Gizi Pada Bayi

  • Uploaded by: nilna89
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Gizi Pada Bayi as PDF for free.

More details

  • Words: 1,126
  • Pages: 27
KELOMPOK I

KELOMPOK I  Karina Nurmy

07122005  Nilna Rahmi Isna 07122009  Laura Fiddiani 07122016  Rozy Kurniadi

KOLOSTRUM Kolostrum adalah ASI yang keluar pertama kali, berwarna jenih kekuningan, dan kaya akan zat antibodi. Zat antibodi di dalam kolostrum ialah : Faktor bifidus * SIgA, IgM, IgG * Faktor antistafilokokus * Laktoferin * Laktoperoksidase * Komplemen : C3, C4 * Interferon * Lisozim * Protein pengikat B12 * Limfosit * Makrofag * Faktor lipid, asam lemak, dan monogliserida.

ASI Kelebihan ASI :  ASI mudah dicerna  ASI mengandung zat-zat gizi

berkualitas tinggi.  Selain mengandung protein yang tinggi, ASI memiliki perbandingan antara Whei dan Casein yang sesuai untuk bayi.

Komposisi Taurin, DHA dan AA pada ASI  Taurin adalah sejenis asam amino

kedua yang terbanyak dalam ASI yang berfungsi sebagai neurotransmitter dan berperan penting untuk proses maturasi sel otak.  Decosahexanoic Acid (DHA) dan Arachidonic Acid (AA) adalah asam lemak tak jenuh rantai panjang (polyunsaturated fatty acids) yang diperlukan untuk pembentukan sel-

Susu Sapi dan Susu Formula

 Susu formula yang terbuat dari susu

sapi.  Susu formula yang terbuat dari kedele.  Susu formula khusus.

Kekurangan Susu Formula  Tak Akan Dapat Menyamai ASI  Antibodi Tidak Mencukupi  Repot  Mahal.

Tabel Perbandingan Unsur protein dalam ASI dan susu sapi. (1) Unsur

ASI

Susu Sapi (g/dl)

Casein

0,2

2,7

Whey

0,7

0,6

α-lactalbumin5

0,26

0,11

Lactoferin*

0,17

Sedikit

β-lactalbumin5

0

0,36

Lisozyme*

0,05

Sedikit

Albumin

0,05

0,04

Ig A*

0,10

0,03

Peroxidade

Sedikit

-

Bifidus factor*

Sedikit

-

Nonprotein Nitrogen

0,20

0,03

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemberian ASI  Pemberian ASI meningkatkan ikatan     

antara ibu dan bayi. Pemberian ASI memuaskan kebutuhan emosional bayi. ASI mengandung nutrisi yang sempurna bagi bayi Susu formula dikaitkan dengan IQ yang lebih rendah ASI membantu mengeluarkan meconium ASI mengandung faktor kekebalan terhadap penyakit dan membantu pembentukan sistem kekebalan bayi.

Faktor- faktor yang Mempengaruhi Pemberian Susu Formula  Fleksibel  Frekuensi yang Lebih Bersahabat.  Diet

Alasan Tidak Memberi ASI  Stres, sehingga menghambat produksi ASI.  Puting ibu masuk ke dalam sehingga bayi

kesulitan mengisap ASI.  Menderita sakit tertentu semisal kanker atau jantung dan harus menjalani pengobatan segera. Ini berarti si ibu harus mengonsumsi obat-obatan yang dikhawatirkan dapat mengganggu pertumbuhan sel-sel bayi.  Kecanduan narkotika dan zat aditif lainnya (NAZA)  Tak jelas, seperti anggapan bayinya menolak atau diare gara-gara minum ASI dan sebagainya, meski kasus seperti ini

Kebutuhan gizi bayi

Kalori  Kebutuhan energi selama 6 bulan

pertama adalah 120/kkal/kgBB/hari.  Tabel 2. Kebutuhan kalori pada bayi.(4)

Umur (bulan)

Energi yang dibutuhkan (kkal/kg/hari)

1

115

3

100

6

95

9

95

12

95

PROTEIN  Kebutuhan protein adalah 1,5-2

gram per kilogram berat badan.(3)  Tabel 3. Kebutuhan masukan nutrisi untuk protein pada bayi. (4) Umur (bulan)

Protein (gr/kg/hari)

0-3

2,2

4-6

1,6

7-9

1,6

10-12

1,5

Cairan  Tabel 4. Rata-rata kebutuhan cairan. Usia

Berat

Cairan (cc/kg)

10 hari

3,2 kg

125-145

3 bulan

5,4 kg

140-160

6 bulan

7,3 kg

130-155



8,6 kg

125-150

9,5 kg

120-135

 (Menurut Arisman. 2004) • hari 3,0 kg 80-100 bulan

12 bulan 24 bulan

155-155

LEMAK  Kebutuhan lemak pada bayi adalah 20

persen dari total kalori.  ASI memasok sekitar 40-50 % energi sebagai lemak atau 3-4 gram per 100 cc. Lemak minimal harus menyediakan 30% energi yang dibutuhkan bukan saja untuk mencukupi kebutuhan energy, tapi juga memudahkan penyerapan asam lemak esensial, vitamin yang terlarut dalam lemak, kalsium, mineral, dan juga untuk menyeimbangkan diet agar zat gizi lain tidak terpakai sebagai sumber energi. Dari ASI bayi meyerap sekitar 85-90% lemak. Enzim lipase di dalam mulut mencerna

KARBOHIDRAT  Kebutuhan karbohidrat adalah 50-60

persen dari total kebutuhan kalori sehari.(3)  Jenis karbohidrat yang sebaiknya diberikan adalah laktosa, bukan sukrosa.

VITAMIN DAN MINERAL Kekurangan vitamin A dan vitamin C tidak dapat dilihat pada ASI ataupun pada susu formula. Kekurangan vitamin B jarang ditemukan pada bayi yang mengonsumsi ASI. Sebelum diputuskan untuk memberikan suplementasi vitamin dan mineral, perlu dipertimbangkan keadaan seperti :  Status gizi pada bayi serta ibunya  Perkiraan asupan makanan ibunya  Makanan padat yang diberikan pada bayi

saat penyapihan  Komposisi zat gizi pada makanan tersebut.

 Tabel 5. Kebutuhan nutrisi untuk

vitamin dan mineral pada bayi(4) Nutrisi

0-3 bulan

4-6 bulan

7-12 bulan

Vitamin A μg

350

350

350

Vitamin D μg

9

9

7

Vitamin C mg

25

25

25

Calcium mg

525

525

525

Besi mg

1,7

4,3

7,8

Suplementasi pada Bayi  Pemberian dua suplementasi lain yang masih  

 

menjadi perdebatan adalah : Zat besi Sebagian klinisi menganjurkan agar bayi bayu lahir diberi 7 mg Fe Sulfat (keterserapan 10%). Sebagian lagi tidak setuju, kecuali jika bayi telah berusia 4-6 bulan. Gejala lain yang tidak diinginkan akibat Fe adalah sembelit, muntah,diare, pewarnaan gigi, serta defisiensi Zn. Vitamin K Untuk mencegah pendarahan dianjurkan pemberian vitamin K secara parenteral. Sebab produksi vitamin K oleh mukosa usus belum berlangsung karena selama beberapa hari sesudah lahir, saluran usus bayi masih steril.

PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN PADA BAYI  Alasan :  Memberikan perlindungan ekstra dari

berbagai penyakit.  Sistem pencernaan bayi pada usia 6 bulan ke atas sudah relative sempurna dan siap menerima makanan tambahan.  Mengurangi risiko terkena alergi akibat makanan.  Menunda pemberian makanan tambahan pada ASI hingga 6 bulan melindungi bayi dari obesitas di kemudian hari.

JENIS-JENIS MAKANAN TAMBAHAN  Pisang  Pepaya

 Jeruk  Jambu Biji  Bubur susu.

CARA PEMBERIAN  Berikan dalam bentuk cair dan

bertahap menjadi lebih kental.  Bila bayi tidak mau jangan dipaksa tetapi bisa diganti jenis lainnya dan pada kesempatan lain bisa diulang pemberiannya.  Jangan memberikan makanan pendamping dekat dengan waktu menyusui.  Berikan makanan pendamping yang bervariasi supaya tidak bosan sekaligus memperkenalkan aneka jenis bahan

OBESITAS  Penyebab Obesitas :  Pemberian susu botol yang terlalu

dipaksakan oleh ibu.  Kebiasaan memberikan minuman/makanan setiap kali anak menangis  Pemberian makanan tambahan tinggi kalori pada usia yang terlalu dini  Jenis susu yang diberikan osmolaritasnya tinggi (terlalu kental, teralu manis, kalorinya tinggi) sehingga bayi selalu haus/ minta minum.

Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinnya bayi berat badan lahir yang lebih tinggi dari biasanya yaitu: 

Faktor keturunan  Ibu yang obesitas  Pertambahan berat badan ibu pada waktu hamil yang berlebihan  Ibu diabetes/ pra diabetes

Pencegahan Obesitas Pencegahan harus sedini mungkin yang dimulai sejak dari bayi, yaitu dengan memberikan ASI. Bayi yang minum ASI jarang yang menjadi obesitas, karena komposisi ASI mempunyai mekanisme tersendiri dalam mengontrol berat badan bayi. Komposisi ASI pada saat baru mulai disusu (fore milk) lemaknya sedikit, sedangkan pada akhir menyusu (hind milk) kadar lemaknya lebih tinggi sehingga menimbulkan rasa nek pada bayi, akibatnya bayi akan menghentikan menyusu. Pemberian ASI ekslusif 4 bulan, kemudian makanan tamhbahan diberikan mulai umur 4 bulan

TERIMA KASIH

Related Documents

Gizi Pada Bayi
May 2020 18
Makalah Gizi Pada Balita
August 2019 55
Gizi Pada Lansia.docx
June 2020 16
Gizi Pada Masa Balita
May 2020 28
Gizi Pada Ibu Hamil.pptx
April 2020 19
Status Gizi Pada Tb.docx
November 2019 28

More Documents from "Sabran Jamil Pulubuhu"

Gizi Pada Bayi
May 2020 18
Kewirausahaan--
May 2020 31