FARMAKOLOGI
Dwi Arymbhi Sanjaya, S.Farm., M.Farm-Klin., Apt.
PRE-TEST – Apa itu Farmakologi?
– Mengapa perlu belajar farmakologi? – Apa tujuan belajar farmakologi?
FARMAKOLOGI Penggolongan Obat
Dwi Arymbhi Sanjaya, S.Farm., M.Farm-Klin., Apt.
Menurut Permenkes RI No. 949/Menkes/Per/VI/2000 1. Obat bebas 2. Obat bebas terbatas
K Obat wajib apotek
3. Obat keras
4.
5. Obat narkotika 6. Obat psikotropika
Permenkes RI No. 949/Menkes/Per/VI/2000 Obat Bebas
Obat yang dapat dijual bebas kepada umum tanpa resep dokter
Obat Bebas Terbatas (W : waarschuwing)
Obat bebas yang pada penjualannya disertai tanda peringatan.
Obat Keras (G : Gevaarlijk)
Obat berbahaya jika pemakaiannya tidak berdasarkan resep dokter.
OWA
Obat keras yang dapat diserahkan oleh apoteker tanpa resep dokter.
K K
Permenkes RI No. 949/Menkes/Per/VI/2000
Narkotika
Zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan, sintetis atau semisintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri.
Psikotropika
Zat atau obat baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada SSP yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku.
K
FARMAKOLOGI Bentuk Sediaan Obat
Dwi Arymbhi Sanjaya, S.Farm., M.Farm-Klin., Apt.
Bentuk Sediaan Obat 1. Sediaan Padat
2. Sediaan Setengah Padat 3. Sediaan Cair 4. Sediaan gas
Sediaan Padat 1. Pulvis/Pulveres/Serbuk
2. Tablet: 3. Kapsul 4. Pil
5. Implant/Pellet/Susuk
Jenis Tablet 1.
Tablet bersalut gula (dragee)
2.
Tablet salut selaput (film coat)
3.
Tablet saut enteric
4.
Tablet effervescent
5.
Tablet sublingual
6.
Tablet lepas lambat
7.
Tablet lozenges
8.
Tablet kunyah
Sediaan Setengah Padat 1. Salep 2. Krim 3. Paste 4. Gel
5. Suppositoria 6. Ovula
Sediaan Cair 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Sirup Eliksir Guttea (Obat Tetes) Injeksi Enema Gargle Suspensi Emulsi
Sediaan Gas sediaan yang dikemas dibawah tekanan, mengandung zat aktif terapeutik yang dilepas pada saat sistem katup yang sesuai ditekan. Local pada hidung (aerosol nasal), mulut (aerosol lingual) atau paruparu (aerosol inhalasi) ukuran partikel untuk aerosol inhalasi harus lebih kecil dari 10 mm, sering disebut juga “ inhaler dosis turukur
FARMAKOLOGI
Farmakokinetik Dwi Arymbhi Sanjaya, S.Farm., M.Farm-Klin., Apt.
Proses yang dialami obat dalam tubuh Distribusi Obat
Absorpsi
Metabolisme/biotranformasi
Eksekresi
Fase-fase yang dialami oleh obat dalam tubuh ada 3 tingkatan : Fase biofarmaseutik Fase farmakokinetik Fase farmakodinamik