Nama
: May Efi Arianti Manalu
NIM
: 16.3127
Mata Kuliah
: Hermen PB 1
Dosen
: Pdt. Dr.Dewi Sri Sinaga Prinsip Tipologi Markus 14: 55-60 dan Kej 39: 11-19 Pendahuluan Injil Markus menarasikan kisah secara garis besar sesuai dengan urutan kejadiannya yang
bergerak tepat dari peristiwa Yesus dibaptis sampai pada peristiwa dikayu salib dan kebangkitannya. injil Markus penekanannya pada pribadi Yesus yang menghamba serta menderita yang memberikan nyawanya bagi orang banyak. Dengan ini teks menggunakan Prinsip Tipologi ialah harus
memahami secara benar akan adanya unsur tipologis pada teks yang hendak ditafsirkan, harus mengetahui dengan pasti persamaan tipe dan antitipe dan ada kesesuaian. prinsip dengan melihat kajian dalam teks perjanjian lama dengan perjanjian baru yang digabungkan kesamaan teksnya namun tidak mengeluarkan doktrin yang baru. Pembahasan Didalam teks kejadian 39:11-19 Tipenya Yusuf,dimana dalam kisah yusuf ,Yusuf sikapnya yang setia, bertanggungjawab dan takut akan Allah yang dimana adanya penolakan dirinya terhadap istri potifar karena imannnya yang teguh. Ini keluar dari mulut Yusuf yang menolak ajakan istri Potifar itu ketika ia diajak(Kej.39:9b Bagaimanakah mungkin aku melakukan kejahatan yang besar ini dan berbuat dosa terhadap Allah?). Dan walaupun penolakan itu jelas dan tegas) didalam teks ini bahwa cobaan itu terus mendera Yusuf dan berlangsung dari hari ke hari (Kej.39:10 Walaupun dari hari ke hari perempuan itu membujuk Yusuf, Yusuf tidak mendengarkan bujukannya itu untuk tidur di sisinya dan bersetubuh dengan dia. tetapi Tuhan menyertai Yusuf, sehingga ia menjadi seorang yang selalu berhasil dalam pekerjaannya maka tinggallah ia di rumah tuannya, orang Mesir itu.Jadi tanggungjawab yang semakin besar itu mendatangkan cobaan. Walaupun Yusuf bisa saja berbuat apa saja dengan kuasanya sekarang, tetapi ia tidak melakukannya karena takut akan Allah. Dari 2 macam cobaan di atas, Yusuf membuktikan bahwa dirinya tetap setia kepada Allah. Dan ketika cobaan itu sudah begitu dekat dan mendera; Yusuf melakukan suatu hal yang sangat tepat, yaitu "lari". Ya, ia melarikan diri, karena untuk cobaan seksual semacam itu, tidak ada jalan lain kecuali menghindarkan diri sejauh-jauhnya.Melihat setiap bentuk cobaan sebagai dosa. Yusuf menyatakan
secara tegas bahwa itu dosa (Kej.39:9).Menghadapi dengan tindakan penolakan. Yusuf tidak mengatakan "jangan, nanti ada orang" tapi menjawab dengan tegas bahwa ini dosa. Penolakan Yusuf konsisten dan terus menerus.(Kej.39:10 Walaupun dari hari ke hari perempuan itu membujuk Yusuf, Yusuf tidak mendengarkan bujukannya itu untuk tidur di sisinya dan bersetubuh dengan dia.) Menghindari dan lari dari dosa cobaan itu. Yusuf tidak lagi mau membicarakan soal ini baikbaik, tetapi ia lari. Dalam usia mudanya, dengan tanggungjawab yang besar dan kekuasaan yang besar, bisa jadi lama-lama Yusuf akan lupa diri sehingga terpengaruh dengan kehidupan bebas masyarakat Mesir waktu itu.Dan akhirnya, upaya Rencana dan Rancangan Allah bagi Yusuf berhasil, maka Allah mengambil Yusuf dari tempat yang enak di rumah Potifar dan menempatkannya di penjara. Penjara adalah tempat baru bagi Allah mengasah Yusuf supaya bersinar tepat pada waktuNYA. Bahkan fitnah istri Potifar tidak akan mampu membendung rencanaNYA, malah semakin membantu,tidak ada tercatat pembelaan diri dari Yusuf ketika ia akan dipenjara. Tetapi semuanya ia jalankan dengan tetap setia kepada Allah. Dan karena Allah menyertai Yusuf senantiasa, Yusuf bahkan menjadi kesayangan kepala penjara dan menjadi orang kepercayaan di dalam penjara. cara Allah menyatakan berkatNya. Menyelamatkan Yusuf dari cobaan dengan memindahkan ia ke penjara.Dikemudian hari, atas segala yang ia alami, Yusuf menjawab saudara-saudaranya dan memberikan kesaksiannya ,Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar. Anti tipenya Yesus Seperti dengan kisah dalam Markus 14:53-59, pada mulanya ada usahausaha untuk menuduh Tuhan Yesus karena kata-kataNya terhadap Bait Allah di Yerusalem. Karena Pelanggaran terhadap kesucian Bait Allah baik perkataan maupun perbuatan bisa dikenai hukuman mati. Dan pelanggaran ini merupakan satu-satunya pelanggaran yang diizinkan pemerintah Roma untuk diperiksa oleh Mahkamah Agama sampai pelaksanaan hukumannya.dapat dilihat contohnya dalam kasus kematian Stafanus dalam kitab Kisah Para rasul. Bahwa Stefanus dituntut dengan berhasil di depan Mahkamah Agama atas tuduhan yang sama (penghujatan), dan kasus tersebut tidak perlu diteruskan kepada Pilatus. Maka hukuman mati boleh langsung dilaksanakan dibawah kuasa Mahkamah Agama. Namun, dalam kasus Tuhan Yesus ini, Ia tidak bisa dituntut atas tuduhan (penghujatan) karena saksi-saksi yang diperiksa memberikan kesaksian yang saling bertentangan. Kemudian Imam Agung, rupanya atas keinginan sendiri meminta agar Tuhan Yesus mengatakan kepada sidang kalau Ia adalah Meias, Anak Allah dalam ayat ini menggunakan istilah 'Yang Terpuji' sebagai pengganti nama Allah Kemudian Yesus dibawa menghadap Imam Besar. Lalu semua imam kepala, tua-tua dan ahli Taurat berkumpul di situ.Dan Petrus mengikuti Dia dari jauh, sampai ke
dalam halaman Imam Besar, dan di sana iaduduk di antara pengawal-pengawal sambil berdiri dekat api. Imam-imam kepala, malah seluruh Mahkamah Agama mencari kesaksian terhadap Yesus supaya Ia dapat dihukum mati, tetapi mereka tidak memperolehnya.Banyak juga orang yang mengucapkan kesaksian palsu terhadap Dia, tetapi kesaksian-kesaksian itu tidak sesuai yang satu dengan yang lain.kesaksian ini sama dengan kisah Yusuf yang berada dirumah potifar yang dimana istri potifar yang berusaha memfitnah Yusuf agar ia dihukum,Istri potifar yang berusaha untuk meyankinkan orang-orang disitu bahwa ia telah digoda Yusuf dengan memberikan sebuah bukti bahwa jubah yusuf yang tertinggal olehnya sama dengan kisah yesus yang dikatakan bahwa ia mesias anak Allah yang mampu merobohkan bait Suci ,Lalu beberapa orang naik saksi melawan Dia dengan tuduhan palsu ini "Kami sudah mendengar orang ini berkata: Aku akan merubuhkan Bait Suci buatan tangan manusia ini dan dalam tiga hari akan Kudirikan yang lain, yang bukan buatan tangan manusia." Dalam hal inipun kesaksian mereka tidak sesuai yang satu dengan yang lain. Maka Imam Besar bangkit berdiri di tengah-tengah sidang dan bertanya kepada Yesus,katanya: "Tidakkah Engkau memberi jawab atas tuduhan-tuduhan saksi-saksi ini terhadap Engkau?" Tetapi Ia tetap diam dan tidak menjawab apa-apa. Imam Besar itu bertanya kepada-Nya sekali lagi, katanya: "Apakah Engkau Mesias, Anak dari Yang Terpuji?" Jawab Yesus: "Akulah Dia, dan kamu akan melihat anak manusia Analogi di Rumah seorang penguasa, dan Pengadilan Kesimpulan Dalam Narasi kisah Yesus yang dikatakan sebagai Mesias Anak Allah yang bersaksi bahwa perkataan Yesus itu bohong mengenai Bait Suci memiliki kesamaan dengan kisah Yusuf yang berusaha dituduh istri potifar bahwa ia menggoda dengan memberikan bukti berupa jubah untuk meyakinkan orang-orang bahwa yusuf bersalah dan dari kisah gabungan ini dapat dilihat bahwa Tuhan yang lebih sempurna dan istimewah
yang menyempurnakan dari kisah dalam kajian
gabungan teks ini. Daftar Pustaka J.Sidlow Baxter,Menggali Isi Alkitab Matius-Kisah Para Rasul ( Jakarta : BPK Gunung Mulia 1982) Tim Penyusun,Injil Markus ( Yogyakarta : Kanisius,1994) Penyusun,Tim Ensiklopedia Alkitab Masa Kini Jilid 1 Jakarta : Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF 1197