Hari Bumi

  • Uploaded by: edi kurniawan
  • 0
  • 0
  • July 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Hari Bumi as PDF for free.

More details

  • Words: 527
  • Pages: 2
Lapan Selenggarakan Kegiatan Hari Bumi De Sains: Kembalikan Karbon ke Bumi! Selamatkan sumber air! Pertahankan udara bersih! Dukunglah penataan lingkungan yang baik! Demikian sebagian misi kegiatan yang disampaikan dalam ceramah umum Hari Bumi yang diselenggarakan Lapan, Selasa (22/04) di Kantor Lapan Bandung, Jawa Barat. Kegiatan ini merupakan bagian dari agenda Peringatan Tahun Internasional Planet Bumi 2008. Menurut Ketua Panitia, Dr. Eddy Hermawan, puncak peringatan Hari Bumi kali ini meliputi presentasi pengenalan Lapan oleh Kepala Biro Humasmagan (Ir. Mawardi Nur, M. Sc.); ceramah umum tentang peran lembaga riset, perguruan tinggi & LSM, dan penulisan ilmiah populer untuk sosialisasi dalam upaya penyelamatan planet bumi; pameran poster hasil litbang Lapan; serta pengumuman lomba karya tulis. Acara ini dihadiri oleh sekurangnya 100 guru SD dan SMP di wilayah Bandung dan sekitarnya. Lapan mengundang mereka untuk terlibat dalam kegiatan ini lantaran sesuai sasaran Lapan dalam berperan penting untuk menunjang dunia pendidikan, minimal memberikan informasi kepada masyarakat. Kegiatan dibuka secara resmi oleh Deputi Sains, Drs. Bambang S. Tedjasukmana. Dalam sambutannya, ia mengulas fenomena perubahan iklim, salah satunya temperatur udara di suatu kawasan yang semakin terasa panas. Dengan menyampaikan tema ”Sayangi Bumi!”, ia mengajak kontribusi langsung peserta dalam mendukung upaya penyelamatan bumi secara global. Menurutnya, meskipun ilmu pengetahuan memajukan kesejahteraan manusia, akan tetapi bisa berdampak negatif jika hal itu tidak dimanfaatkan dengan baik dan benar. Contohnya, penggunaan mesin yang menggantikan tenaga hewan dan manusia, akan membuat segalanya menjadi lebih mudah dan cepat selesai. Manusia yang tadinya tergantung dengan alam, menjadi punya kekuasaan untuk mengubah alam, yang akhirnya cenderung merusak alam. ”Karena dimanjakan oleh mesin, kita makin boros memanfaatkan energi tanpa memperbaharui. Sementara sumber energi makin menipis. Kandungan hidro karbon makin menipis, bumi pun makin memanas,” jelasnya. Sementara hidro karbon berasal dari fosil yang mengendap jutaan tahun lalu. Prosesnya memakan waktu cukup panjang. Untuk itu ia menyarankan, agar manusia tidak melakukan pemborosan energi yang berasal dari hidro karbon tersebut. ”Jangan biarkan karbon lepas ke udara, seperti halnya melakukan pembakaran. Karena hal ini akan mencemari lapisan udara. Kembalikan karbon ke bumi!” ujarnya. Panasnya bumi, belum tentu disebabkan oleh perubahan iklim saja. Faktor ekonomi bisa menjadi faktor penyebab lainnya. Semakin menjamurnya bangunan gedung, juga kendaraan, secara otomatis akan mempengaruhi peningkatan temperatur udara di wilayah tersebut. Polusi udara takterhindarkan. Ruang terbuka hijau makin terdesak. Apakah kita cukup cerdas untuk memperlambat kondisi tersebut? Dari sinilah para ilmuwan berperan, termasuk para peneliti Lapan. Bersama dengan komponen lainnya, mereka mendeteksi penyebab dan dampak yang bakal terjadi dengan adanya fenomena tersebut melalui berbagai kajian penelitian. Tak hanya itu! Dalam sambutan penutup, Ka Pusfatsatklim, Dr. Thomas Djamaluddin mengajak peran serta masyarakat untuk mendukung upaya tersebut. Lebih dari 70 negara bersepakat melaksanakan Hari Bumi. Momen tersebut tentunya bukan hanya simbol belaka. Masing-masing memberikan peran dalam mendukung upaya penyelamatan planet bumi dari kerusakan. ”Tak usah menunggu orang lain melakukan, namun sejak dini, kita secepatnya berbuat. Nah, Bapak dan Ibu tentunya mempunyai peran sentral untuk memberikan pendidikan lingkungan dengan dimulai dari lingkungan keluarga!” ujarnya menyarankan. Adapun upaya sosialisasi juga masih perlu dilakukan melalui berbagai media dan cara.

”Planet kita bermasalah, lingkungan kita rusak. Untuk itu kita harus berbuat. Dengan ini, mari kita bersinergi, berbagi peran untuk meredam kerusakan-kerusakan itu, menjaga bumi kita tetap lestari!” imbuhnya. (Humas/And)

Related Documents

Hari Bumi
July 2020 17
Hari Bumi
June 2020 34
Bumi
November 2019 56
Hari
November 2019 58

More Documents from ""

Hari Bumi
July 2020 17
Untitled
July 2020 6
Warung Obat Desa 2008
July 2020 7
Kamu Pastinya Tau
July 2020 8
July 2020 11