III.1.2.4. Hidrologi A. Air Permukaan Potensi air permukaan di kawasan rencana berupa Daerah Aliran Sungai (DAS). Potensi air permukaan yang berada di kawasan rencana adalah sebagai berikut: Tabel 4.42. Luas Kawasan DAS di Kawasan Perbukitan Menoreh No
DAS
Sub DAS
Luas (Ha)
Luas Kawasan DAS
246.119,02
18.850,24
Wilayah Kerja
Sumber
BPDAS Serayu Opak Progo
BPDAS SOP
Diro Jenes Kedung Gong Krawang 1
Progo
Penter Progo Hilir Sindong Salak Sudu Tinalah Keduren
2
Bogowonto
Kodil
59.725,67
2.230,02
23.940,31
14.485,21
Plampimg Nagung Ngrancah 3
Serang
Serang Hilir Serang Sekiyep Sidatan Sumitro
Sumber: BPDAS SOP
Keberadaan DAS di kawasan rencana memberikan manfaat yang besar dalam pemenuhan kebutuhan air. Hingga saat ini, pemenuhan kebutuhan air bersih di kawasan rencana adalah dengan menggunakan air tanah. Pemenuhan kebutuhan air dengan memanfaatkan jasa PDAM hanya mencakup Kawasan Perkotaan Wates dan sekitarnya saja. Sumber yang dipergunakan oleh PDAM itu sendiri adalah dengan memanfaatkan Waduk Sermo sebagai sumber utama, dimana Waduk Sermo itu sendiri adalah bagian dari DAS Serang. Oleh karena itu, potensi-potensi air permukaan masih dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dengan menggunakan tekhnologi yang lebih mendukung untuk menyalurkan air ke seluruh daerah yang belum mampu mendapatkan akses air bersih.
Gambar 4.61. Peta DAS di SRS Perbukitan Menoreh
B. Cekungan Air Tanah (CAT) dan Mata Air Sumber cekungan air tanah, mata air dan air sumur merupakan potensi alam yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber pemenuhan kebutuhan air di kawasan rencana. Ketiga sumber air ini perlu dilestarikan dan pemanfaatannya secara berkelanjutan, sehingga potensi air yang ada dapat dikelola dengan baik. Berikut adalah potensi mata air yang ada di kawasan rencana. Tabel 4.43. Potensi CAT dan Mata Air di Perbukitan Menoreh No. 1
2 3 4 5 6
Sumber Air Cekungan Air Tanah Menoreh
Mata Air Clereng dan Tuk Mudal Anjir Tuk Mudal dan Tuk Gua Kiskendo Tuk Grembul Tuk Gua Upas dan Mata Air Sekepyar Mata Air Kayangan
Lokasi Sebagian Kecamatan Kokap, Sebagian Kecamatan Pengasih, Sebagian Kecamatan Girimulyo, Sebagian Kecamatan Samigaluh, Sebagian Kecamatan Kalibawang, dan Sebagian Kecamatan Nanggulan Kecamatan Pengasih Kecamatan Girimulyo Kecamatan Kalibawang Kecamatan Samigaluh Kecamatan Girimulyo
Sumber: Review RTRW Kabupaten Kulon Progo, 2017 Tabel 4.44. Luas CAT di Perbukitan Menoreh No.
Nama
Luas (Ha)
Luas di Kawasan Perbukitan Menoreh
1
CAT Sleman-Bantul
92.461,72
2.047,99
2
CAT Wates
18.366,32
1.082,29
Sumber: Dinas PUP-ESDM DIY
Cekungan Air Tanah merupakan potensi sumber air yang harus dijaga keberadaannya. Hal ini dikarenakan kebutuhan air merupakan kebutuhan primer yang tidak dapat tergantikan. Sumber air yang melimpah akan mendukung keberlanjutan aktivitas makhluk hidup di dalamnya, termasuk aktivitas modern seperti industri. Akan tetapi, saat ini alih fungsi lahan yang banyak terjadi di Kabupaten Kulon Progo menyebabkan keberadaan CAT terancam. Oleh karena itu, diperlukan adanya regulasi terkait perlindungan area CAT.
Gambar 4.62. Peta Cekungan Air Tanah (CAT) SRS Perbukitan Menoreh
C. Sumber Daya Air Buatan Sumber daya air buatan pada wilayah Perbukitan Menoreh dapat berupa waduk maupun embung. Berdasarkan data dari Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup (DIKPLHD) Kabupaten Kulon Progo Tahun 2016, diketahui bahwa terdapat 1 (satu) waduk dan 19 (Sembilan belas) embung mampu mendukung upaya pemenuhan kebutuhan air bersih di Kabupaten Kulon Progo. Berikut merupakan jabaran waduk dan embung tersebut. Tabel Kondisi Danau/Waduk/Situ/Embung di Kabupaten Kulon Progo No.
Nama Danau/Waduk/Situ/Embung
Luas (Ha)
Volume (m3)
Danau 1.
Tidak Ada
1.
Waduk Sermo
Waduk
0
0
157
25.000.000
Situ 1.
Tidak Ada
0
0
1. 2.
Embung Tangkisan I Embung Tangkisan II
0 0
35.000 7.500
3.
Embung Ngroto
0,3120
6.000
4.
Embung Kayangan
0,1500
6.000
5.
Embung Dawetan
0,9438
4.000
6.
Embung Penggung
1,5146
4.000
7.
Embung Blubuk
0,9525
18.655
8.
Embung Bogor
0
6.000
9.
Embung Batur
0
8.900
10. 11. 12. 13.
Embung Embung Embung Embung
0 0 0 0
6.700 3.500 3.500 3.000
14.
Embung Sambeng
0
12.000
15.
Embung Bibis
0
40.000
16.
Embung Jurug
0
9.000
17.
Embung Samigaluh
0
6.523
18.
Embung Kleco
0
8.000
19.
Embung Tonogoro
0
10.000
Embung
Kalibuko I dan Plampang Kedungromo Weden Cikli
Sumber: Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kulon Progo, 2016
Keberadaan Waduk Sermo memberikan banyak manfaat khususnya bagi masyarakat yang tinggal di daerah sekitar waduk seperti pemanfaatan saluran irigasi untuk mengairi lahan pertanian yang ada di sekitarnya. Pengembangan budidaya buah-buahan lokal seperti durian
dan budidaya ikan air tawar oleh masyarakat sekitar dengan sistem keramba, sehingga menjadi mata pencaharian baru untuk warga yang menjadi nilai ekonomis. Pemanfaatan lain dari Waduk Sermo yaitu sebagai objek wisata dengan memanfaatkan panorama sekitar waduk. Untuk mendukung hal tersebut telah dibangun fasilitas-fasilitas untuk mendukung kegiatan wisata. Selain itu, dari segi kualitas air waduk pengujian kualitas air telah dilakukan di Waduk Sermo. Pengujian tersebut dilakukan sebanyak lima kali pengambilan sampel dengan parameter temperatur, pH, TDS, NO2, NO3, detergen, dan total coliform. Temperatur air waduk berdasarkan hasil uji berkisar 26,1 – 29,80 C, yang mana terperatur tersebut masih tergolong normal. pH air waduk berkisar 7,3 sampai 7,9, hasil tersebut menunjukkan pH air waduk masih dibawah baku mutu air yang ditetapkan. Nilai TDS air waduk berkisar 128 sampai 529 mg/L yang menunjukkan bahwa kualitas air masih dibawah baku mutu. Sama halnya dengan nilai NO2 sebesar 0,0028 mg/L yang menunjukkan masih dibawah baku mutu. Kemudian nilai NO3 sebesar 0,02mg/L masih dibawah nilai baku mutu. Nilai detergen sebesar 0,0708 μg/L masih dibawah baku mutu. Total coliform terbesar yaitu ≥1400 per 1000ml pada pengambilan sampel 30 November 2016. Nilai tersebut masih berada dibawah baku mutu. Kesimpulan dari pengukuran kualitas air waduk tersebut menunjukkan bahwa air Waduk Sermo tergolong baik dan masih layak untuk air baku air minum PDAM Kulon Progo.