AMOEBIASIS
Dr.H.Tatang.A.Hidajat.SpA S.M.F Anak RSU Mataram
ETIOLOGI :
Entamoeba histolytica : Siklus morfologis dibagi 5 macam 1. Bentuk minuta. 2. Fase pre-kistik. 3. Fase kistik. 4. Fase metakistik. 5. Bentuk histolytica.
1. Bentuk minuta : - Bentuk normal fase vegetatif daripada semua protozoa. - Dapat hidup normal dalam usus manusia - Ukuran 8-12 u, pada sitoplasma terdapat banyak cairan, inti besar dengan ukuran 30 % daripada seluruh sel, bila diwarnai dengan hematoxylin akan terlihat butir teratur disekitar membran inti dan pada tengah inti terdapat chromatin kecil dengan ukuran 0,5 u.
2. Fase pre-kistik : Bila bentuk minuta keluar dari usus sampai ke rectum maka bentuk minuta akan berubah karena dehidrasi mendadak, inti berubah menjadi besar sehingga ukurannya menjadi 42% dari seluruh sel dan menjadi suatu membran disekeliling sitoplasma.
3. Fase kistik : Fase pre-kistik kemudian berubah dengan terjadinya membran yang lengkap menyelubungi sitoplasma dan dalam sitoplasma akan terjadi kista, dari 1 sel terjadi 1-2 kista yang dengan pewarnaan hematoxylin menjadi lebih jelas. Kista mempunyai ukuran 7-12 u dan biasanya akan keluar bersama tinja.
4. Fase metakistik :
Dalam dinding usus halus bentuk kista ini dindingnya pecah dan inti dengan cepat turut membelah yang kemudian akan berubah menjadi bentuk minuta lagi.
5. Bentuk histolytica :
Secara pasti apa yang mempengaruhi perubahan bentuk menjadi bentuk histolytica tidak jelas dan bentuk histolytica ini dianggap patologik. Biasanya infeksi dimulai dari dinding usus yang kemudian dapat menyebar kealat lain. Bentuk ini mempunyai ukuran lebih besar yaitu 12-30 u dan selalu dalam keadaan bergerak dengan pseudopodia. Bentuk ini tidak dapat lama hidup diluar tubuh manusia.
PATOGENESIS :
Entamoeba histolytica dalam keadaan tertentu dapat menembus dinding usus dan menyebar ke paru, hati, otak dan alat-alat lain. Yang menyebar adalah bentuk histolytica Infeksi jarang terdapat pada usus halus, yang paling sering ialah pada coecum, colon,appendix, sigmoid. Distribusi ini ada hubungannya dengan stasis tinja dalam usus sehingga terjadi kontak langsung yang lama antara Entamoeba dengan dinding usus
PATOGENESIS (LANJUTAN)
Pada infeksi ini akan terjadi ulcus yang terdapat pada beberapa bagian usus. Kadang-kadang terjadi amoebic granuloma apabila disertai dengan reaksi radang dinding usus, biasanya hanya kecil tetapi bila besar dapat menyebabkan obstruksi. Lesi Entamoeba pada hati paling sering dibandingkan dengan alat lain, hal ini dihubungkan dengan sistim portal, penyebaran jarang melalui sistim limfe atau melalui peritonium.
PATOGENESIS (LANJUTAN)
Dalam hati akan terbentuk suatu abses yang berisi jaringan nekrotik dan darah sehingga bila abses ini pecah akan keluar pus yang khas berwarna ketenggulitenggulian, steril dan tidak berbau.
GEJALA KLINIK :
Asymptomatic amoebiasis : - penderita tidak menunjukan gejala - pada tinja ditemukan E.histolytica Chronic intestinal amoebiasis : - penderita sering mengalami diare yang mengandung lendir dan darah disertai obstipasi.
GEJALA KLINIK (LANJUTAN)
Amoebiasis berat : - penderita mengalami diare yang berat disertai dengan darah, nyeri perut, nyeri pada usus (tenesmus) dan kadang2 disertai panas. Amoebiasis hati : - biasanya panas tinggi disertai nyeri perut kanan atas,batuk,nyeri bila bernafas
- bila abses kecil sukar teraba. - diagnosis pasti dibuat bila abses pecah mengeluarkan pus yang khas berwarna ketengguli-tenggulian, steril dan tidak berbau, atau dengan biopsi hati/aspirasi pus. Amoebiasis kulit : - biasanya berbentuk tukak dengan tepi yang tajam, sangat nyeri, mudah berdarah dan pinggir kulit yang tidak menunjukan kelainan - daerah yan sering terkena ialah penis,vulva, perut kanan atas.
CARA INFEKSI :
Bentuk kista yang keluar dari tubuh manusia dapat hidup lama, tahan terhadap panas, dan suasana asam. Bila bentuk kista terdapat dalam bentuk makanan, air dan kemudian masuk kedalam tubuh manusia, maka bentuk kista ini akan mengalami perubahan dalam tubuh manusia.
LABORATORIUM :
Ditemukan Entamoeba histolytica baik secara langsung maupun tidak langsung ( biakan ). Pemeriksaan tinja yang diperlukan ialah tinja segar dan yang diwarnai dengan eosin 1%, hematoxylin, lugol 1% atau pewarnaan lain.
DIAGNOSIS :
Rectosigmoidescopy : ditemukan ulcus Ulcus mempunyai tepi keputih-putihan dengan sekelilingnya normal. Ulcus dapat terletak pada coecum, colon ascendens. Pada tepi ulcus dapat ditemukan Entamoeba histolytica.
PENGOBATAN : 1. Metronidazole ( Drug of choice ) : - dosis : 25 – 50 mg/kg bb/hari per os selama 5 – 10 hari. 2. Tetracycline : - dosis : 20 – 40 mg/kg bb/hari.