Guideline Dokter Muda (revisi Angkatan 84).docx

  • Uploaded by: Vindy Cesariana
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Guideline Dokter Muda (revisi Angkatan 84).docx as PDF for free.

More details

  • Words: 20,273
  • Pages: 89
2017

Guideline Dokter Muda Stase Obgin Sekayu Konsulen: dr. Taufik Firdaus Tahir, SpOG

GUIDELINE DOKTER MUDA STASE OBGYN SEKAYU Konsulen :

Angkatan 72 Periode 15 Februari – 11 Maret 2016

GUIDELINE DOKTER MUDA STASE OBGYN SEKAYU Konsulen:

dr. Taufik Firdaus Tahir, Sp.OG Penulis : 1. Kgs. Irawan Satria Arjanggi 2. Maya Novariza 3. Adnan Hasyim Malahela 4. Bonita Asyigah (Periode 12 Maret–31 Maret 2012) Revisi : I : Richard, Meigi, Philo, A.Rafendra, A.Fresno, Ryan, Cahyana, Yurika, Dekta, Desrina, Defy (Periode 20 April 2013) II : Gita, Fadeq, Zindha, Kuntum, Syaki, Feti, Ican, Leo, (Periode 9 Juni 2013) III : Enci, Shinta, Lora, Mita, Aji, Hadi, (Periode 14 Juli 2013) IV : Ramadhan, Kunni, Lupi, Chao, Ayu (Periode 17 Maret 2014) V : Feby, Rika, lathif, Lia, Mila, Dinta, Ade, Gete, Wetek, Idut, Muti (Periode 21 April 2014) VI : Pita, Nabila, Yorin, Via, Yustin, Didie, Kinsky, Tia, Vian (Periode 31 Juni 2014-20 Juli 2014) VII : Azka, Randy, Hasan, Ara, Cece ira, Sonia, Efriko (periode 4-23 agustus 2014) VIII : Spy, Titi, Helza, Ardev, Andre, Sri, Muth, Ima IX : Firdaus, Falih, Melani, Bella, Amy, Nadiyah (13 Oktober-1 November 2014) X : Sonia, Angel, Selli, Nanda, Aan, Iqbal (16 Novermber-6 Desember 2014) XI : Amar, Dita, Arga, Essa, Ina, Ichsan XII : Asep, Habibi, Atun, Merlin (26 Januari – 14 Februari 2015) XIII : Ocep, Lia. Indra, Yuli, Kevin, Sera ( 2 - 22 Maret 2015) XIV : Yosua, Christian, Syahid, Engga, Yayas, Jeni, Eno, Lastri, Umay, Uly, Rullis, Bella, Dhilah (5 April – 26 April 2015) XV : Kevin, Puti, Belin, Ramadan, Utari, Tiwi (15 Juni – 24 Agustus 2015) XVI : Sella, Fihe, Terry, Mona, Suci, Prass, Agung, Gaga (24 Agustus - 13 September 2015) XVII : Elis, Zaila, Ria, Ahaw, Nella, Preeti, Randa (28 Sep – 24 Okt 2015) XIIX : Laode, Taufan, Memey, Cimey, Hiday, Aiman, Kiki, Faris ( 28 September – 4 Desember 2015) XIX : Misun, clara, puput, erni, hajrin, riedho ( 7 desember 2015 – 1 Januari 2016) LXXI : Maulia, Farida, Tria, Zhazha, Kardiyus, Randi (11 Jan – 6 Feb 2016) LXXII: Chynta, Restya, Gisca, Atia, Albie, Husin (15 Feb – 11 Maret 2016) LXXXIII: Ikhsan, Firman, Yepe, Deni, Aziz, Fadhok (25 Des 2016–21 Jan 2017) LXXXIV: Hatina, Yudo, Ekki, Sri Boonie, Dwi, Teo (30 Januari 2017 – 25 Februari 2017) 2

KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum wr.wb., Dedicated untuk teman sejawat sekalian... Semoga bermanfaat, barokah dan semoga kita dapat menjadi dokter yang baik bagi sesama... Do right for humanity. Last but not least, we’re just a human being, segala kekurangan yang ada di Guideline ini mohon dimaklumi... Doctor = longlife learning... Wa’alaikumsalam wr. wb.

Sekayu, 30 Maret 2012 (23.00WIB)

Satria-Maya-Adnan-Bonie

3

Menjadi dokter adalah sebuah pilihan, Kita sudah terlanjur memilih di sini, maka jalanilah sepenuh hati, Dokter itu art and science, art dahulu baru science Pasien tidak akan menanyakan: “dokter lulus dengan nilai berapa?” “dokter lulusan mana?” Tidak akan pernah… Pasien akan segan kepada kita karena cara kita berkomunikasi dan cara kita berempati Jangan pernah sombong dengan gelar dokter, kita bisa belajar dengan siapa saja asal mereka punya ilmu, tidak memandang profesi atau derajat mereka Di sini kita bekerja dan melihat cara orang lain bekerja, jangan pernah beradu ilmu karena bukan di sini tempatnya…

Taufik Firdaus Tahir, Sekayu, 21 April 2014 Detik-detik kedatangan di sini

Kontributor dan Editor: Mila, Lia, Wetek, Dinta, Rika, Gete, Firdha, Feby, Ade, Lathif, Mutia

4

Primum non nosere…. Non vi sed arte…. Koas oon… ini dasar dek bagi kamu, tapi kamu gak tau… Koas malas… status kosong semua… Dari 67 koas yang ada, cuma kamu yang tidak tau… 8+1 oon semua… Dokter harus ramah, rajin menjamah, setiap saya ronde, pasti saya pegang pasien… Dokter itu harus care and cure, care dulu baru cure… Kamu harus jujur dek, apa yang kamu lihat itu yang kamu tulis, mengapa ya bisa begini? Begitu jadi dokter… Jadi kamu harus SC gitu…? Memangnya kamu pernah lihat konsulen dorong brangkar, angkat pasien ? Kalau perawat OK tau yang operasi dokter taufik, mereka berebut mau ikut operasi… Kita bersaing dek, kalau kamu gak cepet tulis, saya yang tulis, kalau kamu gak cepet siapin pasien, saya yang siapin, saya sudah terbiasa kerja cepat dek… Semua yang saya katakan pasti punya arti… Kalian pasti besok senang-senang mau pulang, saya yang kalian tinggal sepi sedih… Semoga kita bertemu 2 tahun lagi…

“Semua yang saya katakan pasti punya arti…”

dr. Taufik Firdaus Tahir, SpOG Sekayu, 28 September – 4 Desember 2015

Kontribusi dan editor: Laode, Taufan, Memey, Cimey, Hiday, Aiman, Kiki, Faris Angkatan 68

5

MARS KOAS SEKAYU (Dinyanyikan dengan nada lagu “Tanah Airku”)

Kota sekayu tidak kulupakan Kan terkenang selama hidupku Biarpun kami pergi jauh Tidak kan hilang dari kalbu Babe ku yang kucintai Bidan kuhargai Walaupun banyak stase kujalani Yang berat banyak dikata orang Tetapi poli, VK, bangsal Disinilah ku rasa senang *Sekayu tak kulupakan Babe kubanggakan Ulang *

Created by: Maulia, Farida, Tria, Zhazha, Kardiyus, dan Randi “Koass lucu” - Angkatan 71

6

INGAT HARI INI

(Dinyanyikan dengan nada lagu “Ingat Hari Ini” Project Pop)

Setiap ronde hatiku rasa degdegan Takut ditanya bingung jawab apa Kata orang babe sukanya marah-marah (marah-marah (?)) Dan juga suka bilang (bilang apa??) “Koas malas, Koas Bodoh” Jadi motivasi * Babe sangat berarti, Istimewa di hati Selamanya rasa ini Jika nanti kita semua telah jadi dokter Ingat babe dihati Ulangi (*) Sekayu tak terganti (x2)

Created by: Kartika, Kikai, Rina, Riva, Mutia, Ansih dan Poet “Koass konyol” - Angkatan 78

7

Catatan Penting: 1. Seminggu sebelum berangkat (paling lambat hari Jumat sebelum berangkat) sms dulu lapor babe (format sms nya minta ke angkatan sebelumnya). Kalo sms sekali ga dibales, sms lagi sampe dibales, takutnya sms kita ga masuk dan dibilang ga beretika karena ga lapor sebelum ke Sekayu dan akhirnya ga dibolehin ke rumahnya. Kalo dibales beliau, pas mau bales smsnya lagi juga jangan sekali, harus lebih dari sekali sampe dibales lagi, kecuali smsnya sudah mentok dan tidak perlu balasan lagi. 2. Untuk yang bertugas mengSMS dokternya, satu nomor sajajangan diganti ganti. 3. Biasanya berangkat ke Sekayu hari Minggu, sebelum berangkat, sampai di tugu adipura dan di VK SMS dokternya. Kalo bisa sampe sana jangan lewat jam 3, nanti dikatain koas malas. 4. Sesampainya di Sekayu langsung ke RSUD terus ke Bangsal dan VK untuk perkenalan. Di VK lapor sama ayuk bidannya, nanti ayuk bidannya yg kontak babe. 5. Kalau sudah dipersilahkan kerumah beliau, jangan meletakkan mobil di garasi beliau, walaupun sekedar mau nurunin barang, parkir boleh dijalanan depan rumah, agak ujung, atau di rumah sakit. 6. Setiap menulis status, laporan, ataupun follow up, dll HARUS didahului dengan tanggal, jam dan nama penulis yang semuanya digarisbawahi pada kiri atas status.Contoh : 22Januari 2015 07.00 WIB Aiman, S.Ked 7. Lembar status yang harus dilengkapi sebelum pasien pindah ke bangsal :  Lembar identitas pasien : (IGD)Diagnosis utama, (Rawat Inap) Diagnosis Utama, Nama dan tanda tangan dr. Taufik Firdaus, SpOG  Surat perintah masuk rumah sakit : Identitas, diagnosis masuk, terapi sementara, pemeriksaan penunjang.  Ringkasan masuk dan keluar : isi diagnosis masuk, diagnosis akhir (Utama), nama operasi/tindakan, jenis anastesi (sama tanggalnya), dokter yang merawat dan tanda tangan.  Lembar Anamnese : jangan lupa tanda tangan dr. Taufik Firdaus, SpOG  Lembar Tindakan Kamar Bersalin (halaman sebelum partograf) Diisi seperti format follow up, namun untuk evaluasi perkembangan kemajuan persalinan pada pasien. Diisi setiap follow up pasien di vk, S: mau melahirkan O: PL: FUT 3 jbpx (… cm), memanjang (atau melintang atau obliq), puka/puki, kepala, U 4/5, His 2x/10’/25”, DJJ … x/menit, TBJ … gram (contoh) VT: Portio lunak, posterior (kalo fase aktif, posisi tidak perlu ditulis), eff 75% (kalo pembukaan lengkap, eff tidak perlu ditulis), Ø 4cm, ketuban (+), kepala, HI-II, SSL (contoh) A: G..P..A..L hamil aterm inpartu kala I fase aktif JTH preskep (contoh) P: - KIE - R/ Partus pervaginam - Observasi TVI, His, DJJ - Evaluasi sesuai partograf WHO modifikasi4 jam lagi (fase laten) atau 2 jam lagi (fase aktif) pukul … WIB - Cek lab DR, UR, CM (Apapun kasusnya)  PEB ditambah KD / Kimia darah (Perhatikan urutan penulisan tatalaksana) 

Resume medis (ringkasan keluar) : isi semua dari keluhan utama, RPP, diagnosis awal masuk dan diagnosis akhir, tindakan, penemuan klinis (termasuk USG dan hasil 8



laboratorium), pemeriksaan fisik, prognosis, terapi (obat-obat + dosis) nama dan tanda tangan dr. Taufik Firdaus, SpOG Jangan lupa buat partograf sesuai indikasi.

8. Follow up pasien setiap hari, ditulis malam sebelumnya (SOAP). 9. Panduan Diagnosis Hipertensi Dalam Kehamilan yang Babe Kasih ke Koass LXXVI (Dalam menentukan diagnosis HDK pake panduan dari tabel ini!!!) KRITERIA

HIPERTENSI KRONIK

PRE EKLAMPSIA

PEB

EKLAMP SIA

SUPERIMPOSED PREEKLAMPSIA

HTN GESTASIO NAL

TD

≥140 ≥90

≥140 - <160 ≥90 - <110

≥160 ≥110

≥140 ≥90

≥140 ≥90

Usia hamil Proteinuri a Tanda2 PEB Kejang

≤20 mg >20 mg − −seterusnya 6mg PP +

>20 mg − 6mg PP +/-

Sebelum nya HDK >20 mg − 6mg PP +/-

≤20 - seterusnya +/-

>20 mg − 6mg PP -

-

-

+

+

+

-

-

-

-

+

-

-

Tanda-tanda PEB: 1. Thrombositopenia ≤ 100.000 microliter 2. Insufisiensi ginjal = serum kreatinin ≥ 1,1 mg/dL atau meningkat 2x 3. Gangguan hati: SGPT meningkat 2x dari normal 4. Edema paru 5. Gangguan penglihatan dan otak

Catat Revisi 1. Setiap pasien hamil yang direncakan untuk partus (pervaginam atau perabdominam) dan abortus, ditambahkan konseling KB pada penatalaksanaan. Th/  Informed Consent  R/ Partus Pervaginam  Observasi TVI, His, DJJ  Evaluasi sesuai partograf WHO modifikasi4 jam lagi (kalau fase laten) / 2 jam lagi (kalau fase aktif) pukul … WIB  Cek Lab, Darah rutin, Urin Rutin  Konseling KB (tulis jenisnya: IUD, tubektomi, pil dll)  tergantung usia dan jumlah paritas 2. Format menulis tatalaksana , tatalaksana itu ada 5:  Informed consent (kalau melakukan tindakan) atau KIE  R/ Partus pervaginam, Partus perabdominan, Tokolitik, konservatif, ekspektatif, pimpin persalinan  Obs TVI, His, DJJ atau Obs TVI, Kontraksi, Perdarahan  Life style :  olahraga : Bed rest, Mobilisasi miki/ duduk/ jalan  diet : diet biasa, diet lunak sedikit sering, diet TKTP  terapi farmakologi 9

3. Obat injeksi SSTP Obat injeksi yang diberikan post SSTP diberikan sebanyak 6 kali, dengan jarak waktu 8 jam. Misal SSTP selesai pukul 14.00 WIB tanggal 1, maka : Injeksi obat pertama diberikan pada pukul 15.00 WIB tanggal 1 Injeksi ke-2, 8 jam setelahnya yaitu pukul 23.00 WIB tanggal 1 Injeksi ke-3, 8 jam setelahnya yaitu pukul 07.00 WIB tanggal 2 Injeksi ke-4, 8 jam setelahnya yaitu pukul 15.00 WIB tanggal 2 Injeksi ke-5, 8 jam setelahnya yaitu pukul 23.00 WIB tanggal 2 Injeksi ke-6, 8 jam setelahnya yaitu pukul 07.00 WIB tanggal 3 (injeksi terakhir) Oleh karena itu, obat injeksi pada pasien SSTP diberikan hingga hari ke 2 perawatan post SSTP.OBAT POST SSTP DI LEMBAR INTEGRASI BARU DIGANTI KE ORAL SETELAH 6 KALI PEMBERIAN INJEKSI (Lihat di lembar card-deck farmakologi di status) dan Jika JADWAL INJEKSI TERAKHIR DIBAWAH JAM 10PAGI. misal, pasien Injeksi ke-6 (terakhir) ada di Hari Selasa Jam 11, Di Status (Lembar terintegrasi) untuk hari itu ditulis di P/ Paket obat injeksi (Inj. Cefotaxime, Tramadol, Kalnex, Metronidazole Drip)  format lihat di bagian “Follow Up” di Halaman 36 Guideline. 4. Mobilisasi pada SSTP SA: baring terlentang 24 jam post SSTP, selanjutnya mobilisasi miring kanan & miring kiri (mika-miki) selama 24 jam selanjutnya (hari ke-1), selanjutnya mobilisasi duduk 24 jam selanjutnya (hari ke-2), selanjutnya mobilisasi jalan 24 jam selanjutnya (hari ke-3). GA: 6 jam post op boleh mika-miki, 12 jam post op boleh duduk, 24 jam post op boleh jalan 5. Perhatikan ! Bedakan Hari perawatan dan Lama perawatan: - Hari perawatan : hari setelah tindakan, hitungan hari berikutnya setelah diatas jam 12.00 WIB - Lama perawatan : tanggal masuk – tanggal keluar RS 6. Untuk prognosa kasus obstetri di sekayu HANYA DUBIA

10

NYANYIAN 1. Status Obstetri - PL o FUT: 3jbpx (… cm) o Situs: Memanjang/melintang/oblik o Puka/puki o Bagian terbawah: Kepala/bokong o Penurunan: Perlimaan (U 4/5, 3/5, dst) (sesuaikan dgn hodge: H1=5/5, H1-2=4/5, H2=3/5, H3=2/5, H3+ (1/5), H4 (0/5) o His o DJJ o TBJ - VT (mulai dari kuncup sudah bisa nilai ketuban, bukaan 1 atau 2 sudah bisa ya nilai denominator) o Konsistensi: lunak, kenyal, keras o Posisi: posterior, medial, anterior (kl fase aktif, tidak perlu dibuat) o Pendataran: eff 25%, 50%, 75%, 100% (tidak perlu dibuat kalau sudah lengkap, kl primi eff 100% dulu baru mulai pembukaan, kl multi berbarengan). o Pembukaan: Ø … cm o Ketuban (+/-), ketuban jangan ditulis belum dapat dinilai walaupun kuncup! karena cara menilai ketuban ada apa nggk bisa pake cara lain selain VT. Liat di jawaban belakang. o Bagian terbawah: kepala, bokong o Penurunan: Hodge o Penunjuk: UUK lintang, UUK kanan/kiri depan/belakang, sakrum (babe tidak pake SSL) 2. Status Ginekologi - PL: Abdomen datar/cembung, lemas/tegang, simetris/tidak simetris, FUT teraba/tidak teraba, massa (+/-), Nyeri Tekan (+/-), Tanda Cairan Bebas (+/-) - Inspekulo: Portio livide/merah muda, OUE terbuka/tertutup, flour (+/-), fluxus (+/-) ... (yang mengalir: ketuban, darah, dsb) aktif/tidak aktif, E/L/P (Erosi, Laserasi, Polip) (+/-) babe ngak suka kuldosintesis  gak berguna katanya emang apa yang mau dibuktikan kalau ada darah di CD kan masih banyak DD nya - VT: Portio lunak/kenyal/keras, OUE Terbuka/tertutup, nyeri goyang portio (-), AP Ka/ki lemas/tegang, CD (Cavum Douglas) menonjol/tak menonjol 3. Pemeriksaan Panggul (VT) Wajib tulis, di kolom bagian pemeriksaan ginekologi , pokoknya kalau kalian buat VT buat pemeriksaan panggul. Hati-hati pada kontraindikasi VT, VT tidak dilakukan maka ngak ada pemeriksaan panggul ya. Haha… Linea inominata teraba 1/3-1/3, promontorium tak teraba/teraba, spina ischiadica tidak menonjol/menonjol, dinding samping panggul lurus/konvergen, sacrum konkaf/konveks, arcus pubis > 90o / < 90o. Kesan panggul: luas/sempit (isinya dipemeriksaan ginekologi yang VT nya). 4. USG - Trimester II atau III : Janin tunggal(/gemeli) hidup(/mati) presentasi kepala(/bokong atau intrauterine), BPD/FL ̴ … minggu, DJJ (+/-), ketuban cukup (kalo oligohidramnion, bikin index AFI), plasenta di corpus anterior/posterior. Terakhir bikin Kesan  K/ Hamil … minggu JTH preskep (contoh) 11

-

-

Trimester I : Gestasional sacs (GS) intrauterin, CRL ̴ (sesuai usia kehamilan)minggu, Fetal pole (+), Pulsasi (+). Terakhir bikin Kesan  K/ Hamil … minggu, JTH intrauterine (contoh) (catatan: dikatakan preskep/presbo  jika usia gestasi >=28 minggu. <28mggu intrauterin) Semua pasien di USG Kesan Ginekologi t.a.k: Vesica urinaria baik, ukuran uterus .... cm, tepi ireguler/reguler

12

STATUS PASIEN 1.

FISIOLOGIS Keluhan Utama : (kunci diagnosis  mengambarkan diagnosis)  Hamil cukup bulan (belum inpartu)  kalo ada keluhan contoh badan lemas, jadi  hamil cukup bulan dengan badan lemas  Mau melahirkan (inpartu) RPP : terdiri dari 4 : 1inpartu/blm inpartu, 2fisiologis/patologis, 3apa yang dilakukan ibu untuk mengatasinya, 4kondisi ibu dan janin (os mengaku hamil cukup bulan dan gerakan janin masih dirasakan) ± 6 jam smrs os mengeluh perut mulas yang menjalar ke pinggang hilang timbul makin lama makin sering dan kuat dan tidak hilang saat dibawa berjalan. R/ keluar darah lendir (+), R/ keluarair (+). Os lalu pergi ke RSUD Sekayu. Os mengaku hamil cukup bulan dan gerakan anak masih dirasakan. St. Perkawinan : 1 kali lamanya 2 tahun Riwayat KB: KB suntik tiap 3 bulan, lepas 1 tahun lalu St. Persalinan : Hamil ini

HPHT : 25 Februari 2012 TP : 4 Desember 2012

Pemeriksaan Fisik St. Present : KU = Sedang, Sens = CM, TD = 120/80, N = 82x/mnt, RR = 20x/mnt, T = 36,50C St. Obstetri : PL = FUT 3 jbpx (28 cm), memanjang, puka, kepala, U 4/5, His 2x/10’/30”, DJJ = 125 x/mnt, TBJ = 2325 gr. VT = portio lunak, posterior (tidak perlu dibuat kalau fase aktif), eff 100% (tidak perlu dibuat kalau sudah lengkap) ,Ø3cm, ketuban (+), kepala, HI-II, UUK kanan lintang. Pemeriksaan Panggul: Promontorium tak teraba, linea inominata teraba 1/3-1/3, spina ischiadica tak menonjol, dinding samping panggul lurus, sacrum konkaf, arcus pubis >90o Kesan panggul: luas USG : (seluruh pasien di USG, kecuali bukaan >8)  Janin tunggal hidup presentasi kepala  BPD (biparietal diameter) 38w3d  FL (femur length)  DJJ (+)  Cairan ketuban cukup  Plasenta di korpus depan Kesan : hamil 38 minggu JTH preskep D/ G1P0A0 hamil aterminpartu kala 1 faselaten JTH preskep Catatan: Jika pasien G1P0A0, pada diagnosis ditulis “Primigravida hamil ....” Diagnosis ditambahin L (Life, jumlah anak yang hidup)  G3P2A0L2 Usia kehamilan harus ditulis berapa minggu, bukan hamil aterm. Th/  

Informed Consent R/ Partus Pervaginam 13

 

Observasi TVI, His, DJJ Evaluasi sesuai partograf WHO modifikasi 4 jam lagi (kl fase laten)/ 2 jam lagi (kl fase aktif) pukul … WIB  Cek Lab, Darah rutin, Urin Rutin  Konseling KB Catatan: Kalo pasien masuk dengan Kala II tambahkan : Pimpin persalinan Kalo pasien datang bukaan 9 (kan idak dibuat partografnya, tetapi pas di tatalaksana ditambahin “Evaluasi VT 1 jam lagi” Pertanyaan dari Babe seputar Partus Fisiologis: Kapan pasien fisiologis boleh pulang? Menurut WHO, 72 jam post-partum, untuk antisipasi perdarahan.

2. POST TERM Keluhan Utama :  Hamil lewat bulan dengan perut mules (belum inpartu)  Mau melahirkan dengan hamil lewat bulan (inpartu) RPP : ± 6 jam smrs os mengeluh perut mules yang menjalar ke pinggang hilang timbul dan dirasakan masih jarang dan hilang saat dibawa berjalan. R/ keluar darah lendir (+), R/ keluar air (-). Os lalu pergi ke RSUD Sekayu. Os mengaku hamil lewat bulan dan gerakan anak masih dirasakan. St. Perkawinan : 1 kali lamanya 2 tahun Riwayat KB : KB suntik tiap 3 bulan, lepas 1 tahun lalu St. Persalinan : Hamil ini HPHT : 25 Februari 2012 TP : 4 Desember 2012 Pemeriksaan Fisik St. Present : KU = Sedang, Sens = CM, TD = 120/80 mmHg, N = 82x/mnt, RR = 20x/mnt, T = 36,50C St. Obstetri : PL = FUT 2 jbpx (36 cm), memanjang, puka, kepala, U 4/5, His (-), DJJ = 140 x/mnt, TBJ = 3565 gr. VT = portio lunak, posterior, eff 0%, Ø2cm, ketuban (+), kepala, HI-II, UUK kanan depan. USG : (seluruh pasien di USG, kecuali bukaan >8)  Janin tunggal hidup presentasi kepala  BPD (biparietal diameter) 43w3d  FL (femur length)  DJJ (+)  Cairan ketuban cukup  Plasenta di korpus depan Kesan : hamil 43 minggu JTH preskep D/ G2P1A0 hamilpostermbeluminpartu JTH preskep Th/  Informed Consent  R/ Partus Pervaginam  Observasi TVI, His, DJJ

14

   

Evaluasi sesuai partograf WHO modifikasi 4 jam lagi (kl fase laten)/ 2 jam lagi (kl fase aktif) pukul … WIB Invitec (isinya misoprostol) 2 x ¼ tab oral Cek Lab, Darah rutin, Urin Rutin Konseling KB

3. PEB (kl hipertensi gestasional tidak perlu MgSO4)

Keluhan Utama :  Hamil cukup bulan dengan darah tinggi (belum inpartu)  Mau melahirkan dengan darah tinggi (inpartu) RPP : ± 6 jam smrs os mengeluh perut mules yang menjalar ke pinggang hilang timbul dan makin lama makin sering dan kuat (belum inpartu : dirasakan masih jarang). R/ keluar darah lendir (+), R/ keluar air (-). R/ darah tinggi dalam kehamilan (+) sejak hamil 6 bulan, R/ darah tinggi sebelum hamil (-). R/ darah tinggi hamil sebelumnya (-). R/ darah tinggi dalam keluarga (-).R/ sakit kepala (-), R/ pandangan mata kabur (-), R/ mual muntah (-), R/nyeri epigastrium (-). Os lalu pergi ke RSUD Sekayu.Os mengaku hamil cukup bulan dan gerakan anak masih dirasakan. St. Perkawinan : 1 kali lamanya 2 tahun St. Persalinan : Hamil ini

HPHT : 25 Februari 2012 TP : 4 Desember 2012

Pemeriksaan Fisik St. Present : KU = Sedang, Sens = CM, TD = 170/110 mmHg (tekanan darah harus >160/110 mmHg kl PEB) , N = 96x/mnt, RR = 20x/mnt, T = 36,50C St. Obstetri : PL = FUT 3 jbpx (33 cm), memanjang, puka, kepala, U 4/5, His (-), DJJ = 140 x/mnt, TBJ = 3100 gr. VT = portio lunak, posterior, eff 100%,Ø3cm, ketuban (+), kepala, HI-II, dan UUK kanan lintang USG : (seluruh pasien di USG, kecuali bukaan >8)  Janin tunggal hidup presentasi kepala  BPD (biparietal diameter) 38w3d  FL (femur length)  DJJ (+)  Cairan ketuban cukup  Plasenta di korpus depan Kesan : hamil 38 minggu JTH preskep Laboratorium : proteinuria >2+ (kl PEB) D/ G1P0A0 hamil aterm inpartu kala 1 fase laten dengan PEB, JTH preskep Th/ 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Informed Consent R/ Partus Pervaginam(Kala II di akhiri dengan tindakan) Stabilisasi 1 jam Observasi TVI, His, DJJ Evaluasi sesuai Partograf WHO Modifikasi mulai pukul … WIB (setelah stabilisasi) Tirah baring miring kiri Kateter menetap catat input output 15

8. 9.

IVFD asering gtt xx/menit Injeksi MgSO440% 4g bolus selama 10 menit dan dilanjutkan drip MgSO4 40% 6g dalam asering 500cc (penjelasan ada di bawah) 10. Nifedipin 4 x 10 mg tab p.o 11. Cek lab DR,KD, UR Catatan : 1. Cara menghitung maksimal tetesan. Mis. BB pasien 60 kg. Protap PEB : maksimal tetesan pada PEB 1 cc/kgBB/jam Maka : Maksimal tetesan 60 cc/jam  1 cc = 15 atau 20 tetes lihat dibungkus infusnya 60 𝑐𝑐 𝑥 20 𝑡𝑒𝑡𝑒𝑠 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑡𝑒𝑡𝑒𝑠𝑎𝑛 𝑃𝐸𝐵 ∶ 60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑡𝑒𝑡𝑒𝑠𝑎𝑛 𝑃𝐸𝐵 ∶ 20 𝑡𝑒𝑡𝑒𝑠/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 2.

Cara menghitung dosis efektif MgSO4  Sesuaikan dengan jumlah tetesan Oksitosin yaitu X/menit, maka jumlah tetesan MgSO4 tidak lebih dari X/menit.  Syarat pemberian MgSO4 : 1-2 g/jam (Mis.: 1 g habis dalam 1 jam) Drip lanjutan MgSO4 biasa dipakai 10g. Menghitung tetesan MgSO4: 10g  harus habis dalam waktu 10 jam 500 x 20 tts : 16,7 tts/menit 10 x 60 menit Kadar MgSO4 maksimal adalah 2 gram, jadi 16,7 dibulatkan menjadi 20 karena tidak ada bahayanya lebih dari 1gram dan lebih mudah untuk menghitung jumlah tetesan, jadi gtt XX/menit.

3. Dosis MgSO4 untuk bolus adalah 20% 4g, tetapi yang ditulis statusnya adalah MgSO4 40% 4g. kenapa? Dimarahi babe kalo dak tau hahaha Karena rumus pengenceran : Konsentrasi produk Bagian Cairan = -1 Konsentrasi yang diinginkan Maksudnya disekayu hanya punya MgSO4 40%, tidak ada yang 20% jadi kita encerin 40% Bagian Cairan = -1 20% 1 bagian cairan Maksudnya adalah kalau MgSO4 40% 4g 10cc kita campur dengan 1 bagian cairan dari 10cc (artinya perlu 10cc aquades) (kl ½ bagian cairan artinya perlu 5 cc aquades) untuk menjadikan konsentrasi MgSO4 20%. Bolus MgSO4 40% 4g dapat menjadi 20% tanpa kita encerin, dengan cara bolus MgSo4 40% bolus lewat infuse selama 10 menit tanpa menutup selang infuse, biarkan infuse tetap jalan dengan gtt 20x/m. karena dengan gtt 20x/m dalam waktu 10 menit akan sama dengan 10cc. jadi seperti terjadi pengenceran. Jd tdk perlu lagi diencerkan. Baca HKFM kalo kalian dapet pasien PreEklampsia. Babe bakal tanya, dan dia selalu ngomong soal HKFM dan ACOG 2013.  Terapi di kondisikan sesuai kasus Contoh: D/ G2P1A0L1 H 34 mggu blm inpartu d/ PEB JTH preskep Th/ - KIE 16

- Obs TVI, DJJ, tanda inpartu - R/ Ekspektatif - IVFD Asering gtt XX/m - Katater menetap catat IO - Inj. MgSO4 40% 4 gr IV bolus pelan (dalam spuit 10cc) - Inj. MgSO4 40% 6 gr dalam Asering 500 cc - Nifedipine 4x10 mg - Inj. Dexamethasone 2x6 mg IV - Hystolan 2x1/2 mg po - Progestin 2x1 mg po - Oksigen 5l/m - Cek lab DR, UR, CM, KD

4. KPSW Keluhan Utama : Mau melahirkan dengan keluar air RPP : ± 6 hari smrs os mengeluh keluar air dari kemaluan, banyaknya 8 kali ganti celana dalam, jernih/keruh/hijau, bau (+/-). Os kemudian ke bidan dan disarankan untuk istirahat. R/ post coital (+), R/ keputihan (+), R/ mules (+).R/ demam (-). Hari selanjutnya air ketuban keluar sedikit-sedikit. ± 5 jam lalu os mengeluh kembali keluar air dari kemaluan. Os lalu kembali ke bidan. Os disuruh ke RS. Os mengaku hamil cukup bulan dan gerakan anak masih dirasakan. St. Perkawinan : 1 kali lamanya 2 tahun St. Persalinan : Hamil ini HPHT : 1 April 2011 TP : 10 Januari 2012 Pemeriksaan Fisik St. Present : KU = Sedang, Sens = CM, TD = 120/80 mmHg, N = 86 x/menit, RR = 20x/mnt, T = 36,50C St. Obstetri : PL = FUT 4 jbpx (29 cm), memanjang, puki, kepala, U4/5, His 2x/10’/20”, DJJ = 152 x/mnt, TBJ = 2480 gr. VT = portio lunak, posterior, eff 100%, Ø 2cm, ketuban (-), jernih, bau (-), kepala, HI-II, penunjuk belum dapat dinilai USG : (seluruh pasien di USG, kecuali bukaan >8)  Janin tunggal hidup presentasi kepala  BPD (biparietal diameter) 37w3d  FL (femur length)  DJJ (+)  Cairan ketuban cukup  Plasenta di korpus depan Kesan : hamil 37 minggu JTH preskep D/ G1P0A0 hamil 37 minggu inpartu kala 1 fase laten dengan KPSW (6 hari) JTH preskep Th/    

Informed Consent R/ Partus Pervaginam Observasi TVI, His, DJJ (jika KPSW telah >= 24 jam)Inj. Cefotaxime 1g i.v (skin test) pelan 5’ 17

   

IVFD Asering gtt X/m Akselerasi dengan drip oksitosin 10 IU dalam Asering 500 cc gtt X Cek Lab, Darah rutin, Urin Rutin Konseling KB

Catatan: - Untuk KPSW <12 jam, tunggu 12 jam untuk akselerasi dengan drip oksitosin definitif. (Dimulai dari gtt X, naik 5 tetes setiap jam hingga gtt 40). - Diagnosa KPSW ada 2 pengertian, jika R/ keluar air (+) dan datang belum inpartu atau datang dengan inpartu kala 1 fase laten maka diagnosis seperti fisiologis ditambah dengan KPSW (… hari/jam). Jika R/ keluar air (+) dan datang dengan fase aktif maka diagnosis seperti fisologis dengan tambahan R/ pecah ketuban … jam yang lalu. - Kalo KPSW lebih dari 24 jam, jadinya KPSW 1 hari, bukan KPSW 25 jam . - Kalo pas dateng sudah bukaan 7, dan pecah ketuban 1 jam yang lalu, tidak usah dibuat di diagnosis, soalnya kata babe kalo 1jam yang lalu, berarti sekitar bukaan 6 kan, berarti itu fisiologis. .

5. PPI Keluhan Utama : Hamil kurang bulan dengan perut mules RPP : ± 14 jam smrs os mengeluh perut mules yang menjalar ke pinggang hilang timbul dan dirasakan masih jarang. R/ keluar darah lendir (-), R/ keluar air (-). R/ perut diurut (+) oleh dukun ± 1 hari smrs, R/ postcoital (-), R/ trauma (-), R/ Keputihan (+), R/ minum jamu-jamuan (+), R/ PPI sebelumnya, R/ minum obat yang membuat mules (-). Os lalu pergi ke RSUD Sekayu. Os mengaku hamil kurang bulan dan gerakan anak masih dirasakan. St. Perkawinan : 1 kali lamanya 2 tahun St. Persalinan : Hamil ini (cari apakah ada R/PPI/Forceps/Vakum/inkompetensi serviks/abortus) HPHT : 29 Februari 2012, TP : 7 Desember 2012 Pemeriksaan Fisik : St. Present : KU = Sedang, Sens = CM, TD = 120/80, N = 86 x/menit, RR = 20x/mnt, T = 36,50C St. Obstetri : PL = FUT 4 jbpx (28 cm), memanjang, puka, kepala, U 5/5, His 2x/10’/25”, DJJ = 140 x/mnt, TBJ = 2400 gr. VT = portio lunak, posisi posterior, eff 25%, Ø 1 cm, ket (+), bagian terbawah dan denominator sulit dinilai Insp = portio livide, OUE terbuka, Ø 1 cm, flour (-), fluksus (+) darah, tidak aktif. E/L/P (-). USG : (seluruh pasien di USG, kecuali bukaan >8)  Janin tunggal hidup presentasi kepala  BPD (biparietal diameter) 32w3d  FL (femur length)  DJJ (+)  Cairan ketuban cukup  Plasenta di korpus depan Kesan : hamil 32 minggu JTH preskep D/ G1P0A0 hamil 32 minggu denganPPI JTH preskep. 18

Th/        

Informed Consent R/ Tokolitik Histolan 2 x ½ tabp.o Progeston 2 x 1 tab p.o (jika usia gestasi > 28 minggu) Inj. Dexametason 2 x 6 mg iv (selama 2 hari) IVFD Asering gtt x/mnt (jika perdarahan (+), His (+) : ditambah Ciprofloxacin 2x500 mg p.o Cek Lab DR, UR.

Variasi:  KIE  R/ Konservatif  Progeston 2 x 1 tab p.o  Inj. Dexametason 2x6 mg (selama 2 hari)  IVFD Asering gtt x/mnt  Inj. Cefotaxime 2x1gr i.v (skin test) pelan 5’  Cek Lab DR, UR.

6. HEG Keluhan Utama : Hamil muda dengan mual muntah berlebihan RPP : ± 3 hari SMRS os mengeluh mual muntah yang berlebihan (> 10 kali/hari). Muntah tiap kali makan banyaknya 1 gelas belimbing. Keluhan ini dirasakan telah mengganggu aktivitas seharihari. Os mengaku terlambat haid sejak 2 bulan yang lalu. R/ payudara tegang (+), R/nyeri ulu hati (+), R/ keluar darah dari kemaluan (-), R/ perut mules (-). Os mengaku hamil 2 bulan. St. Perkawinan : 1 kali lamanya 2 tahun St. Persalinan : Hamil ini

HPHT : 29 Februari 2012 TP : 7 Desember 2012

Pemeriksaan Fisik St. Present : KU = Sedang, Sens = CM, TD = 110/70 mmHg, N = 88 x/m, RR = 20x/mnt, T = 36,50C St. Ginekologi : PL = Abdomen datar, lemas, simetris, FUT tidak teraba (sesuaiin sama minggu kehamilannya) , massa (-), NT (-), TCB (-) USG :  Gestasional sacs (GS) intrauterin  CRL sesuai 8 minggu  Fetal pole (+)  Pulsasi (+) Kesan : Hamil 8 minggu JTH intrauterin D/ G1P0A0 hamil 8 minggu dengan HEG grade III Th/ 

Informed Consent 19

        

Observasi TVI Timbang berat badan setiap hari Diet lunak porsi kecil &sering Bedrest (hari pertama) IVFD Asering : D5% : Aminofluid = 1: 2:1 gtt XXX/menit Inj. Ondansentron 3x1 amp i.v (pelan) Provomer 3x1 tab po Folaplus 2x11 tab p.o Cek Lab DR, UR.

7. ABORTUS INKOMPLIT Keluhan Utama : Hamil muda dengan keluar darah dari kemaluan RPP : ± 3 hari SMRS os mengeluh keluar darah dari kemaluan, banyaknya dua kali ganti celana dalam, Warna merah, bau (-).R/ keluar darah seperti ati ayam (+), R/keluar darah seperti gelembung mata ikan (-), R/perut mules (+), R/ keluar darah lendir (-). Os mengaku terlambat haid sejak 2 bulan yang lalu. R/ payudara tegang (+), R/mual muntah (+). St. Perkawinan : 1 kali lamanya 2 tahun St. Persalinan : Hamil ini

HPHT : 29 Februari 2012

Pemeriksaan Fisik St. Present : KU = Sedang, Sens = CM, TD = 110/70 mmHg, N = 88 x/m, RR = 20x/mnt, T = 36,50C St. Obstetri : PL = Abdomen datar, lemas, simetris, FUT tidak teraba, massa (-), NT (-), TCB (-) Inspekulo = Portio livide, OUE terbuka, flour (-), fluxus (+) darah aktif, E/L/P (-) VT =Portio lunak, OUE Terbuka, teraba jaringan di muara OUE, CUT ~ 10 Minggu, nyeri goyang portio (-), AP Ka/ki lemas, CD tak menonjol USG  VU baik  Uterus AF, ukuran …. X… cm  GS tepi ireguler  Tampak massa hiperechoic ukuran 2x2 cm kemungkinan berasal dari sisa kehamilan Kesan: sisa kehamilan D/P0A1 dengan abortus inkomplit (buat ngak ada usia kehamilannya) Th/      

Informed Consent Rencana kuretase (hari,tanggal,pukul) Observasi TVI, perdarahan Puasa mulai pukul (6 jam sblum kuret) IVFD Asering gtt XX/mnt Misoprostol 2x400 mg tab p.o I : pukul …WIB (4 jam sebelum pemberian ke-2) II : pukul … WIB (1 jam prekuretase) 20

(baca lagi ya tentang pengunaan misoprostol, sempat kena marah kenapa pasien Ab incomplete dikasih misoprostol  sampai sekarang ngak tau jawabannya, maaf lemot soalnya) 

Cek Lab DR,UR, CM

8. ABORTUS IMMINENS Keluhan Utama : Hamil muda dengan keluar darah dari kemaluan RPP : ± 3 hari SMRS os mengeluh keluar darah dari kemaluan, banyaknya seperti flek-flek pada celana dalam, Warna merah, bau (-).R/ keluar darah seperti ati ayam (-), R/keluar darah seperti gelembung mata ikan (-), R/perut mules (+), R/ keluar darah lendir (-). Os mengaku terlambat haid sejak 2 bulan yang lalu. R/ payudara tegang (+), R/Keputihan(-), R/mual muntah (+), R/ Trauma (-), R/Koitus (+) St. Perkawinan : 1 kali lamanya 2 tahun St. Persalinan : Hamil ini HPHT : 29 Februari 2012 Pemeriksaan Fisik St. Present : KU = Sedang, Sens = CM, TD = 110/70 mmHg, N = 88 x/m, RR = 20x/mnt, T = 36,50C St. Obstetri : PL = Abdomen datar, lemas, simetris, FUT tidak teraba, massa (-), NT (-), TCB (-) Inspekulo = Portio livide, OUE tertutup, flour (-), fluxus (+) darah aktif, E/L/P (-) USG

    

GS (+) intra uterin fetal echo (+) CRL sesuai kehamilan 10 minggu perdarahan retro plasenter (-)

Fetal Pulse (+), Fetal Pole (-) Kesan : hamil 10 minggu, JTH intrauterin

D/G1P0A0 hamil 10 minggu dengan abortus imminens Th/

        

Informed Consent R/ medisinalis Observasi TVI, perdarahan IVFD asering gtt XX/menit Bed rest total Ciprofloxacin 2x500 tab po Progeston 2x1 tab p.o Folaplus 2x1 tab p.o Cek Lab DR, UR.

9. KALA II LAMA (DI LUAR) kala II lama ngak boleh di RSUD ya, kalau di RSUD kala II tak maju Keluhan Utama : 21

Mau melahirkan dengan anak tidak lahir RPP : ± 20 jam smrs os mengeluh perut mules yang menjalar ke pinggang hilang timbul dan tidak hilang jika dibawa berjalan, makin lama makin sering dan kuat. R/ keluar darah lendir (+), R/ keluar air (+) 4 jam smrs. Os lalu pergi ke Bidan dan dipimpin mengejan selama 2 jam, namun anak tidak lahir. Os lalu dirujuk ke RSUD Sekayu. Os mengaku hamil cukup bulan dan gerakan anak masih dirasakan. St. Perkawinan : 1 kali lamanya 3 tahun St. Persalinan : Hamil ini HPHT : 25 Februari 2012 TP : 3 Desember 2012

Pemeriksaan Fisik St. Present : KU = Sedang, Sens = CM, TD = 110/60 mmHg, N : 86 x/menit, RR = 24x/mnt, T = 36,90C St. Obstetri : PL = FUT 3 jbpx (31 cm), memanjang, puka, kepala, U 4/5, His 2x/10’/30”, DJJ = 134 x/mnt, TBJ = 3100 gr. VT = portio tak teraba, pembukaan lengkap, ketuban (-) jernih, bau (-), kepala, HIII+, UUK kanan depan D/ G1P0A0 hamil aterm inpartu kala II lama (diluar) JTH preskep. Th/

 Informed Consent  R/ Partus Pervaginam (akhiri kala II dengan ekstraksi vakum)(kalo R/ SC, indikasinya kala II lama (diluar) tak cakap pervaginam)

 Observasi TVI, His, DJJ  Pasang Kateter catat input dan output.  Cek Lab, Darah rutin, Urin Rutin, Kimia Darah Jika pada pemeriksaan ditemukan gawat janin dan atau kasep, maka yang harusditulis di Th/ ditambahkan

 Perbaikan KU : IVFD NaCl: Asering: D5 = 2:1:1 gtt xx/m   

O2 3L/M Kateter Menetap Miring Kanan-kiri

10. RETENSIO PLASENTA Keluhan Utama : Habis melahirkan dengan tembuni yang tidak lahir RPP : ± 2 jam SMRS os melahirkan didukun kampung. Bayi lahir spontan dan langsung menangis tetapi tembuni tidak juga lahir setelah diurut oleh dukun tsb. os mengeluarkan banyak darah sehingga dibawa ke RSUD sekayu. Os mengaku hamil cukup bulan. St. Perkawinan : 1 kali lamanya 3 tahun 22

St. Persalinan : Hamil ini

HPHT : 25 Februari 2012

Pemeriksaan Fisik : St. Present : KU = Sedang, Sens = CM, TD = 110/60 mmHg, N = 86 x/menit, RR = 24x/mnt, T = 36,90C St. Obstetri : PL = FUT 2jbpst, kontraksi baik. VT = portio lunak, pembukaan 4cm, tali pusat +plasenta di muara OUE Ins. = tampak tali pusat keluar dari OUE, tanda lepas plasenta (+) USG: - VU baik - Uterus uk. 24 x 18 cm - Cavum uteri baik - Corpus intak - Cairan bebas (-) Kesan: plasenta inkarserata D/ P4A0 post partus spontan 5 jam di luar (dukun) dengan PPH dini e.c. retensio plasenta + anemia berat

Th/

     

Informed Consent R/ Brand andrew manuver Obs Tvi, perdarahan dan kontraksi Oksigen 5L/menit Bed rest tanpa bantal Asering 500c + oksitosin 20 IU gtt XX/m IVFD 2 Line Nacl 500 cc (*tulis nya harus dibuat panah 2 gini yaa)

 Kateter menetap catat input-output  Cek Lab, DR,UR, DK Jika kontraksi tidak baik, manual plasenta : Th/

 Informed consent  R/ manual plasenta  Obs Tvi, kontraksi dan perdarahan Asering 500c + oksitosin 20 IU gtt XX/m Nacl 500 cc

 IVFD 2 Line  Kateter menetap catat input-output  Cek Lab, DR,UR, DK NB: R/ Transfusi WB, jika Hb< 10g/dl. Tulis jika hanya Hb di bawah angka tsb Catatan : - Kalo syok, tulis IVFD 2 line kayak di atas, tapi gtt 180. - Di pemeriksaan ginekologi, tulis tanda lepas plasenta. Ada 3 perasat, Strassman, Kustner, sama Klein. Buat dan bakal ditanya sama babe. 23

- Di diagnosis, tambahin e.c Plasenta Inkarserata / Plasenta Arcreta / Inkreta / Percreta, sesuai sama kondisi pasiennya. 11. JTM Keluhan Utama :  Hamil kurang bulan dengan gerakan janin tidak dirasakan lagi RPP : ± 5 hari smrs os mengaku tidak merasakan gerakan janin lagi. R/ perut diurut (+) tiap bulan, R/ trauma (-), R/ demam (+) 7 hari smrs, R/ keputihan (+), R/ keluar darah (-), R/ keluar air (). Os lalu pergi ke RSUD Sekayu. Os mengaku hamil kurang bulan. St. Perkawinan : 1 kali lamanya 2 tahun Riwayat KB

: KB suntik tiap 3 bulan, lepas 1 tahun lalu

St. Persalinan : Hamil ini

HPHT : 17 November 2013 TP : 24 Agustus 2014

Pemeriksaan Fisik St. Present : KU = Sedang, Sens = CM, TD = 120/80 mmHg, N = 82x/mnt, RR = 20x/mnt, T = 36,50C St. Obstetri : PL = FUT setinggi umbilikus (20 cm), memanjang, puka, kepala, U5/5, His -, DJJ VT = portio lunak, posterior, eff 0%, Økuncup, ketuban dan penunjuk belum dapat dinilai USG : (seluruh pasien di USG, kecuali bukaan >8)  Janin tunggal mati presentasi kepala  BPD (biparietal diameter) 24w3d  FL (femur length)  DJJ (-)  Cairan ketuban cukup  Plasenta di korpus depan Kesan : hamil 24 minggu JTM preskep D/ G2P1A0 hamil 24 minggu belum inpartu JTM preskep

Th/     

Informed Consent R/ Partus Pervaginam induksi Observasi TVI, His Drip Oksitosin 10 IU dalam Asering 500 cc gtt X/m Cek Lab, Darah rutin, Urin Rutin

12. PLASENTA PREVIA Keluhan Utama : mau melahirkan dengan keluar darah dari kemaluan Trias Plasenta Previa : Perdarahan berulang, tanpa nyeri, tanpa sebab. RPP : 24

± 4 jam smrs os mengeluh keluar darah dari kemaluan, banyaknya 2 kali ganti pembalut. Os kemudian diperiksa bidan dan dirujuk ke RSUD Sekayu. Riwayat perut mulas yang menjalar ke pinggang hilang timbul makin lama makin kuat dan sering dirasakan sejak 7 jam SMRS. Riwayat keluar air (-). Os mengaku hamil cukup bulan dengan gerakan janin masih dapat dirasakan. D/ G3P2A0 hamil aterm inpartu kala 1 dengan plasenta previa JTH Kl belum inpartu : contoh  D/ G3P2A0 hamil 37 minggu belum inpartu dengan APH ec PPM/PPT/plasenta previa parsialis/ plasenta letak rendah, JTH Preskep PPT tidak di VT USG:      

Janin tunggal hidup presentasi kepala BPD (biparietal diameter) 37w1d FL (femur length) DJJ (+) Cairan ketuban cukup Plasenta di korpus anterior meluas menutupi seluruh (totalis) / sebagian (parsialis) / pinggir (marginalis) OUI. Kesan : hamil 24 minggu JTM preskep Th/ - Informed Consent - R/ ekspektatif - Observasi TVI, His, Djj - IVFD asering gtt XX/menit - R/ pematangan paru dengan Dexamethasone 2x1 ampul (iv) - Kateter menetap catat input, output - Progeston 2x1 tab p.o - Cek lab: DR, UR

13. RETENSIO URIN Keluhan Utama : Habis melahirkan dengan sulit BAK RPP : ± 20 hari smrs os melahirkan anak laki-laki dengan berat 3200 gr dan ditolong oleh bidan. Os mengaku dirujuk ke dokter karena plasenta tidak lahir dan dilakukan manual plasenta. Setelah pulang dari RS Os mengaku jarang berkemih dan BAB. Os berkemih kira-kira 1 gelas air mineral dalam 1 hari. Os mengaku takut berkemih karena takut mengenai jahitan jalan lahir. Kemudian Os ke Sp.OG dan dianjurkan untuk rawat inap di RS. PL = Abdomen datar, lemas, simetris, FUT tidak teraba, massa (-), full blast (+) Inspekulo = Portio livide, OUE tertutup, flour (-), fluxus (-), E/L/P (-) VT = Portio lunak, OUE tertutup, CUT ~ normal, nyeri goyang portio (-), AP Ka/ki lemas, CD tak menonjol USG ? (Tanya residen)  VU penuh  Uterus ukuran 7x4cm  Tidak ada massa dalam cavum uteri 25

 Kedua adnexa baik Kesan: retensio urin D/ P3A0 postpartum 20 hari (diluar) dengan retensio urin. Th/ KIE observasi TVI IVFD asering gtt xx/m Kateter menetap, catat input output Injeksi cefotaxime 1 gr iv kalau sudah tidak pakai infu berikan Ciprofloxacin 3x1 tab p.o Dexamethasone tab 3x0,5 mg p.o Maltiron tab 2x1 p.o Cek DR UR 14. NOK (Neoplasma Ovarium Kistik) Keluhan utama: benjolan semakin lama semakin membesar RPP: + 3 bulan yang lalu os merasa ada benjolan di perut bagian bawah, semakin lama semakin membesar. St. Ginekologi : PL: Abdomen datar, lemas, simetris, FUT-2 Jari di atas simfisis, Massa (+/-), Nyeri tekan (+/-), TCB (+/-) Inspekulo: Portio tak lunak, OUE Tertutup, Fluor (-), Fluksus (-), CD tak menonjol VT: Portio Kenyal, OUE tertutup, AP Kanan-kiri lemas, CD tak menonjol, Portio terdorong kearah bawah USG: VU Baik, tampak gambaran hiperechoic berbatas tegas pada cavum uteri yang kemungkinan berasal dari mioma ukuran ..x.. cm(kalau ukuran <4cm, maka pada

pemeriksaan fisik tidak teraba, kl >4cm dibuat teraba massa), ke 2 adnexa baik D/ Neoplasma Ovarian Kistik (Jangan disingkat!) Th/ Informed consent Obs. TVI dan perdarahan R/ Laparotomi (hari, tanggal, pukul) Cek lab DR,DK, KD, CM Rontgen Konsul PDL EKG USG Abdomen Puasa mulai pukul …. WIB (6 jam pre op) Dulcolax 2 tab oral pukul…. WIB (12 jam pre op) Cukur rambut pubis Kateter menetap catat input/output Inj cefotaxime 1 gr IV (skin test) Persiapan WB 2 kolf Hubungi OK

Note: untuk NOK Diagnosa pre op nya tulis “Neoplasma Ovarium Kistik” setelah/post op diagnosis sudah harus berubah cth: Post Salphyngoovorektomi multilokulare serosum sinsitra/dextra tergantung massa nya berada di sebelah kanan/kiri. 26

15. CA Servix St. Ginekologi PL: Abdomen datar, lemas, simetris, FUT-2 Jari di atas simfisis, Maspre (+) mobile permukaan datar Inspekulo: Portio tak livide, OUE Tertutup, Posterior, Tampak massa rapuh, mudah berdarah di arah jam 7, Fluor (-), Fluksus (+) lendir VT: Portio Kenyal, kuncup, AP Kanan-kiri lemas, CD tak menonjol D/ Ca Servix

16. KET Diagnosisnya ngak boleh KET ya, buat akut abdomen ec KET , Trias KET: - Defans muscular abdomen (nyeri perut) - Anemia (perdarahan (+)) - Amenstruasi (PT test (+)) Nantikan laparotomi: Diagnosis post-op : GPAL post salpingektomy dextra a.i rupture tuba fallopi pars ampularis dextra (ngak boleh tulis a.i KET ya)

17. Mola Hidatidosa Trias Mola - Abdominal pain - Perdarahan pervaginam - Amenorrhea (PT test (+)) Kata babe sih yang diatas salah , jadi mungkin trias acosta sison : 1. Having expelled a product of conception 2. Bleeding 3. Enlargement and softness of the uterus

18. Blighted Ovum Keluhan Utama : Hamil muda dengan keluar darah dari kemaluan RPP : ± 5 hari SMRS os mengeluh keluar darah dari kemaluan, banyaknya dua kali ganti celana dalam, Warna merah, bau (-).R/ keluar darah seperti ati ayam (+), R/keluar darah seperti gelembung mata ikan (-), R/perut mules (+), R/ keluar darah lendir (-). Os mengaku terlambat haid sejak 3 bulan yang lalu. R/ payudara tegang (+), R/mual muntah (+), R/ trauma (-) St. Perkawinan : 1 kali lamanya 2 tahun St. Persalinan : Hamil ini

HPHT : 29 Februari 2012

Pemeriksaan Fisik St. Present : KU = Sedang, Sens = CM, TD = 110/70 mmHg, N = 88 x/m, RR = 20x/mnt, T = 36,50C St. Ginekologi : PL = Abdomen datar, lemas, simetris, FUT tidak teraba, massa (-), NT (-), TCB (-) Inspekulo = Portio livide, OUE terbuka, flour (-), fluxus (+) darah aktif, E/L/P (-) 27

VT = Portio lunak, OUE Terbuka, CUT ~ 10 Minggu, nyeri goyang portio (-), AP Ka/ki lemas, CD tak menonjol USG  VU baik  Uterus 10 x 8 AF  Endometrium line (+)  TP (-)(TP, CRL bisa dihitung setelah usia gestasi 7-9 minggu) BO  CRL (-) Kesan: blighted ovum Th/ 1. 2. 3. 4. 5.

Informed consent R/ kuretasehari.., dd/mm/yy, pukul ... Mulai puasa (6 jam pre op) Jam ..-.. IVFD Asering gtt xx/menit Misoprostol 2 x 400 mg tab p.o

I: pukul (4 jam sebelum pemberian kedua) II: pukul (1 jam sebelum OK)

6. Cek lab DR, UR 7. Hubungi OK

19. PUA (ngak boleh diagnosis PUA ya Buat : menometroragia, menoragia dll Anamnesis dan pemeriksaan fisik tergantung penyebab D/ PUA dengan menometroragia susp. note: tulis semua palm coein, diagnosis yg ditepis kemudian dicoret, sampai tinggal 1 diagnosis.

PALM Polip Adenomiosis Leimioma Malignancy and hyperplasia

COEIN Coagulopathy Ovulatory Dysfunction Endometrial Iatrogenik termasuk kalo ada R/ KB Not yet classifed

20. Abses Bartholene 1. Informed consent 2. R/ Insisi drainase (mungkin sama kayak marsupialisasi) atau ekstirpasi ?? (kayaknya kista atau kelenjar bartolininya di eksisi) di OK, hari, tanggal, jam 3. Obs. TVI, Perdarahan 4. IVFD NaCL gtt xx/m 5. Cek Lab DR, UR, CM 6. Inj. Cefotaxim 2x1 gr IV (ST)dalam 5’ 7. Maltiron 2x1 tab p.o 8. Diet TKTP 21. Pro Remove IUD Intinya, pasien yang mau lepas IUD, tapi tidak bisa dilakukan di poli, karena benang hilang, benang putus, dll. 28

Diagnosisnya tulis: D/ Pre op (masuk) : IUD Intrauterine, pro remove IUD. D/ Post op : Post remove IUD

(KALAU PASIEN GINEKOLOGI, UNTUK PEMERIKSAAN LUAR, FUT TIDAK USAH DIBUAT)

29

INSTRUKSI PRE & POST OPERASI A. Instruksi Pre Operasi Untuk SC 1. Informed consent 2. R/ SC elektif/semi elektif/cito, hari…, dd/mm/yy, pukul ... 3. Mulai puasa (6 jam pre op) pukul … 4. IVFD Asering gtt 180x/m 2 kolf mulai pukul … (1 jam pre op) 5. Kateter menetap catat input output 6. Inj. Cefotaxim 1gr iv (skin test)pelan 5’pukul (1 jam pre op) (Kalo cefotaxime habis, ganti ceftriaxone, Tanya ayuknya) 7. Cukur rambut pubis 8. Cek lab DR, UR, crossmatch 9. Persiapan WB 2 kantong 10. Hubungi OK dan nenonatus B. Instruksi Pre Operasi Untuk SC dengan hipertiroid 1. Informed consent 2. Obs. TVI, His, DJJ 3. R/ SC elektif/semi elektif/cito, hari…, dd/mm/yy, pukul ... 4. Mulai puasa (6 jam pre op) pukul … 5. IVFD Asering gtt 60x/m 2 kolf mulai pukul … (1 jam pre op) 6. Kateter menetap catat input output 7. Inj. Cefotaxim 1gr iv (skin test) pelan 5’ pukul (1 jam pre op) (Kalo cefotaxime habis, ganti ceftriaxone, Tanya ayuknya) 8. PTU 1X100 mg p.o 9. Cukur rambut pubis 10. Cek lab DR, UR, crossmatch, KD 11. Persiapan WB 2 kantong 12. Konsul PDL 13. EKG 14. Hubungi OK dan nenonatus Tambahan: untuk instruksi post op sama dg SC biasa tambahkan saja PTU 1X100 mg p.o Untuk Kuretase 8. Informed consent 9. R/ kuretasehari.., dd/mm/yy, pukul ... 10. Mulai puasa (6 jam pre op) Jam ..-.. 11. IVFD Asering gtt xx/menit 12. Misoprostol 2 x 400 mg tab p.o

I: pukul (4 jam sebelum pemberian kedua) II: pukul (1 jam sebelum OK)

13. Cek lab DR, UR 14. Hubungi OK Untuk Biopsi Informed Consent R/ Biopsi di OK, Hari, tanggal, jam Obs. TVI dan perdarahan Puasa mulai pukul … WIB (3 jam pre biopsi) 30

IVFD Asering gtt x/m Inj. Kalnex 3x250 IV Cek lab DR, UR, CM Hub. OK Instruksi Pre Laparotomi 1. Informed consent 2. R/ laparotomi hari/tanggal/pukul 3. Obeservasi TVI dan perdarahan 4. Puasa mulai pukul …. WIB (6 jam pre op) 5. Pulcolax 2 tab oral pukul…. WIB (12 jam pre op) 6. Cukur rambut pubis 7. Kateter menetap pukul 08.00 8. Inj cefotaxime 1 gr IV (skin test) pelan 5’ 9. Persiapan WB 2 kolf 10. Hubungi OK Instruksi Post Operasi (SA) 1. Observasi TVI kontraksi dan perdarahan A. Tiap 15’ pada 1 jam pertama B. Tiap 30’ pada 3 jam selanjutnya C. Tiap jam pada 20 jam selanjutnya 2. Baring terlentang dengan bantal tinggi hingga 24 jam post op 3. Puasa hingga 2 jam post op 4. Kateter menetap, catat input output 5. IVFD Asering : D5 = 1:3 gtt xx drip oxy 20 IU 2 kolf 6. Th: A. Inj. Cefotaxime 2 x 1 gr i.v (skin test) pelan 5’(kalo habis, ganti ceftriaxone) B. Inj. Tramadol 3 x 100 mg i.v pelan 10’ C. Inj. Kalnex 3 x 250 mg i.v pelan 10’ D. Metronidazole 3 x 500 mg driphabis dalam 30’ 7. Cek Hb post operasi 8. Kalo pasien PEB tambah :  Drip MgSO4 40% 10 gr dalam 500 cc asering gtt xx/menit(tergantung jumlah tetesan max pada PEB) selama 24 jam post operasi. (maintenance dose)  Nifedipine 4 x 10 mg tab p.o

Instruksi Post Operasi (GA) 1. Observasi TVI kontraksi dan perdarahan 1. Tiap 15’ pada 1 jam pertama 2. Tiap 30’ pada 3 jam selanjutnya 3. Tiap jam pada 20 jam selanjutnya 2. Mobilisasi Bertahap jika KU baik : 1. 6 jam post op boleh mika-miki (pukul….) 2. 12 jam post op boleh duduk (pukul….) 3. 24 jam post op boleh jalan (pukul….) 3. Drip oxytosin 20 IU dalam asering 500 cc gtt xx/m 2 kolf 4. Puasa sampai 6 jam post op, selanjutnya bila bising usus (+) : 1. 6 jam post op boleh minum hangat 2. 12 jam post op boleh makan makanan lunak 31

3. 24 jam post op boleh makan makanan biasa 5. Kateter menetap, catat input output 6. Cek Hb post op 7. Th: 1. Inj. Cefotaxime 2 x 1 gr i.v (skin test)pelan 5’ (cefotaxime habis, ganti ceftriaxone, Tanya ayuknya) 2. Inj. Tramadol 3 x 100 mg i.v 10’ 3. Inj. Kalnex 2 x 500 mg i.v 10’ 4. Metronidazole 3 x 500 mg i.v. drip 30’

Laporan Biopsi (TIVA) 1. Pukul … WIB tindakan dimulai 2. Pasien dalam posisi litotomi dengan anestesi TIVA 3. Sims bawah dan sims atas 4. Portio ditampakkan secara avue: sebutkan keadaan portio (ex: portio berdungkul, rapuh, mudah berdarah) 5. Dilakukan biopsy jaringan pada jam 12,3,6, dan 9 6. Jaringan di PA-kan 7. Perdarahan aktif (+)  tampak serviks dengan …. 8. Tindakan aseptik dengan povidone iodine 9. Tindakan selesai pukul … WIB Diagnosa pre biopsy: susp Ca serviks (kalau tau stadium boleh ditambahkan) Diagnosa post op: post biopsy a.i susp Ca serviks Tindakan: Biopsi Serviks Instruksi post Biopsi (TIVA) 1. KIE 2. Obs. TVI dan perdarahan Tiap 15’ pada 1 jam pertama Tiap 30’ pada 1 jam selanjutnya 3. Baring telentang 4 jam post biopsi 4. Boleh makan minum setelah sadar penuh 5. IVFD Asering gtt xx/m 6. Inj. Kalnex 3x250 IV

32

LAPORAN – LAPORAN A. Laporan Persalinan 1. Pukul 16.15 WIB parturien tampak ingin mengedan kuat 05/10/15 16.40 WIB 2. St. Presens : Randa,S.Ked KU : Sedang TD : 120/80mmHg RR : 20x/m Sens : CM N : 84 x/m Temp: 36,5oc St. Obstetri PL: FUT 3 jbpx (... cm), memanjang, kepala/bokong, puka/puki, U1/5, His 4x/10’/45”, DJJ 142 x/m, TBJ ... gr (sesuai FUT) VT: Portio tidak teraba, Ølengkap, ketuban (-), kepala, HIII+,UUK kanan depan/UUK kiri depan (sesuikan dengan hasil pemeriksaan luar) D/ G1P1A0 hamil aterm inpartu kala II JTH Preskep Th/  Pimpin Persalinan  Episotomi mediolateral 3. Pukul 16.25 WIB lahir neonatus hidup spontan, bracht, ekstraksi vakum jenis kelamin, BB 2800 gr, PB 49 cm, A/S 8/9 FT AGA 4. Dilakukan manajemen aktif kala III  Inj. Oksitosin 10 IU (IM, 1/3 paha luar)  Masase fundus uteri  Peregangan tali pusat terkendali 5. Pukul 16.35 WIB : a. Plasenta lahir lengkap b. Kemudian dilakukan eksplorasi jalan lahir dan tidak didapatkan perluasan luka episiotomi ( kalo diepis) / tidak didapatkan diskontinuitas jaringan(kalo tidak ada laserasi) (kalau ada) (contoh: didapatkan diskontinuitas jaringan pada perineum jam 5 grade II, panjang 4 cm, kedalaman 0,5 cm) c. (kalau ada) Luka dijahit terputus satu per satu/ secara jelujur dengan chromic catgut 2.0 d. KU ibu post partum baik, perdarahan aktif (-) St. Presens: KU: Sens:

TD: N:

RR: t: TTD

05/10/15 16.40 WIB Randa,S.Ked

Instruksi post partum: 1. KIE 2. Observasi TVI, kontraksi, pendarahan  Tiap 15’ pada 1 jam pertama  Tiap 30’ pada 1 jam selanjutnya 3. Mobilisasi jalan 4. Diet biasa 5. Vulva hygiene  setiap setelah BAB, BAK dan mandi 6. ASI sesuai kebutuhan 7. Kalo persalinan patologis, tambah drip IVFD oxytosin 20 IU dalam Asering 500 cc gtt xx/m 2 kolf  aff infus setelah kolf ke-2 selesai 8. As. Mefenamat 3 x 500 mg p.o 9. Folaplus 2 x 1 tab p.o TTD Perhatian: - BBLR atau bukan  BBLR = SGA - FTAGA /SGA  sesuai atau tidak dengan usia gestasi hasil USG - Kalau janin mati (JTM), tuliskan maseasi grade berapa: 33

   

Rigor mortis (tegang mati)  berlangsung selama 2,5 jam setelah mati, kemudian lemas kembali Stadium I = timbul lepuh-lepuh pada kulit, mula-mula menjadi merah  berlangsung 48 jam setelah mati Stadium II = lepuh-lepuh pecah dan mewarnai air ketuban menjadi cokelat  berlangsung 48 jam setelah janin mati Stadium III = Badan janin sangat lemas, hubungan antara tulang-tulang sangat longgar dan terdapat edema bawah kulit  berlangsung 3 minggu setelah janin mati.

B. Laporan Operasi Seksio Sesaria (SA/GA) 1. Pukul 15.30 operasi dimulai 05/10/15 2. Pasien telentang dengan Spinal/General Anasthesi. 16.15 WIB 3. Dilakukan tindakan aseptik dan anti septik pada daerah operasi, lapangan operasi Elis,S.Ked dipersempit dengan doek steril. 4. Dilakukan insisi mediana, diatas simpisis pubis, sampai dengan 2 jari bawah umbilikus, dilakukan pelebaran kavum abdomen secara tajam dan tumpul hingga menembus peritoneum, tampak uterus sebesar kehamilan aterm (jika bekas SC ditulis Insisi Pfaneinsteil diatas luka lama) 5. Segmen Bawah Rahim diinsisi secara semilunar, janin dilahirkan dengan melakukan meluksir kepala. (kl bokong dan letli  ekstraksi kaki) 6. Pukul 15.35 WIB, lahir neonatus hidup, jenis kelamin, BB 2900gram, PB 50cm, A/S 8/9, FT AGA. 7. Pukul 15.38 WIB, plasenta lahir lengkap, dilakukan eksplorasi, sisa (-), ekstended (-), sudut dijahit secara figure of eight dengan chromic catgut no 1 8. SBR dijahit secara jelujur feston dengan PGA No. 1 9. Eksplorasi perdarahan (-) (dilakukan tubektomi pomeroy bilateral dengan chromic 2.0) 10. Peritoneum dijahit secara jelujur dengan plain catgut No 2.0. 11. Otot dijahit satu-satu dengan plain catgut 2.0 12. Fascia dijahit secara jelujur dengan PGA No. 1 13. Subkutis dijahit secara terputus satu-satu dengan plain 2.0 14. Kutis dijahit secara subkutikuler dengan PGA No 3.0 15. Luka operasi ditutup dengan kassa dan plester. 16. Pukul 16.00 WIB operasi selesai D/ pra operasi : G7P6A0 hamil aterm belum inpartu + protubektomi, JTH preskep. Atau.. D/ pra operasi : G7P6A0L6 hamil 38 minggu belum inpartu dengan APH ec PPT + protubektomi, JTH preskep. D/ post operasi : P7A0L7 post SSTP a.i. PPT + post tubektomi pomeroy bilateral Tindakan : SSTP + tubektomi pomeroy bilateral TTD (dr. Taufik Sp.OG (K)

Note: diagnosis post operasi untuk menentukan etiologi, jadiharussertakan “et causa”, Misal post SSTP a.i rigid cervix

34

C. Laporan Ekstraksi Vakum 1. Pukul 16.15 WIB tindakan dimulai 05/10/15 16.40 WIB 2. St. Presens : KU : Sedang TD : 120/80mmHg RR : 20x/m Preeti, S.Ked Sens : CM N : 84 x/m Temp : 36,5oc St. Obstetri PL: FUT 3 jbpx (... cm), memanjang, kepala/bokong, puka/puki, U1/5, His 4x/10’/45”, DJJ 142 x/m, TBJ ... gr (sesuai FUT) VT: Portio tidak teraba, Ølengkap, ketuban (-), kepala, HIII+, UUK kanan depan/UUK kiri depan (sesuikan dengan hasil pemeriksaan luar) D/ G1P1A0 hamil aterm inpartu kala II lama (diluar) JTH Preskep Th/   Akhiri kala II dengan ekstraksi vakum  Episotomi mediolateral 3. Dilakukan pemasangan cup vakum ukuran sedang pada UUK menjauhi UUB 4. Setelah diyakini tidak ada jaringan yang terjepit, tekanan vakum diturunkan -20 mmHg selama 2 menit, lalu 40mmHg selama 2 menit lalu 60 mmHg selama 2 menit. 5. Dilakukan evaluasi ulang, tidak dijumpai jaringan ibu yang terjepit dan cup vakum terpasang dengan benar 6. Dilakukan traksi mendatar sejajar bidang lantai sampai UUK berada di bawah simfisis. Dilakukan traksi ke arah bawah untuk melahirkan muka, disusul dengan traksi ke arah atas. 7. Pukul 16.25 WIB lahir neonatus hidup ekstraksi vakum jenis kelamin, BB 2800 gr, PB 49 cm, A/S 8/9 FT AGA 8. Dilakukan manajemen aktif kala III a. Inj. Oksitosin 10 IU (IM, 1/3 paha luar) b. Masase fundus uteri c. Peregangan tali pusat terkendali 9. Pukul 16.35 WIB : a. Plasenta lahir lengkap b. Kemudian dilakukan eksplorasi jalan lahir, portio intak dan tidak didapatkan perluasan luka episiotomi (*kalo diepis) / tidak didapatkan diskontinuitas jaringan(**kalo ada laserasi) c. (kalau ada) Luka dijahit terputus satu per satu/ secara jelujur dengan chromic catgut 2.0 d. KU ibu post partum baik, perdarahan aktif (-) 05/10/15 16.40 WIB Preeti, S.Ked

Instruksi post partum: 1. KIE 2. Observasi TVI, kontraksi, pendarahan  Tiap 15’ pada 1 jam pertama  Tiap 30’ pada 1 jam selanjutnya 3. Mobilisasi jalan mulai pukul 4. Diet biasa 5. Vulva hygiene  setiap setelah BAB, BAK dan mandi 6. Kateter menetap, catat input output hingga pukul (24 jam, atau jika indikasi ekstraksi vakum kala II lama di luar, kateter dipasang 3 hari) 7. ASI sesuai kebutuhan 8. Kalo persalinan patologis, tambah drip IVFD oxytosin 20 IU dalam Asering 500 cc gtt xx/m 2 kolf  aff infus setelah kolf ke-2 selesai 9. Ciprofloxacyn 2 x 500 mg p.o (kalo habis, ganti amoxicillin 3x500 mg tab p.o dan clindamycin 2x300 mg tab p.o) 10. As. Mefenamat 3 x 500 mg p.o 11. Folaplus 2 x 1 tab p.o TTD

35

D. Laporan Kuretase dengan Anestesia TIVA Operator : 05/10/2015 16.45 WIB Assisten : Ria, S. Ked 1. Kuretase dimulai pada pukul ...... 2. Pasien dalam posisi litotomi dengan anestesi TIVA 3. Dilakukan aseptik dan antiseptik pada vulva dan sekitarnya 4. Dipasang sims bawah dan sims atas 5. Dipasang foerster klempada jam 11 6. Di sondase, uterus ... cm AF 7. Dilakukan kuretase tajam/tumpul (Tanya kk residen) 8. Didapatkan jaringan ... ml darah ..... ml, (kalo death conseptus dibuat juga fetus (+)) 9. Pendarahan aktif (-) 10. Dilakukan tidakan aseptik dengan povidone iodine 11. Pukul …… Tindakan selesai D/ pre kuretase : cth (P0A1 dengan ab inkomplit) D/ post kuretase : cth (post kuretase a/i sisa kehamilan (untuk ab) atau death conceptus) Tindakan : Kuretase Ttd 05/10/2015 16.45 WIB Ria, S. Ked

Instruksi post kuret (TIVA): 1. KIE 2. Observasi TVI dan pendarahan  Tiap 15” pada 1 jam pertama  Tiap 30” pada 1 jam selanjutnya 3. Puasa hingga 2 jam post kuretase 4. Baring telentang hingga 4 jam post kuretase 5. (jika kuret a.i sisa plasenta dan hamil mola)Drip oxytosin 20 IU dalam 500 cc asering gtt XX/m 6. Ciprofloxacin 2x500mg tab p.o(kalo habis, ganti amoxicillin 3x500 mg tab p.o dan clindamycin 2x300 mg tab p.o) 7. As. Mefenamat 3x500mg tab p.o 8. Folaplus 2 x 1 tab p.o Ttd Catatan : untuk kuretase beresiko (mola) instruksi post kuret ditambahkan:  kateter menetap selama 12 jam, catat input output  cek Hb post operasi

E. Laporan Manual Plasenta 1. Pukul ... WIB tindakan dimulai 05/10/15 2. Penderita disiapkan pada posisi litotomi 16.45 WIB Zaila, S. Ked 3. Penolong berdiri atau duduk didepan vulva dengan salah satu tangan (tangan kiri) memegang tali pusat, tangan yang lain (tangan kanan) masuk ke kavum uteri secara obstetri 4. Setelah mencapai tempat implantasi plasenta, tangan obstetri dibuka seperti memberi salam (ibu jari merapat ke pangkal jari telunjuk) 5. Lepaskan plasenta dari tempat implantasi dengan menyelipkan ujung jari diantara plasenta dan uterus dengan punggung tangan menghadap ke dinding dalam uterus 36

6. Kemudian gerakkan tangan kanan ke kiri dan kanan sambil bergeser ke kranial sehingga semua permukaan maternal plasenta dapat dilepaskan 7. Pukul ..... WIB a. Plasenta lahir lengkap, dilakukan eksplorasi jalan lahir ditemukan laserasi jalan lahir b. Laserasi dijahit secara satu-satu dengan benang chromic catgut No.2.0 8. Pukul ..... WIB a. Tindakan selesai b. KU ibu post manual plasenta baik, perdarahan aktif (-) St.Present KU: TD: RR: Sens: N: T: D/ Pre Tindakan : P2A0L1 post partus spontan diluar (2 jam) dengan PPH dini a.i retensio plasenta D/ post tindakan : P2A0L1 post manual plasenta ai retensio plasenta ec plasenta adhesive Tindakan : manual plasenta TTd 05/10/15 16.45 WIB Zaila, S. Ked

Instruksi post manual plasenta  Obs.TVI, kontraksi, perdarahan - tiap 15’ pada 1 jam pertama - tiap 30’ pada 1 jam selanjutnya . O2 3l/m  Diet biasa (jika manual plasenta dilakukan di OK pasien disuruh puasa 4 jam post manual plasenta)  Vulva hygiene tiap setelah BAK, BAB dan mandi  Bedrest selama 6 jam post tindakan  Kateter menetap catat input output  Drip oxytosin 20 IU dalam 500 cc asering gtt XX/m  Ciprofloxacin 2 x 500 mg p.o (kalo habis, ganti amoxicillin 3x500 mg tab p.o dan clindamycin 2x300 mg tab p.o)  Asam mefenamat 3 x 500 mg p.o  Folaplus 2 x 1 tab p.p D/ Pre Tindakan : P2A0L1 post partus spontan diluar (2 jam) dengan PPH dini a.i retensio plasenta D/ post tindakan : P2A0L1 post brandt Andrew manuever ai retensio plasenta ec plasenta inkarserata Tindakan : brandt Andrew manuever TTd

Catatan: manual plasenta dilakukan setelah gagal pemberian oksitosin 2x15 menit plasenta tidak lahir (injeksi pertama, 15 menit setelahnya)

F. Laporan Brandt Andrew Manuver 05/10/2015 1. Pukul 19.00 WIB tindakan dimulai 19.00 WIB 2. Penderita disiapkan dalam posisi litotomi Nella, S. Ked 37

3. Penolong berdiri di depan vulva dengan tangan (kanan) memegang tali pusat, tangan (kiri) digerakkan dari atas simfisis kearah cranial 4. Plasenta kemudian dilepaskan 5. Pukul 19.05 WIB Plasenta lahir lengkap, dilakukan eksplorasi dan tidak ditemukan perluasan luka episiotomi. Laserasi dijahit satu-satu dengan benang chromic catgut no. 2.0 6. Pukul 19.15 WIB Tindakan selesai KU ibu post Brandt Andrew Manuver baik, perdarahan aktif (-) St.Presens: KU : SedangTD : 120/80mmHgRR : 20x/m Sens

: CM N

Temp: 36,5oc

: 84 x/m

TTD Instruksi Post Brandt Andrew Manuver 1. Obs.TVI, kontraksi, perdarahan 05/10/2015 - tiap 15’ pada 1 jam pertama 19.00 WIB - tiap 30’ pada 1 jam selanjutnya Nella, S. Ked 2. Diet biasa 3. Vulva hygiene tiap setelah BAK, BAB dan mandi 4. O2 3 L/m 5. Tidur telentang 6. IVFD asering gtt xx/m 7. Ciprofloxacin 2 x 500 mg p.o (kalo habis, ganti amoxicillin 3x500 mg tab p.o dan clindamycin 2x300 mg tab p.o) 8. Asam mefenamat 3 x 500 mg p.o 9. Folaplus 2 x 1 tab p.p TTD

dr. Taufik F.T, Sp.OG

G. Laporan Laparatomi Salpingektomi (SA) 1. Pukul 15.30 operasi dimulai 05/10/15 2. Pasien telentang dengan Spinal/General Anasthesi. 16.15 WIB Putri Ayu,S.Ked 3. Dilakukan tindakan aseptik dan anti septik pada daerah operasi, lapangan operasi dipersempit dengan doek steril. 4. Dilakukan insisi mediana, diatas simpisis pubis sampai dengan 2 jari bawah umbilikus, dilakukan pelebaran kavum abdomen secara tajam dan tumpul hingga menembus peritoneum, tampak uterus sebesar kehamilan aterm (jika bekas SC ditulis Insisi Pfaneinsteil diatas luka lama) 5. Dilakukan evakuasi bekuan darah sebanyak … cc, dilakukan eksplorasi:  Uterus bentuk dan ukuran dbn  Tuba dan ovarium sinistra dbn  Ovarium dextra dbn  Tampak rupture tuba falopii dextra pars ampularis  Dilakukan salpingektomi dextra  Perdarahan dirawat sebagai 38

6. Setelah di eksplorasi diyakini tidak ada perdarahan lagi, bekuan darah sudah dibersihkan 7. Cavum abdomen dibilas dengan NaCl 0,9% 8. Peritoneum dijahit secara jelujur dengan plain catgut No 2.0. 9. Otot dijahit satu-satu dengan plain catgut 2.0 10. Fascia dijahit secara jelujur dengan PGA No. 1 11. Subkutis dijahit secara terputus satu-satu dengan plain 2.0 12. Kutis dijahit secara subkutikuler dengan PGA No 3.0 13. Luka operasi ditutup dengan sucratul, kassa dan plester. 14. Pukul 16.00 WIB operasi selesai D/ pra operasi : G7P6A0L6 hamil 5 minggu dengan akut abdomen ec KET D/ post operasi : P7A0L7 post salpingektomi dextra a.i. rupture tuba falopii pars ampularis dextra Tindakan : Salpingektomi dextra Catatan : semua laparotomi yang ginekologi biasanya kita tulis sampai point ke 4 nanti babe atau residen yang lanjutin, kayak miomektomi sama histerektomi biasanya babe yang isi, dia nanti bilang sama kita kalo kita nulis laporan : ngapain kamu dek? Memang kamu bisa buat laporan histerektomi? Residen aja belum tentu bisa. TTD Laporan Operasi NOK Diagnosa Prabedah : Neoplasma Ovarium Kistik Dextra/Sinistra Dx/ Post Op : Post Kistektomi Dextra/Sinistra a.i. Endometrial Cyst Indikasi Operasi : Kista Ovarium Nama Tindakan Operasi : Kistektomi Dextra/Sinistra

1. 05/10/2015 19.00 WIB Nella, S. Ked

Instruksi Post op NOK/SA Obs.TVI, kontraksi, perdarahan - tiap 15’ selama 1 jam pertama - tiap 30’selama3 jam selanjutnya - tiap 60’ selama 20 jam selanjutnya 2. Kateter menetap catat i/o 3. Puasa sampai 2 jam post op 4. Tirah Baring 24 jam + bantal 5. IVFD asering : D5% = 1: 3 gtt xx/m 6. Inj. Cefotaxim 2x1 gr IV (ST)pelan 5’ 7. Drip Metronidazole 3x500 habis dalam 30’ 8. Inj. Tramadol 3x100 IV dalam 10’ 9. Inj. Kalnex 3x250 IV dalam 10’ 10. Cek Hb post Op

H. Laporan Persalinan Presbo Ekstraksi parsial 1. Pukul 18.20 WIB parturien tampak ingin mengedan 2. Status Presens 05/10/2015 19.00 WIB KU : sedang TD : 120/80 mmHg RR : 20 x/menit Ahaw, S. Ked Sensorium : CM N : 88 x/menit Temp : 36,2 c St. Obstetri PL: FUT 3 jbpx (... cm), memanjang, puki, bokong, U1/5, His 4x/10’/45”, DJJ 142 x/m, TBJ ... gr (sesuai FUT) 39

VT: Portio tidak teraba, Ølengkap, ketuban (-), Bokong, HIII+, Sakrum kiri lintang D/ G2P1A0 hamil aterm inpartu kala II JTH presbo Th/  Pimpin persalinan  Episiotomi mediolateral 3. Pukul 18.30 WIB  bokong lahir spontandengan tenaga mengejan  tali pusat dikendorkan  ibu dipimpin mengejan 3x  scapula tidak tampak dibawah simfisis, diputuskan untuk melakukan ekstraksi parsial secara lovset untuk melahirkan bahu  kepala dilahirkan secara mauriceau 4. Pukul 18.40 WIB lahir berturut-turut dagu, hidung, dahi, dan kepala. Lahir neonatus hidup BB 3100gr, PB 48cm, A/S 8/9 FT AGA 5. Dilakukan manajemen aktif kala III  Inj. Oksitosin 10 IU (IM, 1/3 paha luar)  Masase fundus uteri  Peregangan tali pusat terkendali 6. Pukul 16.35 WIB :  Plasenta lahir lengkap  Kemudian dilakukan eksplorasi jalan lahir dan tidak didapatkan perluasan luka episiotomi ( kalo diepis) / tidak didapatkan diskontinuitas jaringan(kalo tidak ada laserasi)  (kalau ada) Luka dijahit terputus satu per satu/ secara jelujur dengan chromic catgut 2.0  KU ibu post partum baik, perdarahan aktif (-) St. Presens: KU: TD: RR: Sens: N: T:

Ttd

H. Laporan Rehecting dengan TIVA 1. Pukul ..... tindakan dimulai 05/10/2015 2. Penderita disiapkan pada posisi litotomi. 16.45 WIB Nella, S. Ked 3. Dilakukan tindakan aseptik dan antispetik pada daerah vulva dan sekitarnya. 4. Daerah vulva dicuci dengan NaCl. 5. Dibuat luka baru pada tepi luka episiotomi lama. 6. Identifikasi m.transperineal. 7. Dilakukan pencucian dengan H2O2 lalu bilas dengan NaCl. 8. Dilakukan repair dan rehecting pada mukosa vagina dengan chromic 2.0. 9. Dilakukan rehecting jaringan kutis dengan PGA 1.0 10. Diberikan kasa betadin pada luka baru. 11. Tindakan selesai pada pukul… D/Pre rehecting P1A0 post partum spontan dengan wound interrupted D/ Post rehecting a.i wound interrupted Ttd 40

05/10/15 16.45 WIB Nella, S. Ked

Instruksi post rehecting 1. KIE 2. Obs.TVI dan perdarahan 3. Diet 2 jam post rehecting. 4. Mobilisasi duduk (4 jam post rehecting), selanjutnya mobilisasi berjalan 5. Vulva hygiene tiap setelah BAK, BAB dan mandi 6. IVFD asering 500cc gtt XX/m 7. Ciprofloxacin 2 x 500 mg p.o (kalo habis, ganti amoxicillin 3x500 mg tab p.o dan clindamycin 2x300 mg tab p.o) 8. Asam mefenamat 3 x 500 mg p.o 9. Folaplus 2 x 1 tab p.p Ttd

Laporan op. insisi/eksis abses bartholene 1. Tindakan dimulai pukul … WIB 2. Pasien dalam posisi litotomi dengan facemask + TIVA 3. Aseptik antiseptic pada lokasi dan sekitar daerah operasi 4. Insisi/eksisi pada tepi mukosa … ± … cm 5. Tepi kapsul dijepit koher 6. Kapsul kista di eksisi/insisi 7. Cuci NaCl + povidone iodine 8. Tepi lesi dijahit satu-satu dengan PGA 2.0 9. Drain Karet 10. Povidone Iodine 11. Tindakan selesai pukul … WIB D/ Pre tindakan: Kista bartolini D/ post tindakan: post eksisi/insisi drainase a.i kista/abses bartolini Tindakan: Insisi/ eksisi drainase Ttd

FOLLOW UP 41

NOTE : Hari Perawatan dimulai hitungan “hari perawatan pertama” jika operasi dilakukan di atas jam 11.30 kalau dibawah jam 11.30, FU besoknya dihitung jadi “Hari Perawatan Ke-II” contoh : Operasi SSTP di hari selasa pukul 12.00, maka FU di hari rabu masih terhitung hari perawatan pertama, ” 1. Follow up status bangsal a. Post partum spontan 05/10/2015 Hari I 06.00 WIB S : Keluhan : nyeri di luka jaitan (kalo di epis atau laserasi), mual, pusing, dll Randa, S. Ked O : Status Present Ku : sedang TD : 110/70 mmHg RR : 20x/m Sens : CM N : 88x/m T : 36,5 oC Status Obstetri PL : FUT 2 jbpst, kontraksi baik, perdarahan aktif (-), vulva tenang, lokhia rubra (+) A : K/ P1A0 post partum spontan hariperawatan ke-1 P :  KIE (Konseling, Informasi, Edukasi)  Obsv. TVI, perdarahan, kontraksi  Diet biasa  Mobilisasi jalan  Vulva hygene ( tiap BAK, BAB, dan habis mandi)  ASI sesuai kebutuhan  Ciprofloxacin 2 x 500 mg tab p.o (kalo habis, ganti amoxicillin 3x500 mg tab p.o dan clindamycin 2x300 mg tab p.o) Kalo ga di epis ataupun ga ada laserasi ga perlu dikasih cipro  Asam mefenamat 3 x 500 mg tab p.o  Folaplus 2 x 1 tab p.o  Os boleh pulang  Konseling KB( harus tulis kb jenis apa, dan siap2 kalo ditanya alasan pilih kb) Ttd b. Post partum dengan ekstraksi vakum Hari I 05/10/2015 S: Keluhan : nyeri di luka jaitan (kalo di epis atau laserasi), mual, pusing, dll 06.00 WIB O : Status Presens Zaila, S. Ked Ku : sedang TD : 110/70 mmHg RR : 20x/m Sens : CM N : 88x/m T : 36,5 oC Status Obstetri PL : FUT 2 jbpst, kontraksi baik, perdarahan aktif (-), vulva tenang, lokhia rubra (+) A : K/ P1Ao post ekstraksi vakum a.i.... hari tindakan ke 1 P :  KIE (Konseling, Informasi, Edukasi)Obsv. Tvi, perdarahan, kontraksi  Diet biasa  Mobilisasi jalan  Vulva hygene ( tiap BAK, BAB, dan habis mandi atau pagi-sore)  ASI sesuai kebutuhan  Ciprofloxacin 2 x 500 mg tab p.o (kalo habis, ganti amoxicillin 3x500 mg tab p.o dan clindamycin 2x300 mg tab p.o)  Asam mefenamat 3 x 500 mg tab p.o  Folaplus 2 x 1 tab p.o 42





Pasang kateter menetap (Catatan: untuk ekstraksi vakum a.i kala II lama, partus kasep  pasang kateter menetap 3 hari. Os boleh pulang setelah residu < 100 ml. Kalau indikasi lain, pasang kateter menetap selama24 jam. Os boleh pulang bila residu < 100 ml) Os boleh pulang Ttd

05/10/2015 06.00 WIB Ria, S. Ked

S O

S O

c. Post partum spontan dgn PEB Hari I : Keluhan : pusing,nyeri di luka jaitan (kalo di epis atau laserasi), mual, dll : Status Presens Ku : sedang TD : 110/70 mmHg RR : 20x/m Sens : CM N : 88x/m T : 36,5 oC Status Obstetri PL : FUT 2 jbpst, kontraksi baik, perdarahan aktif (-), vulva tenang, lokhia rubra (+) A : K/ P1A0 post partum spontan dengan PEB hari perawatanke-1 P :  KIE (Konseling, Informasi, Edukasi)  Obsv. Tvi, perdarahan, kontraksi  Mobilisasi jalan  IVFD asering 500 ml gtt XX  Drip MgSO4 40% 10 gr gtt XX/mnt (24 jam)  Cateter menetap catat input output  Diet biasa  Vulva hygiene ( tiap BAK, BAB, dan habis mandi)  ASI sesuai kebutuhan  Ciprofloxacin 2 x 500 mg tab p.o (kalo habis, ganti amoxicillin 3x500 mg tab p.o dan clindamycin 2x300 mg tab p.o)  Asam mefenamat 3 x 500 mg tab p.o  Folaplus 2 x 1 tab p.o  Nifedipine tab 4x10 mg p.o  Konseling KB ( harus tulis kb jenis apa, dan siap2 kalo ditanya alasan pilih kb) Ttd Hari II : Keluhan : keluhan yang dirasakan pasien : Status Presens Ku : sedang TD : 110/70 mmHg RR : 20x/m Sens : CM N : 88x/m T : 36,5 oC Status Obstetri PL : FUT 2 jbpst, kontraksi baik, perdarahan aktif (-), vulva tenang,lokhia rubra (+) A : K/ P1Ao post partum spontan hari perawatanke 2 P :  KIE (Konseling, Informasi, Edukasi)  Obsv. Tvi, perdarahan, kontraksi  Diet biasa  Mobilisasi jalan  Vulva hygiene ( tiap BAK, BAB, dan habis mandi)  ASI sesuai kebutuhan  Aff infus  Aff cateter  Ciprofloxacin 2 x 500 mg tab p.o (kalo habis, ganti amoxicillin 3x500 mg tab p.o dan clindamycin 2x300 mg tab p.o)*  Asam mefenamat 3 x 500 mg tab p.o*  Folaplus 2 x 1 tab p.o* 43

 Nifedipine 4x10 mg tab p/o*  Os boleh pulang  Konseling KB ( harus tulis kb jenis apa, dan siap2 kalo ditanya alasan pilih kb) *Kalau belum masuk injeksi ke-6 di jam 10 hari itu, obat tetep pake injeksi Cefotaxime, Tramadol, Kalnex, dan Metronidazole drip seperti hari I. Ttd

d. Post partum spontan dengan PPH Hari I 05/10/2015 S : Keluhan : pusing,lemas, nyeri di luka jaitan, dll 06.00 WIB O : Status Presens Preeti, S. Ked Ku : sedang TD : 110/70 mmHg RR : 20x/m Sens : CM N : 88x/m T : 36,5 oC Status Obstetri PL : FUT 2 jbpst, kontraksi baik, perdarahan aktif (-), vulva tenang, lokhia rubra (+) A : P1A0 post partum spontan dengan early/late PPH hari tindakan ke1 atau misalnya P1A0 post manual plasenta a.i. retensio plasentaec plasenta adhesive hari tindakan ke1 P1A0 post brandt Andrew manuever a.i. retensio plasenta ec plasenta inkerserata hari tindakan ke1 P           

: KIE (Konseling, Informasi, Edukasi) diet biasa O2 3 L/m Tidur terlentang vulva hygiene ( tiap BAK, BAB, dan habis mandi) ASI sesuai kebutuhan Up infus (tergantung keadaan pasien) Up kateter (tergantung keadaan pasien) Ciprofloxacin 2 x 500 mg tab p.o (kalo habis, ganti amoxicillin 3x500 mg tab p.o dan clindamycin 2x300 mg tab p.o) Asam mefenamat 3 x 500 mg tab p.o Folaplus 2 x 1 tab p.o TTd

e. Post SSTP Hari I 05/10/2015 S : Keluhan : pusing, mual,kembung, nyeri di luka operasi, dll 06.00 WIB O : Status Presens Ahaw, S. Ked Ku : Sedang TD : 110/70 mmHg RR : 20x/m Sens : CM N : 88x/m T : 36,5 oC Status Obstetri: PL: I : Abdomen datar, simetris, tampak luka operasi tertutup kasa, striae(+), lokia rubra (+), vulva tenang P : FUT teraba 2 JBPST, kontraksi baik, nyeri tekan di luka operasi, massa (-) P : Timpani, TCB (-) A : Bising usus (+) Normal A : K/ P1Ao post SSTP a.i. ................... hari tindakan ke 1 P : 44

           

KIE (Konseling, Informasi, Edukasi) kalau tubektomi tulis (informasi,edukasi) Observasi TVI,kontraksi,perdarahan Diet lunak (periksa bising usus, jika (+)normal, boleh minum air hangat dulu baru makan) Mobilisasi mika miki (kalau sudah 24 jam post op dianjurkan mobilisasi jalan, jadi mobilisasi bertahap tidak dipakai lagi) Vulva hygene ( tiap BAK, BAB, dan habis mandi) ASI sesuai kebutuhan kateter menetap catat input output IVFD Asering : D5 = 1:3 gtt xx drip oxy 20 IU 2 kolf Inj. Cefotaxime 2 x 1 gr i.v (skin test)pelan 5’ Inj. Tramadol 3 x 100 mg i.v pelan dalam10’ Inj. Kalnex 3 x 250 mg i.v pelan dalam 10’ Metronidazole 3 x 500 mg driphabis dalam 30’ TTd

05/10/2015 S 06.00 WIB O Ahaw, S. Ked

A P

Hari II : Keluhan : Habis operasi melahirkan, BAK (+/-) : Status Presens Ku : sedang TD : 110/70 mmHg RR : 20x/m Sens : CM N : 88x/m T : 36,5 oC Status Obstetri I : Abdomen datar, simetris, tampak luka operasi tertutup kasa, striae(+), lokia rubra (+), vulva tenang P : FUT teraba 2 JBPST, kontraksi baik, nyeri tekan di luka operasi, massa (-) P : Timpani, TCB (-) A : Bising usus (+) Normal : K/ P1Ao post SSTP a.i. ................... hari tindakan ke 2 :  KIE (Konseling, Informasi, Edukasi), kalau tubektomi tulis (informasi,edukasi)  Obsv TVI, kontraksi, perdarahan  Diet biasa  Mobilisasi duduk  ASI sesuai kebutuhan  Vulva hygene ( tiap BAK, BAB, dan habis mandi atau pagi-sore)  Up infus  Up kateter  *Ciprofloxacin 2 x 500 mg tab p.o (kalo habis, ganti amoxicillin 3x500 mg tab p.o dan clindamycin 2x300 mg tab p.o)  Asam mefenamat 3 x 500 mg tab p.o  Metrodinazole 3 x 500 mg p.o  Folaplus 2 x 1 tab p.o  Konseling KB (jangan tulis kalo dengan tubektomi) (*catatan: obat injeksi diberikan sebanyak 6x. jadi jangan up infus dan kateter jika pemberian obat injeksi belum selesai. Cross check list obat pasien di status pasien atau di ayuk bidan)

Hari III : Sama seperti hari 2  Mobilisasi jalan  (pastikan: up kateter, up infus, obat p.o) Hari IV : I : Abdomen datar, simetris, tampak luka operasi tenang, jaitan baik, pus (-), tanda inflamasi (-), striae(+), lokia serosa (+), vulva tenang P : FUT teraba 2 JBPST, kontraksi baik, nyeri tekan di luka operasi, massa (-) 45

P : Timpani, TCB (-) A : Bising usus (+) Normal ditambah :  Mobilisasi jalan  GV dan os boleh pulang Ttd

f. Post Laparotomi 05/10/2015 S : Keluhan : pusing, mual,kembung, nyeri di luka operasi, dll 06.00 WIB O : Status Presens Zaila, S. Ked Ku : sedang TD : 110/70 mmHg RR : 20x/m Sens : CM N : 88x/m T : 36,5 oC Status Ginekologi I : Abdomen datar, simetris, tampak luka operasi tertutup kasa, striae(+), lokia rubra (+), vulva tenang P : kontraksi baik, nyeri tekan di luka operasi, massa (-) P : Timpani, TCB (-) A : Bising usus (+) Normal A : K/ P1A0 post laparotomi a.i. ................... hari tindakan ke 1 P :  Informasi, edukasi  Observasi TVI  Diet biasa  Imobilisasi atau mobilisasi bertahap (tergantung SA atau GA, jika GA jangan lupa periksa bising usus)  Up infus  Up kateter  Ciprofloxacin 2 x 500 mg tab p.o  Asam mefenamat 3 x 500 mg tab p.o  Metrodinazole 3 x 500 mg p.o  Folaplus 2 x 1 tab p.o Hari selanjutnya menyesuaikan (hampir sama dengan SC. Tergantung keadaan ibu dan anestesi yang digunakan) Ttd g. Post Kuretase : Keluhan : misal pusing, mual, lemes, BAK (+/-) : Status Presens Ku : sedang TD : 110/70 mmHg RR : 20x/m Elis, S. Ked Sens : CM N : 88x/m T : 36,5 oC Status Ginekologi PL : abdomen datar, simetris,kontraksi baik, FUT tak teraba, massa (-), nyeri tekan (-),TCB (-), lokhia rubra (+) A : K/ Post kuretase a.i. ................... hari tindakan ke 1 P :  KIE (Konseling, Informasi, Edukasi)  Obsv TV, perdarahan  Mobilisasi (jalan)  Diet biasa  Up infus (Jika pakai infus)  Up kateter (Jika pakai kateter)  Ciprofloxacin 2 x 500 mg tab p.o (kalo habis, ganti amoxicillin 3x500 mg tab p.o dan clindamycin 2x300 mg tab p.o)  Asam mefenamat 3 x 500 mg tab p.o  Folaplus 2 x 1 tab p.o 05/10/2015 S 06.00 WIB O

46

 

(Obat-obatan post kuret selalu tablet, jangan ksh iv) Konseling KB ( harus tulis kb jenis apa, dan siap2 kalo ditanya alasan pilih kb) R/ pulang ( cek hb dulu, kalo hb dan KU baik, boleh pulang) Ttd

h. HEG : Keluhan : mual muntah : Status Presens Ku : sedang TD : 110/70 mmHg RR : 20x/m BB: (jangan lupa timbang) Sens : CM N : 88x/m T : 36,5 oC  Turgor kulit ......., Mata cekung ........... Status Ginekologi PL : Abdomen datar, lemas, simetris, FUT tak teraba, nyeri tekan (-), massa (-), TCB (-) A : K/ G..P..A.. hamil .. minggu dengan HEG grade… hari perawatan ke 1 P : Informasi, edukasi  Obsv. Tvi  Diet biasa/lunak  IVFD Asering : D5% : Aminofluid = 1 : 2 : 1 gtt xx/m  Inj. Ondansentron 3 x 1 amp  Folaplus 2 x 1 tab p.o  Provomer 2 x 1 tab

05/10/2015 S 06.00 WIB O Randa, S. Ked

*NB : os boleh pulang sampai KU baik atau APS (atas permintaan sendiri a.k.a PP=pulang paksa kalau di RSMH), antimual jika pasang infus : ondansentron 2x 80 mg, jika tidak terpasang infus ranitidine 2x 150 mg

i. Abortus Iminens : Keluhan : BAK (+/-), keluar darah dari kemaluan (-), perut mulas (-) : Status Presens Ku : sedang TD : 110/70 mmHg RR : 20x/m Sens : CM N : 88x/m T : 36,5 oC Status Ginekologi PL : Abdomen datar, simetris, kontraksi baik, FUT tak teraba, nyeri tekan (-), massa (-), TCB (-) A : K/ G..P..A.. hamil .. minggu dengan abortus iminens… hari perawatan 1 P :  Informasi, edukasi  R/ Medisinalis  Obsv. Tvi, perdarahan  Bedrest total  IVFD asering gtt X/menit  Progeston 2x1 tab p.o  Folaplus 2x1 tab p.o  Hystolan 2x ½ tab p.o

05/10/2015 S 06.00 WIB O Ria, S. Ked

*hati-hati dengan pasien post sc, laparotomi, liat bener kondisinya apalagi kalo ada keluhan perut kembung dan gak bisa BAK (terutama hari perawatan ke-3)  keluhan2 itu jangan sampe babe yang nanya dan tidak tertulis di status. *Pasien Ginekologi gakusah dibuat FUT di follow up nya

KEGIATAN 1. VK 47

a. Pasien Baru  Pasien baru datang langsung anamnesis dan periksa (selengkap-lengkapnya, koreksi kakak residen)  Kalo lembar persetujuan belum ditanda tangan sama pasien, langsung kita minta aja tanda tangannya pasien sama tanda tangan saksi biasanya suami dan orang tua pasien (bisa juga ayuk bidan vk yang udah minta tanda tangan duluan).  Tulis status pasien lengkaptermasuk follow up pasien selama di VK dan partograf jgn lupa lengkapi halaman depan dan tulis nama dr.Taufik sama ttdnya  Langsung isi resume pasien pulang  diagnosis masuk, keluhan utama, pemeriksaan fisik (st.presens & PL)  Kalau ada pasien semalam yang masih ada di VK besok paginya, jangan lupa di follow up.  Pasien masuk dengan inpartu  gambar PARTOGRAF, jangan lupa di follow up tiap 4 jam (VT) untuk pasien kala I fase laten dan tiap 2 jam (VT) untuk pasien kala I fase aktifdan halaman dengan judul “Lembar Tindakan Kamar Bersalin” diisi setiap follow up pasien di VK (JANGAN LUPA, kalo RONDE PASTI DILIHAT DAN DITANYA dr. Taufik). Partograf di Sekayu beda dengan di RSMH. Di Sekayu fase laten sudah mulai dibuat partograf.Saat masuk fase aktif, bikin garis transfer ke titik pembukaan fase aktif (lihat di buku partograf dr.Komar). Saat fase laten, pemantauan per 4 jam, saat fase aktif, pemantauan per 2 jam. Terdapat juga pasien yang harus dipantau setengah waktu: PEB, KPSW, riwayat SC, presbo dan gemeli. b. Stenon  Pasien yang mau melahirkan dan sudah hampir bukaan lengkap biasanya langsung dipindah ke ruang VK  Sambil suruh pasien miring ke kiri, siapkan alat-alat stenon di meja besi. Siapin juga kantong asoy besar untuk tempat plasenta dan kain kotor pasien (biasanya minta ke keluarga pasien)  Jangan lupa minta izin ke ayuk bidan kalo mau stenon, sekalian minta bantuan (kalo kakak residennya tidak ada)  Waktu pimpin persalinan, jangan lupa pakai scott dan handschoen  Setelah persalinan selesai (sampai selesai jahit epis), bereskan tempat tidur ibu, masukkan plasenta dan kain kotor ibu ke dalam kantong asoy  Baskom besi di bawah tempat tidur, dibawa. Sampah2 dibuang ke tempat sampah medis, cairan darah buang di pispot kamar mandi pasien. Baskom dicuci dan ditarok lagi di bawah tempat tidur  Cuci alat partus set dan kateter (kateter jangan dibuang, dicuci trus ditarok di tempat cuci DTT)  Kalau bisa, selagi kita stenon, temen jaga kita 1 lagi langsunglah buat laporan persalinannya biar efektif waktu. Jangan sampai pasien sudah dipindah ke bangsal, laporan persalinan belum ditulis. Nanti repot sendiri waktu follow up pagi. 2. POLI a. Minggu I  Biasanya waktu kartu pasien dateng, kita panggil pasiennya  Anamnesis  keluhan, HPHT (kalo hamil)  Pemeriksaan  Tensi, BB, TB  Semuanya tulis di status. Jangan lupa isi halaman SJP bagian diagnosis dan nama dokter + ttd (kode : ANC [hamil pertama]  Z.340 ; ANC [hamil kedua dst]  Z.348; selain ANC tulis PNC  Z. 392; USG  8878)  Setelah itu pasien kita suruh keluar lagi. Kalo semua kartu pasien sudah di anamnesis dan diperiksa, baru pasien dipanggil masuk lagi untuk USG  Bawa status pasien yg bakal di USG, suruh pasien naik ke tempat tidur.  Catat hasil USG dari kakak residennya atau dr.Taufik Format (sesuaikan sendiri): 1. Obs 48

 Janin tunggal hidup presentasi kepala  BPD (biparietal diameter) 38w3d  FL (femur length)  Cairan ketuban cukup  Plasenta di korpus depan  DJJ (+) (Kalau usia hamil muda pakai CRL bukan BPD/FL) Kesan : hamil 38 minggu JTH preskep (Kalau hamil muda JTH intrauterine) 2. Gin a. Vesica urinaria baik b. Uterus AF ukuran ... x .... cm , endometrial line (+) .... cm c. Adneksa kanan dan kiri normal (pasien post kuretase tambahkan => sisa kehamilan (-)) Kesan : Ginekologi TAK 3. Periksa Sehat a. GS (-) b. VU baik c. Uterus dbn d. EL (+) e. ROV/LOV dbn Kesan : Ginekologi TAK  Untuk pasien yang kontrol hamil, langsung resep Folapus 1x1 sama Procalma 1x1 b. Minggu II  Biasanya kita sudah boleh meng-USG pasien (sekarang koas dak blh lagi usg sama dr. Taufik krn beliau bilang kt gak tau dasarnya) c. Kontrol SC, tindakannya  AJ (angkat jahitan) dan GB (ganti balutan) NB:Obat2 yang biasa dikasih di poli (kita yang tulis resep) a. Kontrol hamil fisiologis : R/ folaplus tab No.X ∫ 1dd1 R/ procalma tab No.X ∫ 1dd1 (mulai trimester 2) R/ Fe tab 1x1 (pada trimester 3) Hamil muda : bila ada mual R/ povomer 3x1, keluhan flek R/ Progeston 1x1 b. Kontrol Post partum, Post op, Post Kuret (periksa jahitan bila ada) R/ asam mefenamat 500mg tab No.X ∫ 3dd1 R/ Ciprofloxacin 500 mg tab no X ∫ 2dd1 (tergantung keadaan luka) R/ asam traneksamat 500 mg tab no X ∫ 3dd1 (bila perlu) R/ metronidazole 500 mg tab no. XV ∫ 3dd1 (jika terdapat nanah) c. Flour albus R/ metronidazol 500 mg tab No.X ∫ 3dd1 R/ ciprofloxacin 500mg tab No. X ∫ 2dd1 R/ clindamisin tab No.X ∫ 3dd1 d. Obat yang sering digunakan di poli - Progestron - Procalma (1x1) 49

-

Provomer Promovit Hystolan Folaplus (1x1) Asam mefenamat (3x1) Amoxicilin Ciprofloxacin

3. BANGSAL - Malam sebelumnya, silahkan datang ke Bangsal, bagi pasien (ada 5 kamar:dengan total bed ada maksimal 30 bed) tulislah dulu follow up buat besok paginya dan periksa kelengkapan status pasien terutama bagian tanda tangan dan tindakan dan partograf - Pagi jam 6.30 sudah di bangsal apapun yg terjadi (blm mandi juga tdk apa) visite mandiri ke pasien tambahan bila ada perubahan dari pemeriksaan semalam. Terutama lihat kecocokan follow up dengan keadaan pasien, terutama lagi soal infus dan kateter apakah masih terpasang atau tidak. - Jika ada kakak residen, konsul atau minta koreksi status. - Ronde biasanya mulai paling cepat jam 7.30 , kita prepare pasien ( pasien dipastikan ada di bed nya), keluarga pasien dipastikan sudah keluar dari ruangan, status boleh dipegang sendiri atau diletakkan di bed pasien. - Yang memegang pasien langsung melaporkan ke konsulen (seperti di Palembang) tapi biasanya hanya nama, usia dan diagnosis terakhir dan hari perawatan ke berapa.‘Mohon izin lapor pasien, dokter. Ny…binti .., .. tahun, assessment pagi ini…. - Kadang-kadang konsulen bertanya usia pasien, kapan pasien masuk (tanggal), diagnosis masuk pasien. - Obat2 yang didapat dan alasan pemberian obat - Minggu awal biasanya pertanyaan seputar proses persalinan normal dan partograf, minggu kedua ditanya mengenai patologis, minggu ketiga ditanya mengenai tindakan (ini target beliau katanya), namun minggu kedua dan ketiga kita tetep ditanya fisiologis dan patologis biasanya. - Baca juga tentang terapi cairan - Selanjutnya biasanya ditanya alasan atau indikasi SC - Pertanyaan konsulen biasanya juga reasoning dan biasanya ilmu obsgyn dasar ( baca supono dan BRO) - Sesuaikan terapi yang kita berikan dengan terapi yang tertulis di catatan bidan karena konsulen biasanya crosscheck dengan bidannya secara langsung - Selesai ronde biasanya konsulen duduk dan ngobrol dengan bidan, jangan pergi dulu sebelum diizinkan, boleh kalau mau bertanya dengan beliau. - Kalau ingin bertanya jangan teori, tanya tentang keadaan dan kasus pasien yang bisa didiskusikan. 4. JAGA MALAM - HARUS pakai baju jaga (abu-abu) dan nametag. - Biasanya pukul 20.00 WIB sepulangnya dari tempat praktek, beliau ke VK atau OK. (yang gak jaga stand by di bangsal juga jam 20.00 pakai baju terserah tapi pakek snelli, biasa sampai pukul 23.00 WIB) - Periksalah kelengkapan status sebelum dokter datang dari halaman SJP sampai ringkasan.

5. OK 

Jadwal OK harus tau dari pagi, biar yang jadwalnya maju OK gak tekacip dan gak keduluan dari babe. 50

      

Yang kebagian OK hari itu, anter pasiennya ke ruang OK. Misalkan pasiennya dari bangsal tunggu dari dia berangkat dari bangsal, pokoknya anter sampe ke OK Pastiin status pasien yang mau operasi lengkap, dari awal sampe akhir, terus pastiin labornya ada. Yang OK harus pake sepatu boot Kalau pasien udah masuk ruang operasi, bantuin penata anestesinya masang2 yang lengan, tensi dll. Izin sama babe pas di counter perawat atau di ruang OK. Cuci tangan kalau anestesi udah Jangan keluar OK duluan sebelum pasiennya dijemput dari bangsal.

BIMBINGAN -

Dari minggu pertama mintalah bimbingan dengan Konsulen (tapi biasanya beliau melihat kinerja satu minggu pertama kita dulu, kalo dinilai bagus, bakal dikasih bimbingan),

-

Bimbingan kadang di VK, kadang di rumah konsulen. Kalau malam, sehabis bimbingan yang jaga balik ke VK.

-

Biasanya bimbingan status, partograf, fantom forsep, presbo, dan distosia bahu, apabila sempat ditambah simulasi ujian case. (Harus baca dulu atau minta bimbingan kakak residen karena beliah pasti nanya satusatu)

-

Ilmu yang paling banyak didapet itu pas ronde. Kalo lagi ronde, jangan nyatet, babe gak suka.

-

Kalau menurut babe, bimbingan itu gak perlu banyak karena bahannya udah banyak tinggal baca, tapi yang terpenting diSekayu itu adalah ETIKA.

-

Datang tepat waktu. Ketuk kamar babe on time. Sudah harus siap semua peralatan

-

Manekin ambil di VK. Proyektor ada di kamar residen.

TEMPAT MAKAN DAN WISATA 51

Very Recommended: 

Es puter bang dani (dekat praktek babe) (enak bingits)(fav babe)



Rumah makan brunei (favorit babe nasi ayam tapi rasanya kurang)



Bebek Goreng Mbak Nur (mahal jauh rasa tidak terlalu tp besar, kotor dapur dan tempatnya, ada PPN, rasa biasa aja, sumpah jangan dicoba )(Fav babe)



Bebek goreng dua putra (Enak dan bs delivery – 082280656659 misnadewi) (dekat simpang empat arah linggau)



Warteg Mas Abib



Ayam dan Ikan bakar Sugeng Rawuh ( Pedas mantap dan harga terjangkau)



Nasi goreng mbak lisa (depan RSUD)



Pecel Lele Qonita (sambel enak + kol gorengnya juara)



Bakso Dika



Warteg berkah (depan RSUD, murah, banyak, enak, recommended, favorit ^^)



Bakso bakar depan rumah sakit (magrib biasanya sudah habis)



Bakso & mie ayam kembang joyo, terutama bakso bakarnya (Enak, murah, coba aja)



Pempek Ticek (SUPER recommended. Jangan lupa cicip PKM alias pempek kuah model)



Es Dogan Stadion Serasan Sekate



Martabak sayur dekat pasar + gorengan di sblh nyo, sebelah praktek Alm. dr. Citra



Martabak manis 999 dekat pasar, dekat martabak sayur



Warung kopi goyang lidah



Angkringan bang tole bukanya malem kalau kesana jngan malem2 keabisan, dan bakarnya lama, takut babe keburu dateng ke bangsal. Angkringan bang tole ada d depan kantor camat.

Boleh dicoba: 

Gomaks (tempat gaul. Rasa tidak terlalu. Tp lumayan kalo kangen palembang)



Kantin Atas RSUD (bersih, lumayan, buka sampai pukul 16.00 WIB)



RM Podomoro



Mie Aceh



Nasi goreng Kuyunglok



Es Goreng di bundaran



Rumah Makan Tunas Baru



Pondok Lesehan wong Deso (mahal, rasa tidak karuan)



Bakso Mas Iwan (dekat simpang empat arah linggau)



Nasi padang Kapau (enak betul)



Dapoer Bunda (Prasmanan) 52



Roti bakar belakang alun-alun



Model Randik (titip ayuknyo jajan sore2, murah dan banyak)



Gorengan seberang RSUD ( recommended, favoritnya SkyRanger)



Roti bakar depan RSUD



Pecel ayam Mbak Ina (Lumayan)



Ayam Penyet Karmel (yang jualan baik, suka dikasih bonus)



RM Pelangi



Kupik Randik



Mie ayam Sari Mulia



Mie ayam deket SMP 1



Sate ayam deket bakso mbak tik



Gorengan gerobak kuning di depan praktek Bu Sri



Lenggang depan praktek Bu Sri



Donat baker queen



TAMS Seafood & Resto

Tempat wisata 

Sekayu waterfront



Alun alun (tempat nongkrong anak sekayu buat malam minggu)



Resto n Karaoke Cha-cha



Taman miniatur di sekayu (lupa nama hehe)

*Catatan: Yang beli makan adalah yang tidak jaga, sebisa mungkin menawari kakak residen dan ayuk-ayuk bidan, mau titip makanan atau tidak, yang beli makanan beli juga sekalian cemilan malam buat ayuk bidan di VK dan bangsal. Kalau bisa sedialah selalu popmie dan makanan kecil didalem kamar vk (malem2 pasti laper bray), jangan lupa beli minum aqua yang besar buat minum sehari-hari dan di letakkan di kamar VK. *Saran : untuk minum kalo mau murah beli alfa one botol besar per kotak. 25 rb 1 kotak isi 12 botol.

53

TUGAS RESIDEN SENIOR DI SEKAYU

1. Pagi hari visite pasien VIP (Tembesu dan Petanang) a. Partus normal 24 jam perawatan b. SC s.d 4 hari perawatan c. HEG s.d pasien perbaikan keadaan umum (timbang berat badan) 2. Ikut visite dr.Taufik, Sp.OG di bangsal Meranti. Bila dr.Taufik berhalangan, visite dipimpin oleh residen. 3. Semua status diperiksa ulang residen kelengkapannya sebelum visit pasien. Karena jika status tidak lengkap yang dimarahin pertama adalah residen (dari yang tertinggi). 4. Bila ada yang mau tindakan SC atau HT supravaginal e.c atonia, harus telpon dr.Taufik. Bila ada pasien dr.Taufik dari praktek, telpon beliau tanyakan mau diapain 5. Bila ada masalah di VK/Bangsal yang mengancam nyawa, konsul dr.Taufik by phone/langsung 6. Tindakan vakum/forcep tidak perlu telpon dr.Taufik kecuali gagal vakum pro SC 7. Pasien yang datang tanggung jawab residen junior, bila perlu konsul ke senior 8. Tugas poli jadi tanggung jawab residen senior 9. Diusahakan pasien kala II lama di vakum saja, bila tinggi/bakal gagal, SC saja. Forcep banyak dikomplain oleh Sp.A (dr. Muslimin) karena ada yang kena mata  buta 10. Pasien yang mau dioperasi jadwalkan hari Selasa, Rabu dan Kamis (periksa NOK/Mioma dengan dr.Taufik, bila perlu di USG abdomen dengan dr.Agus Prawira, Sp.R hari Kamis/Sabtu) 11. Setiap Senin visite dipimpin oleh ressiden oleh karena dr.Taufik baru datang jam 9 dari Palembang  sekarang biasanya minggu malam sudah datang dan dokternya visite ke bangsal 12. Tiap mulai iris, tanya anestesi “bisa dimulai kak?”. Kalo dibimbing dr.Taufik, bilang makasih sesudahnya. 13. Tiap selesai OK, cepatlah buat laporan operasi sebelum ditulis pak Taufik 14. Baju cucian ditaruh di depan pintu, iuran dikasih Rp.150.000 per residen diakhir stase kasih mbaknya. 15. Tiap OK cito & elektif, hubungi mas Gito (No. 085271942248)

54

DAFTAR PERTANYAAN RONDE PAGI

1. Untuk post partum spontan, minggu pertama - kedua selalu ditanyakan: ‘ini pasien fisiologis atau patologis?’ kenapa fisiologis? Atau kenapa patologis? Jika fisiologis, jawablah semua data yang menunjukkan bahwa pasien itu fisiologis. Jika patologis, jawab keadaan yang patologis saja. Pasien fisiologis tidak perlu dipasang infus, jadi harus di cek bener pasien di bangsal apakah terpasang infus atau tidak. 2. Pertanyaan favorit selain fisiologis patologis: Kenapa pasien ini diinfus? (jawablah sesuai indikasi infus dari VK) 3. Syarat persalinan fisiologis? cukup bulan, janin tunggal hidup, presentasi kepala, dengan kekuatan ibu, persalinan tidak lebih dari .. jam (sampai sekarang dr.Taufik belum ada memberikan jawaban yg benar. Jawaban kami tentang batas jam salah melulu), perdarahan kurang dari 500 cc, berat bayi > 2500 g, diikuti lahirnya plasenta < 30 menit, tidak disertai komplikasi ibu dan janin. 4. Apa itu partograf ? a managerial tool for prevention of prolonged labour. (harus pakai bahasa Inggris, ya..) 5. Kapan patograf dipakai? saat inpartu 6. Kapan partograf dibuat/ditulis? Saat kala I 7. Kapan partograf tidak dipakai ? Janin mati, pasien yang direncanakan untuk SC elektif dari awal atau Cito, prematuritas ≤ 34 minggu, pembukaan ≥ 9 8. Kapan digunakan partograf setengah waktu? PEB, KPSW, bekas SC, presbo dan gemeli 9. Kapan tali pusat bayi dipotong ? 1 menit setelah bayi lahir 10. Kapan injeksi oksitosin pada manajemen aktif kala III? 1 menit setelah bayi lahir 11. Apa guna diagnosis pra bedah dan pasca bedah ? untuk mencari etiologi, untuk melihat hasil kerja kita 12. Kapan pasien masuk, melahirkan, jenis kelamin bayi, berat bayi ? sesuai dengan pasien yang kita pegang. 13. Indikasi SC ? sesuai dengan yang dipelajari 14. Kenapa pasien ini di-SC (lihat partograf)? Karena sudah mencapai garis bertindak pada partograf 15. Mengapa pasien SC dipulangkan pada hari ke-4? Dijawab mulai dari anamnesis, dan pemeriksaan fisik. Dari anamnesis, pasien sudah bisa BAK, luka operasi sudah tidak terlalu nyeri, dsb. Dari pemeriksaan fisik, gimana kondisi luka operasinya, dsb. Teori: Karena proses inflamasi pada proses penyembuhan luka 1-3 hari (sekitar 70 jam), jadi pada hari ke-4 diobservasi apakah ada tanda-tanda inflamasi, jika tanda inflamasi tidak ada, pasien boleh pulang. 16. Bagaimana proses terjadinya inflamasi? 17. Kapan luka SC/operasi sembuh sempurna? 18bulan 18. Guna vakum pada SC ? mengurangi extended 55

19. His inpartu? 2x/10’/20” 20. His adekuat? 3x/10’/40” 21. Tujuh langkah vulva hygiene ? introitus vagina, vulva kanan, vulva kiri, simfisis pubis, paha kanan, paha kiri, perineum. 22. Cara menilai ketuban saat pembukaan kuncup? -

Dengan VT: apakah teraba cumulative water di fornix posterior atau terasa adanya flow water, yaitu aliran air yang mengalir dari portio (sesuai bimbingan Babe)

-

Dengan inspekulo  melihat apakah ada fluxus/flour, mengunakan kertas lakmus  +  biru

23. Apa artinya ketuban (+) ? Selaput ketuban belum pecah 24. pH vagina ? 4,5-5,5 25. pH air ketuban ? 7 – 7,5 26. Apakah PER diberi nifedipine ? tidak 27. Kapan Nifedipine di stop? Setelah 5 hari pengukuran bebas darah tinggi 28. Kapan didiagnosis PEB dan PER? PEB TD ≥ 160/110, protein urin +4 ; PER ≥140/90, protein urin +1 (pengecakan protein urin secara acak dilakukan 2x setidaknya dalam rentang waktu 6 jam atau dengan cara pengumpulan urin 24 jam). 29. Apa itu akselerasi ? kapan dilakukan ? cara? 30. Apa itu induksi ? kapan dilakukan ? cara? 31. Mengapa pasien PEB lahir pervaginam ? tekanan darah dan keadaan pasien sudah stabil (TD ≤ 140/90, sesuai indeks gestosis 32. Tanda-tanda inpartu menurut WHO? his inpartu (2x/10’/20”), perubahan pada serviks (pembukaan dan pendataran) 33. Berapa kali minimal USG pada ibu hamil menurut WHO? 5 kali 34. Apa malpresentasi dan malposisi? Malpresentasi: Presentasi selain presentasi belakang kepala; Malposisi: Posisi selain UUK anterior 35. Apa itu Sims? Dari mana penemunya berasal? 36. Menoraghia ? 37. Metroraghia ? 38. Menometroraghia ? 39. Kenapa pasien di episiotomi ? 40. Menurut WHO, pasien post partum spontan dipulangkan pada hari ke berapa ? (primi 72 jam, multi 48 jam) 41. Kapan pemberian dexa diberikan pada PPI? 28 minggu 42. Perbedaan adhesiva dan inkerserata ? 

Adhesiva terdiri dari: akreta, inkreta, perkreta.



Inkarserata

43. Cara penulisan penatalaksanaan ?  informed consent, obs. Tvi dkk, diet, life style, obat 44. Indikasi post kuretase apa saja? 56

45. Mengapa yang diberikan pada pasien perdarahanPRC ? 46. Berapa batas Hb untuk transfusi? 47. Satu kolf WB naikin HB brpa? 0,8 (cari cara hitungnya) 48. Ukuran IV cath (abocath) untuk transfusi darah ? 16 G sebaiknya, tapi biasanya 18 G 49. Mengapa ukuran 16/18 G yg digunakan ? pertimbangan ukuran sel  pelajari lagi 50. Apa arti laparotomi, aff atau up ? 51. Jenis-jenis distosia ? passanger, passage, power 52. Trias KET? Amenorrhea, abdominal pain, perdarahan pervaginam 53. Mengapa pada SC disediakan 2 kolf WB ? pertimbangan perdarahan pada SC ±800 cc (fisiologisnya), 2 kolf = 700 cc, 100 cc lagi dari Nacl dan Hema cell (infus) 54. Batasan PPH pada SC ? 800 cc 55. Mengapa pasien ini di episiotomi ? sesuain dengan indikasi pasien 56. Kepanjangan G pada satuan abocath? Apa artinya?Gauge, artinya satuan untung menghitung diameter pipa (dalam kasus ini diameter jarumnya) 57. Indikasi manual plasenta ? perdarahan lebih dari 500 cc, tali pusat putus, persalinan dengan narkose, riwayat manual plasenta sebelumnya, retensio plasenta 58. Mengapa sdh di transfusi 3 kolf ttp Hb Cuma naik 1 ? 59. Tinggi tiang infus ? 76 cm dari jantung, dari 1 atm = 76 mmHg. 60. Apakah setiap pasien bekas SC 1x, untuk persalinan per vaginam berikutnya harus divakum?mengapa? 61. Batasan anemia bumil ? berat <7 sedang < 9 ringan < 11 normal 62. Kapan anemia kita transfuse? Saat Hb<7  absolute trasfusi Hb<9  pikir2 dulu (tergantung), kalau kedaan umum buruk lapor dr taufik firdaus,SpOG 63. Kapan kita beri WB, kapan kita beri PRC? WB  untuk anemia akut, kl PRC untuk anemia kronik Karena pada anemia akut, tidak hanya sel darah merah yang kurang tetapi juga terjadi hipovolemia. 64. Anemia ringan tidak perlu ditulis dalam assessment 65. Berapa DJJ normal? Menurut partograf, 100-180 x/m 66. Komponen VT? Portio-posisi-pendataran-pembukaan-ketuban-bagian terbawah-penurunanpenunjuk Cairan maksimal untuk pasien PEB ? Mis. BB pasien 60 kg. Protap PEB : maksimal tetesan pada PEB 1 cc/kgBB/jam Maka : Maksimal tetesan 60 cc/jam  1 cc = 20 tetes 60 𝑐𝑐 𝑥 20 𝑡𝑒𝑡𝑒𝑠 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑡𝑒𝑡𝑒𝑠𝑎𝑛 𝑃𝐸𝐵 ∶ 60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑡𝑒𝑡𝑒𝑠𝑎𝑛 𝑃𝐸𝐵 ∶ 20 𝑡𝑒𝑡𝑒𝑠/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 67. Pengertian PER, PEB, Hipertensi gestasional? 57

68. Jenis-jenis hipertensi? 69. Pemberian MgSO4 pada PEB maksimal ? 24 jam post partum 70. Kapan MgSO4 dihentikan? 24 jam, 6 jam post partum, adanya tanda-tanda intoksikasi, 2 jam pre op 71. Kapan Pembukaan dikatakan lengkap? Saat portio tidak teraba 72. Kapan pasien KPSW diberikan AB ? saat KPSW 6 jam, contoh cefotaxime 1 g iv 73. Apa alasan pasien harus lepas gigi palsu sebelum OK? Untuk kebutuhan anestesi, pemasangan ETT 74. Apa alasan pasien harus lepas seluruh perhiasan dari logam? Karena tidak memaksimalkan kerja alat2 intraoperatif ex. EKG, sebagai penghantar listrik. 75. Berapa banyak urine yang dikeluarkan per jam ? 0,5-1 /kgBB 76. Polihidramnion > 2000 cc, Oligohidramnion < 500 cc, Anhidramnion < 200 cc 77. Dosis awal MgSO4 pada PEB (intravena)? 4 gram (MgSO4 40% 10 cc) bolus pelan 10 menit tanpa diencerkan 78. Kenapa pada rechecting digunakan H2O2? Membunuh bakteri anaerob 79. Cara persalinan presbo spontan? Bracht dan Burn Marshal 80. Ekstraksi parsial? Klasik (bahu belakang), Muller (bahu depan), Lovset 81. Bracht, Muller, Lovset orang mana? 82. KPSW < 24 jam tidak diberi antibiotic 83. Indikasi lovset ? nuchal arms, angulus skapula inferior tidak nampak di bawah simfisis 84. Partograf pada fase laten dipakai setengah waktu: KPSW, PEB, Gemeli, mau SC, Oligohidramnion 85. Untuk menentukan bayi SGA, AGA, LGA : kurva Lubchenho 86. Letak lintang dilahirkan secara pervaginam : evolusio spontanea, konduplikasio korpore ruedever, versio spontanea, rektifikasio spontanea 87. Fase penyembuhan luka ? brp lama msg2 fase ? 88. Indikasi rawat ? ada indikasi medis dan indikasi sosial 89. Apa yang dimaksud kuretase? 90. Bagaimana menentukan plasenta previa dengan pemeriksaan fisik? 91. Definisi abortus? Beda aborsi dgn abortus? 92. Kenapa post EV pasien dikateter 24 jam? -> untuk mengistirahatkan sfingter uretra internum dan eksternum 93. Ada berapa jenis PUA? Menorhagia, oligomenorhea, metrorhagia dan menometrorhagia 94. Misoprostol kapan dipakai? Nama kimia, merek dagang? invitec 95. Bakteri gram (-) ada dimana saja? 96. Apa maksud 380 pada IUD copperT? Luas permukaan tembaga. Maksud A pada IUD 380 A, adala Angstrong, 10-10 m 97. Apa beda 380 dan 200 pada IUD? Lama waktu pemakaiannya, 380 8 tahun, 200 3-5 tahun 98. Jenis copper-T? 380A, 380 Ag, 380S, 200, 200B, 200Ag, 220Cu 58

99. Jenis kateter urin? menetap dan sementara 100. 1ml berapa tetes? Tergantung merk kateter intravena. 101. Beda infuse set dan tranfusi set? Transfusi set ada filter untuk menyaring darah dari debrisdebris 102. Beda WB dan PRC? Kalo WB mengandung plasma, serum, dll 103. Lovset, Bracht, Leopold, Sims, Burn Marshall, Foerster klem, Koher, Maurice, orang mana? 104. Fase laten menurut partograf WHO modifikasi maksimal berapa lama? 16 jam. Fase aktif? 8 jam 105. Bagaimana cara menilai ketuban? waktu VT dirasakan ada air yang keluar atau tidak, sambil suruh pasien mengedan 106. Nyanyian pembukaan lengkap? portio tidak teraba, pembukaan lengkap, ketuban (-), terbawah, HIII+, penunjuk 107. Apa itu kuretase? serangkaian proses untuk mengeluarkan jaringan yang menempel pada dinding endometrium dengan menggunakan tindakan invasive dan manipulasi 108. Antikoagulan darah? CPDA 109. Isi RL, D5, NaCl? 110. Cara melahirkan bokong? 111. Kapan ekstraksi vakum dikatakan gagal? Ketika cawan vakum terlepas 3 kali sewaktu traksi dan setelah dilakukan traksi > 30 menit janin tidak lahir. 112. Ada berapa jenis kateter? Siapa penemunya? Orang mana? 113. Siapa penemu inspekulo? Ada beberapa macam inspekulo? 114. Kegunaan benang PGA? 115. Beda benang plain dan chromic? 116. Mengapa pemberian ondansetron harus pelan? Jika cepat apa yang terjadi? 117. Apa beda RL dan asering? 118. Pengertian malposisi dan malpresentasi? 119. Penyebab rigid serviks? 120. Jika ada pasien KPD, aterm, belum inpartu, berikan apa? Pematangan serviks 121. Trias KET dibuktikan dengan apa? Akut abdomen (defans muskular), amenorrhea (plano test), anemia (pem. Hb) 122. Mengapa pasien SC boleh pulang? 123. Pasien post op boleh makan atau harus puasa? Kenapa? 124. Tanda kala II? Pembukaan lengkap, portio tak teraba, Ketuban (-), jernih bau(-), kepala, HIII+, UUK kanan depan 125. Pasien bekas SC boleh lahir pervaginam atau tidak? Jelaskan mengenai VBAC 126. Indeks tokolitik dibuat jika pasien yang ingin diberi tokolitik 127. Tekanan darah normal dan tidak normal, kriteria syok?

59

128. Pemberian cairan pada pasien syok? Kalau pasien kalian tensinya rendah (pre syok) pagipagi kocor cairan, suruh pasien banyak makan minum, trus sebelum visit cek ulang tensinya.. Kalau masih rendah resusitasi sesuai pasien pre syok 129. Yang penting itu partograf Pertanyaan Tambahan 1. Indikasi SC pada presbo 2. Syarat tubektomi ? 2 anak dengan usia lebih dari 5 tahun 3. Apa tanda-tanda inpartu ? his inpartu dan perubahan pada serviks (pembukaan atau pendataran) 4. 5 perbedaan his palsu dan asli? 130. Mengapa spinal anestesi SC butuh waktu 2 jam baru boleh makan? (coba jawab, krn belum dicoba, keburu balik ke Palembang) karena jika dalam 2 jam setelah melahirkan tidak ada komplikasi yang memungkinkan narkoke umum, maka barulah ibu boleh diberi makan (supono, hal 189) 131. Apa itu rigid cervix? Tanda-tanda rigid cervix? Faktor resiko rigid cervix? Apa pemeriksaan untuk mendiagnosis rigid cervix dengan pasti? Rigid cervix adalah kekakuan pada cervik. Tanda nya adalah tidak ada kemajuan persalinan (misal fase laten memanjang), his adekuat tetapi tidak ada kemajuan (contoh tidak ada pembukaan), setelah diberi induksi atau akselerasi tetap tidak ada kemajuan. Faktor resiko rigid cervix adalah primigravida tua, adanya jaringan parut pada cervix, ada infeksi pada cervix, dan psikologis. Cara mendiagnosis rigid cervix adalah dengan cara dilakukan pemeriksaan PA (patologi Anatomi), didapatkan bertambahnya otot 10%. 132. Kenapa PEB diakhiri tindakan? Karena ibu tidak boleh mengedan yang akan membuat tekanan darah meningkat dan menjadi kejang (eklamsia) 133. Mengapa di RSUD sekayu pake foester untuk menjepit portio daripada tenakulum seperti di RSMH? Karena foester tidak menimbulkan trauma, lbh tumpul. Kl tenaculum itu tajam sehingga menyebabkan trauma. 134. Apa rumus menghitung tetesan darah pada transfuse? Trocantis 135. Apa Antikoagulan yang dipakai pada transfuse ? Citrate phosphate dextrose with adenine (CPDA-1) Citrate sebagai pengikat kalsium sehingga tidak terjadi koagulasi Fosfat sebgai penyumbang energy dalam pembentukan ATP Dextrose menyediakan energy unt sel darah merah Adenine juga digunakan dalam pembentukan ATP (adenosin triphosphate) Sebuah molekul ATP terdiri dari tiga bagian. Satu bagian adalah sebuah cincin ganda karbon dan nitrogen atom disebut adenin. Menempel pada molekul adenin adalah karbohidrat lima karbon kecil yang disebutribosa. Menempel pada molekul ribosa tiga unit fosfat diikat bersama oleh ikatan kovalen.

136.apa perbedaan death conseptus dengan IUFD? Death conceptus <14 minggu, kl IUFD 14-20 minggu. 137.Apa kepanjangan TIVA? Pernah jawab total intravenous anesthesia salah, totally intravenous anesthesia salah 138.Post SA mesti head up? Supaya tidak terjadi spinal block 139. Apa Bedanya Konservatif, Ekspektatif, Medisinalis dan Tokolitik ? 140.Apa bedanya Rupture, Laserasi, Ekskoreasi ? 141.Apa itu PPI ? Gangguan Kontraksi yang terjadi pada Usia Gestasi kurang dari 37 Minggu EXTRA : 60

1.

Pasien PER statusnya dibuat seperti status pasien fisiologis (pengobatan + luminal)

2.

Harus bisa ttd Dr. Taufik

3.

Kalau beliau datang, kita muridnya berdiri

4.

Kalo bisa datang minggu sore, pulang sabtu siang/sore (rekomendasi beliau biar gak dicap koas pemalas)

5.

Minta bimbingan hari selasa minggu pertama

6.

Jangan ada di kantin saat jam kerja (di atas jam 09.00-14.00, kalau yang poli s.d. 12.00)

7.

Jangan gak tau cara hitung kolf infus habis berapa jam

8.

Jaga ting tong, hari Minggu terserah mau dibagi 2 atau seharian (biasanya dokter taufik meminta dibagi 2 shift) tapi kalau serombongan banyak, dr. Taufik bagi jadi 3 kelompok, jaganya ting ting tong.

9.

Cowok bajunya dimasukin

10. Ikut apel dari hari senin sampai kamis (yang ikut apel yang malam sebelumnya gak jaga, jam 7.20 sudah di area apel) (WAJIB) 11. Kalau beliau datang (baik di VK, Bangsal, OK) kita berdiri, disapa. 12. Pembagian stase pagi dirolling setiap hari, ini saran dari babe dan memang baiknya begitu. 13. Jam 06.00 sudah HARUS keluar dari rumah, sebelum berangkat HARUS izin dulu, ketok ka mar beliau: "Maaf dok, kami permisi berangkat ke RS". Pergilah walaupun tidak ada jawaban dari beliau. Carilah sarapan, lengkapin status pasien. 14. Jam 08.00 ronde, sebelum jam tsb HARUS sudah dibangsal, tanya kk residen kalo ada yg bin gung, status pasien harus sudah diletakkan di bed pasien, keluarga pasien harus keluar kalo p erlu cek sampe di toilet pasien kadang mereka galak sumputan -_15. Selesai ronde langsung ke stase masing2 (VK, Poli, Bangsal) HARAM ke kantin 16. Jam 14.00 selesai stase pagi. Yang jaga ganti baju abu2, ke tempat jaga masing2. Yg ga jaga pulang ke rumah apabila babe sudah pulang (nyuci baju, setrika baju).Babe pergi jam setenga h 5 ke tempat praktek 17. Jam 17.00-20.00 bebas. Beliau ke tempat praktek. 18. Jam 20.00 yg dak jaga follow up pasien ke RS, tulis status, & pelajari kasus pasien buat persi apan tanya jawab ronde besoknya. Boleh pulang kalo babe sudah pulang, caranya telfonlah te man2 yg da di VK & OK apakah beliau masih ada disana. Sebelum beliau pulang, kita tetap d ibangsal dengan posisi megang status dan pena walau sampe tertidur2, karena beliau suka dg n anak rajin. 19. Kalo buat kelompok yg jaga di VK, follow up pasien bangsalnya bergilir ganti2an, jgn sampe dak ado yg stay di VK, follow up ke bangsalnyo pas pasien VK la aman bae izin dulu sm ayu k bidan. 20. Kalo nyuci di rumah babe aja. Walaupun dibilang boleh laundry tapi tetep aja nyuci di rumah nya aja. Depan babe bener kalo bisa. Hahahaha. 21. Jangan gak mandi. Nanti dibilangin menurunkan selera makan babe. Kalo mandi bersih-bersi h jangan sampe yang lain kebauan. hehehhe

61

FANTOM PRESENTASI BOKONG SPONTAN : - Bracht - Burn Marhsal

PRESENTASI BOKONG

EKSTRAKSI PARSIAL (digunakan apabila dengan pertolongan spontan mengalami kemacetan) : - Klasik (i/ bahu belakang lebih rendah dari bahu depan) - Muller (i/ bahu depan lebih rendah dari bahu belakang) - Lovset (i/ tangan menyungkit, apabila angulus scapua inferior tidak terlihat di bawah simfisis) - Bickenbach (Muller + Klasik)

EKSTRAKSI TOTAL : - Ekstraksi kaki - Ekstraksi bokong

PERSALINAN SPONTAN BRACHT : 1. Pimpin ibu mengejan saat his 2. Hingga terjadi putaran paksi luar sehingga sakrum terlihat di bagian anterior 3. Tunggu hingga bokong lahir spontan 4. Apabila persalinan bokong lambat, telusuri paha belakang kanan bayi hingga fossa popliteal, lakukan fleksi dan abduksi (paha belakang kiri bayi) secara manual untuk mengeluarkan tungkai. 5. Lakukan peregangan tali pusat 6. Lalu pimpin ibu mengedan saat timbul his, sampai terlihat angulus scapula inferior berada di bawah simfisis 7. Lakukan manuver bracht (jempol berada di femur/sumbu panjang paha dan keempat jari lainnya berada di gluteus) 8. Hiperlordosis mengarah ke perut ibu 9. Berturut-turut lahir dagu, mulut, hidung, dahi, kepala bayi. BURN MARSHAL : 1. Pimpin ibu mengejan saat his 2. Hingga terjadi putaran paksi luar sehingga sakrum terlihat di bagian anterior 3. Tunggu hingga bokong lahir spontan 4. Apabila persalinan bokong lambat, telusuri paha belakang kanan bayi hingga fossa popliteal, lakukan fleksi dan abduksi (paha belakang kiri bayi) secara manual untuk mengeluarkan tungkai. 5. Lakukan peregangan tali pusat 6. Lalu pimpin ibu mengedan saat timbul his, sampai terlihat angulus scapula inferior berada di bawah simfisis 7. Pegang pergelangan kaki bayi (tangan dominan) 8. Hiperlordosis mengarah ke perut ibu 9. Jari manis tangan kiri masuk ke mandibula, telunjuk dan jari manis masuk ke fossa kanina 10. Berturut-turut lahir dagu, mulut, hidung, dahi, kepala bayi.

62

EKSTRAKSI PARSIAL (Apabila persalinan spontan tidak mengalami kemajuan/sampai angulus scapula inferior terlihat di bawah simfisis dan dilakukan bracht/burn marshal tidak mengalami kemajuan) FANTOM EKSTRAKSI FORSEP 1. Penolong berdiri di depan vulva ibu sambil membayangkan forsep terpasang bilateral terhadap kepala janin dan miring terhadap sumbu panggul ibu (pada UUK kiri depan atau UUK kanan depan), pada UUK depan: forsep terpasang bilateral terhadap kepala janin dan tegak lurus terhadap sumbu panggul ibu 2. Karena UUK kiri depan maka pemasangan bilah forsep kanan terlebih dahulu. 3. Sendok kanan “Right blade, Right hand, Right side”. Sendok kanan dipegang oleh tangan kanan dipasang pada sisi kanan panggul ibu. 4. Tangkai forsep dipegang seperti memegang pensil dengan tangkai forsep sejajar lipat paha kiri ibu 5. Empat jari tangan kiri dimasukan pada sisi kanan panggul ibu bertindak sebagai landasan, dengan bantuan ibu jari sebagai pendorong, forsep dimasukan secara vertical insertion sampai tangkai forsep sejajar dengan lantai kemudian dilakukan wondering ke arah kanan depan. 6. Forsep dipegang oleh asisten 7. Left blade, left hand, left side. Sendok kiri dipegang oleh tangan kiri dipasang pada sisi kiri panggul ibu. 8. Tangkai forsep dipegang seperti memegang pensil dengan tangkai sejajar lipat paha kanan ibu. 9. Empat jari tangan kanan dimasukan pada sisi kiri panggul ibu secara obstetrik bertindak sebagai landasan, dengan bantuan ibu jari sebagai pendorong, forsep dimasukan secara vertical insertion pada sisi kiri belakang sampai tangkai forsep sejajar dengan lantai kemudian dilakukan penguncian secara tidak langsung dengan cara menyilangkan sendok forsep. 10. Dilakukan pemeriksaan dalam dengan cara tangan kanan memeriksa sisi panggul kiri ibu, dirasakan apakah ada jalan lahir yang terjepit dan forsep telah terpasang dengan benar. Kemudian tangan kiri memeriksa sisi panggul kanan ibu, dirasakan apakah ada jalan lahir yang terjepit dan forsep telah terpasang dengan benar. 11. Jika forsep telah terpasang dengan benar dan tidak ada jalan lahir yang terjepit, maka dapat dilakukan traksi percobaan dengan cara tangan kanan memegang tangkai forsep dan tangan kiri memegang leher forsep dengan telunjuk menyentuh kepala janin. Lakukan traksi ke bawah, jika kepala masih menyentuh jari telunjuk maka traksi percobaan berhasil. 12. Kemudian dilakukan traksi definitif dengan cara tangan kanan memegang pegangan forsep dan tangan kiri memegang leher forsep. Lakukan traksi curam ke bawah sambil rotasi sampai oksiput berada di bawah simfisis. Saat kepala berada di dasar panggul, lakukan traksi mendatar sejajar lantai. Kemudian lakukan traksi ke atas. 13. Saat kepala akan ekspulsi, tangan kanan menahan perineum hingga lahir berturut-turut dahi, hidung, mulut dan dagu. Lepaskan forsep. 14. Tunggu kepala janin melakukan putaran paksi luar dan lahirkan secara APN.

63

Nyanyian kuretase - Pasien dalam posisi litotomi - Dilakukan anestesi lokal dengan tramadol 100mg i.v, sulfas atropin 0,125mg i.v., dan diazepam 10mg. i.v - Dilakukan aseptik dan antiseptik - Dipasang sims bawah dan sims atas sampaip portio avoe - Dipasang fenster klem pada jam 11 - Di sondase,didapatkan uterus dgn kedalaman ... cm, posisi AF/RF - Dilakukan kuretase dgn sendok kuret pada jam 12, lalu jam 12 ke jam 1, lalu jam 12 ke jam 2 - kuretase dianggap selesai apabila dirasakan adanya griti sensation, darah berbuih-buih

Cara mencuci partus set di Vk Sekayu 1. Setelah partus set dipakai,letakan kembali partus set kedalam tempatnya (Bengkok),pastikan terlebih dahulu partus set lengkap (Klem 2 buah,pinset,gunting episiotomi,jarum,kateter,gunting benang) 2. Ambil perlak yang diletakan sebagai alas pasien kemudian masukan ke dalam bak (yang bisa dilepas)yang terletak di bawah kasur pasien 3. Pisahkan plasenta,kain kotor dan cateter serta klem yang digunakan untuk menjepit plasenta pada manajemen kala III.Plasenta dan kain kotor dimasukan ke dalam kantong plastik dan diberikan kepada keluarga pasien,sedangkan celemek dan kateter biarkan di dalam bak (yang bisa di lepas) di bawah kasur vk 4. Lepaskan bak (yang bisa dilepas) yang terletak di bawah kasur vk,kemudian letakan perlak kotor ke dalam keranjang perlak kotor (letaknya tepat di sebelah pintu masuk kamar mandi pasien ).Sebelumnya ambil kateter nya terlebih dahulu dan letakan di kamar bilas Vk (tepatnya di depan ruangan ginekologi vk sekayu) 5. Semprot bak (yang bisa dilepas)dengan air yang mengalir di kamar mandi pasien sampai bersih kemudian letakan kembali ke bawah kasur pasien Vk 6. Ambil partus set yang sudah dipakai kemudian letakan di kamar bilas dan rendam dengan air DTT (klorin) kurang lebih selama 10 menit,kemudian sikat menggunakan sikat yang telah di beri sabun sebelumnya 7. Letakan alat yang sudah di cuci di atas meja yang terletak di kamar bilas,nanti akan ada pihak CSSD yang mengambil untuk di sterilkan 8. Lepas handscoen dan gantung kembali apron jangan lupa mencuci tangan .Tugas selesai ;)

64

Kamus bahasa sekayu sehari-hari untuk keperluan anamnesis sehari-hari AnanmnesisIndonesiaSekayu Siapa namanya yuk? Siape name enga pek? Berapa umurnya? Berape umur enga? Ini hamil keberapa? Ikak hamil ke berape? Ada keluar darah lendir,air,perut mules yang menjalar ke pinggang?ada riwayat meminum air rumput siti fatimah? ade keluo darah dengan lendir dak?keluo ayo?sakit perut (watt) yang menjalar ke pinggang?minum ayo selusu dak enga? 5. pertama kali menstruasi umur berapa tahun? kapan enga mens pertame kali waktu enga masih budak?umur berape tahun la? 6. Kalo menstruasi biasanya berapa lama?  kalo enga mens berape arai? 7. Kapan terakhir kali menstruasi?(kalo pasien menyebutkan tanggalnya,jangan lupa ditanya itu tgl keluar darahnya atau sudah bersih)Kapan enga terakhir men?,saat pasien menyebutkan tanggalnya kemudian tanyakan itu tgl keluar darahnya atau sudah keringitu tanggal darah e keluo ape dem bersih ? 8. Maaf yuk,ayuk menikah berapa kali?berapa lama?Maap pek,enga kawen berape kali?lah berape lame enga kawen? 9. di keluarga ayuk ada yang sakit darah tinggi,TBC,DM? di keluarga enga ade dak yang sakit darah tinggi,kencing manis,bengek ? 10. Ada riwayat alergi kalo mengkonsumsi obat-obatan atau makan-makanan tertentu gak? enga ade pantangan makan ubat ape makan makanan laen dak pek ? 11. Selama hamil ada keluhan mual muntah,pusing? selame enga hamil ade mual mutah dak?palak pening? 1. 2. 3. 4.

Instruksi kepada pasien saat akan dilakukan pemeriksaan : 1. Silahkan berbaring,kita akan melakukan pemeriksaan TDGolek dulu yuk e di sikak,toboh nak perikse tekanan darah enga.(sekalian periksa nadi,pernafasan,temperatur dan leopold) 2. Yuk tekuk kakinya,buka lebar-lebar,kita mau periksa dalam gunanya untuk mengetahui sudah bukaan berapa pek,tekuk kaki enga,bukak libok libok,toboh nak perikse lah bukaan berape. 3. Instruksi mengedan.Yuk kalo perut nya sakit,selipkan tangan nya di kaki,buka lebarlebar,angkat kepalanya,lihat ke pusat,mengedan seperti BAB keraspek kalo datang watt,selipke tangan enga di kaki ikak,bukak libok-libok,angkat kepala tilik ke pusat ngedan cak birek keras. 4. Pemasangan kateter menetap.Yuk tekuk kakinya,buka lebar-lebar,kita mau pasang selang kencing dulupek,tekuk kaki enga,bukak libok libok,toboh nak pasang selang kencing tahan e agak saket. 5. Pengambilan darah.Genggam tangan nya ya yuk pek ikak ku nak ambek darah enga,genggam tangan e ye,tahan agak sakit dikit 6. Pemeriksaan USG. Silahkan berbaring,geser sedikit ke arah saya,lurusin kakinya,buka bajunya sedikit ya bukgolek sikak pek,geser dikit ke arah ku,luruske kakinye ye,bukak dikit baju enga

65

Lembar yang wajib diisi.. (fotonya kurang 1 yaitu halaman lembar tindakan kamar bersalin)

66

67

68

69

70

71

72

73

74

75

76

77

78

79

Lembar Khusus Konsul Anestesi wajib diisi sebelum OK

Untuk lembar konsul yg lain kertasnya berbeda dengan yg anestesi: Contoh konsul PDL

80

c

81

82

Contoh kasus KLL

83

84

contoh laporan laparotomi

85

86

Terapi obat di POLI pasien kontrol pasca melahirkan (pp spontan dengan HL/HP maupun post sstp)

87

Catatan tambahan 1. Ikut apel RS setiap hari senin-kamis di halaman depan poli apelnya dimulai jam setengah 8, sebelum jam setengah 8 udah baris. Yang ikut apel yang gak jaga. 2. Bangun pagi dirumah babe harus ada yang buka gorden sebelum babe bangun, matiin lampu depan dan lampu jemuran di dalam rumah. Kalau babe bangun dan ngelakuin itu semua besok2 kalian langsung disindir malas. Mau berangkat ke RS malem juga tutup gorden, nyalain lampu. 3. Setiap nyalain air pam harus dimatiin, kalau lupa disindir sampe minggu akhir. 4. Disana ada yang bersihin kamar, namanya Yuk Ika, kemaren diminta iuran per-anak 100.000, bayarnya dalam amplop kasih ke babe bukan ke Ayuknya. 5. Cuci baju sendiri, kalo mau laundry boleh asalkan babe gak tau, dan jemuran belakang jangan kosong, kalau nggak babe langsung ngecap MALAS!! Hahahha 6. Kalau babe USG jangan tuangin gel USG nya, karena babe sendiri yang nuang. 7. Kalau ada babe, berdiri jangan senderan 8. Kalau nunggu ronde, residen diri paling ujung, samping lorong ke WC, sampingnya baru koas berdiri. 9. Kalau ronde, reiden berdiri berhadapan dengan babe, koas ngelapor pasien dari samping babe. Lapornya ‘Izin lapor pasien dokter, ibu x dengan diagnosa ........., terus sebutin hari perawatannya, terutama kalau pasien SC’ 10. Kalau rencana tindakannya medisinalis, maka dipoin 1 yang ditulis KIE, bukan informed consent. 11. Follow up pasien, kalau sudah tindakan dilembar inegrasinya ditulis KIE bukan informed consent lagi!! Inget!! 12. Peb jangan kasih diet rendah garam, karena yang bikin tensinya tinggi karena hamilnya, jadi diet rendah garam gak ada pengaruhnya 13. Laundry yang bagus di J-Lo, deket kantor camat, harganya 7000/kilo 14. Bank BNI ada deket bundaran depan pombensin, bank BCA ada di samping es puter bang dani, BRI dan mandiri ada di RS tapi sering masalah. Kalo masalah BRI ada deket pasar, mandiri ada di hotel randik. 15. Kalau lapor pasien atau diri berhadapan pasien, tangan diletakan di depan. Kalau mau ngelapor pasien jangan dikit2 ngomong dokter. 16. Kalau ngomong dan nulis di status jangan disigkat, misalkan JTH tulis dan omongin janin tunggal hidup, SSTP (sectio caesarea trans peritoeal). 17. Kalian berangkat fu pagi jam 6, balik ke rumah babe siang, kalau kami balik jam setengah 4 atau 4 sore. Nyampe rumah nyuci. Nanti babe jam setengah 5 beragkat praktek. Kalian abis maghrib berangkat fu lagi ke rs kalau mau beli makan atur2 kelompok kalian. 18. Leopold asli jerman 19. JANGAN tulis aff infus, tulisnya up infus atau lepas infus 20. MINTA BIMBINGAN, jangan ditungguin.

88

TIPS & TRICK UNTUK MENJADI “KOAS RAJIN” A’LA BABE 1.

DATANG DI HARI MINGGU SEBELUM JAM 3 SORE (Apapun yang terjadi, mau ada banjir bandang, mau ada gempa bumi, mau RSUD Sekayu pindah ke ujung dunia, tetep dateng hari Minggu)

2. KOMPOSISI KOAS SEKAYU Rekomended cowok-cewek 1:1 3. Sewaktu di poli, Ada minimal 1 orang yang nungguin di luar, Anamnesis Pasien di luar, pasien masuk baru ikutan masuk sekalian laporin ke babe pasiennya 4. Rutin balik ke rumah bebeb setiap Jam setengah 5 5. Cuci baju tiap sore, dan pastikan bebeb tahu kalian cuci baju 6. Cuci Mobil bebeb hari minggu sebelum babe pulang 7. Bikin Video By: koas 83

89

Related Documents


More Documents from "Semadela Solichin"