LAPORAN KEGIATAN INTERNSHIP F.1 Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
OLEH : dr. Bob Jordyansyah dr. Andy Anthony dr. Anggry Morangky dr. Rahel Florida dr. Calvrijne Leunufna
Pendamping: dr. Sunarti
Wahana : Puskesmas Ge’ Tengan Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan Periode 14 Januari 2019 – 25 april 2019
LAPORAN KEGIATAN UPAYA PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KABUPATEN TANA TORAJA PERIODE 14 JANUARI – 25 APRIL 2019
TOPIK : KEBIASAAN DAN BAHAYA MEROKOK
A.
LATAR BELAKANG rokok adalah penyebab kematian tiga juta penduduk dunia setiap tahunnya. Disadari atau
tidak rokok telah menggiring manusia kepada kematian yang tidak hanya disebabkan oleh kanker, radang paru-paru, penyakit kardiovaskuler, penyakit pembuluh darah otak serta penyakit lainnya. Itulah sebabnya WHO menetapkan tanggal 31 Mei sebagai “Hari Tanpa Tembakau Sedunia.
B.
PERMASALAHAN DI MASYARAKAT Permasalahan yang dihadapi oleh dunia atau di Indonesia bukan hanya itu saja tetapi
juga cara meminimalkan para remaja untuk tidak merokok atau mengurangi jumlah konsumsi rokok. Jika pola konsumsi rokok tidak bisa diminimalkan maka angka kematian mencapai 10 juta orang pertahun pada 2020 (WHO, 2015). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Small dan Hunter (2014) menunjukkan bahwa pola komunikasi orang tua dengan anak-anak mereka bervariasi dalam hal kualitas dan koherensi dengan rekomendasi dalam literatur. Sebagian besar orang tua berkomunikasi dengan anak-anak mereka tentang merokok melalui interaksi verbal, menggunakan salah satu dari tiga pendekatan: membahas merokok dengan anak-anak mereka, mengatakan anak-anak mereka tentang merokok, atau mengakui pemahaman anakanak mereka merokok. persentase merokok di pedesaan Indonesia (37%) lebih tinggi dari pada di perkotaan (32%). Sementara itu, baik di kota maupun di desa di negara kita, terjadi peningkatan perokok sebesar 3 % setiap tahun-nya Asap rokok mengandung ribuan bahan kimia beracun dan bahan-bahan yang dapat menimbulkan kanker (karsinogen). Bahkan bahan berbahaya dan racun dalam rokok tidak hanya mengakibatkan gangguan kesehatan pada orang yang merokok, namun juga kepada orang-orang di sekitarnya yang tidak merokok yang sebagian besar adalah bayi, anak-anak dan ibu-ibu yang terpaksa menjadi perokok pasif oleh karena ayah atau suami mereka merokok di rumah. Padahal
perokok pasif mempunyai risiko lebih tinggi untuk menderita kanker paru-paru dan penyakit jantung ishkemia. Sedangkan pada janin, bayi dan anak-anak mempunyai risiko yang lebih besar untuk menderita kejadian berat badan lahir rendah, bronchitis dan pneumonia, infeksi rongga telinga dan asma.
C.
PEMILIHAN INTERVENSI Intervensi dilakukan melalui penyuluhan di Posyandu Lansia dengan metode
penyampaian materi mengenai kebiasaa dan bahaya merokok, penyakit-penyakit apa saja yang di timbulkan karena merokok dan dilanjutkan diskusi interaktif kepada ibu dan bapak yang hadir di Posyandu lansia
D.
PELAKSANAAN Telah dilakukan penyuluhan di Posyandu Lansia Kelurahan Buntu Tangti pada Jumat,
8 Maret 2019, pukul 09.00 s.d. selesai. Penyuluhan diikuti oleh 12 ibu dan bapak yang hadir di Posyandu lansia. Penyuluhan dilakukan dengan menyampaikan materi singkat sekitar 10 menit dilanjutkan dengan kegiatan diskusi dan tanya jawab mengenai kebiasaan dan bahaya merokok. Sebelum dilakukan penyuluhan dilakukan senam lansia. Setelah penyuluhan dilakukan pemeriksaan kesehatan pada ibu dan bapak yang hadir di posyandu lansia.
E.
EVALUASI Diperlukan peran dari kesadaran diri sendiri, keluarga, masyarakat serta seluruh
instansi yang terkait untuk mengkontrol permasalahan kebiasaan merokok yang kini banyak penyakit akibat merokok yang diderita oleh masyarakat berusia lanjut, salah satunya penyakit hipertensi. Serta upaya promosi terus menerus dari tenaga kesehatan beserta kader yang terkait.
F. DOKUMENTASI
Peserta Internship
(dr. Bob Jordyansyah)
Pendamping
(dr. Sunarti)