Dbs

  • Uploaded by: kastoto
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Dbs as PDF for free.

More details

  • Words: 3,878
  • Pages: 14
http://www.eramuslim.com/konsultasi/entrepreneur/tentang-pt-dfi-dbs.htm

Tentang PT.DFI/DBS Rabu, 19/08/2009 09:33 WIB saya sekarang ini telah menjadi member DBS yg sekarang ini lagi booming, tapi ada sesuatu yg mengganjal di benak saya tentang kehalalan menjalankan bisnis ini yaitu: 1. Apakah bisnis DBS ini termasuk moneygame? 2. Adanya indek yg diterapkan disini oleh perusahaan yg menurut saya kurang transparan, karena tidak diberikan ilustrasi yg jelas darimana jumlah indek 0,90% itu bisa ditentukan dan tdk pernah ada perubahan, padahal kalau kita lihat DBS ini sedang mengalami kenaikan dari sisi keuntungan tapi indeknya masih tetap 0,90%. 3. Adanya klaim bahwa sudah mendapatkan fatwa hallal dari MUI tapi terrnyata sampai sekarang MUI pusat belum ada statement apapun. Mohon tanggapanya atas pertanyaan saya dirubrik ini, jazakumulloh khoiron! Rochim

Jawaban Wa'alaikumussalam Wr.Wb Sudara Rohim yang dirahmati Allah Pertama saya tidak ingin menyampaikan opini pribadi menyangkut persoalan DBS/DFI yang memang belakangan ini menuai kontroversi. Saya hanya ingin menyampaikan informasi yang langsung pernah saya terima langsung dari sumbernya. 1.Ustadz Arifin Ilham dalam kajian Spiritual Entrepreneur yang rutin saya adakan pada bulan Juli lalu mengatakan DBS money Game karena hanya menjual titik2 saja tanpa "keabsolutan" produk yang dijual. Beluai sudah berbicara langsung dengan Ustadz Miftah Faridl dan Syafi'i Antonio tentang masalah ini. 2.Dua minggu yang lalu saya bertemu dengan kenalan di Bandung yang mengaku teman baik dari pendiri DBS dan juga pembuat sistem komputerisasi untuk DBS. Menurut beliau dengan sistem BINARI dimana harus ada keseimbangan antara kanan dan kiri dan itu amat susah jarang terjadi. Dengan begitu akibat ketidak simbangan sistem itu maka komisi member akan banyak tersedot ke perusahaan ketibang ke member. 3.Tentang belum syariahnya DFI Kalau saya tidak salah juga diakui oleh mereka melalui situs mereka bahwa mereka SEDANG DALAM PROSES SYARIAH. Hal itu juga

menjadi ramai dan sempat di bahas di Majalah Sabili dua minggu yang lalu tentang KLAIM DBS yang mengaku syariah. Saran saya silahkan saja bergabung ke MLM yang tidak kontoversi masih banyak pilihan kok Semoga Bermanfaat. Belajar Lagi Lebih banyak tentang bisnis dengan mengklik disini Valentino Dinsi (Spiritual Entrepreneur beralamat di www.valentinodinsi.com dan www.bisnis2121.com

http://ukafahrurosid.blogspot.com/2009/05/benarkah-duta-business-school-dbsbelum.html

Benarkah Duta Business School DBS Belum Syar'i? Sebelum DBS yang sekarang sedang meroket pesat. Dulu saya pernah terjun berbisnis di Internet untuk yang pertama kalinya dengan bergabung di bisnis pulsa jaringan Voucherkey www.voucherkey.com. Dari situ awal mempelajari bisnis online jaringan dan mengenal mas Febrian (pendiri DBS), Randu dan Leader lainnya yang terus menyemangati member-member bawahannya agar memperoleh passif income. Namun, itu hanya sekedar bayolan belaka, ketika Vocherkey mengalami kebangkrutan, katanya. Sehingga bermuncullah bisnis serupa yang mirip VK sebagai penyempurnaan yaitu DutaNetwork www.duta-network.com. Namun, sama halnya seperti yang dialami VK, DN tidak mengalami pertumbuhan yang cepat. Sehingga mas Febrian dan team merintis bisnis serupa pula dengan system yang tidak jauh berbeda dengan sebelumnya yaitu DFI www.duta4future.com dapat bertahan 1 tahun lebih sampai sekarang, dimana member yang telah bergabung tercantum di situsnya tersebut sebanyak 1 juta lebih, namun setelah saya tanyakan pada salah satu Leader DBS, sebenarnya yang bergabung baru mencapai 1/2 atau 1/3 dari total member yang ada, mungkin sekitar 400rb an orang yang telah gabung di bisnis ini. Namun saya hanya memantau dan mempelajari bisnis ini saja (Dutanetwor & Duta4future) dan tidak menjalankannya, karena saya berpendapat, di DBS hanya menguntungkan perusahaan saja dan banyak bonus-bonus yang kuran kejelasannya terutama dengan adanya INDEX, dan lainnya sehingga perlu dipertanyakan dimana letak syariah nya yang konon digembor-gemborkan oleh DBS. Akhirnya saya mendapatkan artikel yang menggelitik dan mengagetkan bagi saya pribadi ketika dapat tercerahkan dengan Majalah Sabili No. 22 Th. XVI 21 Mei 2009/26 Jumadil Awal 1430 yang membahas tentang MLM Duta Business School Sudah Syar’i?, judul asli. Berikut dibawah ini isinya:

Ratusan ribu orang menjadi anggota bisnis ini. Nama Aa Gym juga ikut muncul, terdaftar sebagai anggota. Kebingungan umat Islam menjadi-jadi, bertanya-tanya, apakah bisnis DBS ini sudah syar’i? Azhari, seorang karyawan sebuah perguruan tinggi merasa tidak enak menjalani bisnis MLM (Multi Level Marketing) Duta Business School (DBS). Meski sudah merekrut lima orang untuk menjadi bawahan-nya (downline), dia tidak lagi melanjutkan mencari downline lain. Pasalnya, setelah sebulan menjadi anggota MLM ini dia semakin merasa tidak enak, bingung, mempertanyakan apakah DBS sudah syar’i?. Keinginan untuk menghilangkan kebingungannya semakin besar setelah ia mempresentasikan produk MLM miliknya kepada seorang pengamat ekonomi syariah, Izzuddin Abdul Manaf. Selesai mendengarkan presentasi Azhari, Izzuddin berpendapat, secara tidak langsung ada unsur money game di dalam MLM ini. Sebagai seorang pengamat, Izzuddin tidak sembarang memberi kesimpulan itu. Disuatu hari, dia menjadi pembicara di forum Oase Enterpreneur, sebuah lembaga pelatihan wirausaha, mengenai etika bisnis syari’ah. Kebetulan para pesertanya juga banyak menjadi agen MLM DBS. Kepada Izzuddin mereka bertanya mengenai nilai syar’i lembaga bisnis tersebut. Izzuddin menanggapi, sebuah bisnis dikatakan syar’i bila ada pengawasan dan sertifikasi Dewan Syariah Nasional (DSN). Setelah seminar, Izzuddin semakin penasaran dengan DBS. Dia membuka situs www.duta4future.com. Disitulah ia menemukan penjelasan lebih lengkap lagi mengenai DBS. Masih tidak puas juga, ia berdiskusi dengan kawannya. Dia melihat produk MLM ini adalah pulsa. Seorang anggota bisnis ini jika hanya mengambil untung dari penjualan pulsa maka tidak bisa mendapatkan untung besar. Kemudian dia menemukan keuntungan lain, yaitu perekrutan anggota. ”Inilah money game-nya,” kata Izzuddin. Izzuddin merasa prihatin dengan MLMa ini karena terdengar isu sudah mendapatkan legalitas syar’i dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) wilayah Jawa Barat. ”Ini tidak bisa. Yang berhak memberikan sertifikasi syar’i hanya MUI pusat, yaitu melalui DSN.” Dengan kata lain, Izzuddin ingin mengatakan, secara prosedural, bisnis ini hanya ngakungaku saja sudah syar’i, padahal belum. Menanggapi klaim belum syar’i, bakroni, seorang pengusaha DBS, mengatakan MUI Jawa Barat sudah menjelaskan kehalalan bisnis ini. ”Kalau memang harus mendapat legalitas syar’i dari MUI pusat maka nanti pihak perusahaan yang akan mengurus,” ujarnya. MUI Bandung melalui KH Miftah Faridl, menegaskan, tidak benar jika MUI Jawa Barat telah memberikan fatwa halal terhadap bisnis ini. Miftah berpendapat, legalaitas syar’i hanya bisa diproses melalui MUI pusat, bukan daerah. Penegasan yang sama juga diutarakan Amidhan, salah seorang ketua MUI. Dia mengatakan, sertifikasi lembaga bisnis keuangan hanya melalui Dewan Syariah Nasional di MUI pusat, bukan di daerah.

Duta Business School adalah sebuah devisi dari PT Duta Future Internasional, didirikan pada 10 November 2007 di Bandung. Perusahaan ini bergerak di bidang perdagangan umum, jasa pemasaran produk komoditas pokok. Khusus untuk DBS, bidang pendidikan dan pelatihan kewirausahaan menjadi garapannya. Kantor administrasi DBS beralamatkan di Surapati Core Blok J-7 Jal PHH Mustafa Nomor 39 Bandung. Dengan basis teknologi internet, perusahaan ini membantu anggotanya menjadi dealer isi ulang pulsa elektrik. Sejumlah 1.000 lebih agen perusahaan ini tersebar luas di penjuru kota-kota di Indonesia. Semua transaksi, perhitungan keuangan, danadministrasi dilakukan dengan sistem komputerisasi. Hingga saat ini, DBS telah memiliki anggota sejumlah 650.000 orang. Untuk menebar jaringan, dan memberikan informasi, DBS membuat situs http://duta4future.com. Jika Anda membuka situs itu maka akan menemukan kesan singkat para anggota bisnis ini. Di barisan paling utama terpampang nama Guruh Soekarno Putra, anak presiden pertama Indonesia dengan identitas keanggotaan DBS1291822. Setelah itu akan terlihat foto dan tulisan singkat dai terkenal asal Bandung, Abdullah Gymnastiar. Dengan huruf kapital, Aa Gym menulis, semoga usaha kita ini penuh berkah. Dia mengaku awalnya berat hati untuk mengikuti bisnis ini. Setelah mendengar masukan mengenai bisnis dalam Islam dari KH Miftah Faridl dan pakar ekonomi Islam, Syafi’i Antonio, Aa Gym memutuskan terjun ke DBS. Entah sudah berapa lama nama-nama tersebut menjadi anggota DBS. Lalu apakah DBS sudah sesuai syariah? Menjawab pertanyaan ini, Syafi’i Antonio, yang juga anggota DSN mengatakan, untuk mengkategorikan sebuah perusahaan itu syar’i harus melalui tujuh tahapan. “Produk yang dijual harus halal, terbebas dari unsur riba,” jelasnya. Syafi’i mengatakan, akad dasar transaksi harus terbebas dari jahalah (ketidakpastian, -red), juga harus ada kesepakatan yang jelas apa yang didapat si pembeli, dan apa yang tidak didapat. Terkait dengan marketing plan, Syafi’i mengutarakan, harus adil, terbebas dari dzulm. “Transaksi keuangan harus terbebas dari riba, harus melalui Bank syariah dan asuransi syariah.” Tidak cukup hanya itu, corporate culture perusahaan tersebut juga ikut diperhatikan, seperti jilbab bagi kaum hawa, dan budaya salam misalnya. “Perhatian kepada ekonomi umat juga perlu diperhatikan. Jangan sampai menguras devisa hanya untuk produk asing, sedangkan umat hanya dijadikan pasar,” katanya. Terakhir, dia menyarankan adanya Dewan Pengawas Syariah yang didapat melalui DSN MUI Pusat. Terkait dengan DBS, Syafi’i mengatakan, hingga saat ini, perusahaan tersebut belum memenuhi dua kriteria, yaitu pada poin transaksi finansial yang belum sepenuhnya

menggunakan jasa Bank syariah dan belum adanya pengawas dari DSN. “Untuk kepastian lebih lanju, tunggu sebulan lagi,” ujarnya kepada Sabili. Jelas sudah, dengan pernyataan Syafi’i sendiri bisa diketahui, perusahaan ini masih menuju proses syar’i. Jika terbukti tidak syar’i, maka ratusan ribu umat Islam akan menjadi korban bisnis ini. Bagaimana menurut Anda??? Sumber: www.sabili.co.id www.pkesinteraktif.com dan www.pkesinteraktif.com

http://dbswatch.blogdetik.com/2009/06/12/bisnis-jaringan-pulsa-dbs-dilarang-dibukittinggi/ Bisnis Jaringan Pulsa DBS Dilarang Di Bukittinggi Posted on 12 Juni 2009 oleh dbswatch nbsp;padangmedia.com - BUKITTINGGI- Majlis Ulama Indonesia (MUI) dan Himpunan Da,i Indonesia (HDI) Cabang Kota Bukittinggi, melarang bisnis jaringan pulsa atau Network Marketing yang saat ini santer disebut Duta Business School (DBS). DBS yang dikelola manajemen PT. Duta Future International (PT.DFI) itu dinilai tidak sesuai dengan konsep usaha syariat Agam Islam. “Mulai saat ini bisnis jaringan pulsa atau DBS tersebut harus dihentikan, karena tidak sesuai dengan konsep usaha syariat Agama Islam. Sebab selain tidak adil, menguntungkan jaringan posisi tertinggi, perusahaan, dan akad (perjanjian) investasi yang ditanam member sebesar Rp 200 ribu akan hilang begitu saja,” tegas H. Gusrizal, Ketua Bidang Fatwa MUI Sumatera Barat dalam diskusi bersama pimpinan DBS Cabang Kota Bukittinggi di Mesjid Agung Tengah Sawah Kota setempat Senin (1/6). Gusrizal, yang akrab disapa Buya itu menyatakan, DBS belum bisa diketegorikan halal walaupun pengelolaan-nya merujuk kepada fatwa MUI Bandung. Maksud dari Fatwa MUI Bandung, kata Buya, hanya tertuju kepada bisnis Network Marketing dan MLM secara global dimana intinya adalah usaha berbentuk penjualan barang. Sedangkan khusus untuk bisnis DBS dalam pengertian umum adalah money game atau permainan uang.

“Belum ada fatwa dikeluarkan MUI tingkat pusat maupun daerah untuk bisnis DBS ini. Fatwa MUI Bandung tertuju kepada bisnis MLM secara global, sementara DBS adalah permainan uang dan menguntungkan sepihak. Soal pembagian laba yang diperoleh tidak merata antara posisi jaringan diatas dengan posisi paling dibawah termasuk keuntungan besar yang diraup perusahaan dari uang pendaftaran member,” sebutnya. Jadi, lanjut Buya, kesimpulan dari diskusi atau pembahasan soal DBS, untuk sementara belum difatwakan haram, tetapi telah mendekati haram. Dalam Syariat Agama Islam disebut Subhat. “Pembahasan kategori bisnis pulsa DBS ini akan terus diproses sampai ketingkat provinsi dan pusat. Untuk sementara kategori usahanya disebut Subhat yang artinya telah hampir mencapai kepada tingkatan usaha haram. Guna kemaslahatan umat, walaupun fatwa belum dikeluarkan, sistem usaha ini harus dihentikan,” tandasnya. Sementara Erwin, pimpinan cabang DBS Kota Bukittinggi, mendengar keterangan dari Buya tidak bisa berkomentar lebih banyak. Ia hanya menyarankan agar para ulama yang membahas permasalahan bisnis DBS segera mempertanyakan langsung kepada pimpinan perusahaan. “Jika di Bukittinggi memang saya pimpinan-nya, tapi untuk melanjutkan atau menghentikan bisis DBS, tergantung kepada pimpinan perusahaan. Alangkah baik, para ulama yang terhormat ini mempertanyakan langsung kepada pimpinan perusahaan kami yang ada di Pulau Jawa sana,”ucapnya.(an) Filed under: Tak Berkategori | Tagged: dbs, haram, mui, mui bukit tinggi, subhat « Kedatangan DBS ke DSN-MUI Bukan dalam Rangka Proses Sertifikasi

6 Responses to “Bisnis Jaringan Pulsa DBS Dilarang Di Bukittinggi” 1.

Michael, on Juni 26th, 2009 at 23:38 Said: Hey, have you seen this news article? New details about Michael Jackson’s Death Emerge I was wondering if you were going to blog about this…

2.

ayi Muzayini, on Juli 2nd, 2009 at 14:19 Said: Sabili tidak Adil dan Sangat tendensius kepada DBS dan 2 juta Anggotanya?

Sabili sdh tidak Fair tentang DBS? Saya tertarik untuk menanggapi tulisan sabili yang menyoroti DBS dan terkesan sdh menghakimi DBS adalah haram. Apakah Karena DBS belum ada fatwa MUI Nasional jadi seakan-akan dia haram seperti jual beli BABI. Atau karena faktor lain, atau mungkin ada orang-orang yang merasa DBS adalah ancaman? sama seperti sesama partai Islam, diantara meraka ada yang saling fitnah dan memojokan?Benarkah Siapa Ahli Fatwa dari kalangan ulama Faqiiih yang sdh mengharamkan DBS dan apa dalilanya? Apakah fatwa bisa diambil karena pendapat seorang komentor atau pengamat saja. Atau ulama hanya mengambil fatwa Ulama bukit Tinggi… Lho katanya kalau halal harus melalui MUI Pusat bukan Propinsi… Tapi kalau haram bisa MUI kabupaten… Bagaimana sih logikanya? Mengapa Sabili tdk membahas hukum belanja di mall yang sekarang sdh jadi hobi ummat Islam. Mall yang sdh banyak mematikan pedagang kecil, yang notabene ummat Islam. Padahal produk Mall banyak bersal dari Yahudi. Kenapa sabili atau orang pintar dan sholeh tidak membahas lebih jauh MLM lainnya yang 99% tidak jelas siapa pemiliknya, kemana untungnya. bagaimana transaksinya? Bukankah Syarat Halal adalah ? 1. Produk yang dijual harus halal, terbebas dari unsur riba 2. Akad dasar transaksi harus terbebas dari jahalah (ketidakpastian) 3. Harus ada kesepakatan yang jelas apa yang didapat si pembeli, dan apa yang tidak didapat. 4. Marketing plan harus adil, terbebas dari dzulm (kedzoliman) 5. Transaksi keuangan harus terbebas dari riba, harus melalui Bank syariah dan asuransi syariah. 6. Corporate culture perusahaan, seperti jilbab bagi kaum hawa, dan budaya salam harus diperhatikan. 7. Perhatian kepada ekonomi umat. Jangan sampai menguras devisa hanya untuk produk asing, sedangkan umat hanya dijadikan pasar. Apakah DBS menurut Anda tidak masuk kreteria syariat ini? Lalu perusahaan apa di Indonesia ini yang memenuhi syarat di atas? Perusahaan apa yang jadi harapan 23 juta pengganguran dan 31 orang fakir? Saya sangat senang jika Sabili dan para komentator itu menjukan solusinya, biar ummat ini bisa bergabung dengan perusahaan itu, kemudian membelanya, supaya kita bisa bangkit bersama. Bukan justru menjadikan 2 juta anggota DBS resah… Saya mendapat kesan, setiap ada perusahaan muslim dan dikelola muslim muncul, yang ada adalah kontroversi. dulu MS-Net, MQ-Net, Persada, HPA, kini yg diributkan DBS?

Saya khawatir kita terlena dengan debat, sedangkan setiap hari muncul jutaan perusahaan non muslim, dan suksesnya ribuan perusahaan yahudi yang dibela mati-matian oleh anak bangsa yang mengaku muslim ini. Sudahkan Anda bertanya kepada orang yang bergabung dengan DBS secara tuntas. Apakah mereka Ridho atau tidak di DBS? dapat Rugi atau mereka dapat untung? Jika DBS money games dan dapat dibuktikan merugikan orang lain/konsumen. saya lebih senang diadili saja di pengadilan. Atau jika DBS benar maka saya lebih suka yg pada komentar miring tentang DBS dibawa saja kepengadilan… karena justru komentar itu makin meresahkan ummat… Khan lumayan ada pasal yang hukumannya 6 tahun penjara bagi pencemaran nama baik. .. Bagaimana menurut Anda? Bukankah Al-Aslu fi mu’amalah halal… (Asas dari mu’amalah adalah halal… kecuali jika ada dalil qothi’ (pasti) yang mengharamkannya. Jika ada ulama sekaliber Yusuf Qordowi mengahramkan dengan ijma ulama, maka ummat Islam wajib keluar dari DBS. Apakah ummat harus keluar DBS hanya karena fatwa seorang yang bukan ahli Fatwa? Kenapa kita tidak membiasakan diri istikharah, jika ragu akan sesuatu. atau Membudayakan tabayun (klarifikasi) dari orangnya langsung/perusahaan yang bersangkutan dan para anggota DBS? Dalam artikel sabili ini, terus terang sangat memojokan dan sangat tendensius sekali. Dan siapapun yang membacanya akan mengatakan bahwa DBS haram, minimal syubhat. Jika tida itu semua tuduhan itu tidak benar, apa pertanggung jawaban sabili… Pesan bagi Anggota DBS : Lanjutkannnn… Membedah MLM Pulsa XXX Share Thursday, September 3, 2009 at 8:36pm Membedah MLM Pulsa XXX Posted on 12 Mei 2009 oleh XXXwatch Saat ini ada sebuah perusahaan network marketing (tidak mau disebut MLM) yang bikin heboh. Pertama perkembangan perusahaan ini cukup pesat, kedua ada isu bahwa sistim yang digunakan halal sampai menyebut nama tokoh Ust. Aa Gym (Darut Tauhit) dan Ust. Syafii Antonio (Pakar Ekonomi Islam). Tetapi anehnya ada beberapa orang yang berpendapat sistimnya mendholimi dan

menggunaka skema piramid walau pihak perusahaan tidak mau mengakui (menyatakan sbagai skema piramid terbalik). Kemudian ada Ust. Arifin Ilham yang memberi statemen negatif tentang perusahaan ini. Siapakah perusahaan ini? Dia adalah XXX. XXX ini sebenarnya hanya support system dari DXX saja. Tetapi selanjutnya kita sebut XXX/XXX Pada situs resmi XXX http://www.XXXXXfuture.com) ada testimoni yang menarik sekali dari Ust. Aa Gym. “Untk menjadi bagian dari XXX ini memerlukan perjalan yg panjang dan berliku… diawali dengan keingintahuan ttg status XXX dlm pandangan hukum islam, sesudah mendengar langsung dari pimpinan XXX, lalu membaca fatwa MUI kodya Bdg, diskusi bersama Prof.DR.KH.Miftah Faridl ketua MUI Bdg, dilanjutkan diskusi bersama DR.Syafii Antonio yg kita kenal sbg pakar ekonomi syariah, maka diputuskan bergabung. Dgn niat sbg upaya mmbantu mmbuka lapangan kerja bg masyarakt luas dlm situasi ekonomi yg sdng sulit, mmbantu membina agr member smkin mningkat keimanannya dan bersinergi utk mmberdayakn dhuafa dg zakat infak shodaqoh. Bagi siapapun yg akn brgabung, silakan luruskan niat, dan jalani dg sungguh2 dijalan Allah SWT dan bila sdh dititipi rizki berbagilah dengan sesama. Terimakasih. -Abdullah Gymnastiar -“. Akhirnya saya jadi tertarik untuk menganalisa tentang XXX ini. Mengingat masalah halal haram sepertinya sangat tergantung sudut pandang terhadap kasus yang ada dan seberapa faham tentang kasus yang dihadapi, setinggi apapun ilmunya kalau belum meneliti kasus yang dihadapi secara clear maka tidak bisa menyimpulkan dengan obyektif. Hasil analisa saya buka untuk menetapkan halal atau harap, karena itu bukan kompetensi saya, tetapi lebih cenderung supaya bisa dipakai sebagai referensi oleh para pakar maupun oleh pemilik perusahaan xxx, anggotaxxxdan masyarakat secara keseluruhan yang ingin mengetahui tentang xxx sebelum masuk menjadi anggota xxx Ciri-ciri xxx 1. Sistem yang dipakai adalah binary, yaitu setiap member hanya memiliki 2 kaki (downline) 2. Biaya pendaftaran/Hak Usaha (HU) adalah Rp. 200.000,- dimana menurut situsnya http://www.xxxxxre.com/system.php) member mendapat: 1. Hak Keagenan Pulsa 2. Asuransi Kecelakaan 3. Kartu Diskon di lebih dari 5000 Merchant Ternama 4. Content xxx 5. Training & Seminar-seminar Pengembangan Diri

6. Education Pack (Termasuk e-book senilai lebih dari Rp.750.000,-) 7. Program CRP (Customer Refferal Program) Kita akan bahas lebih rinci nanti. 3. Setiap member boleh membeli hak usaha lebih dari satu 4. Bonus terbesar justru diperoleh dari rekrutmen anggota, bukan dari transaksi pulsa. Berikut rincian bonus yang diperoleh anggota saya bagi menurut rekrutmen dan transaksi pulsa Bonus karena rekrutmen: a. Subsidi Sponsor : Rp. 20.000,b. Subsidi Pasangan : Rp.30.000,- ( Rp 22.500 rupiah cash + 7.500 Deposit Pulsa) c. Subsidi Titik : Rp. 1.000,d. Subsidi Generasi Duplikasi: Rp. 2.000,e. Subsidi Reward : dari asuransi sampai rumah mewah (senilai Rp.1.500.000.000,-) f. Sharing Internasional Bonus karena transaksi pulsa a. Royalti Keagenan : Rp 100,- (Rp 10,- x 10 (generasi)) 4. Perhitungan bonus dengan index modhorobah (akan dibahas di bab tersendiri) Ciri-ciri xxx menurut xxx: 1. xxx Mengaku bahwa sistim yang digunakan bukan MLM (Multi Level Marketing) Dalam Buku SISTEM FOR SUCCESS hal 29 terdapat pernyataan: “kita bukan MLM, karena kita tidak ada level/peringkat, tanpa tutup poin, tanpa kejar target.“ Dalam Buku SISTEM FOR SUCCESS hal 9 terdapat pernyataan : “xxx adalah sebuah bisnis Network Marketing yang menggabungkan konsep MLM & Binary dalam sistem e-commerce online marketing. xxx tidak menganut sistem MLM murni. Tetapi xxx merupakan gabungan dari beberapa sistem Network Marketing yaitu MLM Murni dengan konsep Binary dalam sistem e-commerce, sehingga menghasilkan sebuah sistem marketing yang dahsyat, simple dan mudah dijalankan yaitu CRP atau customer referral program.“

2. xxx menyatakan bahwa sistimnya bukan skema piramid Dalam Buku SISTEM FOR SUCCESS hal 10 terdapat pernyataan: “Karena bisnis ini bukan bisnis piramida, maka ada kemungkinan partner bisnis yang aktif dapat lebih sukses dari pada Leader“ Untuk memperkuat pernyataan ini diambil pernyataan Robert T. Kiyosaki berikut: “Selain itu, sistem pemasaran jaringan adalah PIRAMIDA TERBALIK sehingga puncak sistemnya terbuka bagi siapa saja. Tidak seperti sistem korporat tradisional yang berbentuk piramida, yang hanya mengijinkan satu orang mencapai puncak perusahaan.“ (Robert T. Kiyosaki, “Rich Dad’s The Business School For People Who Like Helping People”) Perhatikan, bahwa pernyataan Kiyosaki tersebut merupakan pernyataan umum untuk seluruh jenis network marketing, dan dibandingkan dengan sistim korporat. Bisa jadi Kiyosaki benar dalam konteks tersebut. Tetapi dalam dunia network marketing binary system seperti yang dipakai xxx memang dikategorikan skema piramid, dan lawannya adalah skema matahari. Dan skema piramid inilah yang sering dipakai dalam sistim money game dan sudah banyak dilarang diberbagai negara. Silahkan baca referensi berikut dari situs resmi *Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI)* : Skema Piramid http://www.apli.or.id/this_page.php?id=7…) Perbedaan Direct Selling dan Piramid http://www.apli.or.id/this_page.php?id=6…) Saya mengambil definisi APLI karena mereka yang layak dijadikan penasehat ahli dalam dunia network marketing. Tentu saja kita tidak bisa dengan serta merta menyatakan bahwa xxx adalah piramid dalam arti money game, tetapi ada beberapa kesamaan dari situs resmi APLI tersebut denganxxx, yaitu: Sistem dilakukan menyerupai Multi Level Marketing, tetapi tidak sama. Misalnya masing-masing anggota dibatasi hanya boleh merekrut maksimum 2 orang (binary). Dua orang tersebut, rekrut dua orang lain lagi dan seterusnya hingga terbentuk satu piramida juga cara-cara lain yang mirip cara ini, misalnya merekrut max. 3,4,5 anggota. Satu orang anggota boleh membeli lebih dari 1 keanggotaan (disebut kavling).

Imbalan diberikan berdasarkan tersusunnya satu jaringan berbentuk piramida dengan jumlah orang dalam format tertentu; imbalan bukan berdasarkan presentasi atas volume penjualan dan tidak ada unsur harus memasarkan produk sampai kepada konsumen. (Catatan: di xxx ada penjualan pulsa, tetapi bonus terbesar justru dari rekrutmen downline) Program pemasaran (Marketing Plan) skema piramida sangat rumit dan susah dipelajari. Titik berat pada rekruting, bukan pada penjualan (baca: pembelian pulsa). (Catatan: seperti saya jelaskan diatas bahwa pendapatan bonus terbesar justru dari rekrutmen, bukan pemakaian pulsa) Pendaftaran / Hak Usaha (HU) xxx menggunakan istilah Hak Usaha sebagai Personal Franchise untuk menamakan biaya pendaftara. Ketika membaca istilah itu jadi teringat IndoMaret dan AlfaMart, sebuah bisnis waralaba yang baru naik daun. Walau skup-nya antara perusahaan dan pribadi apakah maksudnya (waralaba) sama? Tentu saja tidak. Mengapa? Karena keuntungan utama bisnis franchise IndoMaret atau AlfaMart berasal dari transaksi real sedangkan pendapatan xxx berasal dari biaya pendaftaran, yang bonus dari transaksi pulsa relatif sangat kecil dbanding yang lain. Sebenarnya tidak masalah mendapatkan bonus dari biaya pembelian HU, selama nilai yang diberikan sebanding yang dibayarkan. Maka dari itu perlu kita bedah alokasi dari biaya Hak Usaha (HU) tersebut. a. Hak Keagenan Pulsa, ini nilainya sulit diukur, tetapi diluarxxx banyak hak keagenan tanpa biaya pendaftaran. b. Asuransi Kecelakaan, Premi asuransi u pertanggungan 10jt: 40-70rb 37.100 (ref: http://www.bringinlife.co.id/swakadana.a…) 67.000 (1jt/15, ref: Komisi Prestasi xxx ) Catatan: saat ini akan menuju asuransi syariah, isunya menggunakan Takaful, kata teman premi sekitar Rp. 60.000,-, harap di klarifikasi c. Kartu Diskon di lebih dari 5000 Merchant Ternama Saya pernah kontak EC secara langsung, biaya pembuatan kartu hanya Rp. 15.000,untuk 100 buah kartu,

d. Content xxx Saya anggap nilai nol (0), karena merupakan support system sebagai konskensi network marketing dan bukan bagian yang dijual e. Training & Seminar-seminar Pengembangan Diri, prakteknya ini bayar lagi, dan itupun baru terlaksana di beberapa kota saja. f. Education Pack (Termasuk e-book senilai lebih dari Rp.750.000,-), saya tidak tahu apa yang nilainya Rp. 750.000,nilainya sulit diukur, kalau pedagang kaki lima atau tukang becak, serta ibu-ibu rumah tangga apakah memerlukan hal ini? Untuk meningkatkan nilai perlu edukasi dari para leader/upline kepada memberjangan sampai ada yang merasan dirugikan. g. Program CRP (Customer Refferal Program), saya anggap nilainya nol (0), karena bonus terbesar justru dari pendaftaran h. Tambahan HU seharga Rp. 150.000,- hanya diberikan asuransi saja, untuk HU ke-8 sampai akhir (31) tidak jelas. Ada Produk dan Transaksi Milyaran Rupiah Banyak yang memberi alasan bahwa bisnis di xxxsportif karena ada produk berupa pulsa. Yang perlu ditekankan disini: 1. Bonus dari transaksi pulsa sangat kecil dibandingkan dari rekrutmen anggota 2. Bonus tetap ada walaupun tidak ada pembelian pulsa, dari pendaftaran (HU) 3. Sebagian bonus diberikan dalam bentuk pulsa, ini yang ikut memberi andil jumlah transaksi besar System Mudhorobah dan Hak Usaha untuk Jualan Hak Usaha Bonus dihitung dengan index mudhorobah sebagai berikut: index = ( [pendapatan] - [biaya] ) / [total-bonus] index = ( ( [hu] + [pulsa] ) - [biaya] ) / [total-bonus] karena :

1. bonus tetap ada walaupun tidak ada transaksi pulsa 2. bonus dari transaksi pulsa relatif sangat kecil dibanding bonus http://forum.brawijaya.ac.id/index.php?action=vthread&forum=6&topic=150&page=82

Related Documents

Dbs
June 2020 40
Formulir Dbs
June 2020 18
Certify Dbs
May 2020 18
Jaringan Dbs
October 2019 21
Dbs Investor Update
October 2019 17
Dbs-11 Final
June 2020 0

More Documents from ""

Konferensi Genewa
June 2020 37
Dbs
June 2020 40
Bab 2 Acc (finish)
May 2020 35
Bab1-1
May 2020 35
Situasi Politik1
June 2020 22