Ervina Fauziah_6411416028_akk 2018_kebijakan Kesehatan_evaluasi Program Pmt Bumil Kek.pdf

  • Uploaded by: ervina
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Ervina Fauziah_6411416028_akk 2018_kebijakan Kesehatan_evaluasi Program Pmt Bumil Kek.pdf as PDF for free.

More details

  • Words: 1,182
  • Pages: 6
EVALUASI PROGRAM PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (PMT) PADA IBU HAMIL KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TUNTANG TAHUN 2018 Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kebijakan Kesehatan Dosen Pengampu : Lindra Anggorowati, S.KM., M.P.H Disusun oleh : Nama

: Ervina Fauziah

NIM

: 6411416028

Peminatan

: Administrasi Kebijakan Kesehatan

JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2019

1. Definisi Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pada Ibu Hamil Kekurangan Energi Kronik (KEK) Salah satu program perbaikan gizi masyarakat yang dilakukan adalah program penanganan KEK pada ibu hamil, bertujuan untuk meningkatkan status gizi pada ibu hamil. Salah satu upaya yang dilakukan berdasarkan standar pelayanan minimal yang dilakukan dinas kesehatan di tingkat kabupaten untuk menangani masalah KEK pada ibu hamil adalah pemberian makanan tambahan (PMT). Tujuan PMT pada ibu hamil adalah untuk memenuhi kebutuhan gizi selama kehamilan sehingga dapat mencegah kekurangan gizi dan akibat yang ditimbulkan (KEMENKES RI, 2017). Pemberian makanan tambahan dilakukan untuk memenuhi kecukupan gizi ibu hamil. Ketentuan pemberian, yaitu : 1.1 MT diberikan pada ibu hamil KEK yaitu ibu hamil yang memiliki ukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA) dibawah 23,5 cm 1.2 Pemberian MT pada ibu hamil terintegrasi dengan pelayanan Antenatal Care (ANC) 1.3 Tiap bungkus MT ibu hamil berisi 3 keping biskuit lapis (60 gram) 1.4 Pada kehamilan trimester I diberikan 2 keping per hari hingga ibu hamil tidak lagi berada dalam kategori Kurang Energi Kronis (KEK) sesuai dengan pemeriksaan Lingkar Lengan Atas (LiLA). 1.5 Pada kehamilan trimester II dan III diberikan 3 keping per hari hingga ibu hamil tidak lagi berada dalam kategori Kurang Energi Kronis (KEK) sesuai dengan pemeriksaan Lingkar Lengan Atas (LiLA) 1.6 Pemantauan pertambahan berat badan sesuai standar kenaikan berat badan ibu hamil. Apabila berat badan sudah sesuai standar kenaikan berat badan selanjutnya mengonsumsi makanan keluarga gizi seimbang (KEMENKES RI, 2017).

2. Bagan Input, Process, dan Output (PMT) pada Ibu Hamil Kekurangan Energi Kronik (KEK)

INPUT :

PROCESS :

• Man : Pengetahuan, Usia, Lama Kerja, Pendidikan, Ketersediaan SDM, dan Akses Masyarakat • Money : Sumber Dana • Machine : Ketersediaan Sarana dan Prasarana • Market : Sarana Penerima PMT (Ibu Hamil KEK) • Method : Bentuk Pelayanan • Materials : PMT Pemulihan.

• Perencanaan (Planning) : Tujuan Prosedur • Pengorganisasian (Organizing) • Penggerakan dan Pelaksanaan (Actuating) : Kepemimpinan, Motivasi, dan Komunikasi • Pengawasan (Controlling) : Pencatatan dan Pelaporan.

OUTPUT : • Pencapaian Indikator Peningkatan Status Gizi Ibu Hamil KEK yang dilihat dari LILA

Sumber : (Pastuty, KM, & Herawati, 2018)

3. Tabel Analasis Input, Process, dan Output Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pada Ibu Hamil Kekurangan Energi Kronik (KEK) A.

INPUT 1. Man a. Usia b. Masa Kerja c. Pendidikan d. Ketersediaan SDM

Lama waktu stakeholder sejak lahir sampai ulang tahun terakhir. Lama kerja dihitung dalam satuan tahun sejak bekerja atau SK pengangkatan. Jenjang pendidikan terakhir yang pernah ditempuh oleh pelaksana program PMT. Pelaksanaan program PMT ibu hamil KEK dilaksanakan

e. Akses Masyarakat f. Pengetahuan

g. Data 2. Money 3. Machine a. Ketersediaan Saranan b. Ketersediaan Prasarana 4. Market (Sasaran PMT) 5. Method (Cara Penyelenggaraan) 6. Material

B.

PROCESS 1. Planning

a. Tujuan b. Prosedur

2. Organizing a. Pembagian Kerja

b. Koordinasi

oleh Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar Dinas Kesehatan petugas gizi di puskesmas. Keterjangkauan masyarakat terhadap fasilitas pelayanan kesehatan. Pemahaman seluruh stakeholder tentang program PMT dan indikator yang harus dicapai berdasarkan pengakuan pada saat wawancara stakeholder. Sumber data pelaksanaan program PMT ibu hamil KEK didapat dari laporan bulanan yang dikirim puskesmas. Dana pelaksanaan program PMT ibu hamil KEK bersumber dari anggaran APBN, APBD I dan APBD II. Fasilitas yang dipakai langsung : kartu pencatatan dan formulir pelaporan, timbangan untuk BB, petunjuk teknis PMT, komputer dan printer. Fasilitas penunjang : posyandu atau polindes. Ibu hamil KEK di wilayah kerja Puskesmas Tuntang Kabupaten Semarang. Cara penyelenggaraan kegiatan PMT sesuai Panduan PMT-P. Setiap ibu hamil KEK akan mendapatkan makanan tambahan berupa roti biskuit (sandwich) yang harus dikonsumsi setiap hari 1 roti (100 gr) diberikan selama 90 hari pada trimester akhir, susu, dan bahan makanan lokal. Perencanaan program gizi di Puskesmas Tuntang dibuat berdasarkan:  Besaran masalah yang dihadapi  Ketersediaan dana  Ketersediaan sumber daya.

Unsur pertama suatu rencana yang dapat bersifat moral ataupun materi berhubungan dengan program PMT. Urutan prosedur dalam penentuan ibu hamil KEK sasaran PMT dimulai dari pemantauan ibu hamil KEK oleh kader kesehatan kemuadian pelaporan kepada bidan desa dan penentuan sasaran PMT oleh penanggung jawab program. Pemecahan tugas kompleks menjadi komponen yang lebih kecil sehungga setiap penanggungjawab maupun pelaksana bertanggung jawab untuk beberapa kegiatan dalan program PMT. Proses menyatukan kegiatan bagian-bagian terpisah dari

c. Rentangan Kendali d. Rentangan Komando e. Pendelegasian Wewenang

3. Actuating

a. Kepemimpinan

b. Motivasi

c. Komunikasi

4. Controlling (Proses Pencatatan dan Pelaporan)

C.

organisasi untuk mencapai tujuan. Jumlah petugas terkait hasil kegiatan PMT yang melapor langsung kepada penanggung jawab. Rencana yang menentukan siapa yang melapor kepada siapa terkait hasil kegiatan PMT. Adanya pendelegasian wewenang setiap orang yang bertanggung jawab dalam program PMT akan memahami batas yang dimiliki dan pertanggungjawaban yang telah diberikan. Dalam pelaksaan program PMT di Puskesmas Tuntang mengacu pada dokumen KAK (kerangka acuan kerja) yang telah dibuat pada ketika proses perencanaan PMT bagi ibu hamil. Proses pelaksanaan meliputi :  Melakukan pengawasan proses pelaksanaan distribusi barang.  Sebelum barang didistribusikan dilakukan pemeriksaan barang oleh panitia pemeriksa barang, setelaah barang diterima sesuai dengan spesifikasi baru dilakukan distribusi barang ke puskesmas.  Distribusi dilaksanakan oleh petugas gizi di Puskesmas dengan menggunakan tanda terima dari masing-masing sasaran. Kemampuan Kepala Puskesmas dan penanggung jawab program serta pelaksana agar bekerja semaksimal mungkin untuk mencapai tujuan. Dorongan yang membuat penanggung jawab program dan pelaksana mau bersemangat dalam melaksanakan pekerjaannya. Penyampaian informasi dari Kepala Puskesmas kepada penanggung jawab program dan dari penanggung jawab kepada pelaksana maupun sasaran. Dalam pengawasan program PMT, staf gizi di Dinkes hanya sebatas menanyakan apakah makanan tambahan tersebut telah didistribusikan dengan lancar atau tidak. Program pengawasan biasanya hanya berupa by phone dengan petugas puskesmas atau berkunjung langsung ke puskesmas ketika sedang ada program di puskesmas tersebut. Biasanya petugas gizi di puskesmas akan ke dinkes baik untuk memberikan laporan program PMT ibu hamil KEK maupun masalahmasalah yang dihadapi selama proses pendistribusian PMT. Pengawasan secara langsung program PMT dilakukan petugas gizi di puskesmas.

OUTPUT Kumpulan atau komponen yang dihasilkan dari berlangsungnya proses dalam sistem suatu program

PMT. Setiap puskesmas melaporkan hasil program PMT pada Ibu Hamil ke Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang. Hasilnya ukuran LILA sebelum PMT-P adalah 20,0-20,5 cm. Sedangkan setelah diberikan PMT-P terjadi kenaikan menjadi 23,9-25,0 cm. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan ukuran LILA sebelum PMT-P dan setelah PMT-P pada Ibu Hamil KEK. Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang akan melaporkan hasil program PMT-P pada ibu hamil KEK ke Pemerintah Kabupaten Semarang, serta Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah, sebatas laporan akhir pendistribusian PMT-P pada ibu hamil KEK, dikarenakan dana program PMT berasal dari APBD I, APBD II dan APBN. Sumber : KEMENKES RI. (2017). Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pada Ibu Hamil Kekurangan Energi Kronik (KEK). Jakarta. Pastuty, R., KM, R., & Herawati, T. (2018). Efektifitas Program Pemberian Makanan Tambahan-Pemulihan pada Ibu Hamil Kurang Energi Kronik di Kota Palembang. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 9(3), 179–188. Retrieved from http://www.jikm.unsri.ac.id/index.php/jikm

Related Documents


More Documents from "bunda fakhry"