Dialog Rob.docx

  • Uploaded by: hariyati
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Dialog Rob.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 725
  • Pages: 5
ROB Suatu ketika Bak endang mendapatkan kabar buruk tentang suaminya dari pihak BNN. Dia mengatakan suaminya mengalami over dosis parah hingga tak sadarkan diri dan dilarikan segera kerumah sakit. Ternyata sesampaianya di rumah sakit suami bak endang mengehembuskan nafas terakhirnya HP berbunyi... BNN: halo, ini dengan NY. Herman? Bk. Endang: iya, dengan siapa ya? BNN: maaf ibu saya dari BNN, baru saja bapak herman dilarikan ke rumah sakit karena over dosis parah sampai pingsan. Bk. Endang: (cemas) terus bagaimana sekarang bak? BNN: mohon maaf kami juga beserta dokter disini juga sudah berusaha menyelamatkan tapi nyawa pak herman tidak tertolong Bk. Endang: (Menangis.. dan tak bisa berkata-kata)... BNN: halo..halo.. Yuni: ma..ma..ada apa? (yuni khawatir) Bk. Endang: papa..papa..gak ada (menangis..lalu pingsan)

1 bulan pasca kematian herman. Istri nya mulai sakit-sakitan

Di kamar.. Supri: ma..aku keluar dulu beli obat Bk endang: iya nak..jangan lama-lama (wajah merengut menahan sakit disertai batuk-batuk) Supri pun keluar kamar

Bak endang yang tengah sakit parah mulai merasakan sesak di dadanya dan nafasnya perlahan menjadi lambat hingga akhirnya ia meninggal Bibi yang tidak tau bahwa bak endnag sudah meninggal datang membawakan bubur yang dibuatnya

Bibi: nak.. bibi udah buatin bubur.. bangun dulu yuk (istri tidak menyahut dan terlihat wajahnya pucat) Bibi: nak..(bibi mencoba membangunkan istri dan meraba kakinya). Duh kok dingin... nak..bangun nak. Nak bangun..jangan tinggalin bibi.. kasian anak-anakmu nak..nak..(bibi mulai cemas dan menangis) Mendengar tangis bibinya, yuni segera masuk kamar Yuni: ada apa bi.. mama kenapa? Kenapa? Bibi: (bibi menangis dan memeluk yuni) Yuni: enggak bi..mama..mama.. (yuni memeluk tubuh mamanya yang terbaring kaku) Supri-pun datang membawa bingkisan Supri: bi.., dek.. kenapa.. gak mungkin.. (supri menghampiri mamanya dan menangis) Setelah kematian mamanya. Supri menjadi pemurung, ia sering mengamuk dan menghancurkan apa saja yang ada di depannya. Bibinya dan adiknya yang ketakutan hingga tidak berani mendekati supri Supri di Ruang tamu Bibi: nak..ini nasi-nya Supri: (melemparkan nasi yang diberikan dan mendorong bibinya) Bibinya segera bangkit. Supri-pun lari keluar, adik mencoba menahan kakaknya namun ia juga didorong oleh supri hingga jatuh tresungkur

ROK

BNN Bak endang: apa? Narkoba? Dimana suami saya sekarang pak? Baiklah saya akan segera ke sana

KELOMPOK Teman-teman supri berkumpul di ruang tamu mengerjakan tugas yang diberikan Terlihat mamanya keluar dari kamar dan keluar pintu rumah tanpa menyapa supri dan teman-temannya. Supri diam, ia merasa sedih melihat kesibukan keluarganya hingga lupa pada dirinya. Teman: itu mama kamu Supri: iya (jawab supri datar) Teman: mau kemana? Supri: lanjut ajalah..gak penting Mereka pun kembali larut dalam mengerjakan tugas

KPK KPK datang mengetok pintu rumah, keluarlah bibi disusul adik Bibi: iya mas, cari siapa? KPK: benar ini rumah bapak herman? Bibi: iya benar, ada apa ya? KPK: begini ibu, kami disini dari KPK (sembari mengeluarkan kartu tanda pengenal dan surat penyitaan) kami ditugaskan untuk menyita Rumah ini beserta aset yang dimiliki pak herman karena perusahaan pak herman terbukti melakukan penyelewengan dana subsidi daerah Tak berselang lama, datanglah supri yang sedang pulang kampus dengan mobilnya Supri: ada apa ini?

Bibi: ini dari kpk nak, Rumah dan seluruh asetnya akan disita (jawab bibi terlihat getir) Adik: gimana ini kak.. (adik sedih dan menangis) Supri hanya diam, tidak bisa berkata apa-apa Bibik: mamamu sekarang ada di KPK sebagai saksi nak, Cuma papamu yang tersangka dan ditahan di sana FB hari libur sekolah tiba. adik supri bermaksud mengajak keluarganya bertamasya, Adik: kakak... (sapa adik dengan manja) Supri: apa dek.. Adik: jalan-jalan yuk..bentar aja, kan sekarang libur. ajak papa sama mama Supri: kamu aja sana, kakak lagi males ngomong (supri main HP) Adik: ayo..ayo...(adik supri mulai merajuk) Karena tak tega melihat adiknya akhirnya supri mengajak papanya yang kala itu sedang sibuk di ruang tamu Supri: pa.. gak mau jalan-jalan? Papa: apa sih sup..gak liat papa lagi sibuk. Bilang sama mamamu sana Tanpa berkata-kata supri pergi dan ia berpapasan dengan mamanya yang ternyata sedang sibuk juga dengan hp dan berkas di tangannya. Akhirnya supri kembali menemui sang adik Supri: papa mama lagi sibuk dek, sama kakak aja ya (adik menampakkan muka kecewa) Supri: ya elah.., gak papa dek.. ayo pergi (supri merangkul bahu adiknya lalu masuk ke dalam mobil) FB Di kamar lantai 1 Supri melihat papa dan mamanya yang sedang sibuk di bawah FB Di kamar lantai 1 depan

Supri melihat adiknya dan menghampirinya Supri: lihat apa sih? Adiknya hanya diam (tatapan kosong ke bawah) Ternyata yang diperhatikan sang adik adalah papa dan mamanya sedang berjalan menuju mobil dan keluar rumah

Related Documents

Dialog
June 2020 37
Dialog
November 2019 65
Dialog Kebangsaan
May 2020 31
Dialog Psiko.docx
December 2019 37
Dialog Box
November 2019 42
Dialog Mbak.docx
December 2019 26

More Documents from "Toni Arifin"