Faisal Fahmi Mohammad (finaly).docx

  • Uploaded by: Faisal Fahmi
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Faisal Fahmi Mohammad (finaly).docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,894
  • Pages: 12
SISTEM BIROKRASI DAN POLITIK LUAR NEGERI KERAJAAN SRIWIJAYA

PROPOSAL PENELITIAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Sejarah Politik Yang dibina oleh Bapak Daya Negri Wijaya, M.A

Oleh Faisal Fahmi Mohammad 130731607282

UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS ILMU SOSIAL JURUSAN SEJARAH OKTOBER 2014

BAB I

A. LATAR BELAKANG

Kerajaan Sriwijaya merupakan kerajaan Maritim terbesar yang pernah berkuasa di Indonesia, dan merupakan kerajaan tertua yang pernah ada di Indoensia. Menurut Vlekke (2008:43) dalam Abu Rahman (2013:53) Penguasa Sriwijaya terkenal sebagai raja-raja pelaut. Mereka berhasil menaklukan pantai-pantai semenanjung Malaya. Karena itulah Sriwijaya dipandang sebagai “Kerajaan kelautan”. Maka tidak mengherankan bahwa kerajaan Sriwijaya sangat kuat di bidang kelautan terutama militernya sehingga tidak mengherankan kerajaan Sriwijaya mendapat julukan “kerajaan lautan”. Menurut Abd Rahman (2013:15)”Sriwijaya didirikan oleh seorang tokoh Melayu lokal di Sumatra, yakni Dapunta Hiyang Sri Jayanaga dari Dinasti Syailendra, dalam abad ke-7” dari penjelasan di atas bisa diambil kesimpulan bahwa kerajaan Sriwijaya masih memiiki hubungan dengan kerajaan Mataram Kuno di Jawa Tengah karena pendiri kerajaan Sriwijaya sendiri merupakan keturunan Dinasti Syailendra yang merupakan dinasti yang menguasai daerah Jawa Tengah bersama Dinasti Sanjaya, sehingga penelitian tentang sistem politik kerajaan Sriwijaya sangat menarik untuk diangkat meskipun sudah banyak yang sudah membahas tentang politik kerajaan Sriwijaya. Karena dari bukti sejarah yang telah ditemukan banyak hal yang memperbarui pemahaman para peniliti tentang sistem politik yang diterapkan di dalam kerajaan Sriwijaya. Sehingga saya merasa tertarik untuk meneliti lebih lanjut tentang politik dalam negeri dan luar negeri yang ada di kerajaan Sriwijaya.

B. RUMUSAN MASALAH Dalam merumuskan masalah penulis memberi ruang namun diharapkan tidak terlalu luas agar rumusan masalah tidak menyipang dari konsep yang ingin diteliti, yaitu: Bagaiamana birokrasi dalam negeri kerajaan Sriwijaya?

1

Bagaiaman politik luar negeri yang diterapkan oleh kerajaan Sriwijaya?

2

C. TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan penulis dalam merumuskan masalah yaitu:

Menjelaskan bagaiaman sistem birokrasi dalam negeri kerajaan Sriwijaya. Menjelaskan bagaimana sistem politik luar negeri yang berlaku di kerajaan Sriwijaya.

D. MANFAAT PENELITIAN Untuk penulis Untuk menambah wawasan tentang sejarah kerajaan-kerajaan yang ada di Indonesia. Untuk mengetahui bagaiaman penerapan dan manfaat dari politik yang diterapkan oleh kerajaan Sriwijaya.

Untuk Jurusan Sejarah. Menambah refensi agar lebih memudahkan civitas jurusan sejarah mencari referensi tentang politik kerajaan Sriwijaya. Menambah referensi tentang sistem politik yang pernah di gunakan di Indonesia.

Untuk masyarakat umum. Memperkaya pengetahuan masyarakat tentang politik yang ada di kerajaan Sriwijaya. Menambah wawasan masyarakat tentang politik.

3

E. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode Arkeologis Sejarah secara umum dalam menggunakan metode Arkeologis Sejarah ini ada tiga tahapan yang harus dilalui yaitu observasi, deskripsi, dan eksplanasi yaitu: Observasi Observasi disini bisa dengan dengan meneliti peninggalan yang berhubungan dengan kerajaan Sriwijaya sehingga dari observasi ini diharapkan peneliti mendapatkan data-data yang sesuai dengan materi yang akan mereka teiliti sehingga bisa lebih mudah dalam penyusunan karya tulis. Misalnya dalam observasi ini mengunjungi situs yang berhubungan dengan politik luar dan dalam negeri kerajaan Sriwijaya bisa dilihat dari peninggalan tertulis kerajaan Sriwijaya. Selain peninggalan tertulis kerajaan Sriwijaya dapat juga langsung mengunjungi peninggalan kerajaan Sriwijaya langsung untuk lebih mendapatkan data yang lebih lengkap.

Deskripsi Deskripsi disini merupak dimana peneliti mendekripsikan data-data yang telah dikumpulkan dari observasi yang dilakukan oleh peneliti. Sehinga dari deskripsi ini bisa diperoleh mana data yang benar-benar riil bisa dijadikan sebagai data yang sangat berguna bagi penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Dan disini peneliti harus mulai menyusun informasi yang akan ditulis dengan bahasa yang dapat dimengerti oleh masyarakat luas. Dalam hal ini mendikripsikan hal yang akan diteliti oleh peneliti. Politik kerajaan Sriwijaya merupakan informasi yang akan diteliti oleh peneliti. A. Analisis politik yang berlaku di kerajaan Sriwijaya: 1. Analisis politik yang digunakan kerajaan Sriwijaya saat berdiri. Menganalisis politik yang digunakan oleh pendiri kerajaan Sriwijaya dalam mewujudkan berdirinya kerajaanSriwijaya dan disegani oleh kerajaan-kerajaan lain. 2. Analisis politik pengaruh kekuasaan kerajaan Sriwijaya.

4

Menganalisis politik yang digunakan kerajaan Sriwijaya dalam hal pengaruh kekuasaan terutama pengaruh kekuasaan Sriwijaya dalam negeri dan luar negeri yang menjadi faktor besarnya pengaruh dan kekuasaan kerajaan Sriwijaya. 3. Analisis politik saat kemunduran kerajaan Sriwijaya. Menganalisis politik yang terjadi saat kemunduran kerajaan Sriwijaya yang mengakibatkan kerajaan Sriwijaya mengalami kemunduran hingga runtuh dan faktor-faktor pendorong terjadinya hal tersebut.

Eksplanasi Dalam eksplanasi ini dimana ketika hasil informasi peneliti dari data-data yang telah diolah sehingga mudah untuk dipahami, dalam tahap ini merupakan hasil akhir dari informasi yang dioalah oleh peneliti dan diupayakan dikemas dalam bahasa yang mudah dipahami agar setiap orang yang membacanya bisa mengerti tanpa bingung dalam memahami informasi yang diberikan oleh peneliti.

F. DEFINISI ISTILAH Kerajaan lautan: kerajaan yang konsentrasi kerajaannya berada di lautan Dinasti Syailendra: merupakan salah satu dinasti yang berkuasa di kerajaan Mataram Kuno.

G. KAJIAN PUSTAKA a. Pengaruh Kekuasaan Menurut Abu Rahman (2013:51)” Antara tahun 670-1025, kerajaan ini (Sriwijaya) mendominasi perdagangan di Asia Tenggara”. Pemahaman kerajaan Sriwijaya dapat lebih dijelaskan seperti pada penelitian-penelitian sebelumnya. Misalnya dalam membangun kekuasaanya kerajaan Sriwijaya menggunakan lima strategi untuk menjalankan kekuasaannya yaitu: 1.

Memudarkan pengaruh dan kuasa kerajaan-kerajaan pelabuhan pesisir di Sumatra dan Semenanjung Malaya serta Jawa. 2. Mengontrol jalur pelayaran dan niaga Maritim dari dan ke Nusantara, China dan India (termasuk Timur Tengah).

4

3. Memantapkan hubungan niaga dan politik dengan negeri-negeri yang telah ditaklukannya unutk membangun kordinasi ke kekuasaan yang kuat dibawah Sriwijaya. 4. Menjalin hubungan niaga dan diplomatik dengan China. 5. Memperkuat kontrol kekuasaannya terutama di laut, dengan memanfaatkan sumber daya manusia yang kuat dan berpengalaman di laut, baik sebagai pengembara dan bajak laut, melalui hubungan kerja sama saling menguntungkan. ( Abd Rahman 2013:53) b. Kemunduran kerajaan Sriwijaya Meskipun kerajaan Sriwijaya merupakan kerajaan yang besar yang menguasai sebagian besar wilayah laut Nusantara namun akhirnya juga mengalami kemunduran dan keruntuhan. Faktor yang mengakibatkan keruntuhan yaitu: 1. Ekspansi perdagangan dan perkapalan dari China dalam abad ke-12. Pada periode ini, saudagar China diperbolehkan melakukan pelayaran ke luar China. Mereka memotong jalur yang ditawarkan oleh Sriwijaya, dengan berdagang langsung ke pelabuhan-pelabuhan di Nusantara. 2. Ketidakmampuan para penguasa Sriwijaya dalam menyesuaikan diri dengan pasar baru yang terbuka dan kompetitif. Singkatnya, maharaja Sriwijaya tidak mampu menemukan solusi dalam menghadapi dunia maritime dan politik yang berbuah saat itu (Munoz 2009:164-165). 3. Perluasan pengaruh niaga bangsa Arab di pantai Afrika, juga mulai mengancam monopoli Sriwijayadi pantai Afrika yang kaya, tempat masyarakat Lamu, Mombasa, Zanzibar, dan Kilwa, terus meningkat dalam abad ke-10. 4. Bangkitnya vassal Sriwijaya, seperti Kedah di semenanjung Malaka, yang menggunakan peluang kemerosotan Sriwijaya dengan membuka kembali roue laut-darat-laut melintasi Tana Denting Kra. Negeri Vassal tetap memiliki otonomi terutama pada sektor perekonomian. Kebijakan itu sangat berpengaruh terhadap kesetiaan politiknya kepada pemerintah pusat Sriwijaya. 5. Perluasan pengaruh bangsa Tamil di India. Mereka mulai menutup jalur-jalur prdagangan laut. Pada tahun 985, raja Cola pertama, Rajaraja Agung, di India Selatan memperluas wilayah kekuasaannya hingga mencapai Sri Langka, dan bersiap membangun kekuatan angkatan lautnya. Penerusnya, yakni Rajendra, mengirim misi pertama ke China tahun 1015, kemudian diikuti oleh misi-misi lainnya, dalam rangka untuk menarik simpati Kaisar China untuk membantunya mengamankan jalur niaga dan suksesi politiknya. 6. Antara tahun 1178 dan 1183, terjadi perubahan dalam kerajaan Sriwijaya. Kekuasaan Sriwijaya di Sumatra diambil alih oleh raja Melayu demikian juga negeri-negeri bawahannya. Padahal sebelumnya sejak tahun 683, Melayu merupakan negeri bawahan Sriwijaya. Tetapi pada tahun 1225, Melayu sudah merdeka. Bahkan, menggantikan kedudukan Sriwijaya di Palembang. Palembang pun berganti peran menjadi negara bawahan (Muljana 2006:289)”. ( Abd Rahman 2013:63-65)

4

H. SISTEMATIKA PENULISAN Bab I berisi tentang Pendahuluan yang didalamnya berisi hal-hal yang akan dibahas di dalam penelitian yang di dalamnya merupakan membahas tentang sistem Birokrasi dan politik luar negeri Kerajaan Sriwijaya, selanjutnya yaitu tentang Latar Belakang yang didalamnya berisi alasan mengapa memilih sistem Birokrasi dan politik luar negeri Kerajaan Sriwijaya untuk diangkat sebagai penelitian, selanjutnya yaitu Rumusan Masalah yang di mana isinya berisi masalah-masalah yang akan diangkat di dalam penelitian yang akan dilakukan, lalu selanjutnya tujuan penelitian yang didalamnya merupakan tujuan-tujuan yang berasal dari rumusan-rumusan masalah yang dijadikan sebagai tujuan-tujuan dalam penelitian, selanjutnya yaitu Manfaat Penelitian yang didalmnya birisi tentang menfaat apa yang diharapkan dari penelitian yang dilakukan ini. Bab II berisi tentang Birokrasi dalam Kerajaan Sriwijya yang didalamnya berisi tentang Birokrasi yang ada di dalam kerajaan Sriwijaya lalu tentang Politik dalam negeri kerajaan Sriwijaya yang didalmnya berisi politik apa saja berlaku di dalam kerajaan Sriwijaya. Bab III berisi tentang Politik Luar negeri yang berisi tentang politik luar negeri yang berlkau di kerajaan Sriwijaya, selanjutnya Hubungan kerajaan Sriwijaya dengan Cina yang didalamnya berisi hubungan antara kerajaan Sriwijaya dengan Cina dalam hubungan apa saja, selanjutnya yaitu hubungan antara kerajaan Sriwijaya dengan India yang didalmnya berisi tentang dasar-dasar hubungan antara kerajaan Sriwijaya dengan India. Bab IV Penutup berisi tentang kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini dan yang terakhir yaitu saran yang dimana saran ini berisi tentang saran-saran yang diharapkan dapat membangun penulisan penelitian ini.

4

DAFTAR RUJUKAN Casparis J.C. 1956. Prasasti Indonesia II: Selected Inscriptions from the 7th to the 9th century A.D. Vol. II. Bandung: Masa Baru. Cholisin dan Nasiwan. 2012. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Yogyakarta: Penerbit Ombak. Handriana A.2009. Desalinasi Kramik. Jakarta: Universitas Indonesia. Lohanda M. 2011. Membaca Sumber Menulis Sejarah. Yogyakarta: Penerbit Ombak. Muljana S. 2006. History of the Kingdom of Sriwijaya. Yogyakarta: PT LKiS Pelangi Aksara. Pradjoko D(Kordinator). 2008. Modul I Sejarah Indonesia: Hibah Modul Pengajaran: Content Development Tema BI. Depok: Universitas Indonesia. Rahman Abd. 2013. Sejarah Maritim Indonesia. Yogyakarta: Penerbit Ombak. Ricouer P. 2012. Teori Interpretasi. Yogyakarta: iRCiSoD Soekmono R. 1985. Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 2. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Soejono. 2010. Sejarah Nasional Indonesia Zaman Kuno. Jakarta: Balai Pustaka. Sarsito T. 2011. Sistem Politik Indonesia 1. Surakarta: Kementerian pendidikan nasional Universitas Sebelas Maret.

6

LAMPIRAN teman-teman seangkatan PEER REVIEW

Nama

: M.Alfan. Nurofi

Angkatan

:2013

No HP

:085736797825

Masukan

: Penulisan kurang rapi.

PEER REVIEW Tindak Lanjut

:

Nama

: Yoga Wijaya

Angkatan

: 2013

No HP

: 083 851 923 851

Masukan

: Latar belakang masih kurang menjelaskan tujuan proposal.

(Alasan Ketidaksediaan) PEER REVIEW

Tindak Lanjut Nama

: Anita Sari

Angkatan

: 2013

No HP

: 130731607234

Masukan : penulisan sistematika penulisan masih banyak yang perlu diperbaiki, seperti spasi antar bab, tanda baca dan juga penulisan daftar rujukan. (Alasan Ketidaksediaan)

Tindak Lanjut

: 7

Kakak Tingkat PEER REVIEW

Nama

: Sandhi S.

Angkatan

: 2010

No HP

: 08563602386

Masukan : Penulisan proposal masih secara umum tidak merinci pada topiknya dan harus melihat proposal penelitian yang sudah ada. Tingkat (Alasan Ketidaksediaan) PEER REVIEW

Tindak Lanjut Nama

: : Rahmantika Nugraha

Angkatan

: 2010

No HP

: 089505406914

Masukan : Latar belakang dari umum ke khusus dan terlalu sedikit rumusan masalah tidak ada penomeran, definisi istilah sedikit, dan lain-lain. (Alasan Ketidaksediaan) PEER REVIEW

Tindak Nama Lanjut

: Eko Purwanto Tamba

Angkatan

: 2010

No HP

: 081264614624

Masukan

: latar belakang sesuai dengan rumusan masalah dan lihat KKPI.

(Alasan Ketidaksediaan)

Tindak Lanjut

: 7

No

Keterangan

1.

Masukan atas kesalahan: belum adanya alasan memilih topik tersebut di Latar belakang

1.

Tindak lanjut atas kesalahan: dibenahi dengan memberi alasan pada latar belakang.

2.

Masukan atas kesalahan: Metode yang digunakan belumlah tepat

2.

Tindak lanjut atas kesalahan: diberi metode yang sesuai dengan proposal yang ditulis

3.

Masukan atas kesalahan: Kajian pustaka diharapkan melihat di kajian pustaka skripsi

3.

Tindak lanjut atas kesalahan: mencari di skripsi untuk membenahi kajian pustaka yang salah.

4.

Masukan atas kesalahan: Sistematika ditulis dengan cara dinarasi

4.

Tindak lanjut atas kesalahan: mengganti dengan narasi pada sistemtika penulisan

5.

Masukan atas kesalahan: penulisan daftar rujukan masih salah

5.

Tindakan lanjut atas kesalahan: diganti dengan penulisan yang sesuai dengan PPKI

6.

Masukan atas kesalahan: pada form kakak tingkat belum diisi

6.

Tindak lanjut atas kesalahan: menambah dengan komentar kakak tingkat

7

Related Documents

Fahmi
June 2020 9
Faisal
June 2020 10
Faisal Punya.docx
December 2019 26
Pak Fahmi
November 2019 26
Faisal Bank
June 2020 11

More Documents from ""