BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Gizi yang baik merupakan landasan kesehatan yang dapat mempengaruhi kekebalan tubuh, kerentanan penyakit, serta pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental. Gizi yang baik akan menurunkan angka kecacatan, kesakitan, dan kematian sehingga dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Salah satu masalah gizi yang masih tetap terjadi hingga saat ini yaitu malnutrisi. Menurut WHO (World Health Organization) malnutrisi merupakan kondisi medis yang disebabkan oleh asupan atau pemberian nutrisi yang tidak benar maupun yang tidak mencukupi. Malnutrisi sering disebut dengan (gizi kurang) yang bisa disebabkan oleh penyerapan yang buruk atau kehilangan nutrisi yang berlebihan. Secara global malnutrisi masih menjadi masalah kesehatan utama diseluruh dunia. Menurut WHO (World health organization) prevalensi gizi kurang didunia pada anak dibawah lima tahun dari tahun 2010-2012 masih terbilang tinggi yaitu 25%, namun sudah mengalami penurunan sampai 15%. Prevalensi malnutrisi tidak hanya meningkat di Negara maju tetapi juga di Negara berkembang. Global National Report 2014, menyebutkan bahwa Indonesia memiliki angka gizi kurang yang tinggi, walaupun terjadi penurunan prevalensi gizi kurang dan gizi buruk pada anak dari tahun 2010 (47,8%) menjadi (41,9%) pada tahun 2013. Berdasarkan data dari dinas kesehatan sumatera selatan menunjukan prevalensi gizi kurang 2013 (15,6%) dan di 2018 mengalami penurunan (13%) (riskesdas, 20132018)
Berdasarkan data dari dinas kesehatan kabupaten oku, prevalensi gizi kurang tahun 2013 sebesar (7,41%) telah memenuhi target yang ditetapkan secara nasional yaitu <10%. Prevalensi kasus gizi kurang tertinggi terdaat di wilayah puskesmas batumarta II sebanyak 86 kasus (77,48%) Berdasarkan latar belakang diatas karena masalah pertumbuhan bagi anak toodler masih tinggi maka penulis tertarik untuk mengambil laporan tugas akhir tentang asuhan keperawatan pada anak toodler yang mengalami gangguan pertumbuhan dengan pemantauan teknik antropometri di ruang rawat inap anak rumah sakit umum daerah Dr.Ibnu Sutowo Baturaja.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah penerapan teknik antropometri pada anak Toodler yang mengalami gangguan pertumbuhan di Ruang Rawat Inap Anak Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Ibnu Sutowo Baturaja dengan pendekatan proses keperawatan meliputi pengkajian, analisa data, diagnosis, intervensi, rasionalisasi, implementasi dan Evaluasi.
1.3
Tujuan studi kasus
1.3.1
Tujuan Umum Mampu Melakukan Penatalaksanaan Asuhan keperawatan pada anak Toodler
yang mengalami Gangguan Pertumbuhan dengan pemantauan teknik antropometri di Ruang Rawat Inap Anak Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Ibnu Sutowo Baturaja.
1.3.2
Tujuan Khusus
1. Mampu melakukan tahapan pengkajian data dan pemeriksaan fisik Asuhan keperawatan pada anak Toodler yang mengalami gangguan pertumbuhan. 2. Mampu menganalisa data merumuskan diagnosa keperawatan pada anak Toodler yang mengalami gangguan pertumbuhan. 3. Mampu menetapkan rencana Intervensi dan rasionalisasi Penatalaksanaan Asuhan keperawatan pada anak Toodler yang mengalami gangguan Pertumbuhan. 4. Mampu melaksanakan implementasi Penatalaksanaan Asuhan keperawatan pada anak Toodler yang mengalami gangguan pertumbuhan. 5. Mampu melakukan evaluasi Asuhan keperawatan pada anak Toodler yang mengalami gangguan pertumbuhan.
1.4
Manfaat Studi kasus
1.4.1
Bagi Masyarakat Menambah informasi bagi masyarakat untuk pemantauan teknik antropometri kepada anak usia toodler agar tidak mengalami gangguan pertumbuhan
1.4.2
Bagi Rumah Sakit Memberikan masukan bagi Rumah Sakit dalam perencanaan peningkatan penyuluhan, konseling tentang Antropometri sebagai upaya pencegahan gangguan pertumbuhan anak usia toodler
1.4.3
Bagi peneliti Menjadi bahan pertimbangan untuk penerapan asuhan keperawatan terutama dalam hal pemberian edukasi.
1.4.4
Bagi Prodi Keperawatan Penelitian ini dapat menjadi bahan refrensi kepustakaan dan menjadi bahan pertimbangan untuk bahan ajar Prodi Keperawatan Baturaja.