ETIKA BISNIS
NAMA KELOMPOK GEDE PARAMARTHA DAISUKE MATSUZAWA (1607532121) PUTU MONICA ANJAYANI (1607532145) I WAYAN SUKARDIKA (1607532148)
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM NON-REG UNIVERSITAS UDAYANA
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena terselesainya tugas makalah tentang Etika dan Moral dalam bentuk yang sederhana ini sebagai bahan sumber belajar yang di harapkan dapat mengantar pembaca khususnya Mahasiswa dan masyarakat pada umumnya kearah pemahaman tentang Etika dan Moral yang ada. Pada kesempatan ini kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen mata kuliah Etika Bisnis serta semua pihak yang telah membantu menyusun makalah ini. Namun demikian kami menyadari bahwa, penulisan makalah ini jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan sebagai bahan masukan dan penyempurnaan penulisan makalah dimasa mendatang. Mohon maaf bila ada kekeliruan, semoga dapat bermanfaat.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………….2 DAFTAR ISI……………………………………………………………………3 LATAR BELAKANG…………………………………………………………..4 RUMUSAN MASALAH……………………………………………………….5 1.1 PENGERTIAN ETIKA……………………………………………………..5 1.2 PENGERTIAN MORAL DAN MORALITAS……………………………..5 1.3 PERAN DAN MANFAAT ETIKA…………………………………………6 1.4 FENOMENOLOGI KESADARAN MORAL………………………………6 1.5 ETIKA NORMATIF………………………………………………………..6 KEIMPULAN…………………………………………………………………..8 DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………..8
3
Latar Balakang Istilah etika memiliki banyak makna berbeda. Ada yang menyebutkan bahwa etika adalah semacam penelaahan, baik aktivitas penelaahan maupun hasil penelaahan itu sendiri. Pendapat lain menyebutkan bahwa etika adalah kajian moralitas. Sedangkan moralitas adalah pedoman yang dimiliki individu atau kelompok mengenai apa itu benar dan salah, atau baik dan jahat suatu perbuatan. Meskipun etika berkaitan dengan moralitas, namun tidak sama persis dengan moralitas. Etika merupakan studi standar moral yang tujuan utamanya adalah menentukan standar yang benar atau yang didukung oleh penalaran yang baik, dan dengan demikian etika mencoba mencapai kesimpulan tentang moral yang benar dan salah, dan moral yang baik dan jahat Sebenarnya banyak yang keberatan dengan penerapan standar moral dalam aktivitas bisnis. Beberapa orang berpendapat bahwa orang yang terlibat dalam bisnis hendaknya berfokus pada pencarian keuntungan financial bisnis mereka saja dan tidak membuang-buang energy mereka atau sumber daya perusahaan untuk melakukan pekerjaan baik yang sesuai dengan norma-norma yang berlaku. Etika seharusnya diterapkan dalam bisnis dengan menunjukan bahwa etika mengatur semua aktifitas manusia yang disengaja, dan karena bisnis aktivitas manusia yang disengaja, etika juga hendaknya berperan dalam bisnis Argument lain berpandangan bahwa, aktivitas bisnis, seperti juga aktivitas manusia lainnya, tidak dapat eksist kecuali orang yang terlibat dalam bisnis dan komunitas sekitarnya taat terhadap standar minimal etika. Bisnis merupakan aktifitas kooperatif yang eksistensinya mensyaratkan prilaku eksis. Sebagian besar orang akan menilai perilaku etis dengan menghukum siapa saja yang mereka persepsi berprilaku tidak etis, dan menghargai siapa saja yang mereka persepsi berprilaku etis. Pelanggan akan melawan perusahaan jika mereka mempersepsi ketidakadilan yang dilakukan perusahaan dalam bisnis lainnya, dan mengurangi minat mereka untuk membeli produknya. Karyawan yang merasakan ketidakadilan, akan menunjukkan absentisme lebih tinggi, produktivitas lebih rendah, dan tuntutan upah yang tinggi. Sebaliknya, ketika karyawan percaya bahwa organisasi adil, akan senang mengikuti manajer. Melakukan apapun yang dikatakan manajer, dan memandang keputusan manajer sah. Ringkasnya, etika merupakan komponen kunci manajemen yang efektif. Dengan demikian, ada sejumlah argument yang kuat, yang mendukung pandangan bahwa etika hendaknya diterapkan dalam bisnis.
4
RUMUSAN MASALAH 1. 2. 3. 4. 5.
Apa pengertian etika ? Apa pengertian moral dan moralitas? Apakah peranan dan manfaat etika Apa itu fenomenologi kesadaran moral Apa itu etika normative dan sebutkan 3 bagian etika normative
1.1 . PENGERTIAN ETIKA Istilah Etika berasal dari bahasa Yunani kuno. Bentuk tunggal kata ‘etika’ yaitu ethos sedangkan bentuk jamaknya yaitu ta etha. Ethos mempunyai banyak arti yaitu : tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan/adat, akhlak,watak, perasaan, sikap, cara berpikir. Sedangkan arti ta etha yaitu adat kebiasaan. Arti dari bentuk jamak inilah yang melatar-belakangi terbentuknya istilah Etika yang oleh Aristoteles dipakai untuk menunjukkan filsafat moral. Jadi, secara etimologis (asal usul kata), etika mempunyai arti yaitu ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan (K.Bertens, 2000).
1.2 PENGERTIAN MORAL DAN MORALITAS Istilah Moral berasal dari bahasa Latin. Bentuk tunggal kata ‘moral’ yaitu mos sedangkan bentuk jamaknya yaitu mores yang masing-masing mempunyai arti yang sama yaitu kebiasaan, adat. Bila kita membandingkan dengan arti kata ‘etika’, maka secara etimologis, kata ’etika’ sama dengan kata ‘moral’ karena kedua kata tersebut sama-sama mempunyai arti yaitu kebiasaan,adat. Dengan kata lain, kalau arti kata ’moral’ sama dengan kata ‘etika’, maka rumusan arti kata ‘moral’ adalah nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Sedangkan yang membedakan hanya bahasa asalnya saja yaitu ‘etika’ dari bahasa Yunani dan ‘moral’ dari bahasa Latin. ‘Moralitas’ (dari kata sifat Latin moralis) mempunyai arti yang pada dasarnya sama dengan ‘moral’, hanya ada nada lebih abstrak. Berbicara tentang “moralitas suatu perbuatan”, artinya segi moral suatu perbuatan atau baik buruknya perbuatan tersebut. Moralitas adalah sifat moral atau keseluruhan asas dan nilai yang berkenaan dengan baik dan buruk.
5
1.3 PERAN DAN MANFAAT ETIKA 1. 2.
3.
4.
5.
Peran dan manfaat etika (Ketut Rinjin, 2004 melalui Sjafri Mangkuprawira, 2006) yaitu : Manusia hidup dalam jajaran norma moral, religius, hukum, kesopanan, adat istiadat dan permainan. Oleh karena itu, manusia harus siap mengorbankan sedikit kebebasannya. Norma moral memberikan kebebasan bagi manusia untuk bertindak sesuai dengan kesadaran akan tanggung jawabnya = human act, dan bukan an act of man. Menaati norma moral berarti menaati diri sendiri, sehingga manusia menjadi otonom dan bukan heteronom. Sekalipun sudah ada norma hukum, etika tetap diperlukan karena norma hukum tidak menjangkau wilayah abu-abu, norma hukum cepat ketuinggalan zaman, sehingga sering terdapat celah-celah hukum, norma hukum sering tidak mampu mendeteksi dampak secara etis dikemudian hari, etika mempersyaratkan pemahaman dan kepedulian tentang kejujuran, keadilan dan prosedur yang wajar terhadap manusia, dan masyarakat, asas legalitas harus tunduk pada asas moralitas. Manfaat etika adalah mengajak orang bersikap kritis dan rasional dalam mengambil keputusan secara otonom, mengarahkan perkembangan masyarakat menuju suasana yang tertib, teratur, damai dan sejahtera. Perlu diwaspadai nahwa ”power tend to corrupt”, ”the end justifies the means” serta pimpinan ala Machiavellian, yang galak seperti singa dan licin seperti belut.
1.4 FENOMENOLOGI KESADARAN MORAL Kewajiban – kewajiban yang berasal dari hati nurani kita, dari kesadaran moral kita itu justru akanmenghilangkan rasa nyaman, tentang jiwa kita, pada saat kita tidak melaksanakan kewajiban/ yang diperintahkan oleh hati nurani kita. tetapi pada saat kita sudah melaksanakan kewajiban kita yang diperintahkan oleh moral kita, justru sebaliknya kita akan merasa nyaman, tenang, tidak ada beban yang mengganjal, dan sebagainya Contoh ; ketika mengerjakan soal ujian sudah ada kesadaran moral terlebih dahulu / suara batin dalam diri kita. Sehingga kita akan memperkuat motifasi kita atau mewmperlemah motifasi kita itu di sebabkan karena suara batin. Suara batin pada kesadaran moral. Kalau kita mengingkari kesadaran moral itu berarti kita tidak akan menjalankan menjalankan kewajiban mosal/melanggar kesadaran moral. Kalau kita mengingkari suara batin, kalau kita mengingkari kesadaran moral nanti kita tidak akan menjalankan kewajiban moral . yang berarti nanti kita akan memiliki kebebasan moral, pada saat kita sudah mendengar menjalankan kesadaran moral kedalam suara batin kita.
1.5 ETIKA NORMATIF Etika yang berusaha menetapkan berbagai sikap dan pola prilaku ideal yang seharusnya dimiliki oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika normatif memberi penilaian sekaligus memberi norma sebagai dasar dan kerangka tindakan yang akan diputuskan A. Teori Etika Deontologi Istilah deontologi berasal dari kata Yunani ‘deon’ yang berarti kewajiban. ‘Mengapa perbuatan ini baik dan perbuatan itu harus ditolak sebagai buruk’, deontologi menjawab : ‘karena perbuatan pertama menjadi kewajiban kita dan karena perbuatan kedua dilarang’. Yang menjadi dasar baik buruknya perbuatan adalah kewajiban. Pendekatan deontologi sudah diterima dalam konteks agama, sekarang merupakan juga salah satu teori etika yang terpenting.
6
Contohnya : "Kewajiban seorang yang beragama untuk beribadah, jika dalam islam seorang muslim wajib menjalankan ibadah sholat lima waktu atau dalam agama kristen upacara digereja setiap hari minggu" B. Teori Etika Teleologi Mengukur baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan yang mau dicapai dengan tindakan itu, atau berdasarkan akibat yang ditimbulkan oleh tindakan itu atau ajarannya : betul salahnya suatu tindakan tergantung dari akibat-akibatnya. Contohnya: a. Hedonisme (hedone = kenikmatan) "Menyetel musik dengan suara kencang tanpa memperhatikan waktu misalnya menyetel musik rock tengah malam di area padat penduduk" b. Eudemonisme (eudaimonia = kebahagiaan) "Seseornag yang membeli mobil mewah misalkan mercedes namun tidak melihat lingkunagn sekitar misalnya tinggal di rumah susun sederhana" c. Utilitarisme ( Utilitas = berguna) "Menanam bunga atau pohon di depan rumah, hanya saja mengambil trotoar tempat pejalan kaki, atau contoh lain pedagang kaki lima didepan mesjid (biasanya hari jumat) berdagang boleh saja tapi membuat jalan menjadi padat "
C. Teori Etika Hak Asasi Teori Hak merupakan suatu aspek dari teori deontologi, karena berkaitan dengan kewajiban. Hak dan kewajiban bagaikan dua sisi uang logam yang sama.Tindakan yang dilakukan merupakan cara terbaik untuk menghormati hak-hak asasi manusi dari setiap orang yang terkena pengaruh tindakan itu (Locke,Melden) adapun Pengertian hak yaitu suatu klaim yang sah dan benar. Wewenang secara etis,suatu panggilan kepada kehendak orang lain. Contohnya : "Hak seorang pegawai mendapatkan gaji oleh bosnya setelah ia melaksanakan kewajibannya bekerja"
7
Kesimpulan Etika bisnis mempengaruhi tingkat kepercayaan atau trust dari masing-masing elemen dalam lingkaran bisnis. Pemasok (supplier),perusahaan, dan konsumen, adalah elemen yang saling mempengaruhi. Masing-masing elemen tersebut harus menjaga etika, sehingga kepercayaan yang menjadi prinsip kerja dapat terjaga dengan baik. Etika berbisnis ini bisa dilakukan dalam segala aspek. Saling menjaga kepercayaan dalam kerjasama akan berpengaruh besar terhadap reputasi perusahaan tersebut, baik dalam lingkup mikro maupun makro. Tentunya ini tidak akan memberikan keuntungan segera, namun ini adalah wujud investasi jangka panjang bagi seluruh elemen dalam lingkaran bisnis. Oleh karena itu, etika dalam berbisnis sangatlah penting.
Daftar pustaka warmada.staff.ugm.ac.id/Lectures/Slide/ERslide-FTUGM-080504.pdf / etika rekayasa Teori Etika Bisnis / repository.binus.ac.id/content/MG012/MG01231193.doc
8