Dr. Siti Elsina Lubis, SpKK ( K)
Erupsi Eritroskuamosa,yaitu kelainan kulit dengan skuama dan eritema.
Yang termasuk kelainan 2 ini adalah : 1. Psoriasis 2. Pitiriasis rosea 3. Eritrodermi
PSORIASIS VULGARIS Psoriasis vulgaris, adalah: Suatu dermatosis noninfeksius, inflamasi yg kronis. Penyakit ini sering ditemukan Bersifat kronis dan residif
EPIDEMIOLOGI: Penyakit ini terdapat diseluruh dunia Mengenai semua kelompok umur, umumnya dewasa muda, jarang dibawah 8 tahun Insiden laki-laki = perempuan Orang berkulit putih prevalensinya > berkulit hitam
ETIOLOGI Penyebab pasti psoriasis belum diketahui Psoriasis sering diturunkan secara genetik ( transmisi secara Autosomal dominan) Beberapa faktor diduga dpt mencetuskan atau memperburuk psoriasis, antara lain yaitu : -- Trauma -- Infeksi ( streptokokkus, herpes zoster, HIV ) -- Iklim (cuaca dingin, kelembaban rendah) -- Obat2an ( anti malaria, anti aritmia, hormon) -- Vaksinasi -- Alkohol -- Faktor psikis
Pada psoriasis epidermal cell proliferation rate meningkat, germinative cell population bertambah Epidermal turnover time berkurang dari 28 hari menjadi 4 hari Kemungkinan locus psoriasis ditemukan pada kromosom 4 dan 17 serta pada HLA-E region kromosom 6
KLINIS Ruam: Plak eritrematosa yg ditutupi skuama putih seperti mika dan berlapis-lapis, ukuran 2 cm Lokalisasi mengenai Scalp, siku,lutut, badan, bokong, jarang pada wajah.
Ruam bisa berbentuk plak, guttata, flexural atau a. Lokalisata: -- Palmoplantar pustulosis -- Acrodermatitis of hallopeau -- Scalp psoriasis -- Napkin psoriasis b. Generalisata : Pustular psoriasis ( Von zumeusif ) jarang, serius, bisa fatal Pustul steril yg meluas Akut, disertai KU terganggu Hospitalized Bisa disertai : -- Psoriasis kuku -- Arthritis psoriasis
HISTOPATOLOGI akantosis, parakeratosis, perivaskular superfisialis, serbukan sel2 radang limfosit intertisialis, abses munro DIAGNOSA Ditegakkan berdasarkan: Anamnese Gamabaran klinis Fenomena tetes lilin Fenomena Auspitz Histopatologi
DIAGNOSA BANDING: Parapsoriasis D. Seboroika D. Atopi Tinea korporis Liken planus
TERAPI Pemilihan terapi Psoriasis hrs dipertimbangkan: Usia, keadaan umum, luas dan tipe psoriasis Sebaiknya digunakan terapi topikal: Kortikosteroid Anthralin Kalcipotriol Jika hasilnya tdk memuaskan, psoriasis luas dipertimbangkan terapi sistemik Fototerapi MTX Cyclosporin Cyclophosphamid
PROGNOSIS Kronis, exacerbasi, kadang2 sembuh spontan
ERITRODERMA Eritroderma adalah: Suatu keradangan kulit yg ditandai dgn eritema dan eksfoliasi terus menerus yg timbul pada lebih dari 90% permukaan tubuh.
EPIDEMIOLOGI Insiden eritroderma bervariasi dari 0,9-71 per 100.000 kunjungan rawat jalan Laki-laki lebih sering daripada wanita dgn perbandingan 2:1 sampai 4:1 Usia rata-rata onset penyakit bervaraisi dari 41 sampai 61 tahun
ETIOLOGI Dapat disebabkan oleh berbagai penyakit kulit dan sistemik Paling sering disebabkan oleh: -- Psoriasis (23%), -- Dermatitis eksematosa (20%) -- Reaksi hipersensitivitas obat (15%) -- Limfoma sel T kutaneus ( CTCL) atau sindroma Sezary (5%) 20% kasus eritroderma tidak ada etiologi yg mendasarinya.
Kemungkinan pencetus terjadinya eritroderma pada pasien psoriasis adalah : Penghentian kortikosteroid topikal poten atau oral, metotresat, atau agen biologik (Efalizumab) Obat-obatan seperti litium, terbinafin, penghambat reseptor ßadrenergik dan antimalaria Alkohol Iritan topikal termasuk ter Penyakit sitemik Infeksi termasuk virus human immunodeficiency Fototerapi Kehamilan Stress emosional
GEJALA KLINIS Gejala awal bercak eritematosa yg berkembang menjadi eritema generalisata dgn gambaran yg berkilat. Skuama halus putih atau kuning muncul dlm 2-6 hari setelah onset eritema, secara klasik timbul didaerah fleksor. Psoriasis
eritroderma merupakan komplikasi yg dijumpai, pada 16-24% kasus psoriasis. Pada psoriasis eritroderma semua gejala psoriasis dijumpai, namun eritema adalah gambaran yg lebih dominan.
Perubahan kuku bisa terjadi seperti : Onikolisis hiperkeratosis subungual bintik-bintik perdarahan paronikia Beau lines Onikomadesis
Temuan fisik yg berhubungan termasuk gangguan termoregulasi berupa : Hipotermi Takikardi Edema perifer atau pretibial Gagal jantung
PEMERIKSAAN LABORATORIUM anemi, leukositosis, eosinofilia, dan peningkatan laju endap darah (LED), peningkatan kreatinin, albumin serum dapat menurun
HISTOPATOLOGI Tergantung pada diagnosis yg mendasarinya. Sering ditemukan gambaran nonspesifik berupa Hiperkeratosis, parakeratosis, akantosis dan infiltrat peradangan kronis yg bisa menutupi gambaran etiologi yg mendasarinya
TERAPI Prinsip pengobatan pada eritroderma yakni: Hindari faktor pencetus Mempertahankan kelembaban kulit Hindari garukan Penggunaan kortikosteroid topikal Obati penyakit yg mendasarinya Penanganan komplikasi
Perawatan lokal kulit termasuk: Mandi oatmeal Kompres utk lesi yg basah atau berkrusta Emolien Steroid topikal potensi rendah
Pengobatan simptomatik Antihistamin sedatif pruritus Antibiotika sistemik infeksi sekunder Penggunaan kortikosteroid sistemik pada psoriasis eritroderma kontroversi