Ekokes Biaya Produksi Revisi.docx

  • Uploaded by: Nurussyifa AZ
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Ekokes Biaya Produksi Revisi.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,435
  • Pages: 14
MAKALAH BIAYA PRODUKSI Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Ekonomi Kesehatan

Disusun Oleh : 1. Wandhan Ayu P

101811123008

2. Nur Indah Fatma K

101811123016

3. Muhammad Rusdi

101811123039

4. Nurussyifa Afiana Z

101811123045

Fakultas Kesehatan Masyarakat Program Alih Jenis S1 Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Surabaya 2018/2019

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah Ekonomi Kesehatab ini dengan tepat waktu. Topik yang kami bahas yaitu, “Biaya Produksi”. Adapun maksud dan tujuan kami dalam menyelesaikan tugas ini adalah untuk menambah pengetahuan kami mengenai materi tersebut. Dengan upaya yang kami lakukan, semoga Bapak dan Ibu dosen selalu memberikan bimbingan pada kami, agar mendapatkan nilai yang kami harapkan dan dapat menyampaikan persepsi dan standar pendidikan di Universitas Airlangga Surabaya khususnya dalam mata kuliah Ekonomi Kesehatan. Pola dan penyajiannya

diharapkan

dapat

dimengerti

dan

dapat

digunakan

sebagai

media

pembelajaran. Akhir kata kami sampaikan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan tugas ini.kritik dan saran selalu kami harapkan dalam kesempurnaan makalah ini.

Surabaya, 12 Maret 2019

TIM

ii

DAFTAR ISI Halaman Sampul …………………………………………………………………………..

i

Kata Pengantar …………………………………………………………………………….

ii

Daftar

Isi iii

…………………………………………………………………………………….. BAB I PENDAHULUAN

1

1.1 Latar Belakang …………………………………………………………………. 1.2 Rumusan

1

Masalah 1

……………………………………………………………... 1.3 Tujuan …………………………………………………………………………… BAB II TINJAUAN TEORI 2.1

2 5

Konsep

Biaya

Produksi 9

……………………………………………………….. 2.2

12 Biaya 13

Klasifikasi

……………………………………………………………….. 2.3

Perhitungan

Biaya

Produksi

(Total

Cost)

……………………………………. BAB III KESIMPULAN …………………………………………………………………….. DAFTAR

PUSTAKA

………………………………………………………………………..

iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Biaya Produksi merupakan Faktor penting yang harus diperhatikan ketika suatu perusahaan akan menghasilkan suatu produksi. Hal ini dikarenakan setiap perusahaan tentu menginginkan keuntungan yang besar dalam setiap usaha produksinya. Oleh karena itu, diperlukannya suatu pemahaman tentang teori-teori biaya produksi agar suatu perusahaan dapat memperhitungkan biaya-biaya yang akan dikeluarkan untuk menghasilkan suatu output barang. Ongkos atau biaya sumber daya produksi bagi sebuah perusahaan adalah sama dengan nilai sumber-sumber produksi tersebut di dalam penggunaan alternatifnya yang terbaik. Pembahasan tentang perilaku produksi inilah yang kemudian diangkat sebagai tema untuk melihat sejauh mana sebuah perusahaan dalam memproduksi kebutuhan konsumen-konsumennya. Untuk itu, dalam makalah ini akan dibahas tentang teori produksi dalam ilmu ekonomi mikro.

1.2

Rumusan Masalah a. Apa itu konsep biaya produksi ? b. Bagaimana klasifikasi biayanya? c. Bagaimana cara perhitungan biaya produksi (Total Cost) ?

1.3 Tujuan a. Mengetahui konsep biaya produksi b. Mengetahui klasifikasi biaya c. Mengetahui perhitungan biaya produksi (Total Cost)

1

BAB II TINJAUAN TEORI

2.1

Konsep Biaya Produksi

2.1.1 Biaya Biaya dalam pengertian produksi adalah semua “beban” yang harus ditanggung oleh produsen untuk menghasilkan produk. Biaya Produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan digunakan untuk menciptakan barang-barang yang diproduksikan perusahaan tersebut. Biaya dalam pengertian ekonomi adalah “beban” yang harus ditanggung untuk menyediakan suatu barang agar siap dipakai oleh konsumen. Biaya produksi adalah beban yang harus ditanggung oleh produsen dalam bentuk uang untuk menghasilkan suatu barang/jasa. Menetapkan biaya produksi berdasarkan pengertian tersebut memerlukan kecermatan karena ada yang mudah diidentifikasikan, tetapi ada juga yang sulit diidentifikasikan. Biaya produksi dapat meliputi unsur-unsur sebagai berikut: a. Bahan baku atau bahan dasar termasuk bahan setengah jadi b. Bahan-bahan pembantu atau penolong c. Upah tenaga kerja dari tenaga kerja kuli hingga direktur d. Penyusutan peralatan produksi e. Uang modal, sewa f.

Biaya penunjang seperti biaya angkut, biaya administrasi, pemeliharaan, biaya listrik, biaya keamanan dan asuransi

g. Biaya pemasaran seperti biaya iklan h. Pajak Biaya produksi dapat didefinisikan sebagai seluruh biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk membayar input yang dipakai dalam menghasilkan produknya (sadono sukirno, 2010). Biaya produksi tergantung sepenuhnya pada dua hal yaitu sebagai berikut:

a. Harga Input atau harga faktor-faktor produksi yaitu semua barang dan jasa yang digunakan untuk memproduksi suatu produk yang dibeli dengan uang, sehingga mempunyai harga. Contohnya bahan baku mentah, gaji pegawai, dan lain-lain.

b. Efisiensi perusahaan yang bersangkutan dalam mempergunakan inputnya atau faktor produksinya. Dua perusahaan yang memiliki input sama persis, namun yang

2

satu bekerja dengan lebih efisien dari perusahaan yang lainnya, maka perusahaan yang efisien itulah yang lebih bisa menekan biaya produksinya.

Pandangan akuntan mengenai biaya menekankan pada biaya-biaya langsung, biaya-biaya historis, dan biaya-biaya lainnya. Maka definisi biaya menurut ahli ekonomi setiap sumber daya adalah pembayaran yang diperlukan supaya sumber-sumber daya tersebut pada penggunaannya yang sekarang. Dengan kata lain biaya ekonomi suatu sumber daya tersebut pada alternatif kesempatan penggunaannya yang terbaik (Walter, 1991). Bagi sebuah perusahaan, biaya sumberdaya produksi (The cost of resources) adalah sama dengan nilai sumber-sumber produksi tersebut dalam penggunaan alternatifnya yang terbaik. Dalil ini terkenal dengan namadoktrin biaya alternatif (doctrine of alternative costs) atau doktrin biaya oportunitas (doctrine of opportunity costs). Doktrin inilah yang dipergunakan oleh pakar ekonomi apabila ia berbicara mengenai biaya produksi. Hasil pengembalian investasi atau return of investement adalah biaya produksi. Hasil atau laba investasi normal (Normal return on investement) sebagai suatu usaha bagi perusahaan. Modal investasi akan memberi laba tertentu apabila dipergunakan untuk alternatif yang terbaik. Seseorang yang bekerja untuk dirinya sendiri harus memperhitungkan biaya alternatif untuk membeyar dirinya sendiri. Biaya nyata adalah ukuran subyektif berupa perasaan sakit dan senang terhadap pekerjaan. Bagaimana pun doktrin biaya nyata tidak dapat menjelaskan mengapa penyapu jalan menerima gaji yang sedangkan pekerjaan itu menimbulkan banyak rasa sakit. Tentu saja masalah itu dapat dijawab bahwa biaya alternatif dari penyapu jalan adalah sangat rendah. perlu diingat bahwa biaya oportunitas bersangkutan dengan nilai yang didasarkan atas utilitas, yang merupakan ukuran subyektif. Biaya alternatif menyangkut biaya, baik secara implisit maupun secara eksplisit. Biaya eksplisit adalah biaya yang dengan mudah dapat dilihat seperti biaya upah, biaya bahan mentah, asuransi, tenaga (power) dan penyusustan (depresiasi). Sebaliknya biaya implisit mencakup biaya seperti laba investasi normal dan biaya sumberdaya yang dimiliki sendiri, atau dipergunakan sendiri. Dengan mengingat hal ini kita akan mulai menganalisis struktur biaya dari perusahaan.

3

2.1.2 Produksi, Produktivitas, dan Biaya Keputusan tingkat produksi senantiasa berkaitan dengan tingkat produktivitas faktor–fakor produksi yang digunakan. Produktivitas yang tinggi menyebabkan tingkat produksi yang sama dapat dicapai dengan biaya yang lebih rendah. Dengan kata lain, produktivitas dan biaya mempunyai hubungan terbalik. Jika produktivitas makin tinggi, biaya produksi akan semakin rendah. Begitu juga sebaliknya. Perilaku biaya juga berhubungan dengan periode produksi. Dalam jangka pendek ada factor produksi tetap yang menimbulkan biaya tetap, yaitu biaya produksi yang besarnya tidak tergantung pada tingkat produksi. Dalam jangka panjang, karena semua factor produksi adalah variable, biaya juga variable. Artinga, besarnya biaya produksi dapat disesuaikan dengan tingkat produksi. Dalam jangka panjang, perusahaan akan lebih mudah meningkatkan produktivitas disbanding dalam jangka pendek. Itu sebabnya ada perusahaan yang mampu menekan biaya produksi, sehingga setiap tahun biaya produksiper unit makin rendah. Pola pergerakan biaya rata-rata ini berkaitan dengan karakter fungsi produksijangka panjang. Untuk perusahaan yang ber”skala hasil menarik” (Increasing return to scale atau IRS), penambahan tingkat produksi justru menurunkan biaya produksi. Sebaliknya dengan perusahaan yang ber”skala hasil menurun” (decreasing return to scale atau DRS). Produksi adalah mengubah input menjadi output atau bisa didefinisikan sebagai proses ekonomi yang menggunakan sumber daya untuk menciptakan sebuah komoditas yang cocok untuk pertukaran. Menurut Herjanto, produktivitas merupakan suatu ukuran yang menyatakan bagaimana baiknya sumber daya diatur dan dimanfaatkan untuk mencapai hasil yang optimal

2.1.3 Tujuan Analisis Biaya Produksi a. Mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya dengan menetapkan harga yang kompetitif maka perusahaan akan mendulang untung yang optimal. b. Mempertahankan perusahaan dari marjin keuntungan yang didapat perusahaan akan digunakan untuk biaya operasional perusahaan. Contoh : untuk gaji/upah karyawan, untuk bayar tagihan listrik, tagihan air bawah tanah, pembelian bahan baku, biaya transportasi, dan lain sebagainya. c. Menggapai ROI (Return on Investment) Perusahaan pasti menginginkan balik modal dari investasi yang ditanam pada perusahaan sehingga penetapan harga yang tepat akan mempercepat tercapainya modal kembali / roi. 4

d. Menguasai Pangsa Pasar Dengan menetapkan harga rendah dibandingkan produk pesaing, dapat mengalihkan perhatian konsumen dari produk kompetitor yang ada di pasaran. e. Mempertahankan status quo ketika perusahaan memiliki pasar tersendiri, maka perlu adanya pengaturan harga yang tepat agar dapat tetap mempertahankan pangsa pasar yang ada

2.2

Klasifikasi Biaya Pemahaman terhadap hubungan antara biaya dengan aktivitas bisnis sangat menentukan keberhasilan terhadap perencanaan dan pengendalian biaya dalam suatu usaha. Biaya dapat dikelompokkan menurut tujuan penggunaan biaya tersebut, sehingga setiap biaya akan memiliki tujuan tersendiri. Pada dasarnya biaya dapat diklasifikasi berdasarkan pada hal-hal berikut ini: a. Berdasarkan Hubungannya dengan Fungsi Berdasarkan hubungannya dengan fungsi, biaya dapat digolongkan menjadi 2 (dua), yaitu: 1. Biaya langsung (direct cost) Biaya langsung adalah biaya yang dapat ditelusur ke produk atau secara langsung mempengaruhi hasil produksi. Contoh biaya langsung adalah biaya bahan baku. 2. Biaya tidak langsung (indirect cost) Biaya tidak langsung adalah biaya yang tidak dapat secara langsung ditelusur ke produk atau secara tidak langsung mempengaruhi hasil produksi. Contoh biaya tidak langsung adalah sewa peralatan pabrik. b. Berdasarkan Skala Produksi/ Volume Kegiatan Berdasarkan hubungannya dengan perubahan kegiatan ini, biaya diklasifikasi sebagai berikut: 1. Biaya variabel (variable cost) Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah proporsional dengan perubahan volume kegiatan atau produksi tetapi jumlah per unitnya tidak berubah. Contoh biaya variabel adalah biaya bahan baku. 2. Biaya tetap (fixed cost) Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tidak terpengaruh oleh volume kegiatan dalam kisaran volume tertentu. Contoh biaya tetap adalah biaya sewa bangunan kantor atau pabrik. c. Hubungan Biaya dengan Lama Penggunaan 5

1.3

Perhitungan Biaya Produksi (Total Cost) Perhitungan biaya produksi bertujuan untuk mengetahui laba atau rugi suatu perusahaan atas segala usaha yang dilakukan. Semua

perusahaan mulai dari

perusahaan raksasa multinasional hingga ke pedagang kaki lima mengeluarkan biaya agar bisa menyediakan barang dan jasa yang dapat dimanfaatkan konsumen. Pada dasarnya jumlah keseluruhan biaya produksi yang dikeluarkan disebut sebagai biaya total (Sukirno, 2013). Dapat dikatakan bahwa biaya total merupakan seluruh biaya atau pengeluaran yang dibayar perusahaan untuk membeli berbagai faktor produksi untuk menghasilkan barang atau jasa. Biaya total akan meningkat ketika kuantitas dari barang yang diproduksi juga meningkat. Dalam hal ini dicontohkan tiga jenis perhitungan

biaya produksi yang berbeda klasifikasi namun hasil

perhitungan biaya total akhirnya tetap sama, adapun perhitungannya sebagai berikut: a. Berdasarkan Skala Produksi 1. Biaya Tetap (Fixed Cost) Menurut Mahardika (2018) biaya tetap (FC) meliputi perbelanjaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi yang tetap jumlahnya, artinya biaya ini besarnya tidak dipengaruhi oleh jumlah output yang dihasilkan. Contohnya antara lain biaya telepon, biaya pemeliharaan bangunan, atau sebuah pabrik perlu membeli mesin produksi. Contoh-contoh tersebut merupakan contoh dari faktor produksi yang dianggap tidak mengalami perubahan dalam jangka pendek. 2. Biaya Variabel (Variable Cost) Menurut Mahardika (2018) biaya variabel (VC) meliputi keseluruhan biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam faktor produksi dan bersifat variabel atau dapat berubah-ubah sesuai dengan hasil produksi yang akan dihasilkan. Semakin banyak produk yang dihasilkan, maka semakin besar pula biaya yang harus dikeluarkan. Contohnya adalah biaya bahan baku, upah tenaga kerja, bahan bakar, dll. Jika biaya tetap (FC) ini digabungan dengan biaya variabel (VC) maka menghasilkan biaya total. Rumusnya adalah: TC = FC + VC

b. Berdasarkan Hubungannya dengan Fungsi 1. Biaya langsung (Direct Cost) 6

Merupakan biaya yang dipergunakan untuk memproses produksi suatu produk secara langsung (SDM langsung dan BHP langsung). Contohnya adalah gaji perawat, biaya obat – obatan, dan biaya peralatan medis. 2. Biaya tidak langsung (Indirect Cost) Merupakan biaya yang dipergunakan untuk menunjang keberhasilan produksi suatu produk tertentu (di luar SDM langsung dan BHP langsung). Contohnya adalah gaji bagian administrasi, gaji direktur, biaya ATK, dan biaya peralatan non medis. Jika biaya langsung (DC) ini digabungan dengan biaya tidak langsung (IDC) maka menghasilkan biaya total. Rumusnya adalah: TC = DC + IDC

c. Berdasarkan Lama Penggunaannya 1. Biaya investasi (Investment Cost) Merupakan biaya yang masa kegunaannya dapat berlangsung untuk waktu yang relatif lama. Biasanya waktu untuk biaya investasi ditetapkan lebih dari satu tahun. Biaya investasi ini biasanya berhubungan dengan pembangunan atau pengembangan infrastruktur fisik dan kapasitas produksi (alat produksi). Contohnya adalah biaya pembangunan gedung, biaya pembelian mobil, biaya pembelian peralatan besar dan sebagainya. 2. Biaya operasional (Operational Cost) Merupakan biaya yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan dalam suatu proses produksi dan memiliki sifat habis pakai dalam kurun waktu yang relatif singkat (kurang dari satu tahun). Contohnya adalah biaya obat, biaya makan, gaji pegawai, biaya air dan listrik. 3. Biaya pemeliharaan (Maintenance Cost) Merupakan biaya yang dikeluarkan untuk mempertahankan nilai suatu barang investasi agar dapat terus berfungsi. Misalnya biaya pemeliharaan gedung dan pemeliharaan kendaraan. Antara biaya operasional dan biaya pemeliharaan dalam praktek sering disatukan menjadi biaya operasional dan pemeliharaan (Operational and Mantainance Cost/ OMC). Biaya operasional dan pemeliharaan, dengan sifatnya yang habis pakai dan pada umumnya dikeluarkan secara berulang, oleh karena itu sering disebut dengan biaya berulang (recurrent cost).

7

Jika biaya

investasi (IC) digabungan dengan biaya

operasional dan

pemeliharaan (OMC) maka menghasilkan biaya total. Rumusnya adalah: TC = IC + OMC

Contoh perhitungan:

Pada suatu perusahaan dalam sehari dapat menghasilkan 3000 sachet vitamin dalam bentuk serbuk. Dalam produksinya perusahaan tersebut mengeluarkan biaya Rp. 2.500.000,- untuk pembelian mesin pres pembungkus dan gaji untuk 30 karyawan dalam sehari adalah Rp. 1.200.000,- serta bahan-bahan untuk menghasilkan 3000 sachet vitamin tersebut dalam sehari perusahaan harus mengeluarkan biaya sebesar Rp. 1.500.000,-. Berapakah biaya total yang harus di keluarkan oleh perusahaan tersebut dalam sehari? Jawab: a. Berdasarkan Skala Produksi Biaya tetap (FC) = biaya mesin = 2.500.000 Biaya variabel (VC) = gaji pegawai + biaya bahan vitamin = 1.200.000 + 1.500.000 = 2.700.000 Biaya total (TC) = FC + VC = 2.500.000 + 2.700.000 = 5.200.000

b. Berdasarkan Hubungannya dengan Fungsi Biaya langsung (DC) = biaya mesin + gaji pegawai + biaya bahan vitamin = 2.500.000 + 1.200.000 + 1.500.000 = 5.200.000 Biaya tidak langsung (IDC) = Biaya total (TC) = DC + IDC = 5.200.000 + 0 = 5.200.000

c. Berdasarkan Lama Penggunaannya Biaya investasi (IC) = biaya mesin 8

= 2.500.000 Biaya operasional dan pemeliharaan (OMC) = gaji pegawai + biaya bahan = 1.200.000 + 1.500.000 = 2.700.000 Biaya total (TC) = IC + OMC = 2.500.000 + 2.700.000 = 5.200.000

Setelah dihitung dengan tiga cara menunjukkan hasil biaya total yang sama. Jadi, biaya total yang dikeluarkan oleh perusahaan tersebut untuk menghasilkan 3000 sachet vitamin dalam sehari adalah Rp. 5.200.000,-.

9

BAB III KESIMPULAN

Biaya produksi adalah biaya yang ditanggung oleh perusahaan untuk mengubah nilai barang menjadi lebih berharga dengan mempertimbangkan keuntungan yang diperoleh agar tidak menjadi rugi. Klasifikasi biaya atau penggolongan biaya tersebut secara sistematis ke dalam golongan-golongan tertentu yang lebih ringkas dengan tujuan menyediakan informasi biaya bagi kepentingan manajemen dalam mengelola dan menjalankan perusahaan khususnya dalam rangka pengambilan keputusan. Proses pengelompokkan biaya atas keseluruhan unsur-unsur biaya sangat penting digunakan untuk membuat ikhtisar yang berarti atas data biaya.

10

DAFTAR PUSTAKA Richard A. Bilas. 1992. Teori Ekonomi Mikro. Jakarta : PT. Rineka Cipta Siregar, Baldric, dkk. 2013. Akuntansi Manajemen. Jakarta : Salemba Empat Sukino, sadorno. 2013. Mikro ekonomi teori pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Pustaka Utama Sukirno, S. 2013. Mikro Ekonomi Edisi Ketiga. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Mahardika, I. 2018. Pengantar Mikroekonomi.Yogyakarta: Quadrant.

11

Related Documents


More Documents from ""