DIAGNOSIS KEPERAWATAN KELUARGA
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Keperawatan Dosen Pengampu: Rany Agustin Wulandari, S.Kep,. Ns M.Kep
Oleh :
1. Andriyanto
(NIM.
2. Deby Aprilia Wulandari
(NIM. 17037140992)
3. Devi Oktavia
(NIM.
4. Nadiatul Qudsiyah
(NIM.
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN UNIVERSITAS BONDOWOSO 2018
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas limpahan Rahmat serta karunia-Nya semata, sehingga tugas mata kuliah ini dapat terselesaikan dengan baik. Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah KMB I (Askep Sistem Penglihatan) dalam Keperawatan dengan baik. Tugas ni disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah KMB I (Askep Sistem Penglihatan) yang menjadi salah satu mata kuliah wajib di Program Studi DIII Keperawatan Universitas Bondowoso. Penulis yakin tanpa adanya bantuan dari semua pihak, maka tugas ini tidak akan dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis ingin megucapkan terimakasih kepada: 1.
Ibu Yuana Dwi Agustin, SKM, M. Kes sebagai Ketua Program Studi DIII Keperawatan Universitas Bondowoso;
2.
Ibu Rany Agustin Wulandari, S.Kep,. Ns M.Kep sebagai dosen pengampu mata kuliah Metodologi Keperawatan
3.
Semua pihak yang telah membantu pengerjaan makalah ini.
Semoga sumbangsih yang telah diberikan kepada penulis mendapatkan imbalan dari Allah SWT, dan penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak untuk bahan perbaikan penulisan makalah ini.
Bondowoso, 7 Januari 2019
Penulis
DIAGNOSIS KEPERAWATAN DI DALAM KEPERAWATAN KELUARGA AKTUAL
DOMAIN
KELAS
Aktivitas/
Perawatan
istirahat
diri
(4)
(5)
KODE
DIAGNOSA
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
00098
Hambatan
BATASAN KARAKTERISTIK 1. Kesulitan mempertahankan lingkungan
pemeliharaan rumah
nyaman 2. Tanggung jawab keluarga berlebihan
Definisi :
3. Hambatan kemampuan memelihara
ketidakmampuan
rumah
untuk secara mandiri
4. Kekurangan pakaian
mempertahankan
5. Kekuarangan alat yang diperlukan untuk
lingkunagn yang meningkatkan
memasak 6. Kekuarangan alat yang diperlukan untuk
pertumbuhan yang aman
pemeliharaan rumah 7. Kekurangan selimut 8. Pola penyakit yang disebabkan oleh kondisi tidak higienis 9. Pola infeksi yang disebabkan oleh kondisi tidak higienis 10. Permintaan bantuan untuk pemeliharaan rumah 11. Lingkungan tidak bersih 12.
FAKTOR BERHUBUNGAN 1. Kurang model peran 2. Ketidaktepatan pengaturan keluarga 3. Ketidaktepatan perencanaan keluarga 4. Kurang pengetahuan tentang pemeliharaan rumah 5. Kurang pengetahuan tentang sumber daya tetangga 6. Kurang sistem pendukung
HALAMAN 240
Aktivitas/
Perawatan
istirahat
diri
(4)
(5)
00193
Pengabaian diri
Definisi : suatu
1. Higiene lingkungan tidak adekuat
1. Gangguan fungsi
2. Higiene personal tidak adekuat
2. Takut institusionalisasi
3. Tidak memenuhi aktivitas sehat
3. Ketidakmampuan
konstelasi perilaku
246
mempertahankan control
yang terbentuk
4. Pilihan gaya hidup
secara kultural yang
5. Stressor
melibatkan satu atau
6. Penyalahgunaan zat
lebih aktivitas perawatan diri ketika terjadi kegagalan untuk mempertahankan standar kesehatan dan kesejahteraan yang diterima secara sosial (Gibbons, Lauder & Ludwick, 2006) Persepsi/
Kognisi
kognisi
(4)
00126
Defisien
1. Ketidakakuratan mengikuti perintah
1. Kurang informasi
pengetahuan
2. Ketidakakuratan melakukan tes
2. Kurang minat untuk belajar
3. Perilaku tidak tepat
3. Kurang sumber pengetahuan
4. Kurang pengetahuan
4. Keterangan yang salah dari
(5) Definisi : ketiadaan atau defisien
orang lain
257
informasi kognitif yang berkaitan dengan topik tertentu atau kemahiran Persepsi/
Kognisi
Kognisi
(4)
(5)
00131
Hambatan Memori
1. Lupa melakukan perilaku pada waktu yang telah dijadwalkan
Definisi :
2. Mudah lupa
ketidakmampuan
3. Ketidakmampuan mempelajari
mengingat beberapa informasi atau keterampilan sikap
keterampilan baru 4. Ketidakmampuan mempelajari informasi baru 5. Ketidakmampuan melakukan yang telah dipelajari sebelumnya 6. Ketidakmampuan mengingat informasi atau kejadian faktual 7. Ketidakmampuan mengingat nama, kata, atau benda yang familier 8. Ketidakmampuan mengingat perilaku tertentu yang pernah dilakukan 9. Ketidakmampuan menguasai keterampilan baru 10. Ketidakmampuan menyimpan informasi baru
1. Gangguan volume cairan
259
11. Mempertahankan kapasitas untuk melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri Persepsi/
Komunika
Koginisi
si
(5)
(5)
00051
Hambatan
1. Tidak ada kontak mata
1. Gangguan konsep diri
komunikasi verbal
2. Kesulitan memahami komunikasi
2. Ketidaksesuaian budaya
3. Kesulitan mengekspresikan pikiran
3. Gangguan emosi
Definisi :
secara verbal
4. Kendala lingkungan
penuruanan, atauy
4. Kesulitan menyusun kalimat
5. Ketidakcukupan informasi
ketiadaan
5. Kesulitan menyusun kata-kata
6. Ketidakcukupan stimuli
kemampuan untuk
6. Kesulitan dalam kehadiran tertentu
7. Harga diri rendah
menerima,
7. Ketidakmampuan menggunakan ekspresi
8. Kerentanan
memproses, mengirim, dan/atau menggunakan sistem simbol
tubuh 8. Ketidakmampuan menggunakan ekspresi wajah 9. Kesulitan mempertahankan komunikasi 10. Sulit bicara 11. Sulit mengungkapkan kata-kata 12. Disorientasi orang 13. Disorientasi ruang 14. Disorientasi waktu 15. Dispnea 16. Tidak dapat bicara 17. Ketidakmampuan bicara dalam bahasa
261
pemberi asuhan 18. Kesulitan menggunakan ekspresi tubuh 19. Kesulitan menggunakan ekspresi wajah 20. Ketidaktepatan verbalisasi 21. Deficit visual parsial 22. Pelo 23. Gagap 24. Defisit penglihatan total Persepsi
Konsep
diri (6)
00124
Kepurtusasaan
1. Perubahan pola tidur
1. Stress jangka panjang
diri
2. Penurunan afek
2. Kehilangan kepercayaan pada
(1)
3. Penurunan selera makan 4. Kurang inisiatif 5. Penurunan respons terhadaap stimulus
kekuatan spiritual 3. Kehilangan kepercayaan pada nilai penting
6. Penurunan verbalisasi
4. Pembatasan jaangka panjang
7. Isyarat verbal putus asa
5. Isolasi sosial
8. Kurang keterlibatan dalam asuhan 9. Pasif 10. Kurang kontak mata 11. Mengangkat bahu sebagai respons terhadap orang yang mengajak bicara 12. Menjauhi orang yang mengajak bicara
264
Persepsi
Konsep
diri
diri
(6)
(1)
00121
Gangguan identitas
1. Gangguan citra tubuh
1. Perubahan peran sosial
pribadi
2. Kebingungan tentang nilai budaya
2. Indoktrinasi pemujaan
3. Kebiungungan tentang tujuan
3. Ketidaksesuaian budaya
Definisi :
4. Kebingungan tentang nilai ideologis
4. Diskriminasi
ketidakmampuan
5. Deskripsi waham tentang diri sendiri
5. Disfungsi proses keluarga
mempertahankan
6. Perasaan kosong
6. Harga diri rendah
persepsi diri yang
7. Perasaan aneh
7. Gangguan manik
utuh dan komplet
8. Perasaan yang berfluktasi tentang diri
8. Prasangka
sendiri
267
9. Tahap perkembangan
9. Kebingungan gender 10. Ketidakmampuan membedakan stimulus internal dan eksternal 11. Perilaku tidak konsisten 12. Strategi koping tidak efektif 13. Gangguan hubungan 14. Ketidakefektifan performa peran
Persepsi
Citra
diri
tubuh
(6)
(3)
00118
Gangguan citra
1. Tidak ada bagian tubuh
1. Perubahan persepsi diri
tubuh
2. Perubahan fungsi tubuh
2. Ketidaksesuaian budaya
3. Perubahan struktur tubuh
3. Ketidaksesuain spiritual
Definisi : Konfusi dalam gambaran mental tentang diri
4. Perubahan pandangan tentang penampilan tubuh seseorang 5. Menghindari melihat tubuh orang lain
274
fisik individu
6. Menghindari menyentuh tubuh orang lain 7. Perilaku mengenali tubuh seseorang 8. Perilaku memantau tubuh seseorang 9. Perubahan pada kemapuan memperkirakan hubungan spasial tubuh dengan lingkungan 10. Perubahan gaya hidup 11. Perubahan dalam keterlibatan sosial 12. Depersonalisasi bagian tubuh melalui penggunaan kata ganti impersonal 13. Depersonalisasi kehilangan melalui penggunaan kata ganti impersonal 14. Menekankan pada kekuatan yang tersisa 15. Memperluas batasan tubuh 16. Takut reaksi orang lain 17. Berfokus pada penampilan masa lalu 18. Berfokus pada fungsi masa lalu 19. Berfokus pada kekuatan sebelumnya 20. Menekankan pencapaian 21. Menyembunyikan bagian tubuh 22. Perasaan negatif tentang tubuh 23. Respons nonverbal pada perubahan yang
dirasakan pada tubuh 24. Respons nonverbal pada perubahan tubuh 25. Terlalu terbuka tentang bagian tubuh 26. Persepsi yang merefleksikan perubahan pandangan tentang penampilan tubuh seseorang 27. Personalisasi bagian tubuh dengan nama 28. Personalisasi kehilangan dengan nama 29. Preokupasi pada perubahan 30. Preokupasi pada kehilangan 31. Menolak menerima perubahan 32. Trauma terhadap bagian tubuh yang tidak berfungsi Hubungan
Peran
peran
pemberi
(7)
asuhan (1)
00061
Ketegangan peran pemberi asuhaan
Definisi : kesulitan
1. Aktivitas Memberi Asuhan -
-
dalam melakukan peran memberi
-
asuhan, harapan dan/atau perilaku untuk keluarga atau
1. Penerima Asuhan
Ketakutan tentang kemampuan
-
Ketergantungan
memberi asuhaan di masa depan
-
Penerima asuhan pulang ke
Ketakutan tentang kesehatan pemberi
rumah dengan kebutuhan
asuhan di masa depan
signifikan
Ketakutan tentang kemungkinan
-
rawat inap bagi penerima asuhan -
Peningkatan kebutuhan asuhan
Ketakutan tentang kesejahteraan
-
Masalah perilaku
penerima asuhan bilaa tidak maampu
-
Penyalahgunaan zat
278
orang terdeteksi
memberi ashuan -
Kesulitan menyelesaikan tugas yang diperlukan
-
-
Proses penyakit yang tidak dapat diduga
-
Kesulitaan melakukan tugas yang diperlukan
-
-
Ketidakstabilan kondisi kesehatan
2. Pemberi Asuhan
Perubahan disfungsional dalam
-
Bbenturan komitmen peran
aktivitas pemberi aasuhan
-
Strategi koping tidak efektif
Terlalu fokus pada rutinitas asuhan
-
Tidak berpengalaman
2. Status Kesehatan Pemberi Asuhan :
dengan memberi asuhan
Fisiologis
-
Kurang kegembiraan emosi
-
Keletihan
-
Kekurangan energy
-
Gaangguaan gastrointestinal
-
Ketidakmampuan
-
Sakit kepala
memenuhi harapan orang
-
hipertensi
lain
-
Ruam
-
Perubahan berat badan
3. Status Kesehatan Pemebri Asuhan :
-
Ketidakmampuan memenuhi harapan individu
-
Emosi
Kurang pengetahuan tentang sumber komunitas
-
Perubahan polaa tidur
-
Kurang privasi
-
Marah
-
Kurang rekreasi
-
Depresi
-
Isolasi
-
Kelabilan emosi
-
Pemberi asuhan belum siap
-
Frustasi
secara perkembangan untuk
-
Tidak sabar
mengemban peran sebagai
-
Straategi koping tidak efektif
pemberi asuhan
-
Kurang waktu untuk memenuhi
-
Gangguan fisik
kebutuhan personal
-
Stressor
-
Gugup
-
Penyalahgunaan zat
-
Somaatisasi
-
Harapan tidak realistis
-
Stressor
4. Status Kesehatan Pemberi Asuhan :
terhadap diri sendiri 3. Hubungan Pemberi Asuhan-
Sosioekonomi
Penerima Asuhan
-
-
Perubahan dalam aktivitas waktu senggang
Hubungan dengan penganiayaan
-
Produktivitas kerjaa rendah
-
Ko-dependensi
-
Menolak pengembangan kaarier
-
Pola hubungan tidak efektif
-
Isolasi sosial
-
Harapan penerima asuhan
5. Hubungan Pemberi Asuhan-Peneerima Asuhan -
-
Kesulitan mengamati pemberi asuhan mengalami proses penyakit
-
tidak realistis
Berduka terkait perubahan hubungan
kekerasan 4. Aktivitas Memberi Asuhan -
dengan penerima asuhan -
Ketidakpaastian terkait perubahan
Tanggung jawab asuhan 24 jam penuh
-
hubungan dengan penerima aasuhan 6. Proses keluarga
Hubungan dengan
Perubahan dalam sifat aktivitas asuhan
-
Kompleksitas aktivitas
-
Khawatiran tentang anggota keluarga
-
Konflik keluarga
asuhan -
Aktivitas pemberian asuhan berlebihan
-
Durasi perawatan memanjang
-
Kurang lingkungan fisik untuk memberikan asuhan
-
Kurang asisten
-
Kurang peralatan untuk memberikan asuhan
-
Kurang istirahat untuk pemberi asuhan
-
Kurang waktu
-
Situasi asuhan yang tidak dapat diduga
5. Proses Keluarga -
Isolasi keluarga
-
Adaptasi keluarga tidak efektif
-
Pola disfungsi keluarga
-
Pola disfungsi keluarga sebelum situasi pemberi asuhan
-
Pola koping keluarga tidak efektif
6. Sosioekonomi -
Pengasingan
-
Kesulitan mengakses bantuan
-
Kesulitan mengakses sumber komunitas
-
Kesulitan mengakses dukungan
Hubungan
Peran
peran
pemberi
(7)
aasuhan (1)
00056
Hambatan menjadi orang tua
1. Bayi atau Anak-Anak -
Gangguan perilaku
-
Keterlambatan perkembangan
Definisi :
kognitif
-
Kurang sumber komunitas
-
Kurang dukungan sosial
-
Kurang transportasi
-
Isolasi sosial
1. Bayi atau Anak-Anak -
Perpisahan yang lama dari orang tua
-
Konflik temperamental
ketidakmampuan
-
Penurunan ansietas akibat perpisahan
dengan harapan orang tua
pengasuh primer
-
Kegagalan tumbuh kembang
untuk menciptakan,
-
Sering kecelakaan
-
Perubahan pola tidur
mempertahankan,
-
Sering sakit
-
Konflik antara orang tua
atau memperbaiki
-
Gangguan fungsi sosial
-
Depresi
2. Orang Tua
283
lingkungan yang
-
Kurang perlekatan
meningkatkan
-
Performa akademik rendah
lingkungan rumah yang
pertumbuhan dan
-
Melarikaan diri dari rumah
aman
perkembangan optimum anak
2. Orang tua
-
Gagal memberikan
-
Ayah anak tdiak dilibatkan
-
Ketidakmampouan
-
Peelantaran anak
-
Gagal memberikan lingkungan
mengutamakan kebutuhan
rumah yang aman
anak di atas kebutuhan
Penurunan kemampuan menangani
pribadi
-
anak
-
Ketidakadekuatan
-
Penurunan dalam menimang
pengaturan pengasuhan
-
Kurang interaksi orang tuaa-anak
anak
-
Frustasi dengan anak
-
Bermusuhaan
-
Pemeliharaan kesehatan anak tidak
-
Strategi koping tidak efektid
adekuat
-
Kurang akses terhadap
-
-
-
Keterampilan komunikasi tidak efektif
Keterampilan merawat anak tidak
sumber
tepat
-
Kurang persatuan keluarga
Ketidakadekuatan pengaturan
-
Kurang pengetahuan
pengasuhan anak
tentang perkembangan anak
-
Stimulasi tidak tepat
-
-
Manajemen perilaku tidak konsisten
tentang pemeliharaan
-
Perawatan tidak konsisten
kesehatan anak
-
Kaku dalam memenuhi keburtuhan
-
Kurang pengetahuan
Kurang pengetahuan
anak
tentang keterampilan
-
Pengabaian kebutuhan anak
menjadi orang tua
-
Merasa tidak mampu memenuhi
-
kebutuhan anak
Kuraang model peraan orang tua
-
Merasa peran tidak cocok
-
Kurang asuhan prenatal
-
Menghukum
-
Kurang keterampil;an
-
Menolak anak
-
Bicara negatif tentang anak
penyelesaian masalah -
Kurang sumber
-
Ketidakmampuan berproses
-
Kurang sumber
-
Ketidakmampuan berespons terhadap isyarat bayi
-
Kurang dukungan sosial
-
Kurang transportasi
-
Kurang penerapan nilai menjadi orang tua
-
Asuhan prenatal masa akhir
-
Harga diri rendah
-
Ibu anak tidak dilibatkan
-
Pola tidur tidak menyehatkan
-
Kecenderungan terhadap hukuman fisik
Hubungan
Hubungan
peran
keluarga
(7)
(2)
00063
Disfungsi proses keluarga
1. Perilaku
-
Ketegangan peran
-
Deprivasi tidur
-
Isolasi sosial
-
Stressor
-
Harapan yang tidak realistis
1. Kepribadian adiktif
-
Agitasi
2. Strategi koping tidak efektif
-
Gangguan konsentrasi
3. Kurang keterampilan
Definisi : fungsi
-
Menyalahkan
keluarga gagal
-
Pengingkaran janji
menyokong
-
Kekacauan
kesejahteraan
-
Berduka tidak tuntas
anggotanya
-
Menghindari konflik
-
Pola komunikasi kontradiksi
-
Pola komunikasi mengendalikan
-
Mengkritik
-
Penurunan kontak fisik
-
Menyangkal masalah
-
Ketergantungan
-
Kesulitan bersenang-senang
-
Kesulitan berhubungan dekat
-
Kesulitan dengan transisi siklus hidup
pemecahan masalah 4. Penyalahgunaan zat
290
-
Gangguan performa akademik pada anak
-
Ketidakmampuan pola penggunaan zat
-
Peningkatan konflik
-
Kegagalan menyelesaikan tugas perkembangan
-
Menghakimi diri sendiri secara keras
-
Imaturitas
-
Ketidakmampuan mengekspresikan perasaan dengan rentang luas
-
Ketidakmampuan menerima bantuan
-
Ketidakmampuan beradaptasi dengan perubahan
-
Mencari penguatan
-
Mencari persetujuan
-
Menyalahkan diri sendiri
-
Isolasi sosial
-
Peristiwa khusus dipusatkan pada penyalahgunaan zat
-
Ketidakmampuan berespons secara konstruktif terhadap peristiwa traumatik
-
Ketidakmampuan menerima perasaan dengan rentang luas
-
Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan emosi anggota keluarga
-
Ketidakmampuan kebutuhan rasa aman anggota keluarga
-
Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan spiritual anggota keluarga
-
Ketidakmampuan untuk menerima bantuan dengan tepat
-
Ekspresi marah tidak tepat
-
Keterampilan komunikasi tidak efektif
-
Kurang pengetahuan tentang penyalahgunaan zat
-
Ketidakefektifan keterampilan pemecahan masalah
-
Berbohong
-
Manipulasi
-
Ketagihan nikotin
-
Orientasi terhadap peredaan ketegangan, bukan pencapaian tujuan
-
Pola komunikasi paradoks
-
Perebutan kekuasaan
-
Rasinalisasi
-
Penolakan untuk mencari bantuan
-
Stress terkait penyakit fisik
-
Penyalahgunaan zat
-
Perilaku tidak percaya
-
Penganiayaan verbal pada anak
-
Penganiayaan verbal pada orang tua
-
Penganiayaan verbal pada pasangan
2. Perasaan -
Penelantaran
-
Marah
-
Ansietas
-
Bingung antara cinta dan kasihan
-
Konfusi
-
Depresi
-
Ketidakpuasan
-
Distress
-
Merasa malu
-
Menekan emosi
-
Kendali emosi oleh orang lain
-
Kegagalan
-
Ketakutan
-
Merasa berbeda dari orang lain
-
Perasaan tidak dimengerti
-
Perasaan tidak dicintai
-
Frustasi
-
Rasa bersalah
-
Keputusasaan
-
Bermusuhan
-
Sakit hati
-
Tidak aman
-
Menyimpan dendam
-
Kesepian
-
Kehilangan
-
Kehilangan identitas
-
Harga diri rendah
-
Tidak percaya
-
Perubahan mood
-
Ketidakberdayaan
-
Penolakan
-
Isolasi emosi
-
Rasa malu
-
Tanggung jawab atas perilaku penyalahgunaan zat
-
Ketegangan
-
Rasa tidak bahagia
-
Kerentanan
-
Merasa tidak berharga
3. Peran dan Hubungan -
Perubahan pada fungsi peran
-
Masalah keluarga kronik
-
Sistem komunikasi tertutup
-
Konflik antar-pasangan
-
Pemburukan hubungan keluarga
-
Penurunan kemampuan anggota keluarga untuk saling berhubungan dalam pertumbuhan dan kematangan bersama
-
Gangguan ritual keluarga
-
Gangguan peran keluarga
-
Gangguan dinamika keluarga
-
Penolakan keluarg
-
Ketidakkonsistenan menjadi orang tua
-
Ketidakefektifan komunikasi dengan pasangan
-
Kurang kedekatan
-
Keluarga menunjukkan penghargaan
terhadap otonomi anggota keluarga -
Keluarga tidak menunjukkan respek terhadap individualitas anggotanya
-
Kurang keterampilan berhubungan
-
Mengabaikan keterampilan berhubungan
-
Mengabaikan kewajiban terhadap anggota keluarga
-
Pola penolakan
-
Persepi buruk tentang dukungn orang tua
-
Hubungan
Hubungan
peran
keluarga
(7)
(2)
00060
Diskontinuitas proses keluarga
Hubungan keluarga yang triangulasi
1. Perubahan ketersediaan untuk menunjukkan respons kaasih sayang 2. Perubahan dalam resolusi konflik di
Definisi : perubahan dalam kontinuitas fungsi keluarga yang
dalam keluarga 3. Perubahan dalam kepuasaan terhadap keluarga
gagal mendukung
4. Perubhana dalam keintiman
kesejahteraan
5. Perubahan dalam partisipasi di dalam
anggotanya
pembuatan keputusan
1. Perubahan interaksi dengan komunitas 2. Pergeseran kekuatan anggota keluarga 3. Pergeseran peran keluarga
293
6. Perubahan dalam pola komunikasi 7. Perubahan dalam keluhan somatik 8. Perubahan dalam perilaku meredakan stress 9. Perubahan dalam ekspresi konflik dengan sumber komunitas 10. Perubahan dalam eskrpresi isolasi dari sumber komunitas 11. Perubahan dalam partisipasi didalam pembuatan keputusan 12. Perubahan pola hubungan 13. Penurunan dukungan mutual 14. Tidak efektif dalam menyelesaikan tugas 15. Perubahan dalam persatuan kekuatan 16. Perubahan dalam ritual Hubungan
Penampila
peran
n peran
(7)
(3)
00223
Ketidakefektifan hubungan
1. Keterlambatan dalam memenuhi tujuan perkembangan yang tepat untuk tahap siklus hidup keluarga
Definisi : suatu pola kemitraan mutual yang tidak mencukupi untuk saling memenuhi
2. Ketidakpuasan dengan hubungan komplementer di antara pasangan 3. Ketidakpuasan dengan pemenuhan kebutuhan emosi di antara pasangan 4. Ketidakpuasan dengan berbagi ide di
1. Keterampilan komunikasi tidak efektif 2. Stressor 3. Penyalahgunaan 4. Harapan tidak realistis
295
kebutuhan satu sama lain
antara pasangan 5. Ketidakpuasan dengan berbagi informasi di antara pasangan 6. Ketidakpuasan dengan pemenuhan kebutuhan fisik di antara pasangan 7. Pemahaman tentang gangguan fungsi pada pasangan tidak adekuat 8. Ketidakseimbangan dalam otonomi di antara pasangan 9. Ketidakseimbangan dalam kolaborasi di antara pasangan 10. Kurangnya respek di antara pasangan 11. Kurangnya saling mendukung di antara paasangan dalam aktivitas harian 12. Pasangan tidak dianggap sebagai individu pendukung 13. Komunikasi tidak memuaskan dengan pasangan
Hubungan
Penampila
peran
n peran
(7)
(3)
00064
Konflik peran orang
1. Ansietas
tua
2. Prihatin tentang perubahan pada peran orang tua
Definisi :
3. Prihatin tentang keluarga
pengalaman
4. Gangguan rutinitas pengasuhan
1. Gangguan kehidupan keluarga akibat regimen perawatan di rumah 2. Tertekan karena modalitas invasive
298
kebingungan peran
5. Ketakutan
3. Tertekan modalitas restriktif
orang tua dan
6. Frustrasi
4. Perpisahan orang tua-anak
konflik dalam
7. Rasa bersalah
berespons terhadap
8. Merasa tidak adekuat memenuhi
krisis
kebutuhan anak 9. Merasa kehilangan konmtrol terhadap keputusan yang berkaitan dengan anak 10. Enggan berpartisipasi dalam aktivitas yang biasa dilakukan
Hubungan
Penampila
peran
n peran
(7)
(3)
00055
Ketidakefektifan
1. Perubahan persepsi peran
1. Perubahan citra tubuh
performa peran
2. Ansietas
2. Konflik
3. Perubahan kapasitas melaksanakan peran
3. Depresi
4. Perubahan pada persepsi orang lain
4. Kekrasan dalam rumah tangga
Definisi : suatu pola perilaku dan ekspresi
tentang peran
5. Keletihan
diri yang tidak sesuai 5. Perubahan persepsi diri tentang peran
6. Ketidakadekuatan model peran
dengan harapan,
7. Ketidaktepatan hubungan
norma, dan konteks lingkungan
6. Perubahan pola tanggung jawab yang biasa 7. Depresi
dengan sistem layanan kesehatan
8. Diskriminasi
8. Kurang sumber daya
9. Kekerasan dalam rumah tangga
9. Kurang penghargaan
10. Pencabulan
10. Ketidakadekuatan persiapan
11. Ketidaksesuaian harapan perkembangan 12. Ketidakadekuatan adaptasi terhadap
peran 11. Kurang sosialisasi peran
299
perubahan
12. Kurang sistem pendukung
13. Strategi koping tidak efektif
13. Harga diri rendah
14. Performa peran tidak efektif
14. Nyeri
15. Kurang kepercayaan diri
15. Stresor
16. Kurang dukungan eksternal untuk
16. Penyalahgunaan zat
melaksanakan peran 17. Kurang pengetahuan tentang tuntutan peran 18. Kurang motivasi 19. Kurang kesempatan untuk meningkatkan peran 20. Kurang manajemen diri 21. Kurang keterampilan 22. Pesimis 23. Tidak berdaya 24. Ambiva;ensi peran 25. Konflik peran 26. Bingung peran 27. Menyangkal peran 28. Ketidakpuasan peran 29. Ketegangan peran 30. Konflik sistem 31. Ketidakpastian
17. Harapan peran tidak realistis
Hubungan
Penampila
peran
n peran
(7)
(3)
00052
Hambatan interaksi
1. Ketidaknyamanan dalam situasi sosial
1. Kendala komunikasi
sosial
2. Ketidakpuasan dengan hubungan sosial
2. Gangguan konsep diri
3. Disfungsi interaksi dengan orang lain
3. Gangguan proses piker
4. Keluarga melaporkan perubahan dalam
4. Kendala lingkungan
Definisi : kurang atau kelebihan kuantitas, atau tidak
berinteraksi 5. Gangguan fungsi sosial
301
5. Hambatan mobilitas fisik 6. Kurang pengetahuan tentang
efektif kualitas
bagaimana meningkatkan
pertukaran sosialnya
mutualitas 7. Kurang keterampilan untuk meningkatkan mutualitas 8. Ketidaksesuaian sosiokultural
Koping/
Respons
toleransi
koping
stress
(2)
(9)
00146
Ansietas
1. Perilaku
1. Konflik tentang tujuan hidup
-
Penurunan produktivitas
2. Hubungan interpersonal
Definisi : perasaan
-
Gerakan ekstra
3. Penularan interpersonal
tidak nyaman atau
-
Melihat sepintas
4. Stressor
kekhawatiran yang
-
Tampak waspada
5. Penyalahgunaan zat
samar disertai
-
Agitasi
6. Anacaman kematian
respons otonom
-
Insomnia
7. Anacaman pada status terkini
(sumber sering kali
-
Kontak mata yang buruk
8. Kebutuhan yang tidak dipenuhi
tidak spesifik atau
-
Gelisah
9. Konflik nilai
324
tidak diketahui oleh
-
Perilaku mengintai
individu); perasaan
-
Khawatir tentang perubahan dalam
takut yang disebabkan oleh
peristiwa hidup 2. Afektif
antisipasi terhadap
-
Kesedihan yang dalam
bahaya. Hal ini
-
Gelisah
merupakan isyarat
-
Distress
kewaspadaan yang
-
Ketakutan
memperingatkan
-
Perasaan tidak adekuat
individu akan
-
Putus asa
adanya bahaya dari
-
Sangat khawatir
memampukan
-
Peka
individu untuk
-
Gugup
bertindak
-
Senang berlebihan
mengahadapi
-
Menggemerutukkan gigi
ancaman
-
Menyesal
-
Berfokus pada diri sendiri
-
Ragu
3. Fisiologis -
Wajah tegang
-
Tremor tanagan
-
Peningkatan keringat
-
Peningkatan ketegangan
-
Gemetar
-
Tremor
-
Suara bergetar
4. Simpatis
Koping /
Renspons
toleransi
koping
stres
(2)
(9)
00069
-
Gangguan pola pernapasan
-
Anoreksia
-
Peningkatan refleks
-
Eksitasi kardiovaskular
-
Peningkatan tekanan darah
-
Peningkatan denyut nadi
-
Peningkatan frekuensi pernapasan
-
Dilatasi pupil
-
Diare
-
Mulut kering
-
Wajah memerah
-
Palpitasi jantung
-
Vasokonstriksi superfisial
-
Kedutan otot
-
Lemah
Ketidakefektifan
1. Perubahan konsentrasi
1. Derajat ancaman yang tinggi
koping
2. Perubahan pola tidur
2. Ketidakmampuan mengubah
3. Perubahan pola komunikasi Definisi :
4. Perilaku destruktif terhadap diri sendiri
energy yang adaptif 3. Penilaian ancaman tidak akurat
327
ketidakmampuan
5. Kesulitan mengorganisasi informasi
untuk membentuk
6. Keletihan
kemampuan menagatasi
penilaian valid
7. Sering sakit
masalah
tentang stressor,
8. Ketidakmampuan meminta bantuan
ketidakadekuatan
9. Ketidakmampuan mengikuti informasi
pilihan respons yang
10. Ketidakmampuan menghadapi situasi
dilakukan, dan/atau
11. Ketidammpuan memenuhi kebutuhan
ketidakmampuan untuk menggunakan sumber daya yang tersedia
dasar 12. Ketidakmampuan memenuhi harapan peran 13. Strategi koping tdiak efektif 14. Akses dukungan sosial tidak adekuat
4. Kurang percaya diri dalam
5. Ketidakadekuatan kesempatan untuk bersiap terhadap stresor 6. Sumber yang tersedia tidak adekuat 7. Gangguan pola melepaskan ketegangan 8. Persepsi control yang tidak adekuat 9. Kuarang dukungan sosial
15. Kurang perilaku yang berfokus pada pencapaian tujuan 16. Kurang resolusi masalah 17. Ketidakmampuan mengatasi masalah 18. Perilaku mengambil resiko 19. Penyalahgunaan zat Koping/
Respons
toleransi
koping
stres
(2)
(9)
00074
Pelemahan koping keluarga
Definisi : orang utama pendukung
1. Orang terdekat mengupayakan perilaku
10. Situasi penyerta yang
asistif/membantu dengan hasil yang tidak
memengaruhi individu
memuaskan
pendukung
2. Klien mengeluh tentang respons individu pendukung terhadap masalah kesehatan
11. Kelelahan kapasitas individu pendukung
331
(anggota keluarga, kerabat, atau teman dekat) kurang, tidak efektif, atau menurun dalam memberi dukungan, rasa nyaman,
3. Klien khawatir tentang respons individu pendukung terhadap masalah kesehatan 4. Keterbatasan dalam komunikasi antara individu pendukung dank lien 5. Perilaku protektif yang tidak sesuai dengan kemampuan klien 6. Perilaku protektif individu pendukung
bantuan, atau
yang tidak sesuai dengan kebutuhan
motivasi yang
otonomi klien
12. Disorganisasi keluarga 13. Kurang informasi yang didapat individu pendukung 14. Kurangnya dukungan timbalbalik 15. Kurang dukungan yang diberikan oleh klien kepada individu pendukung 16. Kurang pemahaman tentang
diperlukan oleh klien 7. Individu pendukung mengeluh
informasi dari individu
untuk mengelola
kurangnya pemahaman yang
pendukung
atau menguasai
memengaruhi perilaku efektif
tugas-tugas adaptif
8. Individu pendukung mengeluh
terkait masalah
preokupasi dengan reaksi sendiri
kesehatannya
terhadap kebutuhan klien 9. Individu pendukung menarik diri dari klien
17. Kesalahan informasi yang didapat oleh individu pendukung 18. Kesalahpahaman tentang informasi oleh individu pendukung 19. Preokupasi individu pendukung dengan masalah di luar keluarga
Koping/
Respons
toleransi
koping
stres
(2)
(9)
00073
Ketidakmampuan
1. Penolakan
1. Hubungan keluarga ambivalen
koping keluarga
2. Mengadopsi gejala penyakit klien
2. Perasaan yang tidak
3. Agresi Definisi : perilaku
4. Agitasi
diungkapkan 3. Perasaan yang tidak
333
individu pendukung
5. Ketergantungan klien
diungkapkan secara kronis oleh
(anggota keluarga,
6. Depresi
individu pendukung
orang terdekat, atau
7. Membelot
teman dekat) yang
8. Tidak menghargai kebuituhan klien
membatasi
9. Distorsi realitas tentang masalah
kapasitas/kemampua annya dan kemampuan klien
kesehatan klien 10. Perilaku keluarga yang mengganggu kesejahteraan
untuk secara efektif
11. Permusuhan
melakukan tugas
12. Gangguan kemampuan untuk menyusun
penting untuk
kehidupan yang berarti
adaptasi keduanya
13. Gangguan individualisasi
terhadap masalah
14. Intoleransi
kesehatan
15. Mengabaikan kebutuhan dasar klien 16. Mengabaikan hubungan dengan anggota keluarga 17. Mengabaikan program pengobatan 18. Melakukan rutinitas tanpa mempedulikan kebutuhan klien 19. Hiperfokus pada klien dalam waktu lama 20. Gejala psikosomatis 21. Penolakan
4. Perbedaan gaya koping antara individu pendukung dank lien 5. Gaya koping yang tidak sesuai di antara individu pendukung 6. Penanganan resistensi keluarga terhadap pengobatan yang tidak konsiten
Koping/
Respons
toleransi
koping
stres
(2)
00075
Kesiapan
1. Mengungkapkan keinginan untuk
meningkatkan
mengetahui dampak krisis terhadap
koping keluarga
pertumbuhan
(9)
334
2. Mengungkapkan keinginan untuk Definisi : suatu pola
memilih pengalaman yang
manajemen tugas
mengoptimalkan kesejahteraan
adaptif oleh individu
3. Mengungkapkan keinginan untuk
utama (anggota
meningkatkan hubungan dengan orang
keluarga, orang
lain yang mengalami situasi yang sama
terdekat, atau sahabat) yang melibatkan tuntutan kesehatan klien,
4. Mengungkapkan keinginan untuk meningkatkan gaya hidup 5. Menungkapkan keinginan untuk meningkatkan promosi kesehatan
yang dapat ditingkatkan Koping/
Respons
toleransi
koping
stress
(2)
(9)
00241
Hambatan
1. Perubahan pada perilaku verbal
1. Perubahan pola tidur
pengelolaan mood
2. Disinhibisi
2. Ansietas
3. Disforia
3. Perubahan nafsu makan
Definisi : suatu
4. Rasa bersalah berlebihan
4. Sangat waspada
status mental yang
5. Kewaspadaan diri berlebihan
5. Gangguan fungsi sosial
dicirikan oleh
6. Menyalahkan diri berlebihan
6. Kesepian
pergeseran perasaan
7. Kewaspadaan diri berlebihan
7. Nyeri
atau afek dan yang
8. Pikiran melompat
8. Pikiran tentang kematian yang
terdiri dari
9. Putus asa
berulang
manifestasi afektif,
10. Gangguan kosentrasi
kognitif, somatik,
11. Harga diri terpengaruh
dan/atau fisiologis
12. Peka
10. Isolasi sosial
yang bervariasi dari
13. Agitasi psikomotor
11. Penyalahgunaan zat
ringan sampai berat
14. Retardasi psikomotor
12. Perubahan berat badan
9. Pikiran tentang bunuh diri yang berulang
15. Afek sedih 16. Menarik diri Prinsip
Keselarasa
hidup
n
(10)
nilai/keya kinan/tind akan (3)
00083
Konflik pengambilan 1. Menunda membuat keputusan keputusan
2. Distress ketika mengambil keputusan 3. Tanda fisik distress
Definisi :
4. Tanda fisik tegang
ketidakpatian
5. Mempertanyakan prinsip moral ketika
mengenai rangkaian tindakan yang diambil ketika pilihan di anntara tindkaan berkaitan dengan resiko, kerugian/kehilangan, atau menguji nilai dan keyakinan
membuat keputusan 6. Mempertanyakan aturan moral ketika membuat keputusan 7. Mempertanyakan nilai dan moral ketika membuat keputusan 8. Mempertanyakan keyakinan personal ketika membuat keputusan 9. Mempertanyakan nilai personal ketika membuat keputusan 10. Mengenali konsekuensi yang tidak
1. Konflik dengan kewajiban moral 2. Konflik dengan sumber informasi 3. Kurang pengalaman dalam membuat keputusan 4. Kurang informasi 5. Kurang sistem pendukung 6. Pengaruh dalam pengambilan keputusan 7. Prinsip moral yang mendukung rangkaian tindakan yang tidak konsisten secara bersama 8. Aturan moral secara bersama mendukung terjadinya tindakan
367
diinginkan dari tindakan yang dipilih 11. Berfokus pada diri sendiri
yang tidak konsisten 9. Nilai moral secara bersama
12. Bimbang mengenai pilihannya
mendukung terjadinya tindakan
13. Ketidakpastian tentang pilihan
tidak konsisten 10. Anacaman yang dirasakan terhadap sistem nilai 11. Keyakinan personal yang tidak jelas 12. Nilai personal yang tdiak jelas
DIAGNOSIS KEPERAWATAN DI DALAM KEPERAWATAN KELUARGA POTENSIAL
DOMAIN
KELAS
Persepsi/k
Kognisi
ognisi
(4)
KODE
DIAGNOSA
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
( 00161 )
Kesiapan meningkatkan
BATASAN KARAKTERISTIK -
pengetahuan
(5)
Mengungkapkan minat untuk
FAKTOR BERHUBUNGAN
HALAMAN 258
meningkatkan pembelajaran
Definisi : suatu pola informasi kognitif yang berhubungan dengan topik spesifik atau penguasaannya yang dapat diperkuat.
Persepsi/k
Komuni
(00157)
Kesiapan meningkatkan
ognisi
kasi
komunikasi
(5)
(5)
Definisi : pola
-
Mengungkapkan minat
260
meningkatkan komunikasi
pertukaran informasi dan gagasan dengan orang lain yang dapat di perkuat
Persepsi
Konsep
diri
diri
00185
Kesiapan meningkatkan
- Mengungkapkan keinginan
harapan
meningkatkan kemampuan untuk
265
(6)
(1)
Definisi : pola harapan
menetapkan tujuan yang dapat
dan keinginan yang
dicapai
cukup untuk
- Mengungkapkan keinginan
memindahkan energi
meningkatkan keyakinan tentang
dengan kemampuan diri
kemungkinan
sepenuhnya yang dapat di perkuat
- Mengungkapkan keinginan meningkatkan meningkatkan kesesuaian harapan dengan keinginan - Mengungkapkan keinginan meningkatkan saling menjalin hubungan dengan yang lain - Mengungkapkan keinginan meningkatkan harapan - mengungkapkan keinginan meningkatkan pemecahan masalah untuk memenuhi tujuan - Mengungkapkan keinginan meningkatkan sensasi makna kehidupan - mengungkapkan keinginna meningkatkan spiritualitas
Hubungan
Peran
(00164)
Kesiapan memingkatkan
288
peran
pemberi
menjadi orang tua
(7)
asuhan
Defini : suatu pola
(1)
penyediaan lingkungan untuk anak guna memelihara pertumbuhan dan perkembangan yang dapat ditingkatkan
Hubungan
Hubunga
peran
n
(7)
keluarga (2)
(00159)
Kesiapan meningkatkan
-
Mengungkapkan keingina
proses keluarga
untuk meningkatkan
Definisi : suatu pola
keseimbangan antara otonomi
fungsi keluarga untuk
dan persatuan
mendukung
-
Mengungkapkan keinginan
kesejahteraan anggota
meningkatkan pola
keluarga dan dapat
komunikasi
ditingkatkan
-
Mengungkapkan keinginan meningkatkan level energi keluarga untuk mendukung aktivitas sehari-hari
-
Mengungkapkan keinginan meningkatkan adaptasi keluarga terhadap perubahan
-
Mengungkapkan keinginan
294
meningkatkan dinamika keluarga -
Mengungkapkan keinginan meningkatkan kebahagiaan keluarga
-
Mengungkapkan keinginan meningkatkan pertumbuhan anggota keluarga
-
Mengungkapkan keinginan meningkatkansaling ketergantungan dengan komunitas
-
Mengungkapkan keinginan meningkatkan batasan antaranggota keluarga
-
Mengungkapkan keinginan meningkatkanrespek pada anggota keluarga
-
Mengungkapkan keinginan meningkatkan keselamatan anggota keluarga
Hubungan
Performa
peran
peran
(00207)
Kesiapan meningkatkan hubungan
-
Mengungkapkan keinginan meningkatkan otonomi
297
(7)
( 3)
Definisi : suatu pola kemitraan mutual untuk
diantara pasangan -
Mengungkapkan keinginan
saling memenuhi
meningkatkan kolaborasi
kebutuhan yang dapat
diantara pasangan
ditingkatkan
-
Mengungkapkan keinginan meningkatkan komunikasi diantara pasangan
-
Mengungkapkan keinginan meningkatkan pemenuhan kebutuhan emosi satu sama lain
-
Mengungkapkan keinginan meningkatkan respek mutual di antara pasangan
-
Mengungkapkan keinginan meningkatkan kepuasan dengan hubungan komplementer diantara pasangan
-
Mengungkapkan keinginan meningkatkan kepuasan pemenuhan kebutuhan emosi satu sama lain
-
Mengungkapkan keinginan meningkatkan kepuasan berbagi ide diantara pasangan
-
Mengungkapkan keinginan meningkatkan berbagi informasi diantara pasangan
-
Mengungkapkan keinginan meningkatkan pemenuhan kebutuhan fisik di antara pasangan
-
Mengungkapkan keinginan meningkatkan pemahaman tentang gangguan fungsi pada pasangan
Koping/
Respon
Toleransi
koping
stress
(2)
(9)
(00075)
Kesiapan meningkatkan
-
Mengungkapkan keinginan
koping keluarga
untuk mengetahui dampak
Definisi : suatu pola
kritis terhadap pertumbuhan
manajemen tugas adaptif
-
Mengungkapkan keinginan
oleh individu utama
untuk memilih pengalaman
(anggota keluarga, orang
yang mengoptimalkan
terdekat, atau sahabat)
kesejahteraan
yang melibatkan tuntutan kesehatan klien, yang dapat ditingkatkan
-
Mengungkapkan keinginan untuk meningkatkan
334
hubungan dengan orang lain yang mengalami situasi satu sama lain -
Mengungkapkan keinginan untuk meningkatkan gaya hidup
-
Mengungkapkan keinginan untuk meningkatkan promosi kesehatan
Prinsip
Keyakin
(00068)
Kesiapan meningkatakan
Hidup
an
kesejahteraan spiritual
(10)
(2)
Definisi : suatu pola mengalami dan
Hubungan dengan diri sendiri -
meningkatkan penerimaan -
mengintegrasikan makna dan tujuan hidup melalui
Mengungkapkan keinginan
Mengungkapkan keinginan meningkatkan koping
-
Mengungkapkan keinginan
hubungan dengan diri
meningkatkan
sendiri, orang lain, seni,
motivasi/dorongan
music, literature, alam,
-
dan/atau kekuatan yang lebih besar daripada diri
meningkatkan kesenangan -
sendiri yang dapat di perkuat
Mengungkapkan keinginan
Mengungkapkan keinginan meningkatkan cinta
-
Mengungkapkan keinginan meningkatkan makna hidup
365
-
Mengungkapkan keinginan meningkatkan praktik mediasi
-
Mengungkapkan keinginan meningkatkan tujuan hidup
-
Mengungkapkan keinginan meningkatkan filosofi hidup yang memuaskan
-
Mengungkapkan keinginan meningkatkan kemampuan memaafkan diri sendiri
-
Mengungkapkan keinginan meningkatkan kepasrahan
-
Mengungkapkan keinginan meningkatkan ketentraman/ketenangan
Hubungan dengan orang lain -
Mengungkapkan keinginan meningkatkan memaafkan orang lain
-
Mengungkapkan keinginan meningkatkan interaksi dengan orang terdekat
-
Mengungkapkan keinginan
meningkatkan interaksi dengan pimpinan spiritual -
Mengungkapkan keinginan meningkatkan pelayanan kepada orang lain
Hubungan dengan seni, music, teratur, dan alam -
Mengungkapkan keinginan meningkatkan energy kreatif
-
Mengungkapkan keinginan meningkatkan bacaan spiritual
-
Mengungkapkan keinginan meningkatkanwaktu di luar ruang
Hubungan dengan kekuatan yang lebih besar dari sendiri -
Mengungkapkan keinginan meningkatkan pengalaman mistis
-
Mengungkapkan keinginan meningkatkan partisipasi dalam aktivitas religious
-
Mengungkapkan keinginan
meningkatkan berdoa -
Mengungkapkan keinginan meningkatkan penghormatan pada rohaniawan
Prinsip
Keselara
hidup
san/
(10)
(00184)
Kesiapan meningkatkan
-
Mengungkapkan keinginan
pengambilan keputusan
meningkatkan keharmonisan
kepercya
Definisi : suatu pola
keputusan dengan tujuan
an/tindak
pemilihan urutan
sosiokultural
an
tindakan untuk
(3)
memenuhi tujuan
meningkatkan keharmonisan
kesehatan jangka pendek
keputusan dengan nilai
dan panjang yang dapat
sosiokultural
di tingkatkan
-
-
Mengungkapkan keinginan
Mengungkapkan keinginan meningkatkan keharmonisan keputusan dengan tujuan
-
Mengungkapkan keinginan meningkatkan keputusan dengan nilai
-
Mengungkapkan keinginan meningkatkan pengambilan keputusan
-
Mengungkapkan keinginan meningkatkan analisis-resiko
366
keuntungan terhadap keputusan -
Mengungkapkan keinginan meningkatkan pemahaman tentang pilihan untuk mengambil keputusan
-
Mengungkapkan keinginan meningkatkan pemahaman tentang makna pilihan
-
Mengungkapkan keinginan meningkatkan penggunaan data reliabel untuk keputusan
DIAGNOSA KEPERAWATAN DALAM KELUARGA RESIKO Persepsi
Konsep
diri (6)
00174
Resiko perlemahan
-
Keganjilan budaya
diri
martabat
-
Merasa
(1)
Definisi : rentan terhadap presepsi
tidak
266
diperlakukan
secara manusiawi -
kehilangan respek dan
Mengungkapkan
informasi
rahasia
kehormatan, yang dapat
-
Pemajanan tubuh
mengganggu kesehatan
-
Dipermalukan
-
Kurang memahami informasi kesehatan
-
Merasa
terganggu
oleh
praktisi
merasakan
invasi
terhadap privasinya -
Ketidakadekuatan partisipasi dalam pembuatan keputusan
-
Stigmasasi
Peran
peran
pemberi
pemberi Asuhan
-
Ketergantungan
(7)
asuhan
Kperawatan
-
Penerima asuhan pulang ke
atan
Resiko Ketegangan
Kehilangan kendali tubuh
Hubungan
keperaw
00062
-
Penerima asuhan
Definisi : rentan
rumah dengan kebutuhan
terhadap kesulitan dalam
signifikan
281
(1)
melakukan peran
-
memberi asuhan,
Peningkatan kebutuhan asuhan
harapan dan/atau untuk
-
Masalah prilaku
keluarga atau orang
-
Penyalah gunaan zat
terdekat, yang dapat
-
Proses penyakit yang tidak
mengganggu kesehatan
dapat diduga -
Ketidakstabilan kondisi kesehatan
Pemberi asuhan -
Benturan komitmen peran
-
Strategi koping tidak efektif
-
Tidak berpengalaman dengan member asuhan
-
Kurang kegembiraan emosi
-
Kekurangan energy
-
Ketidakmampuan memenuhi harapan orang lain
-
Ketidakmampuan memenuhi harapan individu
-
Kurang pengetahuan tentang sumber komunitas
-
Kurang privasi
-
Kurang rekreasi
-
Isolasi
-
Pemberian asuhan belum siap secara perkembangan untuk mengemban peran sebagai pemberi asuhan
-
Gangguan fisik
-
Stressor penyalahgunaan zat
-
Harapan tidak realistis terhadap diri sendiri
Hubungan pemberi asuhan – penerima asuhan -
Hubungan dengan penganiayaan
-
Ko-dependensi
-
Pola hubungan tidak efektif
-
Adanya penganiayaan
-
Harapan penerima asuhan tidak realistis
-
Hubungan dengan kekerasan
Aktivitas memberi asuhan
-
Tanggung jawab asuhan 24 jam penuh
-
Perubahan dalam sifat aktivitas asuhan
-
Kompleksitas aktivitas asuhan
-
Aktiviras pemberian asuhan berlebihan
-
Durasi perawatan memanjang
-
Kurang lingkungan fisik untuk member asuhan
-
Kurang asisten
-
Kurang peralatan membutuhkan asuhan
-
Kurang istirahat untuk pemberi asuhan
-
Kurang waktu
-
Situasi asuhan yang tidak dapat di duga
Proses keluarga -
Isolasi keluarga
-
Adaptasi keluarga tidak efektif
-
Pola disfungsi keluarga
-
Pola disfungsi keluarga sebelum situasi pemberi asuhan
-
Pola koping keluarga tidak sehat
Sosioekonomi -
Pengasingan
-
Kesulitan mengakses sumber komunitas
-
Kesulitan mengakses dukungan
Hubungan
Resiko
peran (7)
Kurang sumber komunitas
-
Kurang dukungan sosial
-
Kurang tranportasi
-
Isolasi sosial
Resiko gangguan
-
Ansietas
ganggun
perlekatan
-
Penyakit anak
perlekata
Definisi : rentan
mencegah inisiasi
terhadap gangguan
efektif kontak dengan
proses interaktif antara
orang tua
n (2)
00058
-
289
orang tua atau orang
-
terdekat dan anak yang mendukung
Perilaku bayi tidak teratur
-
Ketidak mampuan
perkembangan hubungan
orang tua untuk
saling melindungi dan
memenuhi kebutuhan
saling asuh
personal -
Kurang privasi
-
Konflik orang tua yang timbul akibat perbahan perilaku anak yang tidak teratur
-
Perpisahan orang tua – anak
Hubungan
Performa
peran
peran (3)
(7)
00229
Resiko ketidakefektifan
-
Kendala fisik
-
Penyalahgunaan zat
-
Keterampilan
hubungan
komunikasi tidak
Definisi : rentan untuk
efektif
mengalami suatu pola
-
Stresor
ketidakmampuan untuk
-
Penyalahgunaan zat
menciptakan suatu
-
Harapan tidak realistis
hubungan mutual untuk
-
saling memenuhi
Populasi resiko
296
kebutuhan
-
Krisis perkembangan
-
Riwayat kekerasan dalam rumah tangga
-
Pengurungan salah satu pasangan
Populasi bersisiko -
Gangguan fungsi kognitif pada salah satu pasangan
Keamanan
Perilaku
/perlindun
kekerasa
gan (11)
n ( 3)
00138
Resiko perilaku
Kondisi terkait
Faktor risiko
kekerasan terhadap
-
Gangguan fungsi kognitif
-
Akses pada senjata
orang lain
-
Gangguan neurologis
-
Implusif
Definisi : rentan
-
Intoksikasi pAatologis
-
Bahasa tubuh negative
melakukan perilaku yang
-
Komplikasi perinatal
-
Pola kekerasan tidak
individu menunjukan
-
Komplikasi prenatal
bahwa ia dapat
-
Gangguan psikosis
langsung -
Pola kekerasan
membahayakan orang
diarahkan paada orang
lain secara fisik
lain
emosional
-
Pola ancaman kekerasan pola prilaku kekerasan antisional
-
Prilaku bunuh diri
416
Populasi berisiko -
Riwayat penganiayaan pada masa kanak-kanak
-
Riwayat asar pada binatang
-
Riwayat merencanakan pembakaran
-
Riwayat pelanggaran kendaraan bermotor
-
Riwayat penyalahgunaan zat
-
Riwayat menyaksikan kekerasan dalam keluarga