GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWI KELAS II TENTANG FLOUR ALBUS DI SMP NEGERI 2 BAUBAU TAHUN 2013
OLEH :
CITASARI
BAB I PENDAHULUAN
Keputihan dapat disebabkan oleh adanya infeksi bakteri, seperti
gonococus,
chlamydia,
trichomatis,
gardenella,
treponena
pallidum, adanya infeksi jamur seperti candida dan adanya infeksi parasit seperti trichomonas vaginalis, serta adanya infeksi virus seperti candylomata acuminata dan herpes (Rozanah, 2003).
Akibat keputihan ini sangat fatal bila lambat ditangani. tidak hanya bisa mengakibatkan
kemandulan dan hamil diluar kandungan dikarenakan
terjadi penyumbatan pada saluran tuba, keputihan juga bisa merupakan
gejala awal dari kanker rahim yang merupakan pembunuh nomor satu bagi wanita dengan angka 100
per
insiden
kanker
serviks
diperkirakan
mencapai
100.000 penduduk per tahun, yang bisa berujung pada kematian
(Katharini, 2009).
Lanjutan,,, Banyak remaja putri yang merasa berat dan malu untuk membicarakan organ genitalia dengan orang lain. Sehingga perawatan kesehatan alat kelamin terhambat oleh pantangan sosial dan kurangnya pengetahuan. hanya beberapa remaja putri yang berkonsultasi
Kalaupun ada
dengan dokter tentang
masalah keputihan. Hal tersebut dapat menyebabkan pengetahuan remaja putri tentang keputihan menjadi terbatas. (Clayton dalam Katharini, 2009).
Data
keputihan / Flour Albus
tentang
kesehatan
reproduksi
menunjukkan bahwa 75% wanita di dunia pasti mengalami keputihan paling tidak sekali seumur hidup dan 45% diantaranya mengalami keputihan sebanyak 2 kali atau lebih.
Di Indonesia kejadian keputihan semakin meningkat. Berdasarkan hasil penelitian menyebutkan bahwa pada tahun 2009 sebanyak 50% wanita Indonesia pernah mengalami tahun
keputihan, kemudian pada
2010 meningkat menjadi 60% dan pada tahun 2012 meningkat
lagi menjadi hampir 70% wanita Indonesia pernah mengalami keputihan setidaknya sekali dalam hidupnya (Katharini, 2009)
SMP NEGERI 2 Baubau ; Jumlah siswi 168 orang ; Studi pndahuluan 23 siswi, yakni 13 oranng memilki pengetahuan
yang kurang baik tentang Flour Albus, dan 10 orang memiliki pengetahuan yang baik tentang Flour Albus. Belum pernah ada penyuluhan tentang kesehatan reproduksi ( Flour Albus ) dan penelitian tentang Flour Albus.
1.2 Rumusan Masalah.
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum 1.3.2 Tujuan Khusus
1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Bagi Masyarakat 1.4.2 Bagi Institusi 1.4.3 Bagi Instansi Kesehatan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Umum Tentang Flour Albus
2.2 Tinjauan Umum Tentang Pengetahuan
2.3 Tinjauan Umum Tentang Sikap
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL 3.1 Kerangka Konsep Input Siswi SMP
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi :
Faktor intrinsik.
Faktor ekstrinsik.
2. Faktor—faktor yang mempengaruhi sikap :
Proses
1. Pengetahuan Sswi tentang Flour Albus. 2. Sikap Siswi tentang Flour Albus.
Output Pengetahuan Siswi 1. Baik 2. Kurang
Sikap Siswi 1. Baik 2. Kurang
Outcome Meningkatnya
Faktor internal.
pengetahuan
faktor eksternal.
sikap
siswi
Flour Albus.
dan tentang
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis Penelitian, metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah jenis metode penelitian deskriptif.
4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian, penelitian ini dilaksanakan pada siswi kelas II di SMP Negeri 2 Baubau tahun 2013, mulai bulan AprilMei 2013.
4.3 Populasi, Sampel, Besar Sampel, Teknik Pengambilan Sampel 4.3.1 Populasi sebanyak 168 siswi. 4.3.2 Sampel sebanyak 118 siswi. 4.3.3 Besar Sampel, sebanyak 118 siswi. 4.3.4 Teknik pengambilan sampel yaitu dengan teknik Random Sampel.
4.4 Variabel Penelitian Menggunakan 2 variabel yaitu pengetahuan dan sikap
Definisi Operasional
4.5 Cara Pengumpulan Data yaitu dengan menggunakan data sekunder dan data primer.
4.6 Instrumen Penelitian yaitu dengan menggunakan kuesioner.
4.7 Jenis Penelitian dan Penyajian Data yaitu dengan menggunakan teknik selektif, editing, coding, dan tabulasi.
4.8 Analisis data dengan menggunakan analisis inuvariat dan juga dengan program SPSS versi 15,00.
4.9 Etika Penelitian yaitu dengan menggunakan lembar persetujuan dari respoden, anonymity, dan confidentially.
THE END,,,,,,,,