi. d. Bagikan kertas – kertas tergulung yang sudah disiapkan sebanyak jumlah anak (apabila anak ganjil, satu orang berpasangan dengan pemandu sendiri ) e. Minta anak untuk membuka gulungan kertas masing – masing dan membaca isinya yaitu sepotong kalimat yang belum lengkap. f. Minta anak untuk mencari pasangannya masing – masing agar kalimat itu menjadi lengkap. g. Minta setiap pasangan berkenalan dan mendiskusikan arti kalimat tersebut. h. Minta anak berkumpul lagi dan meminta setiap pasangan memperkenalkan pasangannya dan menyampaikan arti kalimat kepada anak yang lain. 4. Berdirilah Jika ………… Langkah-langkah : a. Minta semua anak untuk duduk membentuk lingkaran, lalu pemandu berdiri di tengah. b. Jelaskan kepada anak bentuk permainannya, yaitu setiap pemandu mengucapkan kalimat, anak mengucapkan kalimat, anak diminta berdiri apabila kalimat itu sesuai dengan dirinya; misal : “ Keluarga saya adalah keluarga pedagang….. “; “ Saya seorang perempuan yang berani bicara di depan publik……. “ dsb.

c. Ucapkan kalimat – kalimat yang relevan dengan keadaan anak (jangan sampai ada anak yang tidak pernah berdiri), contoh – contoh kalimat misalnya : 1) Saya adalah petugas lapangan 2) Saya lahir di pedesaan 3) Saya lahir di kota besar 4) Saya memiliki hobby membaca, dsb 5) Setelah selesai, minta seluruh anak untuk memperkenalkan nama, asal, dan hal lain yang berkenaan dengan dirinya secara singkat. 6) Game untuk menghangatkan, kerjasama dan komunikasi 5. Menghitung Mundur Dalam pendampingan terhadap kelompok belajar di tengah masyarakat atau siswa, kita sudah biasa menganggap bahwa masyarakat atau siswa hanyalah penerima informasi, dan bukan pemberi atau sumber informasi. Mengubah kebiasaan atau cara pandang yang sudah lama kita miliki, merupakan hal sulit. Kita biasanya selalu menggunakan kacamata kita. Kita menggunakan bahasa, simbol, gambar, informasi dan teknologi yang berasal dari ‘kebudayaan’ kita. Kita tidak memperhatikan apa kesulitan yang dialami masyarakat atau siswa untuk menerima hal–hal yang tidak biasa bagi mereka. Sebenarnya, program yang kita kembangkan perlu dinilai menurut kacamata masyarakat atau siswa, berdasarkan apa yang mereka butuhkan, dengan cara yang mudah diterima mereka. Langkah – langkah : a. Minta anak untuk berdiri mambentuk suatu lingkaran. Setiap anak menghitung secara bergiliran mulai dari 1 sampai 50 (atau sejumlah anak) b. Pada saat menghitung, minta anak memenuhi peraturan : setiap angka ‘tujuh’ atau ‘ kelipatan tujuh’, angka itu tidak disebutkan, melainkan diganti dengan tepuk tangan. c. Apabila ada anak yang salah melaksanakan tugasnya, maka permainan dimulai dari awal. d. Sesudah 3 – 4 ronde, permainan tahap 1 selesai e. Permainan tahap – 2 dimulai dengan cara yang sama seperti di atas, tetapi hitungannya dimulai dari angka 50 mundur terus sampai dengan angka 1. Peraturan yang diterapkan juga sama, yaitu setiap angka ‘tujuh’ atau angka ‘kelipatan tujuh’ , angka itu tidak disebutkan, melainkan diganti dengan tepuk tangan. f. Setelah 3-4 ronde, permainan selesai. g. Minta anak untuk mendiskusikan : (1) Manakah yang lebih baik banyak terjadi kesalahan, cara 1 atau cara 2 ? (2) Mengapa demikian ? (3) Kira-kira, apa hubungannya permainan ini dengan cara kerja kita dalam kelompok belajar atau di tengah – tengah kehidupan masyarakat

kita ( apakah mudah mengganti kebiasaan pendekatan dari atas dengan yang dari bawah ) ?

Related Documents

Ice
July 2020 27
Ice
May 2020 27
Ice
November 2019 49
Ice
October 2019 46
Ice
August 2019 45
Ice
November 2019 35

More Documents from ""

Ice Breker.docx
May 2020 11
Tm 1 Mual Muntah.docx
December 2019 17
4 Implan.docx
December 2019 23
Siti Rohmatun P1337424314002
December 2019 25