STATUS UJIAN BEDAH GANGREN DIABETIKUM
Dosen Pembimbing Klinik :
Disusun Oleh : DEVINA SAGITANIA 42170129
KEPANITRAAN KLINIK ILMU BEDAH RUMAH SAKIT BETHESDA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN DUTA WACANA YOGYAKARTA 2018
A. Identitas Pasien Nama
: Bp. BU
Tanggal lahir
: 04-05-1984
Usia
: 34 tahun
Jenis kelamin
: Laki-laki
Alamat
: bantul
No. RM
: 02-06-xx-xx
HMRS
: 07-12-2018
Ruang perawatan
: bangsal C
B. Anamnesis Dilakukan anamnesis pada Selasa tanggal 11-12-2018 di ruang C RS Bethesda
Keluhan utama Luka pada tangan tidak kunjung sembuh.
Riwayat penyakit sekarang Luka pada tangan dan lengan kanan tidak kunjung sembuh sudah dirasakan pasien sekitar 1 bulan yang lalu. Keluhan awalnya berupa bengkak kemerahan pada jari tangan hingga pergelangan tangan, kemudian terus membengkak hingga ke lengan bawah. Setelah itu muncul luka berisi air, dan kemudian luka pecah. Luka kemudian dirasakan basah dan memunculkan bau, tangan kemudian berubah warna menjadi kehitaman. Riwayat trauma / adanya luka yang mendahului disangkal pasien dan keluarga. Sebelum luka muncul, pasien mengeluhkan tangan terkadang terasa kesemutan. Pasien mengatakan sempat mengalami demam sebelum muncul bengkak di tangan. Keluhan luka disertai nyeri. Mual dan muntah disangkal. Pasien tidak mengeluhkan adanya kesulitan BAB maupun BAK.
Riwayat penyakit dahulu -
Keluhan serupa
: disangkal
-
Diabetes melitus
: mulai terdiagnosis 1 bulan yang lalu.
-
Stroke
: 1 bulan yang lalu
-
Penyakit jantung
:-
-
Luka sulit sembuh
:-
-
Riwayat mondok
:-
-
Riwayat trauma
:-
-
Riwayat operasi
:-
Riwayat penyakit keluarga - Keluhan serupa di keluarga disangkal - riwayat DM, stroke, hipertensi, jantung dalam keluarga disangkal
Riwayat penggunaan obat/alergi Pasien tidak mengkonsumsi obat terkait keluhan luka pada tangan kanan yang dialami. Luka pasien rutin dibersihkan menggunakan NaCl.
Gaya Hidup -
Merokok (-), alkohol (-), kopi (-), obat-obatan (-)
-
Aktivitas sehari-hari pasien lebih banyak dihabiskan sebagai kuli bangunan.
-
Pola makan pasien mengatakan 3x sehari nasi dan lauk pauk sayuran. Pola minum pasien mengatakan sering mengkonsumsi air putih.
-
Pasien jarang melakukan olahraga, aktivitas saat bekerja sebagai kuli bangunan.
-
Pasien tinggal sendiri, jarang bersama orangtuanya, dikarenakan orangtuanya bekerja diluar kota.
C. Pemeriksaan Fisik Dilakukan anamnesis pada Selasa tanggal 11-12-2018 di ruang C RS BethesdaStatus generalis
Kesadaran umum
: sedang
GCS
: E4V5M6
Kesadaran
: Compos mentis
Vital sign
:
o
Tekanan darah : 110/70 mmHg
o
Nadi
: 95 x/menit
o
Nafas
: 20 x/menit
o
Suhu
: 37oC
o
Skala nyeri
: VAS 4
Status lokalis
A. Kepala -
Ukuran : normocephali
-
Mata
-
Telinga : otorrhea (-)
-
Hidung : rhinorea (-)
-
Mulut
: konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, refleks pupil -/+
: kering (-), sianosis (-)
B. Leher Inspeksi
: jejas (-) , benjolan (-)
Palpasi
: nyeri tekan (-) , deformitas (-), pembesaran KGB (-)
C. Thoraks Paru-paru Inspeksi
: ketinggalan gerak (-), jejas (-)
Auskultasi : vesikuler Palpasi
: nyeri tekan (-). Ketinggalan gerak (-). Krepitasi (-), fremitus normal
Perkusi
: sonor
Jantung
:
Inspeksi : iktus kordis tidak nampak Palpasi
: iktus kordis teraba di SIC V linea midclavikularis sinistra
Perkusi
: batas jantung di linea parasternalis dekstra – linea midklavikularis sinistra
Auskultasi : suara s1-s2 normal reguler, murmur (-), gallop (-), s3 s4 (-)
D. Abdomen
:
inspeksi : distensi (-) jejas (-). Auskultasi : bising usus normal Palpasi
: nyeri tekan (-).
Perkusi
: timpani
E. Ekstremitas : Ekstremitas kiri atas Inspeksi
: perubahan warna (-), luka (-), edema (-)
Palpasi
: akral hangat, nyeri tekan (-), CRT <2 detik, sensibilitas (+)
Movement
: gerakan aktif : normal, gerakan pasif : normal
Ekstremitas kanan bawah Inspeksi
: perubahan warna (-), luka (-), edema (-)
Palpasi
: akral hangat, nyeri tekan (-), CRT <2 detik, sensibilitas (+)
Movement
: gerakan aktif : normal, gerakan pasif : normal
Ekstremitas kiri bawah Inspeksi
: perubahan warna (-), luka (-), edema (-)
Palpasi
: akral hangat, nyeri tekan (-), CRT <2 detik, sensibilitas (+)
Movement
: gerakan aktif : normal, gerakan pasif : normal
STATUS LOKALIS Pada regio manus dan antebrachii dextra mengalami perubahan warna kulit menjadi kehitaman, edema, dan terdapat luka berbentuk tidak beraturan kemerahan tepi kehitaman. Luka berukuran 13 cm x 5 cm . Pada luka didapatkan sloughy (+), pus (+), bau (+), darah -, nyeri (+), jaringan nekrotik (+). Mobilisasi terbatas dan sensoris menurun.
Kekuatan motorik 5
5
5
5
F.
Pemeriksaan Penunjang a. Laboratorium 20.10.18 Parameter Hemoglobin HCT leukosit eosinofil basofil Segmen netrofil limfosit monosit Hematokrit trombosit eritrosit PDW MCV
Result 11,1 39.8 9,73 0,1 0,3 87,5 7,0 5,1 32,0 309 4,17 14,3 76,7
Ref. Range 13-16 g/dl 40-48 4.2-10 2-4 0-1 50-70 18-42 2-8 40-54 150-450 4,5-5,5 9-13 80.0 – 100.0
MCH
26,6 pg
26-34
MCHC
34,7
32.0 – 36.0
GDS
215,3
70-140
H L H L L L h L
HASIL
SATUAN
NILAI NORMAL
CREATININ
0,87
mg/dL
0.50 – 1.20
UREUM
47,7
mg/dL
0-40
Natrium
118,8
Mmol/dl
136-146
Kalium
4,60
Mmol/l
3,5-5,1
EKG
G. Diagnosis Diagnosis Kerja
: gangren antebrachii dextra et causa DM
Diagnosis Banding
: insufisien vena kronik
H. Terapi -
Rujuk ke dokter spesialis bedah untuk tatalaksana operatif
-
Debridemen
-
Rawat luka
-
Terapi farmakologi : Ceftriaxone 2 x 1 gr
I.
Prognosis -
Ad vitam
: dubia ad bonam
-
Ad functionam : dubia ad malam
-
Ad sanationam : dubia ad bonam