Dina Aja 2.docx

  • Uploaded by: dina emrisa lubis
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Dina Aja 2.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,525
  • Pages: 27
1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masa anak yaitu masa pertumbuhan dan perkembangan yang usia sekolah yaitu 6-12 tahun. Sebagian orang mengartikan usia sekolah adalah usia 6-10 tahun bagi anak perempuan dan 6-12 tahun bagi anak laki-laki (Fundamental Keperawatan, 2011). Menurut WHO (2017) anak-anak di bawah umur adalah usia 0-17 tahun (Era Baru Epoch Times, 2018), sedangkan di Indonesia anak usia sekolah yaitu usia 6-12 tahun (Dr. Budi dkk, 2013). Berdasarkan Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan Sekretariat Jenderal Pusat Data Dan Statistik Pendidikan Dan Kebudayaan Jakarta, 2017 (2017/2018) yaitu 25.486.506 siswa Sekolah Dasar. Berdasarkan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Sumatra Barat (BkkbN, 2011) anak usia sekolah yang sekolah yang berjumlah 63.659 (95.90%) siswa / siswi. Anak usia sekolah dapat pembelajaran berbagai karya-karya selama dalam tahap ini dan penting sekali ketika bekerja adapun kemauan mencoba hal atau tugas baru. Periode anak usia sekolah (6-12 tahun) merupakan perubahan salah satu yang dramatis dan sangat cepat (Fundamental Keperawatan, 2011).

Anak membutuhkan bersosialisasi dan melakukan kegiatan untuk mengekspresikan fantasi dan potensi kreatif dengan cara peningkatan kecerdasan sosial anak. Kecerdasan sosial merupakan mampu mencapai

2

kematangan pada kesadaran pikir dan tindakan menjalankan peran manusia karena suksespun tidak mengedepankan kemampuan Intelektual Quetiont (IQ) saja dan kecerdasan sosial juga berperan aktif (Bangkapos, 2012). Kesadaran sosial yaitu merujuk pada spektrum yang memiliki rentang dari secara instan merasakan keadaaan batiniah orang lain sampai memahami perasaan dan pikirannya, untuk “mendapatkan” situasi sosial yang rumit (Daniel Goleman, 2018). Faktor-faktor eksternal anak ialah pola asuh orang tua, pendidikan sekolah, dan kehidupan bermasyarakat (Alimuddin, 2015). Teori pola asuh orang tua demokratis / otoritatif, sumber teori ekologi Bronfenbrenner (Santrock, 2009). Menurut Santrock yaitu bahwa teori ekologi Bronfenbrenner di fokuskan pada konteks-konteks sosial, ialah tempat anak-anak dibesarkan dalam waktu lama, serta orang-orang yang bisa memengaruhi perkembangan anak-anak.

Lingkungan

atau

tempat

anak

dibesarkan

dan

banyak

menghabiskan waktu serta memengaruhi hidupnya ialah lingkungan keluarga dan terdapatnya pola asuh orang tua (Alimuddin Mahmud, 2015). Orang tua adalah role-model dan anak belajar dari sikap-sikap orang tua disinilah pola asuh orang tua itu berperan untuk kecerdasan sosial (Bangkapos, 2012). Berdasarkan hasil penelitian Daniel Goleman yaitu kecerdasan intelektual berperan sebanyak 20% terhadap kesuksesan seseorang. Lalu yang 80% yang berperan yaitu pada kecerdasan sosial, kecerdasan spiritual dan kecerdasan emosional. Bahkan, di dunia kerja dalam keberhasilannya kecerdasan intelektual berperan sebanyak 40% saja.

3

Berdasarkan hasil penelitian Reza Rachmadtullah dan Winda Wirasti Aguswara tentang pola asuh orang tua terhadap kecerdasan sosial siswa kelas awal Sekolah Dasar bahwa pola asuh dibagi menjadi tiga yaitu otoriter, permisif dan demokratis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola asuh orang tua sebagian besar adalah pola asuh demokratis yaitu sejumlah 12 responden (60%), kecerdasan sosial siswa kelas awal sekolah dasar sebagian besar adalah baik sejumlah 10 responden (50%) dan perhitungan korelasi kendall's tau pola asuh orang tua dengan kecerdasaan sosial siswa kelas awal Sekolah Dasar sebesar (r1.2) = 0,787 dengan nilai signifikansi p-value 0.000 (<0.05) pada uji kendall's tau. Jadi dapat disimpulankan terdapat hubungan positif antara pola asuh orang tua dengan kecerdasaan siswa kelas awal Sekolah Dasar dan semakin baik pola asuh orang tua yang diterapkan maka kecerdasan sosial siswa kelas awal Sekolah Dasar semakin baik. Berdasarkan hasil penelitian Cici Devi W tentang hubungan pola asuh orang tua dengan kecerdasan sosial pada siswa kelas VI SD Jatimulyo 01. Ada hubungan yang signifikan positif antara pola asuh orang tua demokratis dengan kecerdasan sosial anak yang menunjukan bahwa rhit = 0,452 dan rtabel = 0,002 dan hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat pola asuh demokratis maka semakin tinggi kecerdasan sosial. Sebaliknya semakin rendah tingkat pola asuh demokratis maka semakin rendah tingkat kecerdasan sosial. Sedangkan korelasi antara pola asuh permisif dengan kecerdasan sosial menunjukkan hasil rhit = -200 dan rtabel = 0,192 dan ini menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara pola asuh otoriter dengan kecerdasan sosial. Begitu juga korelasi antara pola asuh otoriter dengan kecerdasan sosial

4

menunjukkan hasil rhit = 0,181 dan rtabel = 0,238 dan ini menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara pola asuh otoriter dengan kecedasan sosial. Secara psikologis, manusia juga membutuhkan orang lain, bila ini terlambat, maka secara kajiwaan juga akan terganggu (Azzet, 2017). Seseorang yang egois, temperamental, pemarah, dan mudah menyalahkan orang lain adalah contoh seseorang yang tidak mempunyai kecerdasan sosial yang baik. Orang yang seperti ini sudah barang tentu juga sulit mempunyai hubungan sosial yang akrab, hangat dan menyenangkan dengan orang lain. Dengan demikian, ketika ia mendapatkan masalah, biasanya dipendamnya sendiri dan hal ini juga diperparah dengan kecerdasan emosional yang buruk, maka penyakit akan menumpuk dalam dirinya (Azzet, 2017).

Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas penulis bertujuan untuk menjelaskan hubungan pola asuh dengan kecerdasan sosial pada anak usia sekolah di Sekolah Dasar .

B. Rumusan Masalah Apakah ada hubungan obesitas sentral dengan resiko penyakit jantung koroner di wilayah kerja Puskesmas Alai Kota Padang Tahun 2019?

5

6

C. Tujuan Penelitian 1.

Tujuan umum Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan

2.

Tujuan khusus a.

Mengetahui

b.

Mengetahui

c.

Mengetahui

D. Manfaat Penelitian 1.

Pelayanan Kesehatan Hasil penelitian ini diharapkan

2.

Institusi Pendidikan Penelitian ini dapat menambah wawasan

3.

Peneliti Selanjutnya Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan acuan sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya dengan variabel yang berbeda.

7

BAB II TINJAUAN TEORITIS

A. Penyakit Jantung Koroner 1.

Pengertian Penyakit jantung koroner (penyakit arteri koroner) adalah kondisi

2.

Klasifikasi Beberapa jenis penyakit yang termasuk dalam penyakit jantung

B. Obesitas sebagai Faktor Resiko PJK 1.

Pengertian Obesitas atau kegemukan (kelebihan berat badan) yaitu suatu

8

BAB III KERANGKA KONSEP

A. Kerangka Teori Penyakit jantung koroner (penyakit arteri koroner) adalah kondisi

9

10

B. Kerangka Pemikiran Kerangka konsep adalah dasar pemikiran yang dirumuskan dari Skema 3.2 Kerangka Konsep Penelitian

Variabel Independen

Variabel Dependen

Obesitas sentral

Resiko Penyakit Jantung Koroner

C. Hipotesis Ada hubungan antara obesitas sentral dengan resiko penyakit jantung koroner di wilayah kerja Puskesmas Alai Kota Padang.

11

BAB IV METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan desain Skema 4.1 Populasi dan Sampel Penelitian

B. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Februari - Juni 2019 di Wilayah Kerja Puskesmas Alai Kota Padang Tahun 2019.

C. Populasi dan Sampel 1.

Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang berada di wilayah kerja Puskesmas Alai.

2.

Sampel Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang akan diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi penelitian

12

(Notoadmodjo, 2017). Sampel penelitian ini adalah setiap masyarakat baik pria maupun wanita yang berdomisili di wilayah kerja Puskesmas Alai yang memiliki ciri-ciri sesuai dengan kriteria penelitian. 3.

Kriteria Sampel Kriteria Inklusi : a.

Masyarakat baik pria maupun wanita yang berdomisili di wilayah kerja Puskesmas Alai sekurang-kurangnya 1 tahun

b.

Bisa baca

c.

Tidak ada riwayat penyakit jantung

d.

Tidak ada riwayat penyakit penyerta seperti hipertensi, diabetes melitus dan stroke

e.

Bersedia menjadi responden

Kriteria Ekslusi : a.

Masyarakat baik pria maupun wanita yang berdomisili di wilayah kerja Puskesmas Alai kurang dari 1 tahun

b.

Ada riwayat penyakit jantung

c.

Ada riwayat penyakit penyerta seperti hipertensi, diabetes melitus dan stroke

d.

Tidak bersedia menjadi responden

D. Teknik Pengambilan Sampel

13

Teknik pengambilan sampel dilakukan secara sampling kuota. Sampling kuota adalah teknik pengambilan sampel yang menitikberatkan pada ciri khusus yang didasarkan pertimbangan peneliti. Jumlah kuota yang dibutuhkan tergantung dari keinginan peneliti dan tidak ada batas minimal kuota yang diinginkan (Donsu, 2016). E. Variabel dan Defenisi Operasional 1.

Variabel Variabel merupakan ciri, sifat atau ukuran yang dimiliki oleh anggota-anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok lain (Notoadmodjo, 2017). Variabel independen dalam penelitian ini adalah obesitas sentral dan variabel dependen yaitu resiko penyakit jantung koroner.

14

2.

Defenisi Operasional

N O

Variabel Penelitian

Defenisi Operasional

Alat Ukur Cara Ukur

Hasil Ukur

1.

Obesitas Sentral

Keadaan dimana akumulasi lemak tubuh lebih banyak tersimpan diperut.

Pita metlin Pengukuran 1) Obesitas lingkar sentral : perut Laki-laki > dengan pita 90cm metlin dan setelah itu Perempuan data >80cm dimasukka n kedalam 2) Tidak lembar obesitas observasi sentral :

Skala Ukur Ordinal

Laki-laki ≤90cm Perempuan ≤80cm 2.

Resiko Penyakit Jantung Koroner

Penyakit Kuesioner Jantung Koroner adalah kondisi yang terjadi apabila ada penyempitan atau penyumbatan di dinding nadi koroner oleh endapan lemak dan kolesterol sehingga mengakibatk an suplai darah ke jantung menjadi terganggu.

Angket dengan 8 butir pertanyaan.

Tidak beresiko Ordinal terkena PJK : Menjawab point “a” sebanyak <5 pertanyaan di bagian A

Resiko terkena angina pektoris: Menjawab point “a” sebanyak ≥5 pertanyaan di bagian A Resiko terkena infark miokard : Menjawab point “a” dari satu butir pertanyaan di bagian B

15

F. Instrumen Penelitian Instrumen

penelitian

adalah

alat-alat

yang

digunakan

dalam

pengumpulan data (Notoadmodjo, 2017). Variabel independen obesitas sentral diukur dengan mengukur lingkar perut menggunakan pita metlin dan setelah itu dimasukkan kedalam lembar observasi. Lembar observasi juga berisi tentang karakteristik responden meliputi nama, umur, jenis kelamin, pendidikan terakhir, pekerjaan, alamat, pola diit makan, pola aktivitas fisik dan nilai indeks massa tubuh. Pengukuran variabel dependen resiko penyakit jantung koroner menggunakan kuesioner Rose Angina Questionnaire (RAQ) yaitu standar baku dalam menentukan seseorang yang beresiko terkena PJK yang terdiri dari 8 butir pertanyaan. G. Etika Penelitian Menurut Nursalam (2013) masalah etika penelitian keperawatan merupakan masalah yang sangat penting dalam penelitian, mengingat penelitian keperawatan berhubungan langsung dengan manusia, masalah etika dalam penelitian yang harus diperhatikan adalah : 1.

Lembar Persetujuan (Informed Consent) Merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan sebelum penelitian dilakukan. Tujuan dari informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan

16

tujuan

penelitian.

Jika

subjek

menandatangani lembar persetujuan.

bersedia,

maka

mereka

harus

17

2.

Tanpa Nama (Anonimity) Memberikan jaminan kepada subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur atau hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan.

3.

Kerahasiaan (confidentiality) Memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang sudah terkumpul dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.

4.

Fair Treatment Merupakan jaminan yang diberikan kepada subjek agar diperlakukan secara adil sebelum selama

dan sesudah keikutsertaannya dalam

penelitian tanpa adanya deskriminasi apabila ternyata mereka tidak bersedia atau dikeluarkan dari penelitian. 5.

Privacy Semua subjek mempunyai hak untuk meminta bahwa ada data yang diberikan harus dirahasiakan, untuk itu perlu adanya tanpa nama dan rahasia.

6.

Self Determination

18

Subjek harus diperlakukan secara manusiawi. Subjek mempunyai hak untuk memutuskan apakah mereka bersedia menjadi subjek ataupun tidak.

19

H. Teknik Pengumpulan Data 1.

Jenis Data Data yang digunakan adalah data yang diperoleh langsung dari responden atau data primer. Alat untuk pengambilan data dalam penelitian ini berupa instrumen yaitu lembar observasi untuk variabel independen dan pedoman wawancara (kuesioner) untuk variabel dependen yang mencakup data tentang penyakit jantung koroner diperoleh dari jawaban responden pada kuesioner RAQ yang diisi oleh responden.

2.

Langkah-langkah Pengumpulan Data a.

Tahap Persiapan 1) Peneliti mengurus surat izin untuk mengambil data dan penelitian dari Dinas Kesehatan Kota Padang 2) Peneliti mengajukan surat tembusan ke Puskesmas Alai Kota Padang kemudian peneliti mendapatkan surat izin untuk pengambilan data di Puskesmas Kota Alai Padang 3) Setelah mendapat izin penelitian dan pengambilan data dari Puskesmas, peneliti mengambil data dan survei awal di Puskesmas Alai Kota Padang 4) Setelah dilakukan survei awal peneliti melakukan penelitian pada bulan Februari - Juni 2019.

b. Tahap Pelaksanaan

20

1) Peneliti datang ke wilayah kerja Puskesmas Alai pada bulan Februari-Juni 2019. 2) Peneliti menemui responden dan memperkenalkan diri serta menjelaskan tujuan dari penelitian. 3) Peneliti menyesuaikan kriteria responden yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi penelitian. 4) Setelah itu peneliti meminta persetujuan responden dan menandatangani lembar persetujuan. 5) Peneliti melakukan pengukuran lingkar perut dengan pita metlin dan setelah itu data dimasukkan kedalam lembar observasi. 6) Peneliti selanjutnya memberikan kuesioner kepada responden serta menjelaskan cara pengisian kuesioner kepada responden. 7) Peneliti memastikan atau mengecek apakah kuesioner sudah terisi lengkap atau belum. I.

Alur Penelitian

Mulai

Menentukan topik

Survei lapangan

Memasukkan surat ke Dinas Kesehatan Kota Padang dan Puskesmas Alai Kota Padang

Mendapatkan izin, peneliti bertemu dengan calon responden dan memperkenalkan diri Meminta persetujuan responden

Mengurus surat pengambilan data

Apabila responden bersedia, peneliti meminta responden untuk menandatangani lembar persetujuan menjadi responden

Memberikan kuesioner penelitian pada responden

21

22

J.

Teknik Pengolahan Data Menurut Notoadmodjo (2017) pengolahan data merupakan suatu langkah yang dilakukan untuk memperoleh penyajian data sebagai hasil yang berarti dan kesimpulan dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: 1.

Memeriksa Data (Editing) Data yang telah dikumpulkan kemudian diperiksa untuk mengetahui kelengkapan dan kesalahan serta konsistensi jawaban. Setelah lembar kuesioner yang terdiri dari 8 buah pertanyaan terisi semua dengan baik dan setelah diperiksa sudah tidak ada kesalahan serta data yang diperlukan sudah lengkap maka masing masing pertanyaan diberi kode.

2.

Mengkode Data (Coding) Setelah lembar kuesioner terisi lengkap, peneliti memberikan kode pada setiap kuesioner yang telah terkumpul untuk masing-masing variabel penelitian. Pada variabel obesitas sentral jika tidak obesitas sentral diberi kode (0) dan jika obesitas sentral diberi kode (1). Sedangkan variabel penyakit jantung koroner (PJK) jika tidak beresiko PJK diberi kode (0), jika beresiko angina pektoris diberi kode (1) dan jika beresiko infark miokard diberi kode (2).

3.

Memasukkan Data (Entry Data) Setelah pemeriksaan data coding selesai, kemudian data dimasukkan kedalam master tabel.

23

24

4.

Pembersihan Data (Cleaning) Selanjutnya

peneliti

melakukan

pengecekan

kembali

untuk

memastikan data tersebut telah bersih dari kesalahan. 5.

Tabulasi Setelah peneliti melakukan pembersihan data atau cleaning, kemudian datayang dimasukkan ke dalam master tabel diolah dengan sistem komputerisasi. Setelah selesai, data yang disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi proses ini menggunakan komputerisasi.

K. Analisa Data 1.

Analisa Univariat Analisa univariat dalam penelitian ini adalah variabel independen obesitas sentral dan variabel dependen resiko penyakit jantung koroner yang disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan dilengkapi presentase setiap variabel.

2.

Analisa Bivariat Analisa bivariat digunakan untuk melihat hubungan antara obesitas sentral dengan resiko penyakit jantung koroner menggunakan uji statistik chi-square. Apabila nilai p value = ≤ 0,05 berarti Ha diterima dan ada hubungan bermakna antara variabel independen dengan variabel dependen. Sebaliknya, jika p value > 0,05 maka tidak ada hubungan bermakna variabel independen dengan variabel dependen.

25

26

DAFTAR PUSTAKA Digiulio, Mary dkk. 2014. Keperawatan Medikal Bedah. Yogyakarta: Rapha Publishing Dinas Kesehatan Kota Padang. 2017. Donsu, Jenita Doli Tine. 2016. Metodologi Penelitian Keperawatan. Yogyakarta: Pustakabarupress Ghani dkk. 2016. Jurnal Kasron. 2012. Buku Ajar: Gangguan Sistem Kardiovaskuler. Yogyakarta: Nuha Medika. Kemenkes RI. 2018. Hasil Utama Riskesdas 2018. Jakarta: Badan Litbang Kesehatan RI. Mangoenprasodjo, A. Setiono. 2004. Jantungan OK Sakit Jantung No Way; Cara Bijak Mengelola Stress, Mencegah Jantung Koroner. Yogyakarta: Thinkfresh. Muttaqin, Arif. 2012. Pengantar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Kardiovaskular: Pengantar dan Teori. Jakarta: Salemba Medika. Nursalam , 2013 Piepoli dkk, 2016. Jurnal Pudiastuti, Ratna Dewi. 2015. Penyakit Pemicu Stroke; Dilengkap dengan Posyandu Lansia dan Posbindu PTM. Yogyakarta: Nuha Medika Soeharto, Imam. 2004. Serangan Jantung dan Stroke dan Hubungannya dengan Lemak & Kolesterol Edisi Kedua. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Sudargo, Toto dkk. 2014. Pola Makan dan Obesitas. Yogyakarta: Gajah Mada University Press Sudikno dkk. 2015. Jurnal

27

Tchernof dan Despres, 2013. Jurnal WHO. 2018. World Health Organization Notoadmodjo. 2017. Metodologi Penelitian. Par’i, Holil Muhammad. 2016. Penilaian Status Gizi : Dilengkapi Proses Asuhan Gizi Standar. Jakarta: EGC Wenya dkk, 2013. Jurnal. Measurement of Waist Circumference. Karo-Karo, Santoso. 2016. Cegah dan Atasi Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah: Karna hidup hanya sekali. Jakarta: Pranita Aksara Corwin,Elizabeth J. 2009. Buku Saku Patofisiologi Ed. 3. Jakarta: EGC

Related Documents

Dina Aja 2.docx
June 2020 2
Aja
July 2020 14
Workshop Aja
December 2019 10
Nostalgia Aja
November 2019 18
Dina Mica
October 2019 26

More Documents from "Dina Antari"

Upload.docx
June 2020 0
Pengkajian.docx
June 2020 0
Dina Aja 2.docx
June 2020 2
Kata Pengantar.docx
June 2020 1
Proposal.docx
April 2020 24
May 2020 40