SOSIOLOGI POLITIK “ARAH GERAKAN MAHASISWA DI PERSIMPANGAN JALAN”
OLEH: KELOMPOK 4 Ida Ayu Putu Rika Maharan
1315351010
Cokorda Istri Agung Krisjawati
1315351160
Ida Bagus Surya Cahyadi Luhur
1415351088
Ni Made Ayu Maya Puspita
1415351121
Ni Made Ayu Nirmalasari Putri.E
1415351193
I Gst A.A Meilinda SD
1515351001
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA 2017
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Mahasiswa merupakan harapan terbesar masyarakat terutama sebagai agen perubahan di masyarakat (agent of change). Mau tidak mau, mahasiswa sebagai bagian dari kaum muda dalam tatanan masyarakat pasti terlibat langsung dalam tiap fenomena sosial dan harus mampu mengimplementasikan kemampuan keilmuan yang didapatnya. Keterlibatan mahasiswa dalam setiap perubahan tatanan kenegaraan selama ini sudah menjadi jargon dan pilar utama terjaminnya sebuah tatanan kenegaraan yang demokratis. Hubungan politis antara mahasiswa dengan rakyat terlihat dari fungsinya sebagai social control termasuk terhadap kebijakan yang menindas. Mahasiswa dalam hal ini sudah menunjukkan diri sebagai salah satu potensi yang dapat diandalkan dalam upaya menuju tatanan masyarakat yang berkeadilan. Dan distribusinya baik secara kualitas maupun kuantitas dalam segala aspek kehidupan sosial sudah semestinya diperhitungkan. Bentuk keberhasilan dalam mewujudkan sebuah tatanan masyarakat berkeadaban di Indonesia ditandai dengan menurunnya angka kemiskinan, pengangguran, kriminalitas, peningkatan taraf ekonomi dan pendidikan, dan lain sebagainya. Namun, itu semua hanya akan menjadi mimpi belaka manakala semua konsep-konsep yang dibangun dan berbasis kerakyatan tersebut tidak dibarengi dengan strategi yang matang dan jitu ke arah tujuan tersebut. Maksimumkan peran dan fungsi mahasiswa sebagai kaum muda dalam langkah demokratisasi merupakan salah satu pilar utama yang perlu diperhatikan. Peran mahasiswa sebagai bagian dari masyarakat sosial ditunggu. Diharapkan mahasiswa mampu memainkan peran yang strategis. Kesatuan visi, tekad, dan perjuangan untuk kepentingan masyarakat menjadi pondasi utama peran tersebut saat ini atau nanti. Oleh karena itu, untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan pemetaan, perumusan, dan penelaahan terhadap arah dan fungsi mahasiswa.
B. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah yaitu:
Bagaimana arah gerakan mahasiswa pada era Orde Baru ?
Bagaimana arah gerakan mahasiswa saat ini ?
BAB II PEMBAHASAN A. Gerakan Mahasiswa Indonesia Tahun 1998 Gerakan mahasiswa Indonesia tahun 1998 dilatar belakangi penderitaan rakyat Indonesia, pada saat itu terjadi krisis ekonomi yang menyebabkan inflasi, pengangguran dimana-mana dan ketidak-puasan terhadap pemerintahan zaman orde baru (kabinet pembangunan) dan merajalelanya korupsi. Pada bulan april 1998, ketika Soeharto untuk terakhir kalinya terpilih kembali menjadi Presiden Republik Indonesia, setelah masa bakti 1993-1998 bersama Try Soetrisno. Mahasiswa
dari berbagai universitas di seluruh
Indonesia menyelenggarakan demonstrasi besar-besaran. Mereka menuntut Pemilu kembali diadakan dan tindakan efektif pemerintah untuk mengatasi krisis. Berbagai insiden seperti Tragedi Trisakti, Tragedi Semanggi yang mengorbankan mahasiswa mahasiswa Indonesia dalam memperjuangkan aspirasi rakyat. Gerakan mahasiswa ini membuahkan hasil yaitu berhasil melengserkan Soeharto dari jabatan Presiden Republik Indonesia pada tangal 21 Mei 1998, setelah 32 tahun menjadi Presiden. Dalam pengalaman sejarah ini dapat dilihat bahwa mahasiswa merupakan salah satu penggerak utama dalam memperjuangkan aspirasi rakyat Indonesia dengan peka terhadap keadaan sekitar, bersatu, bertindak, bersuara kita sebagai mahasiswa memiliki peran sebagai agent of change yaitu sebagai penggerak perubahan sosial dalam negeri ini.
B. Gerakan Mahasiswa Indonesia Saat Ini Kemerdekaan dan demokrasi yang diidam-idamkan kini telah terwujud, tetapi saat ini tidak bisa dipungkiri bahwa masyarakat Indonesia masih berada dalam keadaan kesejahteraan yang bisa dikatakan rendah banyaknya kemiskinan, pengangguran, dan meningkatnya kriminalitas, korupsi, kolusi dan nepotisme dan gerakan separatisme yang masih berlangsung di Indonesia. Pada saat ini mahasiswa di Indonesia dapat dikategorikan menjadi 3 tipe: 1. Mahasiswa Akademis Tipikal dari individu atau kelompok mahasiswa ini yaitu waktunya yang dicurahkan untuk menuntut ilmu, sehari-harinya bergulat dengan mata kuliah dan buku-buku, mengerjakan semua yang diperintahkan setiap dosen (baca: dosen) dengan harapan kuliah dapat selesai tepat waktu dan meraih prestasi akademik yang memuaskan sehingga dapat menjadi dongkrak untuk peningkatan karier. Ciri khas utama
kelompok
ini
adalah
mengejar
Indeks
Prestasi
tinggi, cendrung eksklusif dan skeptis-apatis terhadap
apa
Kumulatif pun
(IPK) yang
bentuk
aktivitas
organisasi mahasiswa, saat diajak berorganisasi bahkan cendrung subjektif dalam peniliaiannya tentang aktivitas kampus. 2. Mahasiswa Aktivis Merupakan mahasiswa yang menjadi aktivis di organisasi tertentu. Kelompok atau individu dari mahasiswa semacam ini tidak begitu dominan keberadaannya. Secara kuantitatif relatif sedikit, sedangkan dari segi kualitas masih harus dikaji ulang. Eksistensi kelompok atau individu bertipikal semacam ini sepintas aktif dengan segenap organisasi kemahasiwaan yang ada baik yang intra maupun eksra kampus. Bahkan sebagian di antaranya cenderung melewati batas, sehingga ada juga secara tidak sadar melepas statusnya sebagai mahasiswa (drop out). Ada juga sebagian dari kelompok mahasiswa ini yang tidak mampu mengatur waktu yang dimiliki antara perkuliahan dengan organisasi. 3. Mahsasiswa Hedonis Merupakan tipe mahasiwa yang senang hura-hura. Hidup dengan mengikuti perkembangan zaman, gaul, dan stylist. Biasanya mahasiswa tipe ini bersikap acuh tak acuh terhadap terhadap fenomena sosial yang terjadi. Mahasiswa yang dibutuhkan Indonesia saat ini adalah mahasiswa yang berpendidikan, peka terhadap kehidupan lingkungan sekitar, dan perlu mengikuti perkembangan zaman tentunya. Sangat disayangkan keadaan mahasiswa Indonesia saat ini mayoritas lebih bersifat Hedonis (lebih mementingkan kesenangan dan kepentingan pribadi tanpa memperhatikan keadaan lingkungan sekitar), keadaan seperti kemiskinan, kriminalitas, korupsi yang masih tinggi di Indonesia diabaikan oleh sebagian besar mahasiswa saat ini. Contohnya saja, mayoritas mahasiswa di Indonesia lebih mencari nilai IPK, kegiatan sehari hari santai, individualisme tinggi, melakukan demo namun tidak memahami dan tidak mengerti akan apa yang disuarakannya, kehidupan kuliah kupu (kuliah-pulang). Halhal seperti ini harus diubah, diperlukan adanya kesadaran bahwa kualitas kehidupan dan apa yang dikerjakan mahasiswa Indonesia saat ini akan berdampak dengan kualitas kehidupan di Negara Indonesia kedepannya. Mahasiswa merupakan generasi penerus bangsa dan calon-calon pemimpin untuk Indonesia kedepannya. Saat ini, pergerakan mahasiswa harus berorientasikan pada kepentingan masyarakat umum, sebagai agent of change, social control, iron stock. Seharusnya kita sadar dan
bergerak untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat Indonesia. Beberapa contoh yang bisa diakukan sebagai mahasiswa individu dalam melakukan gerakan mahasiswa diantaranya: 1. Mengubah pola pikir dan kehidupan yang individualisme, dan mulai peka terhadap permasalahan yang ada di lingkungan sekitar. 2. Memulai untuk belajar dan terus menuntut ilmu untuk dapat meningkatkan kualitas diri (pendidikan yang berkualitas). 3. Mulai bergerak dan menyalurkan aspirasi dalam menghadapi permasalahan yang ada di sekitar. 4. Mengikuti organisasi-organisasi yang bisa memediasi dan mendukung tercapainya tujuan. 5. Menciptakan karya yang bisa bermanfaat bagi masyarakat. 6. Mengawasi dan memperjuangkan aspirasi masyarakat terhadap kebijakan pemerintah. 7. Demonstrasi yang elegan dan kuat. 8. Melaporkan dan turut menyuarakan pendapat dalam menghadapi kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada rakyat. Masih banyak hal yang dapat dilakukan sebagai mahasiswa, bergerak dalam memperjuangkan kesejahteraan masyarakat Indonesia, seiring dengan perkembangan zaman, media dan transparansi dalam sistem pemerintahan Indonesia yang demokrasi yang merupakan buah dari perjuangan pergerakan mahasiswa sebelumnya harus dimanfaatkan. Mahasiswa saat ini telah dipermudah dalam hal akses, tinggal kesadaran dan pergerakan mahasiswa harus dihidupkan kembali, hal ini dimulai dari sendiri sebagai mahasiswa untuk ikut dalam pergerakan memajukan Indonesia.
CONTOH KASUS : Sospol Projek “Kita Gerak” Sebagai Media Gerakan Mahasiswa Baru Indonesia
Gabungan masa KAMMI dan HMI demo tuntut Jokowi mundur di depan Istana Negara, Jakarta Pusat. (Foto: Fajrul Islam/SuaraJakarta)
kepada para mahasiswa yang merindukan kejayaan kepada rakyat yang kebingungan di persimpangan jalan kepada pewaris peradaban yang telah menggoreskan sebuah cataatan kebanggaan di lembar sejarah manusia wahai kalian yang rindu kemenangan, wahai kalian yang turun ke jalan . . . “Dan ketika gerakan-gerakan offline kita sudah tidak fisibel dilakukan, maka satusatunya cara menyampaikan suara-suara kita adalah dengan membuat gerakan online ” – ( Kita Gerak!, 2015 ) Di keseharian kita, kita sering mendengar teori bahwa ada dua jenis gerakan mahasiswa. ada gerakan yang bentuknya vertikal, dan ada gerakan yang bentuknya horizontal. Hari ini kita melihat bahwa intensitas turun ke jalan atau yang sering kita dengar sebagai “aksi” dari mahasiswa-mahasiswa Indonesia sangatlah tinggi, artinya pada tahun ini kita melihat kurva gerakan mahasiswa mulai condong ke gerakan vertikal. Tentunya kita harus membarengi ini dengan gerakan-gerakan horizontal yang tentunya tetap mengedepankan asas gerakan vertikal, sehingga gradien dari gerakan mahasiswa bisa mendekati satu ( Tan 45 ). Dengan berbagai kemajuan di banyak bidang, termasuk Informasi dan Teknologi (IT), kita bisa membuat inovasi-inovasi gerakan yang berbasis pada IT, termasuk gerakan mahasiswa. Melihat kondisi negeri kita hari ini, ketika gerakan-gerakan turun kita berbeda dengan apa yang diberitakan, ini membuat kita resah. Maka
tercetuslah sebuah ide inovasi gerakan dengan konsep student movement 3.0 bernama ” Kita Gerak!”. Kita Gerak! merupakan sebuah wadah socio-politic baru Indonesia yang berasal dari keresahan mahasiswa hari ini yang melihat kondisi negeri yang semakin tidak ideal. Kita Gerak! berfungsi mewadahi, mempublikasi, dan mengkaji bersama ide-ide gerakan-gerakan mahasiswa yang bentuknya vertikal, baik turun ke jalan maupun diskusi produktif. Dengan menerapkan asas gerakan diagonal, Kita Gerak! diharapkan bisa menjadi pusat media gerakan mahasiswa hari ini, selain itu Kita Gerak! diharapkan tidak hanya bisa mewadahi dan mempublikasi gerakan-gerakan mahasiswa (aksi), tetapi juga bisa menjadi laboratorium kajian bagi mahasiswa yang sering turun ke jalan maupun mahasiswa yang mempunyai kekritisan tinggi dan belum punya waktu untuk turun ke jalan. Ini dilakukan semata-mata untuk menghasilkan solusi-solusi konkrit dan solutif #untukIndonesia. Kita Gerak! juga memberikan ruang khusus untuk setiap kita bisa membuka isu dan berdiskusi di#RuangGerak dan #BukaIsu yang akan di moderatori oleh orang-orang keren yang aktif di bidang gerakan mahasiswa. Selain itu, diharapkan kampuskampus yang tergabung dalam kolaborasi kebaikan BEM Seluruh Indonesia untuk bergabung dan bergerak bersama dalam pemberitaan masif gerakan mahasiswa. Dan ingatlah bahwasanya akan selalu ada yang memilih untuk aksi dan tidak aksi. Itu memang fitrahnya, sesungguhnya tugas seorang pemimpin adalah memperbesar presentase para pemuda untuk terus bisa ikut aksi dan bergerak. maka tugas kita sebagai pemimpin adalah memfasilitasi para pemuda itu untuk bergerak. Kita Muda, Kita Gerak!, sekarang, bukan nanti ! Penulis: Ryan Frizky, Mahasiswa Institut Pertanian Bogor Sumber : Suara Jakarta (Media Ibukota Indonesia) Link : http://suarajakarta.co/ekstra/jurnalis-warga/sospol-projek-kita-gerak-sebagaimedia-gerakan-mahasiswa-baru-indonesia/
Akun Facebook : Generasi Mahasiswa Kita Gerak!
Salah satu gambaran yang menyikapi permasalahan persimpangan jalan, khususnya dalam hal KORUPSI. KitaGerak! Anti Korupsi. Dalam hal ini berita sudah dipaparkan, lalu bagaimana kaitannya dengan topic yang kita bahas ? kaitannya dengan topic yang kita bahas, gerakan mahasiswa ini dengan seksama ikut aksi dan bergerak dalam mengatasi persimpangan jalan, khusunya pada bidang politik. Terbukti bahwa saat ini, pergerakan mahasiswa harus berorientasikan pada kepentingan masyarakat umum, sebagai agent of change, social control, iron stock. Seharusnya kita sadar dan bergerak untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat Indonesia. Terbentuknya gerakan mahasiswa seperti ini ditujukan demi kebaikan bersama masyarakat, bukan semata untuk melakukan aksi demo atau hal yang tidak menyenangkan lainnya.
BAB III KESIMPULAN
Pergerakan mahasiswa Indonesia terus mengalami perubahan dari masa ke masa, dimulai dari perjuangan merebut kemerdekaan, saat orde baru, hingga saat ini. Awal mula pergerakan mahasiswa Indonesia dilatarbelakangi oleh semangat untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Pasca kemerdekaan tepatnya tahun 1998, pergerakan mahasiswa dilandasi oleh semangat untuk menentang pemerintahan yang otoriter. Saat ini, arah pergerakan mahasiswa berorientasikan pada kepentingan masyarakat umum sebagai agen perubahan (agent of change) yang dapat menyalurkan aspirasi masyarakat. Namun setiap gerakan mahasiswa yang ada harus pula diimbangi oleh rasa solidaritas yang tinggi antar sesama demi mewujudkan tujuan yang satu terbentuknya gerakan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA 1. https://cukupsudah.wordpress.com/2010/02/12/gerakan-mahasiswa-di-persimpanganjalan/ 2. https://zaldym.wordpress.com/2010/07/13/peran-dan-fungsi-organisasi-mahasiswa/ 3. http://suarajakarta.co/ekstra/jurnalis-warga/sospol-projek-kita-gerak-sebagaimedia-gerakan-mahasiswa-baru-indonesia/