Hk Untuk Prov .pdf

  • Uploaded by: Antonia Rizky
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Hk Untuk Prov .pdf as PDF for free.

More details

  • Words: 1,243
  • Pages: 34
HIPOTIROID KONGENITAL (Sporadik) TIM SHK UKK Endokrinologi Anak PP – IDAI Pokjanas SBBL – Untuk HK

Ilustrasi Kasus •  Anak Perempuan •  Usia 2 tahun •  Keterlambatan Umum

Riwayat sakit / klinis •  •  •  •  •  •  • 

Reflek isap saat bayi buruk Kepandaian motorik oral buruk Anak Mdak akMf (manis sejak bayi) KonsMpasi Kulit kering Lidah sering menjulur (Macro Glossia) Perkembangan mental Intelegensi : terlambat

Antropometri •  Berat badan (2 thn) : 10 Kg (
Pemeriksaan Fisik

Kepala

•  Bentuk kepala biasa, kelainan (-) •  Dismorfik (+), Macroglosia (+), ConjuncMva pucat

Dada

•  Paru-2 : simetris, vesiculer, rh (-) •  Suara jtg normal,

Perut

•  Bentuk, biasa, Lien (h), Hepar (h), Hernia umbilikalis (+),

Pemeriksaan Fisik & Lab.

Extremitas

•  Hangat, kulit kering, perfusi baik •  Hipotoni (+), edema (+)

Laboratorium

•  Darah: Hb 7,7 gr/dL, Ht 23,2%, LED 40mm/ 1jam,lain-2 dbn •  FT4: 0.11µg/dL ; TSH : 142. µIU/dL

Fe(SI)-TIBC

•  Serum Iron : 47 µg/dL (29-91), TIBC : 261µg/dL(228-428); Saturasi Transferin 18% (15-45); FerriMn : 77,1ng/mL (30-400)

Kesimpulan •  Kasus : •  à WD/ HipoMroid Kongenital dan Anemia.

Masalah kasus DIAGNOSIS TERLAMBAT UMUR SUDAH 2 TAHUN

IQ (25-80) dan anak Stunted

Epidemiologi HipoMroid Kongenital •  Insidens 1 : 3000-4000 kelahiran hidup (HK sporadik). •  HK Endemik (Kekurangan Iodium) 1 : 300-900 bbl. •  Rasio ♀ : ♂ = 2 : 1 •  Indonesia : (?) •  à Banyak tidak terdiagnosis.

Jumlah Kasus HipoMroid Kongenital Di Indonesia 2010 & 2012 1000 900 800 700 600 500 400 300 200 100 0

906

595 Jml HK

0

0

HK 2010 HK2012 Data Registri HK UKK Endokrinologi PP - IDAI

HipoMroid Kongenital (Sporadik) •  Sindrom klinik karena kekurangan hormon Mroid (T3/T4), atau ada ggn reseptor HT sejak lahir. •  Banyak (85%) agenesis kel Mroid. •  Salah satu penyebab cacat fisik (cebol) dan mental retardasi. •  Dampak bisa dicegah dgn deteksi & terapi dini melalui skrining BBL.

HipoMroid Kongenital (Sporadik) •  Prevalensi Mnggi 1 : 3000 – 4000 •  Salah satu penyebab utama retardasi mental & pertumbuhan yang dapat dicegah. •  Gejala klinis non spesifik – asimptomaMk. •  Hanya 5% yg dapat didiagnosis secara klinis. •  “Golden period” = 3 bulan pertama kehidupan •  Cost benefit skrining BBL menguntungkan

HipoMroid Kongenital di Indonesia Per Februari 2012 (906) 200 180 160 140 120 100 94 80 60 40 20 0

173

161

106 106 69

60 37

47 30

5

18

HK

Usia saat diagnosis kasus HK 140

131

120 100 80 kasus HK

60 40

41

40 24

20

32 21

0 T 0-5 bln Diketahui

6-12 bln 1-5 thn 6-10 thn >10 thn

HipoMroid Kongenital 1970 – 1989 Diagnosis rujukan 2

1

5 HK 8

21

Prw pendek MR KonsMpasi Mongoloid

Klasifikasi HIPOTIROID KONGENITAL

Sporadik

Disgenesis

Non-Sporadik

Primer

Sekunder

Dishormonogenesis

Transien

Agenesis

Hipoplasia

Ektopik

Defisiensi Iodium

EMologi •  Disgenesis Tiroid (85%) •  Kelainan bawaan sintesis hormon Mroid (15%) •  HipoMroid transien –  Akibat anMbodi dari ibu, obat anM Mroid, Intake Iodine.

Jaras Tiroid

Fisiologi Mroid pada neonatus •  TSH Surge : –  30 menit pertama lahir –  Dapat mencapai 80 µU/mL –  Menjadi normal dalam 24 jam s/d minggu 1 setelah lahir (< 10 µU/mL) •  T3 & T4 serum meningkat –  Dpt mencapai kadar hiperMroid –  Menurun setelah beberapa minggu

Peran Hormon Mroid pada pertumbuhan •  Merangsang sintesis dan sekresi GH •  Memperkuat kerja GH terhadap sintesis dan daya kerja IGF •  Merangsang produksi faktor pertumbuhan (Growth Factor) –  Epidermal growth factor –  Nerve growth factor –  Erythropoe5n

•  Merangsang pertumbuhan dan metabolisme tulang

Gambaran klinis saat lahir

Sebagian besar tak tampak gejala saat lahir

Gejala Klinis Klinis % •  Motorik lambat 83,3 •  KonsMpasi 73,3 •  AkMvitas turun 70 •  Makroglosia 70 •  Pucat 70 •  Wajah “bodoh” 60 •  Problem mkn/min 53,3 •  Hipotonia 53,3

Gejala •  Hernia Umbilikus •  UU besar terbuka •  Kulit kering •  Ikterus fisiologis •  KuMs marmorata •  Lambat bicara

% 50 46,7 40 20 13,3 10

Index Neonatal HipoMroid Gejala Klinis •  1. Gangguan makan •  2.KonsMpasi •  3.Tidak akMf •  4.Hipotoni •  5.Hernia umbilikalis –  (>0.5cm)

•  Skor HK ≥ 4; Normal <2 •  Tiap bayi dgn skor >2 à cek TSH & FT4 •  Tidak bermanfaat >6 bln

Skor



1 1 1 1 1

•  6.Makroglosia 1 •  7.KuMs marmorata 1 •  8.Kulit kering 1 •  9.UU besar lebar 1.5 •  10.Fasies khas 1.5 •  ---------------------------------------- •  Total 13 Letarte, Garagorri, 1889

Gambaran klinis kasus • KonsMpasi •  Makroglossia • Hipotoni • Gagal tumbuh • Perawakan pendek • Gg pendengaran • Mental Retardasi • Anemia • Prolonged jaundice • Delayed speech

Usia 6 hari

(mulai terapi dgn L-?roksin)

Usia 4 bulan

(tumbuh kembang normal)

Prognosis/perjalanan penyakit •  Tanpa terapi dini : –  Mental retardasi –  Gangguan koordinasi motorik –  Hipotoni –  Ataxia

•  Makin dini terapi, klinis makin baik à perlu skrining •  Bila terlambat, terapi dapat memperbaiki gg psikomotor namun gg ringan masih dapat terjadi

Terapi •  Dengan tablet L – Tiroksin –  Dimulai segera setelah diagnosis ditegakkan. –  Dosis 10 – 15 μg/kg/hari –  Bila terlambat, Mental retardasi Mdak dapat diperbaiki.

Kerja hormon Mroid pada otak •  Intra uterin : –  Mengatur migrasi sel –  Pembentukan lapisan cortex otak –  Diferensiasi sel neuron dan glia.

•  Pasca lahir : –  Mengatur ekspresi molekul tertentu –  Diferensiasi oligodendrosit dan ekspresi gennya à mempengaruhi myelinisasi.

Meta analisis •  Klein R. (1996)

–  Rata-rata IQ dari 651 anak HK = 76 –  Bila diagnosis dpt ditegakkan pada usia 0-3 bln maka 78% anak-2 tsb IQ nya = > 85 –  Diagnosis pada usia 3-6 bln, hanya 19% yg IQ nya mencapai 85. –  Bila diagnosisnya ditegakkan pada usia >7 bln, 0% atau tdk ada anak yg IQ nya mencapai 85, semua di bawah 85. •  Gejala amat ringan bila terapi dapat dimulai pada 14 hari pertama à SKRINING SANGAT PENTING

Skrining HipoMroid Kongenital •  Prevalensi Mnggi dgn menimbulkan masalah besar pada kesehatan masyarakat. –  Insiden 1 : 3000 – 4000 BBL

•  Ada periode/masa asimptomaMk. –  “Golden periode” à 3 bln pertama. Bila terapi dimulai sebelum 3 bulan maka porognosis IQ dan perkembangan & pertumbuhan sangat baik.



(Klein et al (1972); Rai5 & Newns (1971))

Skrining •  Skrining berarM : semua bayi yg lahir di suatu tempat diperiksa tetes darah tumitnya utk kadar TSH. •  Diagnosis mudah dan relaMf murah à Kadar FT4 dan TSH kapiler / talipusat keduanya efekMf. Biaya U$ 1.5 s/d 2.5 per pemeriksaan. •  Ada terapi yg mudah dan murah didapat à tab. L-Tiroksin •  Cost benefit Mnggi/menguntungkan.

Skrining •  Gotong royong •  Untuk seMap 1.000.000 BBL ada 3.000 bayi dgn HK. –  Di Indonesia dari 4.725.000 BBL seMap tahun di duga ada 1.575 bayi dgn HK ! –  Bila rasio guru : murid pd sekolah SLB 1 : 5 dan 1 kelas berisi 10 murid dgn mental retardasi, bayangkan berapa sekolah SLB harus di bangun oleh negara ?

Skrining di negara tetangga •  RRC à 16 juta bayi / thn, coverage = 54% •  Filipina à Skrining utk 5 peny. BBL, coverage = 50% •  Vietnam à Skrining utk 3 peny., coverage = 24% •  Bangladesh : pemerintahnya menyediakan anggaran U$ 1,2 juta. •  Indonesia & Pakistan à cakupan < 1%

Related Documents

Hk Untuk Prov .pdf
December 2019 19
Prov Web
November 2019 25
Impuestos Prov
May 2020 5
Propuesta Prov
November 2019 20
Deducibilidad Prov
November 2019 10
Prov. & Reserves
June 2020 10

More Documents from "anuradha"

Hk Untuk Prov .pdf
December 2019 19
Img_0002
May 2020 37
Critical Review.docx
December 2019 44