Ervina Fauziah_6411416028_perilaku Dan Pengembangan Organisasi_peminatan Akk 2018.docx

  • Uploaded by: ervina
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Ervina Fauziah_6411416028_perilaku Dan Pengembangan Organisasi_peminatan Akk 2018.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 798
  • Pages: 5
BUDAYA ORGANISASI Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perilaku dan Pengembangan Organisasi Dosen Pengampu : Alfiana Ainun Nisa, S.KM., M.Kes Disusun oleh : Nama

: Ervina Fauziah

NIM

: 6411416028

Peminatan

: Administrasi Kebijakan Kesehatan

JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2019

1. DEFINISI BUDAYA ORGANISASI 1.1 Menurut Robbins, budaya organisasi adalah sebuah sistem makna bersama yang dianut oleh anggota-anggota yang membedakan organisasi itu dari organisasi-organisasi lainnya (Robbins & Judge, 2014). 1.2 Menurut Peterson, budaya organisasi mencangkup keyakinan, ideology, bahasa, ritual, dan mitos (Peterson, Wilderom, & Ashkanasy, 2000). 1.3 Menurut Holland, budaya organisasi adalah kumpulan nilai-nilai, keyakinan, asumsi dan harapan yang mendasari dan mengorganisasikan perilaku organiasi dalam kelompok (Holland, 1996). 1.4 Menurut Kreitner dan Kinicki, budaya organisasi adalah suatu wujud anggapan yang dimiliki, diterima secara implicit oleh kelompok dan menentukan bagaimana kelompok tersebut rasakan, pikirkan, dan bereaksi terhadap lingkungannya yang beraneka ragam (Kreitner & Kinicki, 2005). 1.5 Menurut Saya, budaya organisasi adalah suatu sistem yang didalamnya terdapat sikap, nilai, dan perilaku, keyakinan, kebiasaan, bahasa, ritual yang dibentuk, dikembangkan serta diwariskan kepada anggota organisasi sebagai ciri khas atau kepribadian yang membedakan dengan organisasi lain serta menentukan bagaimana kelompok dalam merasakan, berfikir, dan bertindak terhadap lingkungan yang beraneka ragam untuk mengatasi permasalahan atau konflik.

2. ELEMEN BUDAYA ORGANISASI 2.1 Elemen Idealistik : Elemen ini menjadi ideologi yang tidak mudah berubah walaupun disisi organisasi secara natural harus selalu berubah dan beradaptasi dengan lingkungannya. Elemen ini bersifat terselubung (elusive), tidak tampak ke permukaan (hidden), dan hanya orang-orang tertentu saja yang tahu apa sesungguhnya ideologi mereka dan mengapa organisasi tersebut didirikan (Achmad, 2007).

2.2 Elemen Behavioral : Elemen yang kasat mata, muncul ke permukaan dalam bentuk perilaku sehari-hari para anggotanya dan bentuk-bentuk lain seperti desain arsitektur organisasi, elemen ini mudah diamati, dipahami, dan diinterpretasikan meskipun kadang tidak sama dengan interpretasi dengan orang yang terlibat langsung dalam organisasi. Cara paling mudah mengidentifikasi budaya organisasi adalah dengan mengamati bagaimana para anggota organisasi berperilaku dan kebiasaan yang mereka lakukan (Achmad, 2007). 2.3 Keterkaitan antara Elemen Idealistik dengan Behavioral : Kedua elemen bukan elemen yang terpisah. Keduanya merupakan satu kesatuan karena dengan elemen keduanya itulah yang membentuk budaya. Elemen behavioral lebih rentan terhadap perubahan karena bersinggungan langsung dengan lingkungan eksternal organisasi, sedangkan elemen idealistik jarang mengalami perubahan karena letaknya terselubung (Achmad, 2007).

3. DASAR BUDAYA ORGANISASI Nilai-nilai dan keyakinan organisasi merupakan dasar budaya organisasi, keduanya memainkan peran penting dalam mempengaruhi etika berperilaku. Nilai-nilai kunci dalam budaya organisasi : 3.1 Nilai adalah konsep kepercayaan 3.2 Mengenai perilaku yang dikehendaki 3.3 Keadaan yang amat penting 3.4 Pedoman menyeleksi atau mengevaluasi kejadian dan perilaku 3.5 Urut dari yang relatif penting (Kreitner & Kinicki, 2005).

4. CIRI-CIRI BUDAYA ORGANISASI 4.1 Inovasi dan pengambilan resiko : sejauh mana anggota didukung untuk menjadi inovatif dan berani mengambil resiko.

4.2 Perhatian terhadap detail : Sejauh mana anggota diharapkan menunjukkan kecermatan, analisis, dan perhatian terhadap detail atau rincian. 4.3 Orientasi hasil : Sejauh mana manjemen lebih berfokus pada hasil-hasil dan keluaran daripada teknik-teknik dan proses yang digunakan untuk mencapai keluaran tersebut. 4.4 Orientasi ke orang : Sejauh mana keputusan-keputusan yang diambil manajemen ikut memperhitungkan dampak dari keluarannya terhadap para anggotanya. 4.5 Orientasi tim : Sejauh mana kegiatan-kegiatan kerja lebih di organisasi seputar kelompok-kelompok daripada seputar perorangan. 4.6 Keagresifan : Sejauh mana orang-orang lebih agresif dan kompetitif daripada bersantai. 4.7 Kemantapan : Sejauh mana kegiatan-kegiatan keorganisasian lebih menekankan status quo sebagai kontras dari pertumbuhan (Robbins S. P, 2006).

5. JENIS-JENIS BUDAYA ORGANISASI Jenis-jenis organisasi dapat ditentukan berdasarkan proses informasi dan tujuannya : 5.1 Berdasarkan Proses Informasi : 5.1.1

Budaya rasional, proses informasi individual (klarifikasi sasaran pertimbangan logika, perangkat pengarahan) diasumsikan sebagai sarana bagi tujuan kinerja yang ditunjukkan (efisiensi, produktivitas, dan keuntungan atau dampak).

5.1.2

Budaya ideologis, proses informasi intuitif (dari pengetahuan yang dalam, pendapat, dan inovasi) diasumsikan sebagai sarana bagi tujuan revitalisasi (dukungan dari luar, perolehan sumber daya dan pertumbuhan).

5.1.3

Budaya konsesus, proses informasi kolektif (diskusi, partisipasi, dan konsesus) diasumsikan untuk menjadi sarana bagi tujuan kohesi (iklim, moral, dan kerja sama kelompok).

5.1.4

Budaya hierarki, proses informasi formal (dokumentasi, komputasi, dan

evaluasi)

diasumsikan

sebagai

sarana

bagi

tujuan

kesinambungan (stabilitas, kontrol, dan koordinasi) (Achmad, 2007). 5.2 Berdasarkan Tujuannya : Organisasi

berdasarkan

tujuannya

yaitu

budaya

organisasi

perusahaan, budaya organisasi publik, dan budaya organisasi sosial (Achmad, 2007).

Sumber : Achmad, S. (2007). Budaya Organisasi Pengertian, Makna dan Aplikasinya dalam Kehidupan Organisasi. Yogyakarta: IBPP STIM YKPN. Holland, P. G. (1996). Strategic Management, Concepts and Experience. USA: Mc Graw Hill International. Kreitner, R., & Kinicki, A. (2005). Organizational Behavior. New York: Mc Graw Hill Companies. Peterson, M. ., Wilderom, C. P. ., & Ashkanasy, N. . (2000). Handbook of Organizational Climate. California: Sage. Robbins, S. P., & Judge, T. . (2014). Essentials of Organizational Behavior. United States: Pearson Education. Robbins S. P. (2006). Perilaku Keorganisasian (9th ed.). Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia.

Related Documents


More Documents from "Nur Hayati"