Fenomena psikologis pada masa nifas Beberapa hal yang perlu diperhatikan bidan dan keluarga untuk membantu ibu beradaptasi pada masa nifas ialah peran dan fungsinya ibu menjadi orangtua, respon dan dukungan psikososial dari keluarga, sejarah riwayat dan pengalaman masa kehamilan dan persalinannya, harapan, keinginan dan aspirasi pada saat hamil dan melahirkan. Semuanya saling berkaitan selama proses adaptasi nifas. Ketidaknahagiaan masa kehamilan akan memperburuk adaptasi fase nifasnya. Jadi hal-hal yang harus dipenuhi selama nifas ialah : 1. Kondisi fisiknya, seperti kesahatan organ reproduksi ibu. 2. Gizi dan lingkungan nifas yang bersih 3. Pemberian dukungan dari suami atau keluarga besarnya 4. Perhatian dan kasih sayangnya 5. Menghibur ibu saat sedih 6. Menemani saat ibu kesepian Sementara bentuk-bentuk ganggguan psikologis yang terjadi pada masa niifas ialah : 1. Kekecewaan pada bayinya 2. Ketidaknyamanan sebagai akibat perubahan fisik yang dialami 3. Rasa bersalah karena belum bisa menyusui bayinya 4. Kritikan suamii dan keluarga tentang perawatan bayinya (Janiwarty, Bethasaida. 2013. Pendidikan psikologi untuuk bidan. Yogyakarta: Rapha Publishing. Hal 271.
Fenomena pada fse menyusui Air susu ibu (ASI) merupakan nutrisi terbaik bagi bayi dengan kandungan gizi palig sesuai untuk pertumbuhan dan perkembanngan optimal menurut William (2006), menyebutkan bahwa ASI mengandung sedikitnya 100 macam zat yang tidak terdapat dalam susu formula. Pemberian ASI eksklusif dari berbagai segi akan sangat menguntungkan, baik bagi bayinya juga bagi ibu . dari sudut pandang psikologis, pemberian ASI merupakan salah satu sarana pendekatan hubungan ibu dan bayi yang paling efektif. Dampak buruk tidak diberikan ASI eksklusif bagi bayi ialah menurunnnya imunitas bayi. Hal 276
Factor-faktor penghambat produksi ASI
Produksi ASI yang rendah adalah akibat dari: 1. Kurang sering menyusui atau memerah payudara 2. Apabila bayi tidak bisa mengisap ASI secara efektif, antara lain akibat struktur mulut dan rahang yang kurang baik atau teknik perlekatan yang salah. 3. Kelainan endokrin ibu (jarang terjadi) 4. Jaringan payudara hipoplastik 5. Kelainan metabolism atau pencernaan bayi, sehingga tidak dapat mencerana ASI 6. Kurangnya gizi ibu(hal 277).
Stress Pemikiran yang begatif dan perasaan takut selalu menjadi akar penyebab terjadinya reaksi stress. (hal 246)
Fisiologi pengeluaran ASI Pengeluaran ASI merupakan suatu interaksi yang sangat kompleks antara rangsangan mekanik, saraf dan bermacam-macam hormone. Kemampuan ibu dalam menyusui /laktasipun berbeda-beda. Sebagian mempunyai kemampuan yang lebih dibandingkan yang lain. Laktasi mempunyai dua pengertian yaitu : -pembentukan ASI (refleks prolaktin) Selama kehamilan terjadi perubahan-perubahan payudara terutama besarnya payudara, yang disebbakan oleh adanya proliferasi sel-sel duktus laktiferus dan sel-sel kelenjar pembentukan ASI serta lancarnya peredarah darah paa payudara. Prosen proliferasi ini dipengaruhi oleh hormone-hormon yangdihasilkan plasenta, yaitu laktogen, prolaktin, kariogona, dotropin, estrogen dan progesterone. Pada akhir kehamilan, sekitar kehamilan 5 bulan atau lebih, kadang dari ujung puttingsusu keluar caiiran kolostrum. Cairan kolostrum tersebut keluar karena pengaurh hormone laktogen dari plasenta dan hormone prolaktin dari hipofise. Namun jumlah kolostrum tersebut - pengeluaran ASI (refleks let down / pelepasan ASI)