Hasil Anaslisis Jurnal Departemen Gawat Darurat: Hemodialisis “PENGARUH COGNITIVE THERAPY PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DI SMC RS TELOGOREJO”
Oleh: Kelompok III
SAMPARA, S.Kep RAHMI SURYANA AMAR, S.Kep RISQA NURUL FIKRIYAH, S.Kep IIS MEYLANI NURJANAH, S.Kep
PROGRSM PROFESI NERS FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR 2018
HASIL ANALISIS JURNAL Judul Jurnal:
PENGARUH COGNITIVE THERAPY PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DI SMC RS TELOGOREJO
Kata kunci :
Gagal Ginjal Kronik, Keputusasaan, Cognitive Therapy
Penulis
:
Roseka Yuliyanti , Dwi Heppy Rochmawati , Purnomo
Analisator
: Kelompok III Profesi Ners angkatan XIII UIN Alauddin Makassar.
Telaah Step 1 : Problem
Gagal ginjal kronik terjadi bila ginjal tidak mampu
lagi
mengeluarkan
sisa
hasil
metabolismenya, serta tidak mampu melakukan fungsi lainnya. pelayanan kesehatan telah menyita banyak
perhatian
untuk
meningkatkan
upaya
promosi kesehatan terkait kesehatan mental, karena hal tersebut berefek pada kualitas hidup pasien (Widodo, 2013). Beberapa penelitian telah dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien penyakit ginjal. Pada
studi
yang
berjudul
“Mindfulness-based
Cognitive Therapy (MBCT) Reduces Depression and Anxiety Induced by Real Stressful Setting in Nonclinical Population” karya Kaviani, Houssen (2011), dimana dalam studi ini menguji efektifitas dari Mindfulness-based Cognitive Therapy (MBCT) pada orang normal untuk mengurangi depresi dan kecemasan. Dan hasilnya adalah MBCT efektif dalam
membantu
partisipan
untuk
mengatasi
kecemasan dan perasaan deprsi sebelum, selama,
dan
setelah
situasi
yang
membuat
sangat
distress.selain itu MBCT juga signifikan dalam mengurangi pikian otomatis negative dan sikap disfungsional. Sementara itu penelitian yang dilakukan oleh John (2011) yang berjudul “How Does Cognitive Therapy Prevent Relapse in Residual Depression? Evidence From a Controlled Trial” studi ini menguji
mediasi
kognitif
dari
pencegahan
kekambuhan 158 pasien deprsi residual dengan menggunakan terapi kognitif. Dan hasilnya adalah terapi kognitif dapat mengurangi pemunculan pikiran reduksi secara absolute dan juga mengurangi pemikiran dikotomi. Terapi kognitif juga mencegah kekambuhan
karean
melatih
responden
untuk
merubah cara yang berhubungan dengan material depresi daripada merubah belief pada isi pikiran pasien depresi. Penerapan terapi kognitif untuk depresi terus menjadi luas menjadi topik penyelidikan. Sebagai contoh, pasien depresi yang tidak diberikan terapi psikologis pekerjaan rumah ditemukan dapat lebih baik dari pada pasien yang hanya melakukan sedikit atau tidak ada pekerjaan rumah. Penelitian ini dilakukan pada 30orang yang menderita penyakit Gagal ginjal kronik . Adapun problem dari jurnal penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan untuk mengetahui bagaimana pengaruh Cognitif Therapy pada pasien gagal ginjal kronik dengan Keputusasaan di SMC Rs Telogorejo.
Intervensi
Dari jurnal ini, intervensi yang dilakukan pada responden yaitu pemberian kuisioner dan observasi secara langsung. Adapun teknik terapi kognitif untuk
menghentikan
pikiran
negatif
dengan
menuliskan pikiran otomatis negatif di lembar catatan harian. Kemampuan untuk berfikir logis dalam kondisi sakit yang dirasakan akan membantu responden dapat melihat kondisi saat ini dari sudut pandang lain. Responden dilatih untuk mengenal masalah yang dirasakan terkait dengan kondisi sakit saat ini. Comparation intervensi
Dalam penelitian ini tidak terdapat intervensi pembanding.
Outcome
Data tentang
Nilai keputusasaan rata-rata
sebelum Cognitive Therapy pada penderita Gagal ginjal kronik adalah 31.41 dengan nilai tengah 32.00 dengan modus 28, adapun nilai keputusasaan setelah Cognitive Therapy yaitu 20.19 dengan nilai tengah 18.00 dan nilai yang paling sering muncul adalah 17. Peneliti berdiskusi dengan pasien bagaimana Gagal
ginjal
kronik
dapat
mengakibatkan
munculnya pikiran negatif dan mengidentifikasi hubungan pikiran negatif
dengan perasaan dan
perbuatan. Selanjutnya mengidentifikasi pikiran negatif dan melakukan counter terghadap pikiran tersebut. Adapun nilai hasil analisis lebih lanjut terdapat hubungan Cognitive Therapy terhadap
keputusasaan pada pasien gagal ginjal kronik di SMC Rs Telogorejo, terbukti dengan nilai p value 0,000. Telaah Step 2 : Recruitment
Penentuan jumlah sampel menggunakan teknik purposive sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 37 orang. Pengambilan data dilaksanakan dalam waktu ±1 bulan, yaitu pada bulan Februari-Maret 2015 diSMC RS Telogorejo. Respoden adalah Pasien Gagal
ginjal kronikyang
mengalami keputusasaan di SMC Rumah Sakit Telogorejo yang menjalani rawat inap. Maintenance
Dalam digunakan
penelitian adalah
ini
instrumen
kuesioner
yang respons
penilaian terhadap penilaian keputusasaan penderita gagal ginjalkronik, serta terdapat instrumen untuk digunakan sebagai terapi kognitif. Measurement
Data diberikan skor sesuai kriteria yang telah ditentukan dan dikoding setelah data terkumpul. Data ditabulasi dan dibuat distribusi frekuensi serta diinterpretasikan setelah pengkodingan. Normalitas data dengna uji saphiro wilk karena jumlah responden ≤ 50. Jika didapatkan ρ > 0,05 atau data berdistribusi normal dilakukan dengan uji Dependent T test Sedangkan jika didapatkan ρ ≤ 0,05 atau data berdistribusi tidak normal dilakukan dengan uji
Wilcoxon. Dari hasil penelitian didapatkan =0,000.
Jadi
bisa
disimpulkan
ada
p
pengaruh
Cognitive therapy terhadap penderita Gagal ginjal kronik dengan keputusasaan di SMC RS Telogorejo.
Telaah Step 3 (Aplikabilitas) : Cognitif therapy akan membantu pasien mengidentifikasi pikiran-pikiran buruknya, kemudian menggantikan dengan pikiran lebih rasional dan realistis. Teknik ini selalu mengedepankan bahwa apa yang terjadi di dunia ini selalu memberikan pelajaran yang baik dalam proses pematangan sikap dan perilaku, menurut kami, penerapan terapi ini dapat diterapkan di Ruang Hemodialisis RS TK II Pelamonia, meningat dari segi efektivitas dan efesiensi baikdari segi fasilitas, dana serta SDM dapat memenuhi kriteria penerapan intervensi terapi kognitif. Kelebihan:
Dalam jurnal ini mudah untuk diterapkan karena efisiensinya.
Jurnal ini dapat dijadikan terapi modalitas dalam penerapan asuhan keperawatan kepada klien CKD karena mengingat tekanan psikis akibat penyakit mereka yang sangat besar.
Kekurangan:
Teknik penulisan abstrak dalam penelitian ini tidak memenuhi kriteria penulisan abstrak ilmiah yaitu susunan IMRAD yang tidak terstruktur (Introduction, method, Result, Analys, discussion).
Teknik pengambilan referensi untuk karya ilmiahnya out of date dan terdapat beberapa referensi yang sudah seharusnya tidak digunakan lagi.