HAMA PADA TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) OLEH:
DWI PUTRI R RUMAHORBO / 150301219
HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN PERKEBUNAN PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2018
Latar Belakang Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) merupakan tanaman perkebunan penting penghasil minyak makanan, minyak industri, maupun bahan bakar nabati (biodiesel). Faktor yang dapat menyebabkan penurunan hasil produksi pada tanaman kelapa sawit diantaranya hama utama ulat pemakan daun kelapa sawit, yakni ulat api (Lepidoptera: Limacodidae) dan ulat kantung (Lepidoptera: Psychidae), Kumbang Badak (Oryctes rhinoceros).
1. Ulat Api
Jenis-jenis Ulat Api
Setothosea asigna
Ploneta (Darna) diducta
Setora nitens
Ploneta (Darna) bradleyi
Perbedaan keempat jenis ulat api ini dapat dilihat dari corak punggung dan warnanya
Siklus Hidup
-Ulat berwarna hijau kekuningan dengan bercak yang khas di punggungnya; - Panjang ulatnya 30-36 mm dan lebarnya 14 mm; - Telur berderet 3-4 baris pada permukaan bawah daun. Stadia telur 6 hari. Jumlah telur dihasilkan betina sebanyak 300-400 butir. - Seekor ulat mampu memakan 300-500 cm² daun. Stadia ulat lamanya 50 hari;
Gejala Serangan Helaian daun berlubang atau habis sama sekali sehingga hanya tinggal tulang daun. Gejala ini dimulai dari daun bagian bawah. Dalam kondisi yang parah tanaman akan kehilangan daun sekitar 90%. Pada tahun pertama setelah serangan dapat menurunkan produksi sekitar 69% dan sekitar 27% pada tahun
Pengendalian Pengendalian secara fisik/mekanis dengan pengutipan dan pemusnahan ulat (instar 1-7) , ulat (instar 8-9) dan kepompong , Sanitasi dan pengendalian gulma mudah mencari ulat dan kepompong. Pengendalian hayati menggunakan mikroorganisme entomopatogenik a. Virus ß Nudaurelia dan Multi-Nucleo Polyhydro Virus (MNPV) untuk mengendalikan ulat. b. Jamur Cordyceps militaris efektif untuk mengendalikan pupa/kepompong
Konservasi musuh alami dengan menyediakan makanan bagi parasitoid dan predator ulat api
fogging dengan insektisida berbahan aktif dari golongan piretroid sintetis seperti Deltamethrin (Decis)
(Oryctes rhinoceros)
Gejala Serangan Kumbang membuat lubang di dalam pupus yang belum membuka, mulai dari pangkal pelepah, jika pupus pangkal mulai membuka serangan terlihat pada bekas lubang gerakan pada pangkal batang, selanjutnya mengakibatkan pelepah daun muda putus dan membusuk kering.
Pengendalian Mekanis : Penindasan dan pembongkaran batang kelapa sawit dengan menggunakan alat berat Kimia : Aplikasi insektisida sipermetrin berupa penyemprotan Biologi : Penggunaan jamur Metarhizium anisopliae dan Baculovirus Oryctes. Penggunaan Feromon
Ulat Kantong
(Metisa plana dan Mahasena corbetti)
Gejala Serangan
Bekas serangan hama bercak bulat hingga daun terlihat berlubang. semakin lama akan mengering dan berwarna merah kecokelatan
Pengendalian Mekanis: Pemotongan pelepah yang terdapat banyak larva dan membakarnya Biologis : yaitu dengan memanfaatkan Bacillus thuringiensis (bt) Kimia : Trunk injection (Injeksi pada batang tanaman).
TERIMAKASIH