WHO SIGN FOR AIDS Major sign
Weight loss > 10 % Chronic diarrhea >1 mo Prolonged Fever > 1m0
Minor sign
Persistent cough > 1 mo Pruritic rash Recurrent herpes zoster Oropharyngeal candidiasis Chronic progressive herpes simplex Generalized lymphadenopathy
Diagnosa berdasarkan gejala klinis 2 major sign 1 major + 2 minor sign
Oral Candidiasis Mucocutaneous candidiasis occurs in 3 forms in persons with HIV
infection: oropharyngeal, esophageal, and vulvovaginal disease Oropharyngeal candidiasis (OPC) was among the initial manifestations of HIV-induced immunodeficiency to be recognized and typically affects the majority of persons with advanced untreated HIV infection Candida are normal inhabitants of the human gastrointestinal (GI) tract and may be recovered from up to one third of the mouths of normal individuals and two thirds of those with advanced HIV disease Symptoms of OPC may include burning pain, altered taste sensation, and difficulty swallowing liquids and solids. Many patients are asymptomatic Most persons with OPC present with pseudomembranous candidiasis or thrush (white plaques on the buccal mucosa, gums, or tongue) and less commonly with acute atrophic candidiasis (erythematous mucosa) or chronic hyperplastic candidiasis (leukoplakia) involving the tongue, or angular cheilitis (inflammation and cracking at the corners of the mouth).
Infeksi Opportunistik pada HIV
Infeksi opportunistik pada penderita HIV/AIDS dapat disebabkan oleh berbagai organisme: Protozoa: Toxoplasma gondii, Isospora belli, Cryptosporidium Jamur: Candida albicans, Cryptococcus neoformans, Coccidioides immitis, Histoplasmosis capsulatum, Pneumocystis carinii. Bakteri: Mycobacterium avium-intracelulare, Mycobacterium tuberculosis, Listeria monocytogenes, Nocardia asteroides, Salmonella, Streptococcus. Virus: CMV, HSV, adenovirus, papovavirus JC menusia, virus Hepatitis B.
Pneumonia Etiologi: S.Pneumoniae dan H.Influenza Terjadi akibat adanya perubahan fungsi sel B
dan/atau menurunnya fungsi neutrofil. PCP hallmark of AIDS gejala: umumnya demam dan batuk (nonproduktif atau produktif). sering juga mengeluhkan nyeri retrosternum yg memburuk pada saat inspirasi.
Pada foto dada: adanya sedikit infiltrat interstisial
bilateral. Adanya leukositosis ringan. AGDA: mungkin menunjukkan hipoxemia dgn penurunan PaO2 dan peningkatan gradien a-A. Diagnosa pasti PCP: ditemukannya adanya bentuk kista
dan tropozoit dalam sputum. Dapat juga dilakukan biopsi terbuka paru-paru. Pengobatan standar: Trimehoprim/ Sulfametoxazole (TMP/ SMX).
Tuberkulosis pada ODHA
Infeksi primer Kompleks primer
menyembuh
Lesi laten
TB primer progresif
TB sekunder
Lesi destruktif Perkejuan terlokalisir
reinfeksi
TB sekunder progresif TB milier
Pada penderita HIV dengan CD4 <200 sel/mm3
konsolidasi lobus tengah dan bawah, limfadenopati hilus (biasanya multifokus), dan sering tidak ada kavitas. Tb ekstraparu 10-15% pada pasien imunosupresi ringan dan >50% pada pasien imunosupresi berat
Terapi anti retroviral (ART) FUSION (fusion inhibitors)
Viral protease (protease inhibitors)
Reverse transcriptase inhibitors
RNA
RNA
Proteins
RT RNA
RNA
DNA RT DNA DNA
Provirus
Aspek Etik Autonomy ODHA berhak merahasiakan, memilih
menjalani test (informed consent) Beneficience konselor / dokter wajib memberi informasi / pengetahuan yang dapat bermanfaat bagi ODHA Non maleficence menghindari pemecahan masalah yang merugikan seperti karantina ODHA Justice tidak diskriminatif dalam pelayanan kesehatan Veracity jujur Fidelity konselor / dokter harus dapat membangun rasa percaya ODHA
Aspek Sosial Adanya stigma negatif terhadap ODHA Adanya perlakuan yang diskriminatif thd ODHA ODHA mempunyai komunitas sendiri
Aspek Psikologi Timbul rasa cemas akan kehilangan hak asasi krn
status ODHA Trauma psikis antisosial (krn masyarakat tdk menerima) Individu yg tdk dpt menerima status HIVnya respon negatif mencoba menularkan kpd org lain