DERMATITIS NUMULARIS S: Bercak merah , basah , sangat gatal, hilang timbul dan sering kambuh. FR Pria, usia 55-65 tahun (pada wanita 15-25 tahun), riw/ trauma fisis dan kimiawi (fenomena Kobner: gambaran lesi yang mirip dengan lesi utama), riwayat DKA, riw/DA pada kasus dermatitis numularis anak, stress emosional, minuman yang mengandung alkohol, lingkungan dengan kelembaban rendah, riw/ infeksi kulit sebelumnya O PF: Tanda patognomonis 1. Lesi akut: vesikel & papulovesikel (0,3 – 1 cm), bentuk uang logam, eritematos, edema <, batas tegas. 2. Tanda eksudasi karena vesikel mudah pecah, kemudian mengering menjadi krusta kekuningan. 3. Jumlah lesi: satu, dapat pula banyak dan tersebar, bilateral, atau simetris, ukuran yang bervariasi. Predilek: tungkai bawah, badan, lengan, termasuk punggung tangan PP: Pada umumnya tidak diperlukan pemeriksaan penunjang. A: ~Ax dan PF P: Non Farmakotx: -Hindari FR (Faktor Risiko) FarmakoTx: TOPIKAL (2x sehari) -Kompres terbuka dengan larutan KP 1/10.000, menggunakan 3 lapis kasa bersih, selama masing-masing 15-20 menit/kali kompres (untuk lesi madidans/basah) sampai lesi mengering. lanjutkan dengan -Desonid krim 0,05% or fluosinolon asetonid krim 0,025% (maksimal 2 minggu).
SISTEMIK
CTM 3x 4mg / hari (2minggu) / Cetirizin 1x10mg/hari (2minggu) / Loratadin 1x10mg/hari (2minggu)
Likenifikasi dan hiperpigmentasi, Betametason valerat krim 0,1% atau Mometason furoat krim 0,1%).
RUJUK jika: 1. Tidak membaik dengan pengobatan topikal standar. 2. Diduga terdapat komplikasi, misalnya fokus infeksi pada organ lain, maka konsultasi danatau disertai rujukan kepada dokter spesialis terkait (contoh: gigi mulut, THT, obgyn, dan lain-lain) untuk penatalaksanaan focus infeksi tersebut.