Etno Eka.docx

  • Uploaded by: Farisi Razak
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Etno Eka.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 652
  • Pages: 5
TUGAS MAKALAH ETNOFARMASI UNTUK PENEMUAN OBAT ANTI PSIKOTERAPETIK “Cannabis

sativa”

KELOMPOK 15 Disusun oleh : 1. Rachman Adji P.

(162210101100)

2. Eka Yulianti Nur A.R. (162210101140) 3. Anna Dwi R.

(162210101144)

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS NEGERI JEMBER 2019

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat, taufik dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan dan petunjuk dalam mempelajari studi etnofarmasi mengenai penemuan obat anti psikoterapetik. Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik. Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Jember, Maret 2019

Penyusun

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cannabis sativa L atau rami India adalah tanaman tahunan herba yang dibudidayakan terutama di Asia Tengah yaitu India dan China. Sejak zaman kuno Cannabis sativa telah digunakan sebagai sumber serat, makanan, minyak, dan obat-obatan. Cannabis sativa mengandung sejumlah senyawa yang aktif secara kimia seperti cannabinoids, terpenoid, flavonoid, dan alkaloid. Senyawa yang paling aktif adalah cannabinoid yang berasal dari suatu kelas senyawa terpenophenolik terutama di bagian trikoma rongga bunga betina. Lebih dari 100 cannabinoid yang diidentifikasi sejauh ini yang paling manjur adalah transΔ-9tetrahydrocannabinol (D9-THC) terutama bertanggung jawab atas efek psikoaktif. Orang pertama yang mengadopsi gaya hidup yang lebih banyak menetap memulai budidaya Cannabis sativa. Orang-orang ini juga beberapa pembudidaya awal dari spesies tanaman serbaguna dan dipilih untuk mendapatkan makanan yang mengandung zat tepung, serat tahan air, obat euforia dan obat-obatan. Bahkan varietas botani modern dari Cannabis sativa terutama digunakan untuk pembuatan jaring ikan, string, tali, tekstil, dan bahkan kertas memiliki jumlah psikoaktif D9THC yang rendah. Sebaliknya jumlah psikoaktif D9-THC di pabrik menggunakan keduanya sebagai obat atau sebagai obat voluptuary jauh lebih tinggi daripada di Cannabis sativa yang dibudidayakan untuk serat. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa budidaya dan penggunaan Cannabis sativa dengan jumlah psikoaktif D9-THC tinggi adalah ilegal atau dilarang penggunaannya di sebagian besar negara dan hanya diizinkan untuk penelitian dan tujuan medis. Cannabis sativa juga telah diakui sebagai tanaman suci oleh beberapa agama selama berabad-abad. Sesungguhnya teks-teks suci dari budaya Asia menyebutnya sebagai tanaman dengan nilai-nilai sakral dari ritual keagamaan. Di India dan Tibet hindu dan tantra tradisi budaya menggunakan bunga dan resin Cannabis sativa untuk memfasilitasi meditasi dan komunikasi dengan roh. Ada legenda tentang bhang menjadi satu-satunya sumber makanan bagi Siddhartha Gautama selama enam tahun. Penggunaan medis Cannabis sativa sekitar 5000 tahun yang lalu ketika kaisar Chen Nung mendefinisikan raja dan "ayah" dari Cina pertanian dan menyusun farmakope Cina pertama. Menurut teks kuno Cannabis sativa diresepkan untuk kelelahan, rematik, dan malaria. Dokter Cina zaman dahulu menyatakan

bahwa biji Cannabis sativa mengandung minyak nabati dan protein. Biji Cannabis sativa kaya akan asam linoleat oleh karena itu dokter merekomendasikan untuk eksim dan psoriasis sehingga penggunaan oral digunakan untuk penyakit radang. Selain itu penggunaan Cannabis sativa sebagai obat dilaporkan secara luas di Assyria. Dalam studi etnobotani dari taman nasional ayubia distrik abbottabad di Pakistan Cannabis sativa memiliki nama lokal bhang dan berasal dari family tanaman Cannabinaceae. Pada studi etnobotani di Pakistan daun dari Cannabis sativa mengandung narkotika dan selain itu Cannabis sativa dapat digunakan sebagai stimulan.

1.2 Rumusan Masalah 1. Apa saja kandungan fitokimia yang terdapat pada Cannabis sativa ? 2. Bagaimana aktivitas farmakologis (uji in vivo dan uji in vitro) pada Cannabis sativa ? 3. Bagaimana keamanan atau uji toksisitas pada Cannabis sativa ?

1.3 Tujuan Berdasarkan makalah yang kelompok kami buat berikut adalah tujuan dari dibuatnya makalah ini : 1. Mahasiswa dapat mengetahui kandungan fitokimia dari tanaman Cannabis sativa. 2. Mahasiswa dapat mengetahui manfaat tanaman Cannabis sativa dalam bidang medis. 3. Mahasiswa dapat mempelajari aktivitas farmakologis dari tanaman Cannabis sativa. 4. Mahasiswa dapat mengetahui tentang keamanan dari penggunaan tanaman Cannabis sativa.

Related Documents


More Documents from "merce"