Genre Sastra Anak.docx

  • Uploaded by: Dedy Dedicate Dedication
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Genre Sastra Anak.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,328
  • Pages: 6
A. Hakikat Sastra Anak Tujuan utama dari sastra adalah memberikan kesenangan dan pemahaman tentang kehidupan. Sastra pada hakikatnya adalah citra, gambaran, dan metafora (kiasan) kehidupan. Karena yang kita bicarakan adalah mengenai sastra anak maka kita harus bedakan terlebih dahulu antara sastra anak dan sastra dewasa. Jika kita berbicara mengenai sastra anak maka karya yang dimaksud adalah cerita yang isi dan bentuknya dapat dijangkau dan dipahami oleh anak sesuai tingkat perkembangannya. Anak memiliki keterbatasan pengalaman, emosi, pemikiran anak berbeda dengan orang dewasa. Begitu pula dengan bahasa yang diguankan. Dalam sastra anak, anak adalah sebagai pusat pencitraan. Sastra dapat berupa lisan dan tulisan. Mulai dari cerita dongeng, puisi, nyanyian, dan buku-buku gambar yang membantu anak belajar juga termasuk sastra (Burhan, 2013: 3-10). Pertanyaan lebih lanjut adalah siapa yang dimaksud anak? Menurut teori perkembangan yang diungkapkan oleh Huck dan Piaget (Burhan, 2013: 11-12), yang dapat dimasukkan dalam katagori anak adalah yang berusia nol-satu tahun hingga kurang lebih 12-13 tahun. Pada dasarnya siapapun dapat membuat sastra anak, asalkan karya yang dihasilkan memenuhi kriteria.persyaratan yang sesuai dengan bacaan anak. Maka dari itu, penulis sastra anak harus memiliki bekal pengetahuan tentang dunia anak secara baik. B. Genre Sastra Anak Sebelum membahas genre sastra anak lebih jauh, sebaiknya kita pahami dulu apa yang dimaksud dengan genre dan apa yang maksud dengan sastra anak. Genre menurut KBBI adalah jenis, tipe, atau kelompok sastra atas dasar bentuknya (ragam sastra). Sedangkan menurut Lukens, dalam Burhan (2013: 13) adalah suatu tipe kesastraan yang memiliki seperangkat karakteristik

umum. Sedangkan menurut Mitchell, dalam Burhan (2013: 13) adalah katagori pengelompokan karya sastra yang didasarkan pada style, bentuk, atau isi. Sedangkan sastra anak menurut Brown dan Tomlinson (1998: 2) adalah buku yang berkualitas baik untuk anak sejak lahir hingga dewasa, yang meliputi topik-topik yang relevan dan menarik diusianya, melalui prosa, puisi, fiksi dan non fiksi. Genre sastra anak dapat dimaknai sebagai jenis atau tipe karya sastra yang memiliki karakteristik yang relevan dengan topik-topik dan perkembangan untuk anak. Pentingnya mempelajari genre sastra anak menurut Lukens dalam Burhan (2013: 14) adalah untuk memberikan kesadaran pada kita tentang banyaknya genre sastra anak selain cerita dan lagu-lagu yang sudah familiar, elemen structural setiap sastra dalam tiap genre berbeda, dan memperkaya wawasan tentang sastra yang variatif sehingga dapat dimanfaatkan untuk memilihkan yang sesuai bagi anak. Berdasarkan pemahaman tentang pentingnya mempelajari genre sastra anak secara praktis kita sebagai guru atau orang tua dapat memilihkan mana sastra yang sesuai bagi anak dan dapat menjadi bekal untuk mengembangkan sastra anak yang berkualitas baik. Menurut Lukens (dalam Burhan, 2013: 15) genre sastra anak dapat dibagi menjadi enam jenis yaitu realisme, fiksi formula, fantasi, sastra tradisional, puisi, dan nonfiksi. Lebih jelasnya mari kita pelajari secara lebih mendalam pada uraian dibawah ini. 1. Realisme Dalam suatu karya satra, realisme dapat diartikan sebagai sebuah cerita yang berkisah tentang sesuatu yang mungkin saja ada dan terjadi, namun tidak harus peristiwa itu benarbenar ada. Cerita yang diangkat adalah cerita yang logis dan masuk akal dari awal hingga akhir. Ciri yang ditunjukkan adalah narasi fiksional yang menampilkan tokoh dengan karakter menarik yang dikemas dalam latar tempat dan waktu yang memungkinkan. Jenis realisme

dapat dibedakan menjadi bebrapa jenis yaitu cerita realisme, realisme binatang, realism historis, dan cerita olahraga (Burhan, 2013: 15). Cerita realisme adalah adalah cerita yang biasanya membahas tentang masalah social dari tokoh protagonis yang merupakan tokoh utama. Konflik yang muncul biasanya berkaitan dengan masalah pribadi, orang lain, atau social dalam kehidupan sehari-hari. Masalahmasalah itu yang akan dikembangkan menjadi konflik dalam alur cerita. Masalah yang timbul tidak harus diselesaikan sesuai dengan harapan tokoh, karena pada kenyataanya masalah tidak mudah untuk diselesaikan dan bahkan kadang tidak selesai. Untuk realisme anak lebih banyak diselesaikan, tetapi harus tetap logis. Cerita realistic bertujuan untuk memahami diri sendiri dan orang lain (Burhan, 2013: 15-16). Menurut Marshall Brown dan Tomlinson (1998: 130) Realisme dalam sastra memiliki variasi yang kompleks, dapat dibedakan menjadi realisme factual, situasional, emosional, dan social. Contohnya dari realisme adalah cerpen-cerpen yang terkait dengan kehidupan keseharian iswa disekolah atau lingkungan sekitarnya Realisme binatang mulai muncul pada paruh akhir abad ke 19 (Brown dan Tomlinson, 1998: 135). Realisme biantang adalah cerita tentang binatang yang bersifat nonfiksi. Cerita biasanya terkait dengan bentuk fisik, cara dan siklus hidup, habitat dalam kehidupannya, Realisme biantang berbeda dengan fabel karena tidak mengandung unsur personifikasi, tetapi logis dan masuk akal. Dalam hubungannya dengan sastra anak realisme binatang lebih dapat dikemas menjadi lebih menarik dengan menambahkan unsur keindahan didalamnya. Misalnya terkait dengan interaksi yang unik dengan alam, cara hidupnya, dan hubungan dengan sesama binatang(Burhan, 2013: 16). Contohnya National Geography, Killer Instinct, Wild Africa, dan lainnya. Tujuannya realisme binantang ini adalah untuk memberi pengetahuan dan pemahaman pada anak tentang tentang dunia animal/binatang.

Realisme historis (Burhan, 2013: 16-17) menceritakan kejadian atau peristiwa pada masa lampau. Cerita yang dikembangkan dapat berkaitan dengan peristiwa, tempat, kebiasaan, bangunan yang dikembangkan dengan mengambil satu atau beberapa tokoh utama. Contohnya cerita tentang Perang Diponegoro, Perang Paderi, Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan, Penjajahan Belanda, dll. Realisme hitoris dapat juga dikembangkan menjadi fiksi historis dengan catatan aspek imajinatif masih dipadukan dan didasarkan pada fakta. Misalnya cerita tentang Majapahit dan gadjah Mada, Ken Arok dan Singasari, Ken Kedes, dll. Cerita harus dikemas dalam bahasa yang sederhana dan lazim, serta dapat dilengkapi dengan gambar-gambar. Tujuan realisme historis adalah untuk memberi penegathuan dan pemahaman anak tentang kejadian-kejadian masa lalu dan nilai-nilai yang dapat diambil. Cerita olahraga biasanya menyajikan cerita tentang seorang tokoh anak protagonist yang berjuang untuk menjadi anggota tim dan akhirnya sukses melewati deteminasi dan kerja keras (Mitchell, 2003:138). Realisme olahraga (Burhan, 2013: 17-18) adalah cerita tantang berbagai hal terkait dengan dunia olahraga. Topik cerita dapat dengan tim olahraga tertentu atau atlit tertentu. Misalnya Manchester City dan Barcelona dalam sepakbola, Redbulls dalam Basket, altit bulu tangkis seperti Taufik Hidayat dan Susi Susanti, dan dari berbagai cabang olahraga lain didunia. Cerita dapat dikemas dengan cara yang menarik. Tujuan realisme olahraga adalah untuk menanamkan sikap-sikap positif misalnya fairplay, jujur, kerja keras, disiplin, sportifitas, dll. 2. Fiksi Formula Fiksi formula dibedakan menjadi tiga jenis yaitu cerita misteri dan detektif, cerita romantis, dan novel serial. Cerita misterius dan detektif merupakan jenis crita yang banyak dikenal orang. Cerita misteri dapat mengambil waktu lampau, kini, dan masa mendatang, serta

menyajikan terror. Cerita misteri mengahasilkan daya ingin tahu, melalui kejadaian dan tindakan yang misterius namun pada akhirnya dapat dijelaskan secara masuk akal. Sama halnya dengan cerita detektif yang awalnya juga merupakan kejadian yang misterius, seperti tiba-tiba ada mayat atau pembunuhan, namun akhirnya dapat dijelaskan dengan bukti-bukti yang kuat dengan memunculkan tokoh yang berkarakter. Alur pemecahan masalah biasanya diceritakan sedikit demi sedikit hingga pada akhir cerita terkuaknya sebuah kasus (Burhan, 2013: 18). Menurut Mitchell (

: 265) bagian dari sensasi membaca misteri adalah kita

mencoba untuk mencari tahu siapa yang melakukannya sebelum karakter lakukan. Jenis cerita ini memerlukan kegiatan membaca dan berpikir serta mengevaluasi, karena pembaca harus memutuskan petunjuk mana yang layak untuk diperhatikan. Contohnya adalah Harry Potter, Ghostbumper, Detektif Conan, dll. Cerita Romantis adalah cerita yang lebih banyak menampilkan hubungan antara lakilaki perempuan. Kebanyakan cerita romantis ditujukan untuk anak muda. Hampir semua cerita romantic memuiliki kesamaan pola alur cerita dan karakter tokoh yang sama. Seolah hanya berbeda pada penamaan saja (Burhan, 2013: 19). Novel romansa yang lebih maju biasanya menggunakan romansa sebagai bingkai untuk cerita, sementara tokoh protagonis berurusan dengan isu lain (Mitchell,

: 265) . Misalnya cerita Romeo dan Juliette, Rama dan Sinta.

Novel serial adalah novel yang diterbitkan secara terpisah, tetapi merupakan satu kesatuan unit. Novel dapat dibedakan dalam focus pengorganisasisannya yaitu novel yang terkait dengan dokumentasi perkembangan tokoh yang memiliki tema mirip tapi alurnya terpisah, novel yang memiliki satu tokoh utama yang memiliki sedikit perubahan karakter sehingga urutannya tidak terlalu penting, dan novel dengan tokoh yang konstan sehingga

mudah dipahami dan dinikmati anak (Burhan, 2013: 19-20). Misalnya Eliana, Amelia oleh Tere Liye.

Daftar Pustaka : Burhan Nurgiyantoro. (2013). Sastra Anak: Pengentar Pemahaman Dunia Anak. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Brown, Carol Lynch & Carl M. Tomlinson. (1998). Essesntial Children’s Literature. USA: A Viacom Company KBBI Online diakses dari https://kbbi.web.id/genre pada Rabu, 03 Oktober 2018, pukul 21.33 WIB.

Related Documents

Genre Sastra Anak.docx
November 2019 21
Genre
May 2020 35
Sastra
July 2020 21
Sastra
December 2019 43
Genre Rpg.docx
December 2019 29

More Documents from "putrachandra"

Rpp.doc
November 2019 15
Makalah Ipa.docx
November 2019 12
Genre Sastra Anak.docx
November 2019 21
Tugas Uas.pdf
November 2019 10
Positivisme.doc
November 2019 16