Berbaiat dengan Imam Mahdi & DOA MENGANTISIPASI KELUARNYA DAJJAL
10 Agu 08 16:01 WIB http://www.eramuslim.com/atk/rbb/8810155436-doa-mengantisipasi-keluarnya-dajjal.htm
Oleh Ihsan Tandjung Tanda besar Kiamat yang paling pertama ialah keluarnya Dajjal. Dajjal merupakan anak Adam yang menjadi fitnah paling dahsyat sepanjang zaman. Bila Dajjal sudah keluar banyak manusia akan tersihir untuk mengakui bahkan mengimani Dajjal sebagai tuhan. Mereka mengira Dajjal adalah yang paling berkuasa di muka bumi. Banyak manusia akan meninggalkan keimanan kepada Allah ta’aala karena mengagumi Dajjal. Ia menjadi fitnah paling dahsyat sepanjang zaman. Bila manusia meyakini ada yang lebih berkuasa di muka bumi selain Allah ta’aala berarti ia telah menjadi musyrik, mempersekutukan Allah ta’aala dengan sesuatu selain Allah ta’aala. ض ِ ْر َ ل ا ِ َ ا ُ ََْ ِ َوَ َ َ َأهََْ ا ُ ِإ َ ا ُ ُل َر َ َ ل ِ ْ"َ!ِ ا#ِ$ ْ%ِ َ َ&ْْ"َ!ً َأ#ِ$ ُ!َ( َ*ُ َم ا+ ْ َد َم ِإ َ َأن. / َ ََ0 1ُ ْ"ُ Bersabda Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam: “Allah ta’aala tidak menurunkan ke muka bumi, sejak penciptaan Adam ’alihis-salaam hingga hari Kiamat, fitnah yang lebih dahsyat dari fitnah Dajjal.” (HR Thabrani 1672) Yusuf Al-Wabil mengatakan bahwa Dajjal adalah Al-Masih kesesatan yang menyebarkan huruhara kepada manusia dengan kejadian-kejadian luar biasa seperti sanggup menurunkan hujan, menghidupkan bumi dengan tumbuh-tumbuhan, menghidupkan orang yang sudah mati dengan izin Allah ta’aala dan lain sebagainya. Berbagai kehebatan inilah yang menyebabkan manusia mempercayainya sebagai tuhan. Asal makna ”dajjal” ialah ”al-kholath” (mencampur, mengacaukan, membingungkan). Dikatakan bahwa ”seseorang itu berbuat dajjal bila ia menyamarkan dan memanipulasi”, dan Dajjal adalah manipulator dan pembohong yang luar biasa.. Ia dinamakan Dajjal karena ia menutupi kebenaran dengan kebatilan, atau karena ia menutup kekafirannya terhadap orang lain dengan kebohongan, kepalsuan dan penipuannya atas mereka. Berdasarkan hadits Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam diisyaratkan bahwa keluarnya Dajjal bilamana ada dua kondisi di masyarakat: pertama, bila kebanyakan orang awam melupakan atau mengabaikan eksistensi Dajjal. Dan kedua, bila para Imam, da’i, muballigh atau tokoh Islam tidak memandang perlu memperingatkan ummat akan fitnah dahsyat Dajjal melalui mimbar-mimbar tempat mereka berda’wah atau berkhotbah. #َ2 ل ُ ج ا ُ 4ُ ْ5َ6 َ ل ُ ُ*َ6 َ َل ا ِ َ ا ُ ََْ ِ َو َ ُ َر7 ُ ْ8ِ9َ 4ِ ْْ ِذآ%َ س ُ " = ا َ َْه1َ64ِ ِ>َ"َ9ْ ُ? ََ ا4َ ْ!ُ ِذآ9ِ@Aَْ ك ا َ 4ُ ْ#َ+ #َ2ِ? َو “Dajjal tidak akan muncul sehingga manusia melupakannya dan para Imam di atas mimbarmimbar tidak mengingatkannya.” (HR Ahmad 16073) Sejujurnya, kedua kondisi yang diperingatkan Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam tampaknya sudah menjadi realitas kita dewasa ini. Maka sudah sepantasnya ummat Islam
mempersiapkan diri menghadapi fitnah paling dahsyat ini. Jangan hendaknya kita bersantaisantai dan menganggap bahwa keluarnya Dajjal masih lama barangkali baru pada generasi anak atau cucu kita nanti. Bahkan Ahmad Thompson, seorang penulis muslim berkebangsaan Inggris, menulis sebuah buku berjudul Dajjal: the Anti-Christ. Dalam buku tersebut ia menjelaskan bahwa peradaban dunia semenjak sekitar seratus tahun belakangan ini telah menjelma menjadi sebuah Sistem Dajjal. Yaitu sebuah sistem kafir yang segenap lini kehidupannya didominasi oleh Dajjalic Values (nilai-nilai Dajjal). Sebuah sistem yang secara diameteral bertolak belakang dengan sistem Kenabian yang didominasi oleh nilai-nilai keimanan. Coba perhatikan, tidak ada satupun aspek kehidupan modern dewasa ini yang tidak bertentangan dengan nilai-nilai Islam. Sebut saja bidang ideologi, politik, sosial, moral, seni-budaya, ekonomi, pendidikan, militer dan pertahanan keamanan. Semua telah di-shibghah (baca: dicelup) oleh nilai-nilai kekufuran jauh dari shibghah Islamiyyah (celupan Islam). Sistem Dajjal ini sedang menanti kehadiran oknum pimpinannya. Bila sekarang Dajjal keluar maka ia akan segera dinobatkan menjadi pimpinan sistem dunia modern. Sebab sistem ini dibangun agar compatible dengan kehadiran Dajjal. Maka dalam situasi dunia seperti ini ummat Islam menjadi lebih relevan lagi untuk meningkatkan penghayatannya ketika membaca doa yang diajarkan Nabi shollallahu ’alaih wa sallam di akhir sholatnya pada saat tahiyat akhir menjelang salam ke kanan dan ke kiri. ْ1ِ8َ#ْ(ََْ$ َُْ ُآ2 َ َأCَDَ+ ل ا ِ َ ا ُ ََْ ِ َوَ َ ِإذَا ُ ُل َر َ َ ل َ َ َ َة4ْ64َ ُ هFِ>ْ َأ%َ ِ ِ> ْ%ِ G َ ِ> G> أذFH إC ل ا ُ ُ*َ6 Jٍ َ>ْْ َأر%ِ اK ِ ِ(َ9ْ ْ"َ!ِ ا#ِ$ 4L َM ْ%ِت َو ِ َ9َ9ْ َْ وَاOَ9ْ ْ"َ!ِ ا#ِ$ ْ%ِ َو4ِ َْ*ْ ب ا ِ َا1َ ْ%َِ" َ َوCَ ب ِ َا1َل ِ Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ’anhu ia berkata: Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam bersabda: “Bila kalian membaca tasyahud terakhir maka hendaknya berlindung kepada Allah ta’aala dari empat perkara, "Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari (1) azab jahannam dan (2) azab kubur dan (3) fitnah kehidupan serta kematian dan dari (4) jahatnya fitnah Al-Masih Ad-Dajjal" (HR Muslim 923) http://www.eramuslim.com/atk/pii/8813221951-mengantisipasi-keluarnya-dajjal-bgn-2.htm?other
Ahmad Thompson, seorang penulis muslim berkebangsaan Inggris, menulis sebuah buku berjudul Dajjal: the Anti-Christ. Dalam buku tersebut ia menjelaskan bahwa peradaban dunia semenjak sekitar seratus tahun belakangan ini telah menjelma menjadi sebuah Sistem Dajjal. Yaitu sebuah sistem kafir yang segenap lini kehidupannya didominasi oleh Dajjalic Values (nilai-nilai Dajjal) atau nilai-nilai kekafiran. Sebuah sistem yang secara diameteral bertolak belakang dengan sistem Kenabian yang didominasi oleh nilai-nilai keimanan. Coba perhatikan, tidak ada satupun aspek kehidupan modern dewasa ini yang tidak bertentangan dengan nilai-nilai Islam. Sebut saja bidang ideologi, politik, sosial, moral, seni-budaya, ekonomi, pendidikan, militer dan pertahanan keamanan. Semua telah di-shibghah (baca: dicelup) oleh nilai-nilai kekufuran jauh dari shibghah Islamiyyah (celupan Islam). Sistem Dajjal ini sedang menanti kehadiran oknum pimpinannya. Bila sekarang Dajjal keluar maka ia akan segera dinobatkan menjadi pimpinan sistem dunia modern. Sebab sistem ini dibangun agar compatible dengan kehadiran Dajjal.
Kondisi dunia dewasa ini penuh dengan fitnah menyongsong datangnya fitnah paling dahsyat, Dajjal. Nabi shollallahu ’alaih wa sallam mensinyalir bahwa kondisi ini mengandung rangkaian fitnah yang menentukan selamat tidaknya seseorang. ِ ف ُ َ ْ0ُْ َأRِSْ8َ> ُ!َ"ْ#ِTَ َHAََ ل َ َ*َ$ ََل ا ِ َ ا ُ ََْ ِ َو ِ ُل ِ"ْ َ َر ُ ا4َ ِل َو ُذآ ِ ْ"َ!ِ ا#ِ$ ْ%ِ َ ِإ "ْ ِيCََْ 9ِ ٌ َ2ُ َ َأWْ"َ6 ْ%َ
ل ِ ْ"َ!ِ ا#ِTِ ةٌ ِإ4َ َِةٌ َو َ آ4َ ِXَ َْHY ْ ا7َHَ آ1ُ ْ"ُ ٌ!َ"ْ#ِ$ ْ7َ8ِ"ُ ََ َوCْ"ِ َWَH( 92)أ Suatu ketika ihwal Dajjal disebutkan di hadapan Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam kemudian beliau bersabda: ”Sungguh fitnah yang terjadi di antara kalian lebih aku takuti dari fitnah Dajjal, dan tiada seseorang yang dapat selamat dari fitnah sebelum fitnah Dajjal melainkan akan selamat pula darinya (Dajjal), dan tiada fitnah yang dibuat sejak adanya dunia ini –baik kecil ataupun besar- kecuali untuk fitnah Dajjal.” (HR Ahmad 47/284) Ketika dunia penuh fitnah seperti keadaannya dewasa ini, maka wajib bagi setiap orang beriman mempersiapkan diri sebelum fitnah paling dahsyat muncul. Alhamdulillah, Nabi shollallahu ’alaih wa sallam telah menjelaskan kepada kita semenjak limabelas abad yang lalu apa saja langkah-langkah antisipatif yang perlu dilakukan menjelang keluarnya si mata satu Dajjal. Pertama, kita membaca doa memohon perlindungan Allah saat duduk tasyahud akhir dalam sholat. ْ1ِ8َ#ْ(ََْ$ َُْ ُآ2 َ َأCَDَ+ ل ا ِ َ ا ُ ََْ ِ َوَ َ ِإذَا ُ ُل َر َ َ ل َ َ َ َة4ْ64َ ُ هFِ>ْ َأ%َ ْ%ِ G َ ِ> G> أذFH إC ل ا ُ ُ*َ6 Jٍ َ>ْْ َأر%ِ ِ ِ> َ" َ َوCَ ب ِ َا1َل ِ اK ِ ِ(َ9ْ ْ"َ!ِ ا#ِ$ 4L َM ْ%ِت َو ِ َ9َ9ْ َْ وَاOَ9ْ ْ"َ!ِ ا#ِ$ ْ%ِِ َو4َْ*ْ ب ا ِ َا1َ ْ%ِ Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ’anhu ia berkata: Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam bersabda: “Bila kalian membaca tasyahud terakhir maka hendaknya berlindung kepada Allah ta’aala dari empat perkara, "Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari (1) azab jahannam dan (2) azab kubur dan (3) fitnah kehidupan serta kematian dan dari (4) jahatnya fitnah Al-Masih Ad-Dajjal" (HR Muslim 923) Kedua, membaca bahkan menghafalkan sepuluh ayat pertama dari surah Al-Kahfi. ل ِ ْ"َ!ِ ا#ِ$ ْ%ِ َ ِZُ [ ِ ْCَRْ ْ َأ ولِ ُ َر ِة ا%ِ ت ٍ َ6. 4َ ْDَ َ\ِTَ2 ْ%َ( داودF ٍ >َ )أ "Barangsiapa menghafal sepuluh ayat pertama surah Al-Kahfi, ia terlindungi dari fitnah Dajjal." (HR Abu Dawud 11/400) Ketiga, tidak mendekati Dajjal saat ia keluar. Sebab Dajjal memiliki banyak tipudaya bahkan sihir. Sehingga orang yang asalnya hanya sekadar ingin tahu lalu mendekati Dajjal maka ia justru akan menjadi pengikutnya begitu sudah melihat dan mengagumi kehebatannya.
ِ#ََ$ ٌ%ِْ_ُ ُ H` َأ ُ ِ(ْOَ6 َ ُِ ِ َوه+ْAََ = َ ُ4 ن ا ََا ِ ِإ$ ُ ْ"َ Aَْ"ََْ$ ل ِ ِ> Jَ ِ9َ ْ%َ ْ%ِ ِ ِ> a ُ َ8َْ6 َ9ِ ْت َأو ِ َCُYD ْ ا%ِ ِ ِ> a ُ َ8َْ6 9ِ ُ ُ8 1َ َRَت ه ِ َCُYD داود(ا َل اF ٍ >َ )أ "Barangsiapa mendengar tentang Dajjal, hendaknya ia berupaya menjauh darinya, sebab -demi Allah- sesungguhnya ada seseorang yang mendekatinya (Dajjal) sedang ia mengira bahwa Dajjal tersebut mukmin kemudian ia mengikutinya karena faktor syubhat yang ditimbulkannya." (HR Abu Dawud 11/397) Keempat, sebagian ahli ilmu berpendapat bahwa untuk mengantisipasi keluarnya Dajjal dan melindungi diri beserta keluarga dari kejahatan Dajjal hendaknya seseorang berrencana tinggal di salah satu dari kota suci Makkah atau Madinah. Hal ini berdasarkan sebuah hadits sebagai berikut: ْ !َ وَاRَ ل ِإ ُ َ ُ_ ُ? اbََ ْ >ََ ٍ ِإ%ِ c َ َْ ل َ َ َ َ َ ا ُ ََْ ِ َوF L ِ" ْ ا%ََ*ْ`ٌ ِإH َCِ>َ*ِH ْ%ِ ُ َ c َ َْ َ!َ"6ِ َ9 % َ L$َ ُ!َRِ@ََ9ْ ََْ ِ ا َCَHُ4ُ ْOَ6 "Tidak ada negeri di dunia melainkan akan diliputi oleh Dajjal kecuali Mekah dan Madinah kerana setiap jalan dan lereng bukit dijaga oleh barisan Malaikat." (HR Bukhary 6/439)
Berbaiat dengan Imam Mahdi http://www.eramuslim.com/atk/mks/8821055807-berbaiat-dengan-imam-mahdi.htm
Sebagai bagian dari ummat Islam yang ditaqdirkan Allah ta’aala hidup di babak keempat perjalanan sejarah ummat ini, maka kita harus bersiap siaga mengantisipasi kemunculan Imam Mahdi. Babak keempat merupakan babak mulkan jabriyyan (para penguasa yang memaksakan kehendak). Inilah babak di mana ummat Islam mengalami giliran kekalahan sedangkan kaum kuffar mendapat giliran memimpin dunia. Allah ta’aala izinkan mereka untuk membangun suatu peradaban penuh fitnah. Peradaban kafir ini akan mencapai puncaknya tatkala fitnah paling dahsyat sepanjang zaman telah hadir, yaitu fitnah Dajjal. Bahkan Godless Civilization ini bakal menobatkan Dajjal sebagai pemimpin dunia ketika ia muncul. Jadi, bila ummat Islam merasakan begitu banyak kezaliman yang berlangsung di dunia dewasa ini bukanlah perkara yang aneh. Sebab memang keadaan ini telah di-nubuwwah-kan Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam lima belas abad yang lalu. Inilah babak di mana kezaliman merajalela. Inilah babak di mana fitnah demi fitnah bermunculan hingga datangnya puncak fitnah, yaitu Dajjal. Sebab semua fitnah yang berlaku di dunia merupakan pengantar menuju puncak fitnah, yaitu Dajjal. ل َ َ َ!َTْ61َ ُ2 ْ%َ ْ#ِTَ َHAََ ل َ َ*َ$ َ َل ا ِ َ ا ُ ََْ ِ َو ِ ُل ِ"ْ َ َر ُ ا4َ َِ ِإ ُذآCََْ 9ِ ٌ َ2ُ َ َأWْ"َ6 ْ%َ ل َو ِ ْ"َ!ِ ا#ِ$ ْ%ِ ف ِ"ْ ِي ُ َ ْ0ُْ َأRِSْ8َ> ُ!َ" ل ِ ْ"َ!ِ ا#ِTِ ةٌ ِإ4َ َِةٌ َو َ آ4َ ِXَ َْHY ْ ا7َHَ آ1ُ ْ"ُ ٌ!َ"ْ#ِ$ ْ7َ8ِ"ُ ََ َوCْ"ِ َWَH
Suatu ketika ihwal Dajjal disebutkan di hadapan Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam kemudian beliau bersabda:”Sungguh fitnah yang terjadi di antara kalian lebih aku takuti dari fitnah Dajjal, dan tiada seseorang yang dapat selamat dari fitnah sebelum fitnah Dajjal melainkan akan selamat pula darinya (Dajjal), dan tiada fitnah yang dibuat sejak adanya dunia ini –baik kecil ataupun besar- kecuali untuk fitnah Dajjal.” (HR Ahmad 22215) ض ِ ْر َ ل ا ِ َ ا ُ ََْ ِ َوَ َ َ َأهََْ ا ُ ِإ َ ا ُ ُل َر َ َ 1ُ ْ"ُ ل ِ ْ"َ!ِ ا#ِ$ ْ%ِ َ َ&ْْ"َ!ً َأ#ِ$ ُ!َ( َ*ُ َم ا+ ْ َد َم ِإ َ َأن. / َ ََ0 “Allah tidak menurunkan ke muka bumi -sejak penciptaan Adam as hingga hari Kiamat- fitnah yang lebih dahsyat dari fitnah Dajjal.” (HR Thabrani 1672) Mengingat bahwa babak mulkan jabriyyan merupakan babak paling kelam dalam sejarah ummat Islam, maka niscaya keluarnya Dajjal akan terjadi pada babak ini. Para pendukung peradaban kafir sampai berani mensosialisasikan isyarat kemunculan calon pemimpin mereka di dalam lembar uang kertas mereka..! Coba perhatikan simbol The Great Seal yang ada dalam lembaran uang kertas satu dollar Amerika Serikat. Di dalamnya terdapat gambar piramida yang tidak sempurna di mana pucuknya raib laksana nasi tumpeng yang terpotong bagian atasnya. Piramida tersebut merepresentasikan struktur dan sistem dunia dewasa ini. Dunia diarahkan menjadi bak satu struktur dengan sistem piramida. Namun sistem itu belum memiliki pimpinan. Di bawah piramida tertulis Novus Ordo Seclorum, bahasa Latin yang berarti ”New World Order”. Mereka bermaksud membangun sebuah kehidupan berupa satu “Tatanan Dunia Baru”. Inilah yang dikatakan oleh Ahmad Thompson sebagai Sistem Dajjal. Suatu peradaban yang nilai-nilainya secara diameteral bertentangan dengan nilai-nilai Kenabian. Suatu dunia di mana segenap lini kehidupan berjalan dan tunduk kepada nilai-nilai Dajjal. Di atas piramida tertulis Annuit Coeptis yang berarti “Usaha/persembahan kita direstui si Mata Tunggal”. Mereka sangat yakin bahwa semua upaya mewujudkan Tatanan Dunia Baru mendatangkan keridhaan si Mata Tunggal. Pimpinan piramida digambarkan berupa sebuah ”mata tunggal” dalam segitiga yang diletakkan berjarak sedikit di atas pucuk piramida tersebut, seolah menyatakan bahwa pimpinan belum ada tapi sudah jelas bakal segera datang. Bagi ummat Islam isyarat mata tunggal tidak lain berarti Dajjal. ٌُب#ْRَ ِ َْ"َْ % َ َْ> % ِ َْ8ْ ح ا ُ ُ(ْ9َ ل َأَْ ُر َ ن ا َوَأ ` ٍ ِ+َ آ4ِ َْe` َو ٍ ِ+َ آ% ٍ ِْ_ُ = Y ُ ُؤ ُ? آ4َ ْ*َ6 ٌ4ِ$َآ "Dan sesungguhnya Dajjal itu bermata satu; sebelah matanya tidak nampak. Di antara kedua matanya tertulis "kafir"yang terbaca oleh setiap mu'min yang mengerti baca-tulis ataupun tidak." (HR Ahmad 26298) Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam menjelaskan bahwa syarat untuk sanggup mendeteksi kebatilan Dajjal dan sistemnya bukanlah intelektual atau tidaknya seseorang, melainkan murni atau tidaknya iman di dada. Sistem penuh kezaliman ini akan diizinkan Allah
ta'aala berlaku beberapa saat untuk selanjutnya dihancurkan dan digantikan dengan sistem yang Allah ta'aala ridhai di babak kelima, yaitu babak khilafatun ’ala minhaj An-Nubuwwah. Allah ta’aala tidak akan membiarkan dunia kiamat sebelum kebatilan mengalami kekalahan dan kehancuran serta kebenaran Al-Islam tegak dan dirasakan keadilannya di seantero dunia. Inilah peranan yang akan dimainkan oleh Imam Mahdi beserta kaum muslimin yang berbaiat menjadi pasukannya. ِ ِ$ a َ َ8َْ6 #َ2 ا َْْ َمG َ ِ ل ا ُ َذ َ َbَ ٌَْم6 َْ ِإHY ْ ا%ِ / َ َْ6 َْ َْ
ُ6 Fِ#َْ> = ِ ْْ َأه%ِ =رFِ> وَاْ ُ َأ>ِ ِ اْ ُ َأFِ9ُْ ُ ا9ْ اg ُ ِhَا ً َوَْرًا9ُْi ْ7َjُِ َ9ًَ َوَ ْ ً آbْ(ِ ض َ ْرAَْ اAَُْ9َ6 “Andaikan dunia tinggal sehari sungguh Allah ta’aala akan panjangkan hari tersebut sehingga diutus padanya seorang lelaki dari ahli baitku namanya serupa namaku dan nama ayahnya serupa nama ayahku. Ia akan penuhi bumi dengan kejujuran dan keadilan sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kezaliman dan penganiayaan.” (HR Abu Dawud 9435) Bila Al-Mahdi telah muncul setiap muslim diwajibkan untuk segera ber-baiat kepadanya. Bagaimanapun situasinya, setiap muslim mesti berusaha untuk memastikan dirinya bergabung ke dalam pasukan yang dipimpin oleh Imam Mahdi. Di bawah komando beliaulah ummat Islam akan diajak bersama meninggalkan babak keempat penuh kezaliman ini menuju tegaknya babak kelima penuh keadilan kelak. InsyaAllah. ي Y ِ ْCَ9ْ َ!ُ ا ِ اTَِ0 ُ Hkَِ$ l ِ ْm ًَْا ََ ا2 َْ ُ ُ? َو8ِ6ََ$ ?ُ ُ9ُ#ْ6ذَا َرَأkَِ$ “Ketika kalian melihatnya maka ber-bai’at-lah dengannya walaupun harus merangkak-rangkak di atas salju karena sesungguhnya dia adalah Khalifatullah Al-Mahdi.” (HR Ibnu Majah 4074) Mengapa Rasulullah Muhammad shollallahu ’alaihi wa sallam mengatakan “walaupun harus merangkak-rangkak di atas salju”? Sebab pada masa itu keadaannya sangat sulit. Bila kondisi dunia masih seperti dewasa ini boleh jadi berbagai media-massa justru menjuluki Imam Mahdi sebagai pimpinan teroris sebagaimana media kuffar dewasa ini menjuluki Usamah bin Laden sebagai the number one terrorist in the world. Siapapun yang berfikir untuk ber-baiat dengan Imam Mahdi pastilah berada dalam ancaman dituduh sebagai teroris pula. Hanya muslim-mu’min yang selalu mengharapkan ridho Allah ta’aala semata akan bersegera bergabung dengan Imam Mahdi. Sedangkan muslim yang selama ini sibuk mendahulukan ridho manusia daripada ridho Allah ta’aala dapat dipastikan tidak akan bersegera ber-baiat dengannya. Bahkan sangat mungkin mereka malah akan berfihak kepada barisan yang memerangi Al-Mahdi dan kaum muslimin yang dipimpinnya. Wa na’udzu billahi min dzaalika.-