Geologi Regional Wawonii.docx

  • Uploaded by: Hasrul Alfirnands
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Geologi Regional Wawonii.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 891
  • Pages: 7
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Geologi Regional Daerah Penelitian Pulau Wawonii merupakan salah satu pulau pembentuk Mandala Sulawesi Timur yang menyebar dibagian timur utara Lengan Sulawesi. Pulau Wowonii dipisahkan oleh selat yang sempit dan dangkal dengan Lengan Tenggara Sulawesi dan sebelah timur berbatasan dengan laut Banda. Pulau ini memiliki gejala geodinamika yang kompleks karena merupakan pertemuan dari mikro-kontinen Buton dibagian timur dan bagian Sulawesi bagian barat (Gambar 1.).

Gambar 1. Gambar Peta Geologi Pulau Wawonii (sumber: Koswara dkk, 1994)

1. Fisiografi Regional

4

Fisiografi Pulau Wowonii mempunyai ciri yang khas. Pulau Wowonii dipisahkan oleh selat yang sempit dan dangkal dengan Lengan Tenggara Sulawesi dan sebelah timur berbatasan dengan laut Banda. Morfologi Pulau Wowonii dapat dibagi menjadi empat satuan yaitu dataran rendah, perbukitan, karst dan pegunungan. Dataran rendah terdapat disekitar pantai dan muara sungai besar, berjulang hingga 50 m di atas permukaan air laut, umumnya terbentuk oleh aluvium dan batugamping koral. Satuan ini di Pulau Wowonii dijumpai di pantai dan sekitar muara sungai Roko-roko, sungai Wawosu, sungai Bobolio, sungai Lampeapi, sungai Polara, sungai Kekea, sungai Munse, sungai 4 Ladianta dan sungai Lansilowo. Daerah perbukitan di Pulau Wowonii terdapat dibagian barat, timur dan barat daya yang berarah barat laut–tenggara. Sungai yang mengalir melalui daerah ini keloknya tidak teratur dan pada berapa tempat dijumpai air terjun dengan ketinggian mencapai beberapa meter. Daerah ini dicirikan oleh bukit-bukit yang berlereng landai dengan julang antara 200 dan 500 meter di atas permukaan air laut. Batuan penyusunnya adalah batuan sedimen Tersier. Daerah karst menempati daerah bagian utara dan timur Pulau Wowonii. Daerah ini hampir seluruhnya berupa undak-undak yang berjumlah hingga 8 undak dengan beda tingginya berkisar 5–10 m dan tersusun oleh batugamping koral dan batu gamping klastik (Gambar 2.).

Gambar 2. Morfologi pulau Wawonii (Sumber: Google Earth,2016) Daerah pegunungan di jumpai di Pulau Wowonii dan menempati sebagian besar di pulau ini. Morfologi ini mempunyai arah memanjang baratlaut – tenggara dengan julang antara 600 dan 825 m, di atas muka laut. Daerah ini tersusun terutama oleh batuan ultramafik dan mafik. Pegunungan Laworete yang memanjang timurlaut - baratdaya memisahkan aliran sungai di Pulau Wowonii yang mengalir ke utara, tenggara dan baratdaya membentuk pola aliran sejajar dan meranting (Simanjuntak dkk, 1993). 2. Stratigrafi Regional

Pulau Wawonii terdiri dari beberapa Formasi antara lain Formasi Lansilowo, Lampeapi,

Meluhu, Kompleks Ultramafik dan Mafik, batugamping koral dan

aluvium (Gambar 3.).

Gambar 3. Kolom stratigrafi (sumber: Koswara, 1994)

Batuan tertua di Pulau Wowonii adalah Formasi Meluhu yang berumur Trias Atas. Formasi ini tersusun oleh Filit, batupasir malih, batusabak, serpih hitam dan batugamping malih. Batuan ini bersentuhan secara tektonik dengan Kompleks ultramafik dan mafik yang terdiri dari dunit, harsburgit, wehrlite, serpentinit dan gabro. Kompleks Ultramafik dan Mafik diduga berumur Kapur bawah. Formasi meluhu dan Kompleks Ultramafik dan Mafik secara takselaras tertindih oleh Formasi Lampeapi (Tml) yang berumur Miosen tengah – Miosesn atas. Satuan ini terdiri atas konglomerat aneka bahan, batupasir, batulempung pasiran dengan kanta batubara. Bagian atas Formasi Lampeapi menjemari dengan Formasi Lansilowo (Tmpl). Formasi ini terdiri atas napal, napal pasiran, batugamping dan batupasir lempungan. Formasi Lansilowo (Tmpl) berumur Miosen akhir hingga Pliosen. Formasi Lansilowo tertindih secara tak selaras oleh batugamping koral (Qpl) yang berumur Plistosen – Resen. Batu gamping koral (Qpl) baik yang tersingkap di Pulau Wowonii setempat ditutupi endapan alluvial yang terdiri atas kerakal, kerikil, pasir, lumpur dan sisa tumbuhan (Koswara, 1994) 3. Struktur Geologi Regional Pulau Wowonii dipisahkan oleh selat yang sempit dan dangkal dengan lengan Tenggara Sulawesi dan sebelah timur berbatasan dengan laut Banda. Pulau Wawonii memiliki gejala geodinamika yang sangat kompleks karena merupakan pertemuan dari mikro-kontinen Buton di bagian timur dan Sulawesi di bagian barat. Sulawesi memiliki sejarah tektonik yang kompleks termasuk subduksi dan tumbukan yang

berimplikasi pada terjadinya beberapa sesar. Sesar utama di Pulau Sulawesi yaitu sesar palu koro di Sulawesi tengah menerus ke Pulau Wawonii merupakan sesar yang aktif dan menjadi sumber utama gempa di daerah ini, yang berumur kapur Awal. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh L.O. Ngkoimani dapat disimpulkan bahwa kecenderungan arah struktur pada sayatan tipis pada daerah mosolo dominan berarah E-SE / W-NW serta beberapa patahan mikro berarah WSW, S-SW, dan S/N. Sampel sayatan tipis batuan pada lokasi 5 didominasi patahan mikro berarah E/W. Hasil penggambungan patahan mikro dari semua lokasi menunjukan arah patahan dominan pada arah W-NW/ E-SE dan sebagian kecil menyebar pada arah antara SW-NW/ NE-SE serta N/S (Ngkomani, 2011). 4. Geologi Lokal Daerah Penelitian Pulau Wawonii merupakan salah satu pulau pembentuk Mandala Sulawesi Timur yang menyebar di bagian timur utara Lengan Sulawesi. Fisiografi pulau Wawonii dataran rendah, perbukitan, karst dan pegunungan. Batuan tertua di Pulau Wowonii adalah Formasi Meluhu yang berumur Trias Atas. Formasi ini tersusun oleh Filit, batupasir malih, batusabak, serpih hitam dan batugamping malih. Batuan ini bersentuhan secara tektonik dengan Kompleks ultramafik dan mafik yang terdiri dari dunit, harsburgit, wehrlite, serpentinit dan gabro. Kompleks Ultramafik dan Mafik diduga berumur Kapur bawah. Formasi meluhu dan Kompleks Ultramafik dan Mafik secara takselaras tertindih oleh Formasi Lampeapi (Tml) yang berumur Miosen tengah – Miosesn atas.

Pulau Wawonii memiliki gejala geodinamika yang sangat kompleks karena merupakan pertemuan dari mikro-kontinen Buton di bagian timur dan Sulawesi di bagian Barat. Sulawesi memiliki sejarah tektonik yang kompleks termasuk subduksi dan tumbukan yang berimplikasi pada terjadinya beberapa sesar. Sesar utama di Pulau Sulawesi yaitu sesar palu koro di Sulawesi Tengah menerus ke Pulau Wawonii, merupakan sesar yang aktif dan menjadi sumber utama gempa di daerah ini, yang berumur kapur Awal.

Related Documents


More Documents from "FiktoriusKevin"

Amal Jama'i
June 2020 16
Kesesuaian Lahan
May 2020 25
Faraid
October 2019 14