Aquadest
Rumus Empiris
: H2 O
Bobot Molekul
: 18,02
Titik Didih
: 100°C
Titik Lebur
: 0°C
Pemeriaan
: Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak mempunyai rasa
Kelarutan
: Tercampur dengan banyak pelarut polar
Stabilitas
: Secara kimia air stabil dalam cerna bentuk fisik (es, cair, dan uap air). air untuk tujuan khusus harus disimpan dalam wadah yang sesuai. Air injeksi disimpan dalam wadah tertutup rapat bersegel. Air steril untuk disimpan dalam wadah dosis tinggi
Inkompatibilitas
: Air dapat bereaksi dengan obat baru atau eksipien lain yang dapat terhidrolisis. Air dapat bereaksi dengan logam-logam alkali dan secara cepat dengan logam alkali tanah dan oksidasinya, seperti kalium oksida dan magnesium oksida. Air juga bereaksi dengan garam-garam anhidrat untuk membentuk hidrat dengan berbagai komposisi dengan malenat tertentu.
Nipasol (Propilparaben)
Rumus Empiris
: C10H12O3
Bobot Molekul
: 180,20
Rentang Penggunaan : 0,01 - 0,6 % pH aktivitas
:4-8
Titik Lebur
: 96 - 99°C
Titik Didih
: 295°C
Pemeriaan
: Serbuk hablur putih, tidak berbau, tidak berasa
Kelarutan
: Sangat sukar larut dalam 3,5 bagian etanol (95%)P, dalam 3 bagian aseton P, dalam 140 bagian gliserol P, dan dalam 40 bagian minyak lemak, mkudah larut dalam larutan alkali hidroksida
Stabilitas
: Larutan propilparaben berair pada pH 3-6 dapat disterilkan dengan autoklaf tanpa dekomposisi
Inkompatibilitas
: Aktifitas anti mikroba propilparaben berkurang jauh dengan adanya surfaktan nonionik, propilparaben berubah warna dengan adanya zat besi terhidrolisis oleh alkali lemah dan asam kuat
Nipagin (Metilparaben)
Rumus Empiris
: C8H8O3
Bobot Molekul
: 152,15
Rentang Penggunaan : 0,02 – 0,3% pH aktivitas
:4-8
Titik Lebur
: 125 - 128°C
Pemeriaan
: Hablur kecil, tidak berwarna atau serbuk hablur putih
Kelarutan
: Tidak larut dalam air, dlam benzene dan karbon tetraklorida, mudah larut dalam etanol dan dalam eter
Stabilitas
: Larutan metilparaben pada pH 3-6 dapat disterilkan dengan autoklaf pada suhu 120ºC selama 20 menit tanpa penguraian. Larutan ini stabil selama kurang lebih 4 tahun dalam suhu kamar, sedangkan pada pH 8 atau lebih dapat meningkatkan laju hidrolisis
Inkompatibilitas
: Aktifitas antimikroba dari metilparaben atau golongan paraben yang lain sangat dapat mengurangi efektivitas dari surfaktan nonionic seperti polysorbate 80. Inkompatibel dengan beberapa senyawa seperti bentonit, magnesium trisilicate, talc, tragacanth, sodium alginate
CMC-Na
Rentang pengunaan
: 3 – 6%
Pemerian
: Putih, tidak berbau, serbuk kecil
pH
: 4 - 10
BJ
: 0,52 g/cm3
Kelarutan
: Praktis tidak larut dalam aceton, etanol 95%, eter, toluen, mudah didispersikan dalam ir pada semua suhu jernih larutan koloid
Inkompatibilitas
: Larutan asam kuat, garam besi larut, logam (AI, Merkuri, Zink), Xantham gum, etanol 95%, pH < 2, gelatin, pectin, kolagen
Natrium Lauril Sulfate
Rumus Empiris
: C12H25NaO4S
Bobot Molekul
: 288,38
Rentang Penggunaan : 3% pH aktivitas
: 7 – 9,5 (1% b/v larutan berair)
Titik Lebur
: 204 - 207°C
Pemeriaan
: Putih, kuning pucat, kristal, serpihan atau serbuk halus, rasa pahit
Kelarutan
: Larut dalam air, praktis tidak larut dalam kloroform dan eter
Stabilitas
: Stabil dalam kondisi penyimpanan normal, namun dalam lartan kondisi ekstrim yaitu pH 2,5 atau dibawah 2,5 akan mengalami hidrolisis menjadi lauril lkohol dan natrium bisulfat
Inkompatibilitas
: Dapat bereaksi dengan surfaktan kationik sehingga dapat menghilangkan aktivitas, sifatnya korosif
Menthol
Rumus Empiris
: C10H20O
Bobot Molekul
: 156,27
Rentang Penggunaan : 0,4% Titik Lebur
: 34°C
Titik Didih
: 212°C
Pemeriaan
: Bubuk kristal, kristal mengkilap yang tidak berwrna, prismatik, atau acicular, atau massa hesagonal, atau leburan dengan bau khas yang tidak kuat dan rasa
Stabilitas
: Harus disimpan dalam wadah tertutup di suhu tidak melebihi 285°C karena mudah diserap
Inkompatibilitas
: Tidak sesuai dengan hidrat butilchloral, kamfer, hidrat kloral, kromium trioksida, betanphthol, fenol, kalium permanganat, reosinol, dan timol
Gliserin
Rumus Empiris
: C3H8O3
Bobot Molekul
: 92,09
Rentang Penggunaan : ≤ 30% Titik Leleh
: 17,8°C
Titik Didih
: 290°C (dekomposisi)
Pemeriaan
: Cairan tidak berwarna, tidak berbau, kental, higroskopis, rasa manis, 0,6 kali sukrosa
Kelarutan
: Larut dalam air, etanol, metanol, aseton, 1:500 bagian eter, 1:11 bagian etil asetat, prktis tidak larut dalam benzene, kloroform, dan minyak
Stabilitas
: Campuran dari gliserin dengan air, etanol < 95% dan propilenglikol adalah stabil secara kimiawi
Inkompatibilitas
: Dapat membentuk komplex dengan asam borat, dan asam glyceobic, tidak stabil terhadap cahaya, terjadi reaksi oksidasi jika kontak dengan bismuth nitrat
Natrium Sakarin
Rentang Penggunaan : 0,075 – 0,6% Titik Leleh
: Terdekomposisi terhadap pemanasan
pH
: 6,6 (10% w/w larut dalam air)
Pemeriaan
: Serbuk krista berwarna putih, tidak berbau, atau berbau lemah, effloresent, rasa pahit yang kuat
Kelarutan
: 1:1,2 dalam air, 1:102 dalam etanol, 1:3,5 dalam propilenglikol
Sorbitol
Rumus Empiris
: C6H14O6
Bobot Molekul
: 182,17
Rentang Penggunaan : Humektan 3 - 15% Pasta gigi 20 – 60% Pemeriaan
: Kristal, bubuk putih atau hampir tidak berwarna, tidak berbau, higroskopis
Kelarutan
: Praktis tidak larut dalam kloroform, eter, larut dalam metanol, larut dalam 1:25 bagian etanol (95)%, 1:8,3 bagian etanol (82%), 1:2,1 bagian etanol (62%), 1:4 bagian etanol (41%), 1:1,2 bagian etanol (20%), 1:1,4 bagian etanol (11%), dan 1:0,5 bagian air
Inkompatibilitas
: Sorbitol akan membentuk kelat dengan air, ion logam tertentu, dan dalam kondisi asam uat dan basa kuat
Xantham Gum
Rumus Empiris
: (C35H49O29)n
Rentang Penggunaan : 1,68% pH aktivitas
:6-8
Pemeriaan
: Krim berwarna putih, tidak berbau, serbuk fine dan free flowing
Kelarutan
: Praktis tidak larut dalam etanol dan eter, larut dalam air dingin dan hangat
Inkompatibilitas
: Surfaktan kation, polimer, amfoter surfaktan >15%, lebih rendah borat, Etilenglikol, sorbitol, manitol, oxidzing agen, CMC-Na, amitriptihn
Titanium Dioxide
Rumus Empiris
: TiO2
Bobot Molekul
: 79,88
Rentang Penggunaan : 0.,1% Titik Lebur
: 1855°C
Pemeriaan
: Serbuk, bentuk kristal rutile, brookite, ukuran < 1 mm
Kelarutan
: Praktis tidak larut dalam asam sulfat encer, hidroklorit asam, asam nitrat, pelarut organik, dan air. Larut dalam asam hidrofluorat dan asam sulfat pekat panas, kelarutan tergantung pada perlakuan panas sebelumnya, pemanasan berkepanjangan menghasilkan bahan yang tidak larut
Inkompatibilitas
: Karena efek fotokotalitik, titanium dioksida dapat berinteraksi dengan zat aktif tertentu, misalnya famotidine. Studi menunjukkan bahwa titanium dioksida secara monoton menurunkan film mekanis sifat dan meningkatkan pemearbilitas dan uap air dari polivmil pelapis alkohol bila digunakan sebagai pengisi dan pemutih lembab. Titanium dioksida juga dapat menyebabkan fotooksidasi lipid tak jenuh