GAGAL NAPAS AKUT PADA ANAK
Dr. N.L.KD.DEWI SANGAWATI,SpA
1
DIFINISI: Ketidakmampuan sistem pernapasan memenuhi fungsinya untuk menyediakan oksigen dan mengeluarkan CO2 hasil metabolisme sehingga terjadi hipoksia dan hiperkarbia.
2
Faktor – faktor predisposisi terjadinya gagal napas pada anak terutama < 5 tahun : • Saluran napas anak lebih sempit dr dewasa. Pada bayi penebalan 1 mm - 75 % diameter. Pada dewasa - 20%. Jln napas tulang rawan yang lunak inspirasi kuat, kolaps. • Dinding thoraks.Tulang dada & iga masih lunak , letak iga mendatar bulat & elastis, otot belum berkembang dengan baik , gerakan thoraks terbatas.Napas abdominal. • Ventilasi kolateral pada bayi & anak belum trbentuk seluruhnya, mudah terjadi atelektasis. • Sistem saraf pusat dan perifer belum matang . Sering terjadi apneu dan pernapasan yang tdk teratur. • Adanya kelainan – kelainan kongenital pada
3
Perbedaan Anatomi Jalan Napas Atas DEWASA
ANAK
Lidah
Relatif kecil
Relatif besar
Larings
SetinggiC 4-C 5
Epiglotis
Lebar, elastis
SetinggiC 3-C 4 Lebih anterior Sempit, kaku
Diameter terkecil Pita suara
Rawan krikoid
Panjang trakea
Bayi: 4- 5 cm 18 bulan: 7 cm
10- 13 cm
4
5
Perbedaan Kebutuhan Metabolik Pada dewasa kebutuhan oksigen 3-4 ml/kg/menit Pada anak kebutuhan oksigen 6-8 ml/kg/menit
6
Penyebab gagal napas akut : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Produksi CO2 yang meningkat. Kontrol/kendali ventilasi yang menurun. Penyakit –penyakit neuromuskuler. Sumbatan jalan napas atas. Kelainan dinding thoraks-abdomen. Peny. Saluran napas bawah & parenkhim paru. Aliran darah ke paru berkurang. 7
ETIOLOGI
• Faktor Paru
: : Bronkhiolitis, Bronkhopneumoni,
Infeksi MAS, HMD Non – Infeksi : Asma Bronkial, Edema Paru, Aspirasi Pneumoni, Drowning / Near Drowning
• Faktor diluar Paru Jantung SSP Metabolik
: : PJB, PJR : Ensefalitis : Hipomagnesemia, Hipokalsemia,
Hipoglikemia Kelainan Anatomis : Mikrognatia
8
GAGAL NAFAS AKUT ( GNA ) PADA BAYI dan ANAK 3 MEKANISME
: o Ventilasi Alveolus tak adekuat o Mismatch ventilasi Alveolus dan Perfusi Paru o Difusi abnormal gas – gas ( O2 dan CO2 ) pada kapiler alveolus
TUJUAN PELAKSANAAN GNA
: Pertukaran gas dan transport oksigen ke sistem organ vital yang adekuat 9
GEJALA KLINIS GAGAL NAFAS AKUT • HIPERKAPNE o o o o o o
pO2 ↑:
Pusing Sakit kepala Keringat >> Takikardi, hipertensi Apnea Work of Breathing↑↑ , nafas pendek o Stridor, wheezing o Gerakan paradoksikal dinding dada – abdomen o Air – entry ↓↓
• HIPOKSEMIA
:
o Sianosis o Bingung, agitasi, sulit tidur o Nafas pendek o Keringat >> o Takikardi, hipertensi, disritmia
10
LABORATORIUM / PEM. PENUNJANG LAIN • Analisa Gas Darah pO2 < 50 Torr ( mmHg ) pCO2 > 55 Torr ( mmHg ) atau < 35 mmHg pH ↓ < 7,2 Bikarbonat ↓ < 18
• X – Foto Thorax Mencari penyebab atau penyakit
11
PEMANTAUAN : • Klinis o o o o o o
Kesadaran Frekuensi nafas Cara bernafas Jalan nafas Warna Perfusi Perifer
• Analisa Darah • Saturasi Oksigen
: SaO2 ( 95 – 100 % ) 12
PENATALAKSANAAN
• Bebaskan jalan napas . • Pemberian oksigen. • Pengobatan terhadap penyebab gagal
napas. • Bantuan pernapasan . • Terapi lain: Prone positioning, pemberian surfaktan,Nitric Oxide (NO).
13
PENATALAKSANAAN
• Penatalaksanaan HIPOKSEMIA Mengatasi hipoksemia / volume paru ( ↑
FiO2 ) : diuretikum, Bronkodilator, Surfaktan Menurunkan pintas intra pulmoner : PEEP, Diuretikum, Bronkodilator Mengatasi hipoventilasi : Ventilasi, Intubasi Mengatasi gangguan difusi : Diuretik, Steroid 14 Mengatasi pintas Intra Kardial :
• HIPERKAPNE (pO2 ↑) Apne Sentral Caffeine
: Ventilator Mekanik, Teofilin,
Apne Obstruktif : Intubasi, Isap Lendir Intensif Resistensi Paru ↑ : Bronkodilator ( β Adrenergic Agonist Steroid, Teofilin ) ↓ Komplains Paru ( volume paru ↓ ) : PEEP, Diuretik, Ventilator Mekanik Kelemahan Otot Pernafasan Mekanik
: Ventilator
Fighting terhadap Ventilator Mekanik : Sedatif, 15 Muscle relaxant
PENILAIAN OKSIGENASI JARINGAN
• SISTEM ORGAN
:
Metabolik → Hipotermia ( Core Temperature ) Asidosis ( PH ↓ Laktat ↑ ) SSP → Kesadaran ↓ atau Gelisah Kardiovaskuler : Perfusi Perifer ↓, Test Pengisian Kapiler >>, Hipotensi Paru → Hipoksemia, Hiperkapne Ginjal → Diuresis ↓ ( < 1 ml / kgBB / jam ) 16
TERIMA KASIH 17
TEKNIK TERAPI OKSIGEN
• INKUBATOR o Red Flag Vertikal → FiO2 > 0.4 → Sp 0.85 o Red Flag Horizontal → FiO2 ≤ 0.4
• HOOD ( OXY – HOOD, HEAD – BOX ) o > efektif, terutama untuk bayi dan anak < 3 tahun o FiO2 Sp 1.0, Flow Rate harus tinggi ( 8 – 12 L/m ) untuk menghindari retensi CO2 dan maintenance 18 konsentrasi Oksigen
MASKER OKSIGEN
o Simple – O2 Mask o
: Dipengaruhi oleh flow rate dan usaha bernafas Aerosol – Mask : Dapat sampai 1.0 (10 liter O2/mnt 100%)
o Non – Rebreathing Mask : ( dengan reservoir bag )
Moderate – High Concentration O2
o Partial – Rebreathing Mask : ( dengan reservoir bag ) Sampai 60 % O2
o VENTURY MASK : Sampai 24 % - 50 % O2
19
• FACE TENT o Dapat diterima oleh anak dengan baik o Dapat memberikan konsentrasi O2 dengan tepat o Hanya tersedia untuk dewasa, sehingga posisi dibalik
• KANULA NASAL / KATETER o Digunakan untuk aliran lambat / konsentrasi O2 rendah o Flow Rate : 1 – 6 L / menit o Konsentrasi O2 → bervariasi, dipengaruhi : Insp. Flow Rate ( penderita )
20
• Komplikasi Terapi Oksigen Fibroplasia Retro Lental ( pada neonatus / Pre – Term ) Brancho Pulmonary Dysplasia ( BPD ) Aktivitas Mukosilier ↓ Produksi Surfaktan ↓ Atelektasis
• Pencegahan Toksisitas Oksigen PaO2 : 60 – 80 mmHg Weaning Process secepatnya
21
INTUBASI
• APNE • GAGAL NAFAS AKUT ( PaO2 < 50 mmHg dengan FiO2 > 0.5 dan PaO2 > 55 mmHg )
• Untuk memberikan O2 ( dengan PEEP, FiO2 > •
• •
0.5 ) Untuk kontrol Ventilasi ( kerja pernafasan ↓ , kontrol PCO2, pemberian obat pelumpuh otot ) Fungsi dinding dada inadekuat ( SGB, Poliomielitis ) Obstruksi jalan nafas bagian atas
22
RESPONS FISIOLOGIS & REFLEKS PADA INTUBASI ↑ • Refleks Proteksi Jalan Nafas ( melalui N IX & X ) o Laringospasme o Batuk o Muntah o Bersin
• Kardio Vaskuler o o o
Sinus Bradikardi ( stimulasi vagus ) Takikardi / Hipertensi Disritmia ( terutama bila hipoksia )
23
• Sistem Pemberian Terapi Oksigen o High – Flow System o Low – Flow System Ditentukan oleh : Patient Comfort FiO2 yang dibutuhkan
Perlu kontrol FiO2 Humidifikasi O2 yang diinspirasi
24
25
26
27