Diskusi 6. Masalah Persediaan
Bapak/Ibu Tuton dan rekan-rekan mahasiswa, baiklah saya akan mencoba memberikan pendapat saya tentang masalah persediaan yang dialamai oleh Perusahaan Sport Obermeyer. Masalah Persediaan merupakan permasalahan yang selalu dihadapi para pengambil keputusan dalam bidang persediaan. Persediaan dibutuhkan karena pada dasarnya pola permintaan tidak beraturan. Persediaan dilakukan untuk menjamin adanya kepastian bahwa pada saat dibutuhkan barang-barang tersebut tersedia. Salah satu masalah dalam persediaan adalah kesulitan dalam menentukan besarnya jumlah persediaan yang harus disediakan dalam memenuhi jumlah permintaan. Sering terjadi suatu perusahaan mempunyai jumlah persediaan terlalu sedikit dibanding dengan permintaan konsumen. Keadaan ini dapat menyebabkan perusahaan mengeluarkan biaya yang lebih besar lagi untuk memenuhi jumlah permintaan. Selain itu, hal ini dapat menyebabkan hilangnya kepercayaan konsumen terhadap perusahaan dan bisa saja konsumen akan beralih ke produk sejenis dari perusahaan lain, sehingga dapat mengurangi kesempatan perusahaan untuk memperoleh laba. Sebaliknya, jika persediaan terlalu besar dan tidak sebanding dengan jumlah permintaan, maka perusahaan akan mengalami kerugian akibat pertambahan biaya penyimpanan produksi yang tidak tersalur, bunga yang tertanam dalam persediaan, pajak, asuransi, biaya penyusutan, penurunan harga, dan kerusakan. Untuk mengatasi hal ini, maka diperlukan suatu kebijakan perencanaan pengadaan persediaan yang baik dalam menentukan tingkat persediaan yang harus tersedia, kapan pemesanan kembali untuk menambah persediaan harus dilakukan, dan berapa besar pesanan harus diadakan. Hal ini diperlukan untuk menjamin tersedianya persediaan yang tepat dalam kuantitas dan waktu yang tepat. Dengan diketahuinya besar persediaan yang harus disediakan setiap periodenya, maka persediaan akan berkurang atau dihabiskan pada tingkat tertentu, sehingga pemesanan barang kembali akan dilakukan tepat pada saat tingkat persediaan mencapai titik nol. Dengan demikian biaya-biaya yang dikeluarkan ketika terjadi kekurangan persediaan, maupun biayabiaya yang dikeluarkan ketika persediaan melimpah dapat diminimalisir, sehingga persediaan dapat memenuhi setiap permintaan dan dengan biaya minimum.
Terhadap yang dilakukan oleh perusahaan Sport Obermeyer, yang berbasis di Aspen, Colorado, ia telah mendesain dan memproduksi pakaian mode ski yang dijual oleh 800 pengecer di seluruh Amerika Serikat. Masalah-masalah yang sering muncul dalam bisnis ini adalah kehabisan stok pada barang-barang "panas" dan memiliki stok yang melimpah dalam item-item yang lain. Perusahaan Sport Obermeyer menggunakan dua cara untuk mengurangi permasalahan kebutuhan akan persediaan yaitu : 1.
Mengurangi ketidakpastian dalam ramalannya dengan mengundang 25 pengecer terbesarnya ke Aspen setiap bulan Februari untuk mengevaluasi setiap pakaian barunya. Pesanan awal dari peritel utama ini memungkinkan Sport Obermeyer meramalkan permintaan Nasional untuk setiap produk dengan margin kesalahan hanya 10%.
2.
Sport Obermeyer meluncurkan upaya untuk mengurangi waktu pembelian bahan dan saat memproduksi garmen. Karena waktu tunggu yang lama, memaksa Sport Obermeyer berkomitmen pada produk sebelum Februari sehingga dapat mengirimkan produk ke pengecer pada akhir September. Akan tetapi, perkiraan itu belum siap sampai Februari. Kemudian Obermeyer memutuskan untuk mengiriman produk dari pabrik-pabrik Asia pada akhir September ke toko ritel pada awal Oktober secara cepat dengan harga $25.000 per hari. Oleh karena itu, setiap hari pengurangan waktu produksi bernilai $25.000. Karyawan diminta untuk mencari cara mengurangi lead time, dan mereka menjawab dengan banyak ide. Satu ide melibatkan penggunaan pos kilat dengan biaya $25 untuk mendapatkan informasi desain kepada manajer pabrik di Hongkong, sehingga menghemat banyak hari dalam lead time. Memendekkan lead time menawarkan kepada Sport Obermeyer keuntungan menunda pesanan hingga perkiraan permintaan yang lebih baik tersedia. Apa yang dilakukan oleh Sport Obermeyer di atas sesuai dengan pendapat di bawah
ini yaitu : Herjanto (1999), persediaan dapat diartikan sebagai bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya untuk proses produksi atau perakitan, untuk dijual kembali, dan untuk suku cadang dari suatu peralatan atau mesin. Baroto (2002), timbulnya persediaan disebabkan oleh mekanisme pemenuhan atas permintaan, keinginan untuk meredam permintaan yang bervariasi dan tidak pasti dalam jumlah maupun waktu kedatangan, serta adanya keinginan melakukan spekulasi yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan yang besar dari kenaikan harga di masa mendatang.
Perencanaan persediaan merupakan serangkaian kebijakan dalam menentukan tingkat persediaan yang harus tersedia, kapan pesanan untuk menambah persediaan harus dilakukan, dan berapa besar pesanan harus diadakan. Sistem ini menjamin tersedianya persediaan yang tepat dalam kuantitas dan waktu yang tepat. Dengan kata lain,pengadaan persediaan yang tepat dapat memperoleh kualitas dan jumlah yang tepat dari barang yang tersedia pada waktu dibutuhkan dan dengan biaya yang minimum.
Demikian, terima kasih.
Sumber : 1.
2.
Herjanto, Eddy. 1999. Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta : PT. Gramedia Widiarsana Indonesia. Baroto, T. 2002. Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Ghalia Indonesia,. Jakarta. Groebner,David F. 1992. Introduction to Management Science. Maxwell.