PRESENTASI KASUS
HIPOSPADIA TIPE PENILE 1/3 PROXIMAL
SMF ILMU BEDAH FAKULTAS KEDOKTERAN UPN RSUD PROF.DR. MARGONO SOEKARJO 2006
I.IDENTITAS Nama : An. R Umur
; 8 tahun
Jenis kelamin ; laki-laki Agama Alamat
:islam : panican, RT 08/ Rw 03, kemangkon
Pekerjaan
; siswa SD
No. CM
:632272
II. ANAMNESIS a.keluhan utama
: kencing keluar dari bawah penis
b.keluhan tambahan : penis bengkok ke belakang c.riwayat penyakit sekarang ; pasien anak laki-laki datang ke poliklinik bedah RSUD Margono soekarjo dengan keluhan bila BAK kencingnya tidak keluar dari ujung penis, melainkan dari belakang penis.keadaan ini sudah terjadi sejak pasien lahir. Pasien juga mengeluhkan bahwa aliran encing yang keluar tidak teratur , kadang kecil dan kencang namun kadang juga lemah. Bahkan pasien mengatakan kalau air kencingnya sering menetes. Pasien tidak mengeluhkan rasa nyeri waktu buang air kecil, baik pada awal, saat buang air kecil maupun diakhir BAK. Pasien juga mengeluhkan bentuk penisnya yang membengkok kearah scrotum, penis seperti tertarik dan terlipat ke belakang. d. riwayat penyakit dahulu riwayat operasi disangkal riwayat trauma di daerah genital disangkal
riwayat infeksi di daerah genital disangkal e. riwayat penyakit keluarga tidak ada anggota keluarga yang mengalami penyakit/ kelinan yang serupa III.PEMERIKSAAN FISIK Keadaan umum
:baik
Kesadaran
:compos mentis
Vital sign
:TD=12O/80 N =72 x/menit RR= 20 X/menit S =36,3ºC
Status generalis 1. Kepala
:mesocephal, rambut hitam,distribusi merata, rambut tidak mudah di
cabut 2. Mata
: konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-), reflek cahaya (+) N, pupil isokor (+/+) , udem periorbita (-/-), exophtalmus (-/-), ptosis (-/-)
3. Telinga : Discharge (-/-), pembesaran kelenjar (-/-), deformitas (-/-) 4. Hidung : deviasi septum (-), discharge (-) 5. Mulut
: bibir kering (-), cyanosis (-), selaput lendir hiperemis (-) , lidah kotor (-), lidah tremor (-)
6. Leher
:inspeksi : simetris , JVP ↑ (-), pembengkakan (-) , Gerakan leher terbatas (-) Palpasi : pembesaran kelenjar tiroid (-) Pembesaran kelenjar limfe (-) trakea deviasi (-)
7.Thorax : a.Paru-paru Inspeksi
: simetris statis dinamis, retraksi (-)
Palpasi
: fremitus vocal kanan=kiri ,
Perkusi
:sonor diseluruh lapangan paru
Auskultasi
: suara dasar vesikuler, suara tambahan wheezing(-/-) , Ronkhi (-/-)
b.Jantung Inspeksi
: ictus cordis tak tampak
Palpasi
: ictus cordis tak kuat angkat
Perkusi
: batas kiri atas SIC II LMC sinistra Batas kiri bawah SIC V LMC sinistra Batas kanan atas SIC II LPS dextra Batas kanan bawah SIC IV LPS dextra
Auskutasi : S1>S2 di apeks regular, bising (-) , Gallop (-), murmur (-) 8. Abdomen Inspeksi
: simetris , venektasi (-) , gambaran usus (-)
Palpasi
: supel , nyeri tekan (-) , hepar / lien tidak teraba
Perkusi
: Timpani diseluruh lapangan abdomen
Auskultasi
: bising usus (+) normal
9. Ekstremitas Look
: deformitas (-) , hambatan gerak (-) , jejas & hematom (-)
Feel
: nyeri tekan (-), nyeri sumbu (-) , krepitasi (-)
Move
:gerak tidak terhambat
Status lokalis R. genitalia eksterna Inspeksi
: tampak meatus uretra eksternus terletak di bagian ventral penis,yaitu 1/3 proximal penis. Tampak pula penis melekuk kearah ventral.
Palpasi
:teraba jaringanyang mengalami penebalan yang menyebar dari meatus uretra eksternus abnormal kearah glans penis. Nyeri tekan tidak ada.
IV. RESUME A. anamnesis anak laki-laki dating ke poliklinik bedah dengan keluhan BAK tidak keluar dari ujung penis, melainkan dari belakang penis. BAK kadang tidak teratur bahkan sering menetes. Pasien juga mengeluhkan bentuk penisnya membengkok ke belakang. B. pemeriksaan fisik Keadaan umum
:baik
Kesadaran
:compos mentis
Vital sign
:TD=12O/80 N =72 x/menit RR= 20 X/menit S =36,3ºC
1.status generalis Kepala, mata, telinga, idug, torak, abdomen dalam batas normal. 2.status lokalis R. genitalia eksterna Inspeksi
: tampak meatus uretra eksternus terletak di bagian ventral penis,yaitu 1/3 proximal penis. Tampak pula penis melekuk kearah ventral.
Palpasi
:teraba jaringanyang mengalami penebalan yang menyebar dari meatus uretra eksternus abnormal kearah glans penis.
V. DIAGNOSIS Hipospadia tipe penile 1/3 proksimal
VI. DIAGNOSIS BANDING VII. PEMERIKSAAN PENUNJANG 1.Pemeriksaan Hb, Ht, leukosit, eritrosit, trombosit, LED & faal hemostasis. VIII. PENATALAKSANAAN Operatif : kordektomi & uretroplasti IX. PROGNOSIS Dubia ad bonam PEMBAHASAN Hipospadia adalah suatu kelainan congenital dimana MUE terletak di ventral penis dan lebih proximal dari tempat normalnya(ujung glans penis). Kelainan ini sering disertai chordae, yaitu suatu jaringan fibrosa yang menyebar mulai dari meatus yang letaknya abnormal ke glans penis, sehingga penis tampak melengkung ke bawah. MUE yang merupakan lubang abnormal di corpus penis biasanya sempit, sehingga keluarnya urin akan terhambat sebagian da dapat mempengaruhi resiko terjadinya radang saluran kencing dan hidronefrosis. a) Embriologi Hipospadia terjadi karena involusi sel-sel interstitial yang premature, yaitu pada usia kehamilan 28 ming, hal ini disebabkan oleh penurunan hormone androgenyang menyebabkan maskulinisasi inkomplit. Fusi di garis tengah dari lipatan uretra tidak lengkap sehingga MUE terbuka pada sisi ventral penis. b) Insidensi Hipospadia terjadi pada 1 sampai 3 per 1000 kelahiran dan merupakan anomali penis yang palingsering. c) anatomi penis
pada waktu lahir panjang penis kira-kira`4 cm, kemudian terus berkembang sampai kira-kira 7 cm pada masa akil balig. Dapat mencapai panjang 13 cm pada usia kirakira 20 tahun. Terdiri atas tiga bah bangunan yaitu 2 buah copus cavernosus penis dan satu buah corpus spongiosum urethrae. Kulit yang menutupi penis lebih berpigmen dari bagian tubuh lain dan pada ujung penis membentuk prepusium. d) klasifikasi ada berbagai derajat kelainan letak meatus ini, dari yang ringan yaitu sedikit pergeseran pada glans, kemudian disepanjang penis, hingga akhirnya di perineum. e) penatalaksanaan prnsip operasi pada hipospadi adalah menghilangkan chordae dan memindahkan MUE ke ujung glans penis ( membentuk uretra baru). Operasi dapat dikerjakan 1 tahap maupun 2 tahap,yaitu : tahap 1: release/ excisi chordae dan tunneling tahap 2:urethroplasty f) komplikasi komplikasi operasi yang sering timbul adalah twisting, fistula uretrocutan bahkan tidak terbentuknya tunnel.