Faktor Kelompok 3.docx

  • Uploaded by: Rastrini
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Faktor Kelompok 3.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,678
  • Pages: 10
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kehamilan yaitu faktor lingkungan sosial, budaya dan ekonomi. Faktor ini dapat mempengaruhi kehamilan dari segi gaya hidup, adat istiadat, fasilitas kesehatan dan tentu saja ekonomi. Gaya hidup sehat adalah gaya hidup yang digunakan ibu hamil. Seorang ibu hamil sebaiknya tidak merokok, bahkan kalau perlu selalu menghindari asap rokok, kapan dan dimana pun ia berada. Perilaku makan juga harus diperhatikan, terutama yang berhubungan dengan adat istiadat. Jika ada makanan yang dipantang adat padahal baik untuk gizi ibu hamil, maka sebaiknya tetap dikonsumsi. Demikian juga sebaliknya. Yang tidak kalah penting adalah personal hygiene. Ibu hamil harus selalu menjaga kebersihan dirinya, mengganti pakaian dalamnya setiap kali terasa lembab, menggunakan bra yang menunjang payudara. Selain itu, ekonomi juga selalu menjadi faktor penentu dalam proses kehamilan yang sehat. Keluarga dengan ekonomi yang cukup dapat memeriksakan kehamilannya secara rutin, merencanakan persalinan di tenaga kesehatan dan melakukan persiapan lainnya dengan baik. Namun dengan adanya perencanaan yang baik sejak awal, membuat tabungan bersalin, maka kehamilan dan proses persalinan dapat berjalan dengan baik. Yang patut diperhatikan adalah bahwa kehamilan bukanlah suatu keadaan patologis yang berbahaya. Kehamilan merupakan proses fisiologis yang akan dialami oleh wanita usia subur yang telah berhubungan seksual. Dengan demikian kehamilan harus disambut dan dipersiapkan sedemikian rupa agar dapat dilalui dengan aman. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka dirumuskan suatu masalah yaitu: 1. Apa saja faktor lingkungan, sosial budaya, dan ekonomi yang dapat mempengaruhi kehamilan ? 2. Apa saja kasus yang terdapat di masyarakat mengenai faktor lingkungan, sosial budaya dan ekonomi yang mempengaruhi kehamilan ? 1

1.3 Tujuan Berdasarkan rumusan masalah di atas, adapun tujuan yang ingin dicapai, sebagai berikut : 1.

Untuk mengetahui faktor-faktor lingkungan, sosial budaya, dan ekonomi yang dapat mempengaruhi kehamilan.

2.

Untuk mengetahui kasus yang ada dimasyarakat mengenai faktor lingkungan, sosial budaya, dan ekonomi yang dapat mempengaruhi kehamilan.

2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Faktor Lingkungan, Sosial, Budaya, dan Ekonomi 2.1.1

Kebiasaan Adat Istiadat Ada beberapa kebiasaan adat istiadat yang merugikan kesehatan ibu

hamil. Tenaga kesehatan harus mampu menyikapi hal ini secara bijaksana, jangan sampai menyinggung kearifan lokal ang sudah berlaku di daerah tersebut. Penyampaian mengenai pengaruh adat bisa melalui berbagai cara, misalnya melalui media masa, pendekatan tokoh masyarakat, dan penyuluhan yang menggunakan media efektif. Namun tenaga kesehatan juga tidak boleh megesampingkan adanya kebiasaan yang sebenarnya menguntungkan bagi tenaga kesehatan. Jika kita menemukan adanya adat kebiasaan yang sama ekali tidak berpengaruh buruk terhadap kesehatan, tidak ada salahnya memberikan respon yang positif dalam rangka menjalin hubungan yang sinergis denggan masyarakat. 2.1.2

Fasilitas Kesehatan Adanya fasilitas kesehatan yang memadai akan sangat menentukan

adanya kualitas pelayanan kepada ibu hamil. Deteksi dini terhadap kemungkinan adanya penyulit akan lebih cepat, sehingga langkah antisipatif bisa lebih cepat diambil. Fasilitas kesehatan sangat menentukan atau berpengaruh terhadap upaya penurunan angka kematian ibu. 2.1.3

Ekonomi Tingkat sosial ekonomi terbukti angat berpengaruh terhadap kesehatan

fisik dan psikologis ibu hamil. Pada ibu hamil dengan tingkat sosial ekonomi baik, otomatis akan mendapatkan kesejateraan fisik dan psikologis yang baik pula. Status gizi juga akan meningkat karena nutrisi yang didapatkan berkualitas. Selain itu ibu tidak akan terbebani secara psikologis mengenai biaya persalinan dan pemenuhan kebutuhan sehari-sehari setelah bayi lahir. Ibu akan lebih fokus untuk mempersiapkan fisik dan mentalnya sebagai seorang ibu. Sementara pada ibu hamil dengan kondisi ekonomi lemah, dapat menjadi 3

masalah jik misalnya ibu hamil yang suaminya belum bekerja, berhenti bekerja, atau denngan penghasilan kurang mungkin juga ibu harus tinggal dirumah kontrakan yang murah dan kumuh sehingga membuat ibu rentan terhadap penyakit. Untuk menghemat pengeluaran terkadang ibu hamil tersebut tidak dapat mengkonsumsi makanan yang lebih bergizi yaitu kaya akan protein, kalsium atau mineral yang lain yang dibutuhkannya dan ibu juga harus bekerja untuk membantu perekonomian keluarga sehingga menyebabkan waktu istirahatnya berkurang, tidak ada waktu dan biaya untuk memeriksakan kehamilannya.

4

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Kebiasaan Adat Istiadat 3.1.1

Pemijatan Pada Ibu Hamil Pijat perut yang diyakini oleh masyarakat suku jawa bertujuan agar

posisi janin tetap pada tempatnya, hanya saja perlakuan itu tidak sepenuhnya aman. Pijat merupakan seni perawatan dan pengobatan yang telah dipraktekkan sejak berabadabad silam dari awal kehidupan manusia di dunia. Kedekatan ini disebabkan karena pijat berhubungan erat dengan proses kehamilan dan proses kelahiran manusia (Roesli, 2001). Secara fisiologis, pijatan merangsang dan mengatur tubuh, memperbaiki aliran darah dan kelenjer getah bening, sehingga oksigen, zat makanan, dan sisa makanan dibawa secara efektif ke dan dari jaringan tubuh dan plasenta. Pijat juga bertujuan untuk mengendurkan ketegangan dan membantu menurunkan emosi, merelaksasi dan menenangkan saraf, serta membantu menurunkan tekanan darah. Pijat dalam kehamilan biasanya dilakukan oleh dukun yang merupakan kerjasama dengan bidan setempat. Adapun manfaat pijat punggung dalam persalinan antara lain memberikan kenyamanan, mengurangi rasa sakit, membantu relaksasi pada ibu saat proses persalinan, memperbaiki sirkulasi darah, mengembalikan kemampuan berkontraksi, dan meningkatkan kerja system organ, sehingga dapat mengeluarkan zat-zat beracun lebih lancar baik melalui urine maupun keringat (Mufdillah, 2009). Salah dalam pengurutan bisa membahayakan kondisi ibu dan sang janin. Dokter spesialis kebidanan dan kandungan, Firmansyah, mengatakan; pijat daerah perut saat hamil tidak dianjurkan. “Perut tidak boleh diurut karena berisiko”. Menurutnya, banyak risiko yang bisa timbul jika melakukan pemijatan pada perut ibu hamil. Pertama, posisi janin yang semula sudah bagus malah bisa berbalik menjadi tidak normal, tali pusat bisa melilit hingga mengganggu janin, serta keadaan lain yang bisa membahayakan ibu janin. Belum lagi, dalam perut, selain rahim, ada organorgan lain seperti usus, lambung, dan organ penting lainnya.

5

Teknik pemijatan yang merugikan bagi ibu hamil sudah terbukti dengan berita yang telah dilansir oleh JawaPos.com pada tanggal 17 Februari 2019 yang memberitakan tentang ibu hamil berinisial ibu D harus kehilangan janinnya yang sudah berusia 8 bulan. Menurut dokter yang menangani ibu D, dr M. Maksum., Sp.OG, menyatakan bahwa bayi ibu D mengalami solusio plasenta yang merupakan kondisi lepasnya plasenta dari dinding rahim bagian dalam sebelum persalinan, kemudian ibu D juga mengakui bahwa ia pernah melakukan pemijatan di bagian perut.

3.2 Fasilitas Kesehatan Pelayanan kesehatan (health care service) merupakan hak setiap orang yang dijamin dalam Undang Undang Dasar 1945 untuk melakukan upaya peningkatkan derajat kesehatan baik perseorangan, maupun kelompok atau masyarakat secara keseluruhan. Defenisi Pelayanan kesehatan menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2009 (Depkes RI) yang tertuang dalam UndangUndang Kesehatan tentang kesehatan ialah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan, perorangan, keluarga, kelompok ataupun masyarakat. Semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan, maka semakin berkembang juga aturan dan peranan hukum dalam mendukung

peningkatan pelayanan kesehatan, alasan ini menjadi faktor

pendorong pemerintah dan institusi penyelenggara pelayanan kesehatan untuk menerapkan dasar dan peranan hukum dalam meningkatkan pelayanan kesehatan yang berorientasi terhadap perlindungan dan kepastian hukum pasien. Pelayanan kesehatan saat ini belum berjalan optimal, hal ini dikarenakan banyak kasus yang melibatkan pelayanan kesehatan salah satunya yaitu berita yang dipublikasikan oleh media SHnet yang memberitakan bahwa terdapat seorang warga yang berasal dari Dusun Leuweung Kolot, Kabupaten Tanggamus, meninggal dunia setelah berjuang sendirian melahirkan bayinya. 6

Tempat tinggal yang jauh dari pelayanan kesehatan bahkan rumah sakit yang menyebabkan ibu yang berinisial MR harus melahirkan bayinya sendiri di rumahnya, sehingga ibu bersama calon bayinya meninggal karena ingin melahirkan. Diketahui bahwa jarak antara rumahnya dengan rumah sakit sangat jauh yakni 20 kilometer. Pelayanan kegiatan kesehatan dapat diperoleh mulai dari tingkat puskesmas, rumah sakit umum/swasta, klinik dan institusi pelayanan kesehatan lainnya diharapkan kontribusinya agar lebih optimal dan maksimal. Masyarakat atau pasien dalam hal ini menuntut pihak pelayanan kesehatan yang baik dari beberapa institusi penyelenggara di atas agar kinerjanya dapat dirasakan oleh pasien dan keluarganya, dilain pihak pemerintah belum dapat menerapkan aturan pelayanan kesehatan secara tepat, sebagaimana yang diharapkan karena adanya keterbatasanketerbatasan. Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan dibutuhkan tenaga kesehatan yang baik, terampil dan fasilitas rumah sakit yang baik, tetapi tidak semua institusi pelayanan medis tersebut memenuhi kriteria tersebut, sehingga meningkatkan kerumitan sistem pelayanan kesehatan dewasa ini. 3.3 Ekonomi Ekonomi menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi perkemabangan janin pada ibu hamil salah satunya dalam pemenuhan asupan gizi pada ibu hamil. Apabila asupan gizi tidak dapat terpenuhi terutama pada ibu hamil maka ibu akan mengalami komplikasi penyakit seperti anemia, merasa lelah dan lesu, produktivitas rendah, dan menurunnya sistem kekebalan tubuh sehingga ibu hamil mudah terserang infeksi. Kekurangan gizi pada ibu hamil tidak hanya terjadi jika kurangnya nutrisi makronutrien namun, ini juga akan berdampak buruk jika ibu hamil kekurangan nutrisi mikronutrien. Gangguan kesehatan yang mungkin terjadi pada ibu hamil meliputi : 1. Defisiensi zinc dan magnesium dapat menyebabkan preklamsia dan kelahiran prematur 2. Kurangnya zat besi dan vitamin B12 dapat menyebabkan anemia dan juga dapat bermasalah pada sistem saraf

7

3. Kekurangan vitamin K dapat menyebabkan perdarahan yang berlebihan saat melahirkan 4. Asupan

yodium

yang

tidak

memadai

selama

kehamilan

dapat

menyebabakan keguguran dan bayi lahir mati.

8

BAB IV PENUTUP

4.1 Simpulan

Dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan yaitu banyak faktor yang dapat mempengaruhi kehamilan yaitu faktor lingkungan sosial, budaya dan ekonomi. Faktor ini dapat mempengaruhi kehamilan dari segi gaya hidup, adat istiadat, fasilitas kesehatan dan tentu saja ekonomi. Selain itu, ekonomi juga selalu menjadi faktor penentu dalam proses kehamilan yang sehat. Keluarga dengan ekonomi yang cukup dapat memeriksakan kehamilannya secara rutin, merencanakan persalinan di tenaga kesehatan dan melakukan persiapan lainnya dengan baik. Pelayanan kesehatan (health care service) merupakan hak setiap orang yang dijamin dalam Undang Undang Dasar 1945 untuk melakukan upaya peningkatkan derajat kesehatan baik perseorangan, maupun kelompok atau masyarakat secara keseluruhan. Pelayanan kesehatan saat ini belum berjalan optimal, hal ini dikarenakan banyak kasus yang melibatkan pelayanan kesehatan. Tenaga kesehatan harus mampu menyikapi hal ini secara bijaksana, jangan sampai menyinggung kearifan lokal ang sudah berlaku di daerah tersebut. Penyampaian mengenai pengaruh adat bisa melalui berbagai cara, misalnya melalui media masa, pendekatan tokoh masyarakat, dan penyuluhan yang menggunakan media efektif.

9

DAFTAR PUSTAKA Ang.

2016.

“Jadi

Pemicu

Awal

Bayi

Sunting”.

URL

:

https://www.google.com/amp/jogja.tribunnews.com Diakses pada tanggal 17 Februari 2019 Anonim. 2017. “Dipijat Plasenta Ibu Lepas Bayi Meninggal Dalam Kandungan” URL : https://m.jawapos.com Diakses pada taggal 17 Februari 2019 http://digilib.unila.ac.id/10047/11/BAB%20II.pdf Diakses pada tanggal 17 Februari 2019 Shabrina, Andisa. 2017. “Ini Yang Akan Terjadi Pada Janin Jika Ibu Hamil Kurang Gizi”. URL: https://hellosehat.com Diakses pada tanggal 17 Februari 2019

10

Related Documents

Faktor
June 2020 36
Faktor
October 2019 68
Faktor
October 2019 58
Faktor
April 2020 38
Faktor
June 2020 29

More Documents from ""