DOA FAVORIT– DOA MASAKINI– DOA LIAR Oleh: Jum’an Bagian legal dikantor saya adalah seorang ustaz, dai dan khotib. Tamatan IAIN, kitab-kitabnya segudang bahasa arabnya fasih dan logat tanjungbalai nya enak didengar. Menyenangkanlah pokoknya ada dia. Kepala kantor saya lafal bahasa arabnya fals buku-buku agamanya sedikit, tetapi kreatifitas dan amal baiknya jelas bahkan kadangkadang menembus batas. Sedangkan saya adalah jenis lain lagi: pengetahuan agama pas-pasan dan berserakan tidak punya kitab tebal dan selalu kesulitan kalau mau mengutip ayat qur’an, tetapi setidaktidaknya juga punya bekal iktikad baik. Begitulah karena asal-usul dan perjalanan hidup kita berbeda-beda maka pernik-pernik ubudiah kita sedikit-banyak bervariasi. Mereka yang keluaran pesantren atau berguru kepada para kiyai umumnya mempunyai perbendaharaan doa yang penuh dan cara berdoa yang runut dan lama. Umumnya doa-doa itu berisi pujian Alloh, permohonan ampun, mendoakan Rosul dan para sahabat, sesama kaum muslimin dan mu’minin. Tapi dijaman modern ini ada saja hal baru yang perlu kita sebutkan dalam doa-doa pribadi kita seperti: keinginan segera memperoleh jodoh, menang dalam pemilihan, takut turbulensi waktu terbang, melunakkan hati panitia tender dan sebagainya. Kebanyakan kita akrab dengan doa ”robbana atina fiddunya hasanah” tetapi jarang yang kenal dengan ”kunli wala takun alayya” kan? Bahkan diantara doa-doa yang yang sudah lazimpun favorit kita berbeda-beda. Saya suka sekali dengan sebuah doa yang mohon dijauhkan sekaligus dari delapan kendala hidup yang berbahaya yaitu resah dan sedih, loyo dan malas, takut dan bakhil, terlibat hutang dan ditekan orang. Kadang-kadang saya ucapkan sebagai tekad. Saya tidak mau malas..,..., saya tidak mau terlibat hutang. Saya juga mempunyai doa orisinil kreasi saya yang sudah saya baca bertahun-tahun hampir setiap hari. Doa itu merupakan tangisan saya agar Alloh swt melindungi ginjal saya yang dicangkok sepuluh tahun yang lalu dan sehat wal-afiat sampai sekarang. Begini bunyinya. ”Ya Alloh jauhkan ginjal hamba dari rijeksi. Satukan dan selaraskan ginjal dengan tubuh hamba. Selamatkan selamanya, sehatkan selamanya. Fungsikan selamanya dan segarkan selamanya. Jauhkan dari penyakit yang hamba tidak mampu menahan. Ridhoilah ginjal hamba ya Alloh, berilah cahaya didalamnya”.
Alloh maha tahu tentang perkataan ”selamanya” dalam doa saya yang saya artikan sampai mati. Ridho itu saya mohon karena ginjal cangkokan itu tadinya kepunyaan orang China. Saya juga minta ginjal saya bercahaya karena dalam doa lain disebut-sebut tentang cahaya (nur) dimata, ditelinga, ditulang dan di daging. Saya tidak berfikir tentang keabsahan doa kontemporer saya itu. Mungkin orang beranggapan itu doa liar, tapi yang paling saya tunggutunggu adalah bantuan seseorang yang dapat membahasa arabkan doa itu supaya afdol dan kedengaran seperti doa betulan bukan mantera....