FILSAFAT PENDIDIKAN “Artikel Keterkaitan Antara Epistemologi dengan Pendidikan” Dosen Pengajar : Drs. Mas Fx Subagy, M.Pd
Disusun Oleh : Nisful Laila (14010644045 / B-2014)
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR 2016
Keterkaitan antara Epistemologi dengan Pendidikan Epistemologi berasal dari bahasa Yunani Kuno, dari kata “episteme”yang berarti pengetahuan, dan “logos” yang berarti teori. Secara etimologi, epistemologi berarti teori pengetahuan. Epistemologi adalah pengetahuan yang berusaha menjawab pertanyaanpertanyaan seperti apakah pengetahuan, cara manusia memperoleh dan menangkap pengetahuan dan jenis-jenis pengetahuan. Dalam buku Uyoh Sadulloh (2006:85) Epistemologi merupakan pertanyaan-pertanyaan yang terfokus pada pengetahuan: pengetahuan apa yang benar? Bagaimana mengetahui itu berlangsung? Bagaimana kita mengetahui bahwa kita mengetahui? Bagaimana kita memutuskan antara dua pandangan pengetahuan yang berlawanan? Apakah kebenaran itu konstan, ataukah kebenaran itu berubah dari situasi satu ke situasi lainnya? dan pada akhirnya pengetahuan apa yang paling berharga? Implikasi signifikan untuk pendekatan pada kurikulum dan pengajaran.
Epistemologi (episteme = pengetahuan) adalah cabang filsafat yang mengkaji sumber-sumber, watak, dan kebenaran pengetahuan. Bagaimana pengetahuan diperoleh? Apa hakikat mengetahui? Apakah pengetahuan itu sekadar yang bisa dipersepsi indra atau juga diluar indra manusia? Ringkasnya ada tiga pertanyaan dalam epistemologi, yakni : (1) asal mula atau sumber pengetahuan, (2) tampilan pengetahuan, yakni apa yang ada diluar akal, dan (3) kebenaran atau verifikasi dari pengetahuan. Bagaimana membedakan pengetahuan yang dalah dari yang benar? ketiga hal ini dapat diringkas sebagai hakikat pengetahuan dan hakikat mengetahui.
Sedangkan definisi pendidikan, menurut, Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI): Pendidikan yaitu sebuah proses pembelajaran bagi setiap individu untuk mencapai pengetahuan dan pemahaman yang lebih tinggi mengenai obyek tertentu dan spesifik. Pengetahuan yang diperoleh secara formal tersebut berakibat pada setiap individu yaitu memiliki pola pikir, perilaku dan akhlak yang sesuai dengan pendidikan yang diperolehnya.
Lalu, menurut, Ki Hajar Dewantara: Menurutnya pendidikan adalah suatu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak. Maksudnya ialah bahwa pendidikan menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada peserta didik agar sebagai manusia dan anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan hidup yang setinggi-tingginya.
Berikutnya, berdasarkan, UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003: Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan secara sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mampu mengembangkan potensi yang ada didalam dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
kepribadian
yang
baik, pengendalian
diri,
berakhlak
mulia,
kecerdasan,dan keterampilan yang diperlukan oleh dirinya dan masyarakat.
Dari beberapa pengertian tersebut tentang definisi pendidikan, maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan ialah bimbingan yang diberikan kepada anak dalam masa pertumbuhan dan perkembangannya untuk mencapai tingkat kedewasaan dan bertjuan untuk menambah ilmu pengetahuan, membentuk karakter diri, dan mengarahkan anak untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Pendidikan juga bisa diartikan sebagai usaha sadar yang bertujuan untuk menyiapkan peserta didik dalam belajar melalui suatu kegiatan pengajaran, bimbingan dan latihan demi peranannya dimasa yang akan datang.
Dari pengertian epistemologi dan pendidikan diatas dapat disimpulkan bahwa epistemologi adalah pengetahuan sistematik mengenai pengetahuan. Ia merupakan salah satu cabang filsafat yang membahas tentang terjadinya pengetahuan, sumber pengetahuan, asal mula pengetahuan, metode atau cara memperoleh pengetahuan, validitas dan kebenaran pengetahuan. Aspek epistemologi adalah kebenaran fakta atau kenyataan dari sudut pandang mengapa dan bagai mana fakta itu benar yang dapat diverifikasi atau dibuktikan kebenarannya.
Jadi hubungan epistemologi dengan pendidikan adalah untuk mengembangkan ilmu secara produktif dan bertanggung jawab serta memberikan suatu gambarangambaran umum mengenai kebenaran yang diajarkan dalam proses pendidikan. Epistemologi membahas : sumber, proses, syarat, batas fasilitas dan dan hakikat
pengetahuan yang memberikan kepercayaan dan jaminan bagi guru bahwa ia memberikan kebenaran kepada murid-muridnya (M. Noor Syam,1986:32).
Contoh : guru harus menentukan apa yang benar mengenai muatan yang akan diajarkan, kemudian guru harus memutuskan alat yang paling tepat untuk membawa muatan ini bagi siswa. Epistemologi yang merupakan salah satu aspek dari filsafat apabila dapat dipahami oleh guru atau pendidik diharapkan dapat membantu para pendidik dalam mengoptimalisasikan tugas kependidikannya. Sehingga dalam melaksanakan tugasnya tersebut didasarkan pada pijakan atau landasan filosofis yang jelas.
Sumber : Sadulloh, Uyoh. 2010. Prngantar Filsafat Pendidikan. Bandung : CV ALVABETA.
Alwasilah, Chaedar. 2008. Filsafat Bahasa dan Pendidikan. PT Remaja Rosdakarya : Bandung Achamd, Dardiri. 2008. “Aspek-aspek Filsafat dan Kaitannya dengan Pendidikan”. Jurnal Pendidikan, (online), Vol 1, No. 9, Diunduh 29 September 2016
Muhazir, Gandra. 2013. Peranan Filsafat Pendidikan, (online), http://kopitegeografi.blogspot.co.id/2013/05/peranan-filsafat-pendidikan.html. Diakses 29 September 2016
Bobsusanto. 2015. 15 Pengertian Pendidikan Menurut Para Ahli, (online), http://www.seputarpengetahuan.com/2015/02/15-pengertian-pendidikan-menurutpara-ahli.html. Diakses 02 Oktober 2016
___. 2012. Hubungan Filsafat Pendidikan dengan Epistemologi, Ontologi, dan Aksiologi, (online), http://grupsyariah.blogspot.co.id/2012/06/hubungan-filsafatpendidikan-dengan.html. Diakses 02 Oktober 2016