Gizi Bayi Dan Balita Wangi Meibi.docx

  • Uploaded by: Dika Fitriani
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Gizi Bayi Dan Balita Wangi Meibi.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,706
  • Pages: 10
MAKALAH KEPERAWATAN ANAK TENTANG GIZI BAYI DAN BALITA

Disusun Oleh : 1. MEIBY HESTIA ROMI 2. WANGI ERA DWI ANJAS WATI

Dosen Pengampu : MEILINA ESTIANI SKM, M.Kes

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG PRODI KEPERAWATAN BATURAJA TAHUN AKADEMIK 2018

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karuniaNya lah penyusun dapat menyelesaikan tugas kelompok ini dengan judul “GIZI BAYI DAN BALITA” dalam mata kuliah Keperawatan Anak. Dalam penyusunan tugas kelompok ini, penyusun menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan karena terbatasnya kemampuan dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan tugas kelompok ini kedepan. Demikian kami berharap semoga tugas kelompok ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi mahasiswa Program Studi DIII Keperawatan Baturaja.

Baturaja, Juni 2018

Penyusun

MATERI PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG GIZI BALITA A.Pendahuluan Gizi yang baik adalah salah satu unsur penting untuk mewujudkan manusia yang berkualitas. Pemenuhan gizi anak harus diperhatikan sedini mungkin yaitu sejak mereka masih dalam kandungan melalui makanan ibu hamil. Kebiasaan makan sudah dimulai sejak dari masa kanak-kanak. Gizi adalah suatu zat yang berguna dan dibutuhkan oleh tubuh untuk pertumbuhan dan perkembangan.

B. Fungsi Zat Gizi Zat gizi berfungsi sebagai: 1. Zat tenaga Zat gizi menghasilkan tenaga atau energi. Bagi balita, tenaga diperlukan untuk melakukan aktivitasnya serta untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Oleh karena itu kebutuhan zat gizi sumber tenaga balita relatif lebih besar daripada orang dewasa. Zat tenaga dapat diperoleh dari karbohidrat, lemak dan protein. 2. Zat pembangun Zat pembangun bukan hanya untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan organ-organ tubuh balita, tetapi juga menggantikan jaringan yang rusak. Zat pembangun dapat diperoleh dari protein. 3. Zat pengatur Zat pengatur berfungsi agar faal organ-organ dan jaringan tubuh termasuk otak dapat berjalan seperti yang diharapkan. Zat pengatur dapat diperoleh dari vitamin, mineral dan air. C. Kandungan Zat Gizi yang Diperlukan Bagi Balita 1. Protein Dua jenis protein yaitu: protein hewani, yang didapati dari daging hewan (telur,susu,daging) dan protein nabati (tempe,tahu) yang didapat dari tumbuh-tumbuhan. Nilai gizi protein hewani lebih besar dari protein nabati dan lebih mudah diserap oleh tubuh. Walaupun demikian, kombinasi penggunaan protein nabati dan hewani sangat dianjurkan.

Fungsi Protein: a. Penunjang pertumbuhan Protein merupakan bahan padat utama dari otot organ dan glandula endoterm. Merupakan unsur utama dari matriks tulang dan gigi, kulit, kuku, rambut,sel darah dan serum.

b. Pengaturan proses tubuh Mengatur keseimbangan air dan elektrolit dalam tubuh. Protein juga mempertahankan ketahanan terhadap mikroorganisme yang mengadakan invasi karena antibody bersifat protein. c. Energi Protein merupakan sumber energi potensial, setiap gram menghasilkan sekitar 4 kkal. Jika protein digunakan untuk energi maka tidak akan dipakai untuk kebutuhan sintesis. Sumber Protein : ASI, susu formula, sereal/gandum, telur, tahu, tempe, ikan, daging.

2. Karbohidrat Karbohidrat adalah sumber tenaga bagi anak, Bayi yang baru mendapat asupan makanan dari ASI. Pada anak yang lebih besar yang sudah mendapat makanan tambahan pendamping ASI, karbohidrat dapat diperoleh dari makanan yang mengandung tepung.seperti: bubur susu, sereal,roti,nasi tim atau nasi. Apabila tidak mendapatkan asupan karbohidrat yang memadai untuk menghasilkan energi, tubuh akan memecah protein dan lemak cadangan dalam tubuh. Fungsi Karbohidrat: Hampir semua karbohidrat pada akhirnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi tubuh. Beberapa karbohidrat yang ada digunakan untuk sintesis dari sejumlah senyawa pengatur.

a. Energi Setiap gram karbohidrat yang dioksidasi rata-rata menghasilkan 4 kalori. Sejumlah karbohidrat dalam bentuk glukosa akan digunakan secara langsung untuk memenuhi kebutuhan energi jaringan sejumlah kecil akan disimpan sebagai glikogen dalam hepar dan otot dan beberapa akan disimpan sebagai jaringan adipose untuk dikonversi menjadi energi. Glukosa merupakan satu-satunya untuk otak dan jaringan saraf dan harus tersedia dengan mudah. Setiap kegagalan untuk mencatu glukosa dan oksigen untuk oksidasi dengan cepat akan menimbulkan kerusakan otak, terutama pada masa neonatus. Pertumbuhan otak terjadi sangat cepat dalam minggu terakhir kehidupan intrauterine. Karena itu penting diusahakan agar bayi yang dilahirkan sebelum aterm tidak kekurangan glukosa sehingga pertumbuhan otak dapat berlanjut, bayi yang kecil untuk umur cenderung mengalami hipoglikemia dan karena itu, berada dalam resiko. b. Aksi pencadangan protein Tubuh akan menggunakan karbohidrat sebagai protein utama energi,karena itu jika terdapat defisiensi kalor dalam diit, maka akan digunakan jaringan adipose dan protein.

c. Pengaturan metabolisme lemak Diperlukan sejumlah karbohidrat dalam diit sehingga oksidasi lemak dapat berlangsung dengan normal. Jika karbohidrat dalam diit terbatas, maka lemak akan di metabolisir lebih cepat daripada penanganan tubuh terhadap produk metabolisme ini. Jika lemak dioksidasi secara tidak lengkap maka akan terbentuk keton.

d. Peranan dalam fungsi gastrointestinal Diduga lactose mempercepat pertumbuhandari bacteria yang digunakan dalam usus kecil. Sejumlah bakteri ini berguna dalam mensintesis vitamin B kompleks dan vitamin K. Laktose juga meningkatkan absorbsi kalium. Sementra selulose, hemiselulose dan pectin tidak menghasilkan zat gizi dalam tubuh, mereka membantu dalam stimulasi aksi peristaltic. Karbohidrat terutama monosakarida, merupakan unsur penting dari banyak senyawa yang mengatur metabolisme. Sumber Karbohidrat : ASI, produk susu, beras, jagung, singkong, buncis, tomat, sayur hijau, buah segar. 3. Lemak Seperti karbohidrat lemak merupakan senyawa karbon ,hydrogen dan oksigen.tetapi proporsi oksigen lebih rendah. Lemak termsuk senyawa minyakminyakan dan bahan mirip lemak yang mempunyai rasa minyak dan tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik tertentu seperti eter, alkohol dan benzen. Terdapat banyak asam lemak yang ditemukan dalam alam yang berbeda dalam jumlah atom karbon dan ikatan ganda yang dikandungnya. Mereka adalah asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh. Asam lemak jenuh lebih stabil dan tidak memiliki ikatan rangkap, contoh asam palmitat, stearat yang merupakan unsur utama mentega coklat. Asam lemak tak jenuh yang memiliki dua atau lebih ikatan rangkap yang bereaksi secara berangsur-angsur dengan udara menjadikannya tengik. Fungsi Lemak: Fungsi utama lemak adalah untuk memberikan energi setiap setiap gram lemak jika dioksidasi menghasilkan sekitar sembilan kalori. Energi ini scara terus menerus ada dalam simpanan jaringan subkutan dan dalam kavum abdomen. Juga mengelilingi organ dan menyusur sepanjang jaringan adipose. Lemak bertindak sebagai barier dari vitamin A, D ,E dan K yang larut dalam air, memberikan rasa makanan yang menyenangkan dan memberi perasaan kenyang karena kecepatan pengosongan dari lambung dikaitkan dengan kandungan lemaknya. Fosfolipid merupakan komponen penting dari struktur membran dan unsur semua sel dan terlibat dalam absorbi dan transpor lemak.

Pada dasarnya, lemak tidak banyak dibutuhkan dalam jumlah besar kecuali lemak esensial, yaitu asam linoleat dan asam arakidonat. Pada anak usia nayi sampai kurang lebih 3 bulan, lemak merupakan umber gliserida, dan kolesterol yang tidak dapat dibuat dari karbohidrat. Lemak berfungsi untuk mempermudah absorbsi vitamin yang larut dalam lemak, yaitu: vitamin A,D,E,dan K. Sumber lemak : ASI, susu formula, minyak goreng, margarine, daging 4. Vitamin Vitamin adalah sejumlah zat yang terdapat dalam makanan, yang berfungsi untuk mempertahankan fungsi tubuh (Marlow,D.R.dan Reeding BA,1988) Kekurangan vitamin akan menyebabkan tubuh cepat merasa lelah, kurang nafsu makan, kerusakan pembuluh darah dan sel saraf serta dapat mengurangi ketajaman penglihatan. Vitamin C penting untuk tubuh untuk pembentukan substansi antar sel, meningkatkan daya tahan tubuh dan meningkatkan absorbsi zat besi dalam usus.Vitamin D penting untuk penyerapan dan metabolisme kalsium dan posfor, pembentukan tulang dan gigi. Sumber-sumber vitamin: Vit A : hati, kuning telur, susu, keju, pepaya, brokoli, tomat, wortel, sayursayuran hijau (bayam), seledri. Vit B : beras merah Vit C : buah dan sayuran (jeruk, belimbing. Vit D : telur, susu, minyak ikan. Vit E : kecambah, biji-bijian, kuning telur, minyak dari biji-bijian. Vit K : jambu biji, sayuran hijau, biji-bijian. 5. Mineral Fungsinya untuk mengaktifkan metabolisme tubuh Mineral antara lain : a. Kalsium : susu, tempe, tahu, ikan teri. b. Fosfor : daging, unggas, ikan, telur, beras. c. Zat Besi : hati, daging unggas, ikan, telur, sayuran hijau, kacang- kacangan, biji-bijian. d. Iodium : garam beriodium, ikan dan hasil laut. e. Fluor : air minum, bahan makanan hewani maupun nabati.

D. Merencanakan Menu untuk Balita Anak usia (3-5 tahun) Sesuai dengan karakteristik anak usia ini, tanamkan pentingnya makanan yang bergizi bagi kesehatan dirinya. Di usia ini, gigi susu sudah lengkap sehingga anak dapat mengerat dan mengunyah dengan baik walaupun belum maksimal. Bentuk makanan seperti orang dewasa, misalnya nasi dapat diberikan, tetapi tetap diserta degan cairan atau sayur berkuah. Frekuensi makan dan cara pengolahan makanan: Pada masa pras ekolah, kebutuhan zat gizi relatif menurun jika dibandingkan dengan batita. Kapasitas saluran pencernaannya untuk menerima jumlah makanan dalam sekali makan sudah lebih besar daripada batita. Oleh karena itu, porsi makanan yang diberikan pada setiap kali makan dapat lebih besar. Namun, frekuensi makan diturunkan 5-6 kali sehari. Pola makan tersebut terdiri atas 3 kali makan utama (pagi, siang dan sore) serta dua kali makan selingan. Berikan susu dalam bentuk minuman sekali sehari, yaitu pada malam hari sebelum tidur. 1. Pengertian Nutrisi Nutrisi adalah zat-zat makanan yang diperlukan tubuh untuk menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan serta mengatur proses-proses kehidupan yang terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air. 2. Tujuan Pemberian Nutrisi a. Pemeliharaan, pemulihan dan meningkatkan kesehatan b. Pertumbuhan dan perkembangan fisik dan psikomotor c. Melakukan aktivitas fisik d. Mendidik kebiasaan makan yang baik 3. Jenis nutrisi untuk bayi 1. Makanan Utama Air Susu Ibu (ASI) · Harus diberikan segera setelah bayi lahir · Jika ASI belum keluar setelah melahirkan suruh anak menetek untuk merangsang keluarnya ASI

·

1-5 hari pertama (kolostrum) berwarna agak kekuningan, banyak mengandung antibodi (zat pertahanan tubuh) · Asi ekslusif sampai 6 bulan sangat baik untuk sistem imunnya (perlindungan terhadap penyakit) 2. Makanan Pelengkap Diberikan bila anak sudah berumur 4-6 bulan. Jenis makanan pelengkap · Sari buah/ buah-buahan segar · Makanan lumat · Makanan lembek 4. Pentingya ASI a. Tidak banyak bakteri b. Temperatur bayi sama dengan temperatur ASI c. Mengandung semua zat gizi d. Tidak memberatkan fungsi saluran pencernaan dan ginjal bayi e. Membina hubungan kasih sayang antara ibu dan bayi f. Ekonomis dan praktis 5. Jenis nutrisi untuk balita Diberikan seperti makanan orang dewasa dengan konsep 4 sehat 5 sempurna: 1) Karbohidrat : nasi, roti, jagung, umbi-umbian 2) Protein : Hewani; telur, daging, ikan Nabati; tahu, tempe, kacang-kacangan 3) Sayuran: bayam, wortel, buncis, tomat 4) Buah-buahan: jeruk manis, pepaya, mangga 5) Susu

DAFTAR PUSTAKA

Arisman. (2004), Gizi Dalam Daur Kehidupan: Buku Ajar Ilmu Gizi . Jakarta: EGC Gabe Mirkin, M.D. dan Marshall Hoffman. 1984. Kesehatan Olahraga . Jakarta: PT.Grafidian Jaya Drs. Joko Pekik Irianto M.Kes. 2007. Panduan Gizi Lengkap Keluarga dan Olahragawan . Yogyakarta: Penerbit Andi Moehji, Sjahmien, B.Sc. 1992. Ilmu Gizi . Jakarta: Bhratara Niaga Media Wiryo, Hananto. (2002), Peningkatan Gizi Bayi, Anak, Ibu Hamil dan Menyusui dengan Makanan Lokal . Jakarta: Sagung Seto

Related Documents


More Documents from "Ayu"