Demamtifoid: Oleh

  • Uploaded by: Suci Wijayanti
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Demamtifoid: Oleh as PDF for free.

More details

  • Words: 788
  • Pages: 22
DEMAM TIFOID Oleh : Rifa Atul Mahmuda 1740312292 Suci Wijayanti 1840312233 Preseptor : dr. Rudy Afriant, SpPD-KHOM, FINASIM dr. Arnelis, SpPD-KGEH

BAGIAN ILMU PENYAKIT DALAM FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS RSUP DR. M. DJAMIL PADANG PADANG 2018

Pendahuluan • Infeksi sistemik kuman Salmonella • Bersifat akut • Penyakit endemis di Indonesia • Di Bagian IKA RSCM 50 kasus/ tahun • 75% kasus berumur > 5 tahun • Gejala klinis anak lebih ringan dari pada dewasa

Etiologi Salmonella typhi Gram (-),capsul (-),flagel (+) Antigen Somatik(O),flagelar (H),envelope(K) Manusia N a t u r a l reservoir Diluar tubuh : debu,es (berminggu minggu)

Penularan : makanan/minuman tercemar (oral-fekal)

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perjalanan Penyakit Infeksi Salmonela • Barier pejamu – Lokal

: pH, motilitas TGI, flora usus

– Umum : imunitas humoral & selular

• Organisme – Jumlah bakteri – Virulensi (serotipe) • Resistensi terhadap antibiotik

Patogenesis (serotipe invasif) Epitel usus fagositosis

Lamina propria

respons inflamasi endotoxin (lokal, sistemik)

Plaque Payeri

multiplikasi

Duktus torasikus bakteriemi primer

Lokal: inflamasi Sistemik: pengeluaran Makrofag s i t o k i n -> Demam,depp SSTl

sirkulasi Organ target RES (hati,limpa,ss.tl)

bakteriemi sekunder Organ lain ( fenomena metastasis)

Gejala klinis • Gejala klinis tidak khas (anak) • Demam ≥ 7 hari • Gejala gastrointestinal – muntah, – diare/ obstipasi, – kembung

• Delirium, kesadaran menurun • Anak besar menyerupai dewasa – tampak toksik, dehidrasi, – lidah tifoid, – hepatomegali, splenomegali

Laboratoriu m

• Darah perifer

– leukopenia, an-eosinofilia,

– limfositosis relatif – Bila Trombosit ↓

berat

• Peningkatan LED, • Peningkatan enzim transaminase • Uji Serologi IgM & IgG • Biakan Salmonella typhi (media empedu)

Uji Diagnostik Uji Widal Pelacak DNA (DNA probe)

IgG protein membran luar Immunoblotting (Typhi-dot) PCR ( polymerase chain reaction)

Wida l Mendeteksi anti bodi O & H dgn aglutinasi Aglutinin 0 Meningkat akhir Minggu I (hr 6-8) Menghilang 6-12 bulan Diagnostik : - Titer ≥ 1/40

- Titer ≥ 1/ 200 - Titer konvalesens > 4X akut

Positif palsu 1. salmonella grup D e.g. Enteritidis 2. Enterobacteriaceae 3. Antigen dari pabrik yg berbeda 4. Silent infection (endemis ) Negatif palsu 1. pem.terlalu dini a . b . Belum terbentuk 2. gizi buruk,imunodefisensi,keganasan 3. Th/ a.b. Dini a n t i b o d i tdk terbentuk

Aglutinin H - Dikaitkan dgn infeksi lalu & imunisasi

- Meningkat hari 10 -12 - Tetap (+)

bertahun

Widal(+) interpretasi hati-hati

Kom plikasi Di dalam saluran cerna – peritonitis, – perdarahan, – perforasi

Di luar saluran cerna – ensefalitis – pneumonia – meningitis – osteomielitis – hepatitis

Pengobatan • Suportif – cairan, diet – elektrolit

– asam basa

• Pengobatan kausal – medikamentosa (antibiotik, kortikosteroid) – bedah (pengobatan komplikasi)

Pengobatan suportif • Cairan – rumatan, larutan D5 : NaCl 0.9% (3:1) – tambah 12.5% setiap kenaikan suhu 1 0

• Diet – makan lunak – kurangi serat, zat yang merangsang – tidak terlalu ketat

• Koreksi asam basa • Koreksi elektrolit

Pengobatan Antibiotik (1) • Kloramfenikol – 100mg/kgBB/hari oral, maksimal 2 gram, 10 hr ( tidak diberikan leukosit <2000/Ul)

• Kotrimoksazol – 6mg/kgBB/hari, 10 hari

• Amoksisilin – 100 mg/kgBB/hari, 10 hari

Pengobatan Kausal (2) • Seftriakson (sefalosporin generasi III) – 80 mg/kgBB/hari – intravena, intramuskular, per-infus – lama pengobatan 5 hari i

• Sefiksim (sefalosporin generasi III) – 20 mg/kgBB/hari – per-oral, – lama pengobatan 10 hari

• Kuinolon – tidak direkomendasikan <14 tahun (binatang percobaan: artropati tulang rawan), FDA 1997

Evaluasi Pengobatan Suhu 0 C Antibiotik sensitif Demam reda Kesadaran membaik Tidak ada komplikasi Nafsu makan membaik

37,5

0

1

2

3

4

5

6

7

8

Hari rawat

Evaluasi Pengobatan Suhu 0 C A ntibio tik

Pengobatan sesuaikan

? 37,5 Demam tetap tinggi Kesadaran Tanda komplikasi Gejala lain

0

1

2

3

Komplikasi Fokal infeksi lain Resisten Dosis tidak optimal Diagnosis salah

Pem eriksaan penunjang

4

5

6

7

8

Hari rawat

Pengobatan Komplikasi • Ensefalopati – dexametason 1-3 mg/ BB/hari,3-5 hari

• Peritonitis, perdarahan saluran cerna – puasa, nutrisi parenteral, transfusi darah (atas indikasi)

• Perforasi – laparatomi

• Suportif – Cairan, koreksi dehidrasi, asidosis, hipoelekrolitemia

Pencegahan • Higiene perorangan

• Higiene lingkungan • Membasmi karier • Higiene dalam pengasuhan anak • Penularan di rumah sakit (nosokomial)

• Vaksinasi

Imunisasi Aktif • Capsular Vi polysaccharide – – – –

injeksi Typhim Vi, intramuskular vaksin polisakarida, konjungasi diberikan pada umur > 2 tahun ulangan tiap 3 tahun

• Ty 21-a – oral, Vivotif : 3 dosis interval selang sehari – diberikan pada umur > 6 tahun

Kesimpulan •

Demam tifoid anak terutama dijumpai pada anak > 5 tahun



Klinis lebih ringan daripada dewasa, Makin muda umur anak, klinis tidak kha Diperlukan pemeriksaan penunjang yang sensitif, spesifik, mudah dan murah

• • • •

Obat pilihan : kloramfenikol  Pencegahan: meningkatkan higiene & 

Related Documents

Demamtifoid: Oleh
June 2020 12
Oleh
June 2020 26
Oleh
July 2020 20
Oleh
July 2020 17
Oleh
June 2020 17
Oleh:: Citasari
November 2019 24

More Documents from "Citasari Muhusini"