1. Istilah Asing pada kasus Mialgia atau yang bisa disebut nyeri otot adalah suatu keadaan di mana badan terasa pegalpegal Hematoma (lebam atau memar) adalah penumpukan darah tidak normal di luar pembuluh darah. Hematokrit merupakan suatu hasil pengukuran yang menyatakan perbandingan sel darah merah terhadap volum darah. Hemodinamik adalah aliran darah dalam system peredaran tubuh kita baik melalui sirkulasi magna (sirkulasi besar) maupun sirkulasi parva ( sirkulasi dalam paru-paru). Takikardia adalah kondisi di mana detak jantung seseorang di atas normal dalam kondisi beristirahat. Asidosis metabolik adalah gangguan ketika status asam-basa bergeser ke sisi asam akibat hilangnya basa atau retesi asam nonkarbonat dalam tubuh Tes APTT (activated partial thromboplastin time, atau masa tromboplastin parsial teraktivasi) merupakan tes penyaring pembekuan darah melalui jalur intrinsik dan jalur bersama yaitu faktor pembekuan XII, prekalikren, kininogen, XI, IX, VIII, X, V protrombin dan fibrinogen (1,2,3,4). Efusi pleura adalah kondisi yang ditandai oleh penumpukan cairan di antara dua lapisan pleura. Pleura merupakan membran yang memisahkan paru-paru dengan dinding dada bagian dalam. Ascites adalah akumulasi dari cairan (biasanya cairan serosa yang merupakan cairan kuning pucat dan bening) yang terletak dalam rongga perut (peritoneal). Alanine Transaminase (ALT) adalah enzim yang dapat dijumpai di dalam serum darah dan berbagai jaringan tubuh, namun seringkali dikaitkan dengan kinerja organ hati. ALT merupakan katalisator pada siklus alanina.
2. Derajat DBD sesuai kasus Pada kasus tersebut didapatkan bahwa penderita DBD sedang dalam fase ke II atau derajat II. Dibuktikan dengan didapatkan dari Hasil Tes IgM terhadap virus dengue positif. Suhu tubuh 38,5 C Dan terjadi perdarahan spontan pada gusi yang tidak diketahui penyebabnya. TD masih dalam batas normal yaitu : 100/70 mmHg.
Ketika terjadinya infeksi virus dengue pada tubuh, antibody tidak hanya melawan virus tetapi juga merusak tubuh penderita lalu akan menyebabkan terganggu nya kadar SGOT/SGPT atau enzim yang ada pada hati meningkat sehingga terjadi kerusakan system pembekuan darah yaitu penurunan kadar trombosit dalam darah. Trombosit sendiri dibentuk dalam organ hati. Sehingga apabila penyakit DBD terjadi terlalu lama akan berpotensi menyebabkan kegagalan system kerja hepar (hepatitis) infeksi virus dengue menyerang sistem peredaran darah, yaitu menyebabkan trombosit (keping darah) dan sel darah putih turun dan komponen cairan dalam darah keluar ke jaringan sekitar.
APPT memanjang karena pada saat DBD tubuh akan mengalami masalah yaitu penurunan trombosit sebagi pembekuan darah, yang pada khirnya dijlaskan dikasus terjadinya masalah pada organ hati (hepatitis) sehingga terjadilah defisiensi factor koagulasi instrinsik (factor 8,9,11,12) Pada saat tubuh mengalami penurunan trombosit yang signifikan maka tubuh akan mudah mengalami cedera lapisan pembuluh darah yang hebat. Cedera pembuluh darah inilah yang pada akhirnya akan menyebabkan kebocoran pembuluh darah sehingga cairan didalam pembuluh darah akan merembes ke jaringan sekitar. Kebocoran cairan darah pada DBD ini ibaratnya selang air yang dipakai untuk mengairi sawah, bila selangnya bocor, maka air yang sampai di sawah akan berkurang, bahkan air tersebut akan “mbleber” kemana-mana menyebabkan basah dan banjir di tempat yang tidak diinginkan seperti gusi berdarah
dan jika merembesnya cairan ke paru-paru maka akan menimbulkan bocornya ke rongga pleura
(efusi pleura) ditandai dengan sesak nafas selain itu juga bisa menyebabkan ascietas ( penumpukan cairan di peritoneum)