Contoh Laporan Kasus Stase Pulmonologi.docx

  • Uploaded by: Nenx Kha
  • 0
  • 0
  • July 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Contoh Laporan Kasus Stase Pulmonologi.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,075
  • Pages: 4
contoh laporan kasus stase pulmonologi (TB Paru) I.

ANAMNESIS Identitas Nama Jenis Kelamin Umur Alamat Pekerjaan Pendidikan Terakhir Nomor RM Tanggal Masuk RS

: Ny. SL : Perempuan : 40 tahun : Jl. HRA Rahman Gg. Sederhana RT 001 RW 001 : Ibu Rumah Tangga : SD : 702689 : 08 Oktober 2014

Anamnesis dilakukan pada tanggal 16 Oktober 2014 pukul 09.00 WIB Keluhan Utama : Batuk Sejak + 3 bulan yang lalu Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien mengeluhkan batuk sejak 3 bulan lalu sebelum masuk rumah sakit. Batuk yang dikeluhkan pasien adalah batuk berdahak dengan dahak berwarna kuning disertai adanya bercak darah. Batuk muncul sewaktu-waktu dan memberat dimalam hari, pasien sudah mengkonsumsi obat batuk namun batuk tidak berkurang. Sesak napas disangkal. Selain itu, pasien juga mengeluhkan adanya keringat malam tanpa harus beraktivitas, nafsu makan menurun, adanya mual serta muntah, dan pasien mengaku berat badannya semakin menurun. 2 bulan SMRS pesien mengeluh BABcair dan BAK normal. Pasien mengaku telah mendapatkan terapi obat OAT selama 1½ bulan saat dirawat sebelumnya di RS Kota Pontianak. Riwayat Penyakit Dahulu : Pasien menyangkal pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya dan menyangkal adanya riwayat penyakit lain yang pernah diderita seperti asma, hipertensi dan kencing manis. Riwayat Penyakit Keluarga : Pasien menyangkal bahwa di keluarganya ada atau pernah menderita penyakit serupa. Riwayat konsumsi obat 6 bulan pada keluarga disangkal. Riwayat penyakit asma, kencing manis dan hipertensi pada keluarga juga disangkal. Riwayat Kebiasaan Sosial Ekonomi : Merokok disangkal. Pasien tinggal dengan suami dan 3 orang anak di kamar kontrakan berukuran 5x6 m. Suami pasien memiliki kebiasaan merokok sejak usia 15 tahun, merokok 1 bungkus sehari dan merokok di dalam rumah. Suami pasien sebelumnya pernah bekerja sebagai buruh bangunan di singkawang selama 2 tahun dan saat disana suami pasien memiliki riwayat gonta ganti pasangan.

II. PEMERIKSAAN FISIK Dilakukan pada tanggal 16 Oktober 2014 pukul 20.30 WIB

-

la

ga ng t r ng -

-

-

-

Status Generalis Keadaan umum : lemah Keadaan sakit : tampak sakit sedang Kesadaran : Compos Mentis, GCS : E4M6V5 Tanda vital Nadi : 76 x/menit, lemah dengan irama teratur Tekanan darah : 80/60 mmHg Napas : 28 x/menit, teratur, dengan jenis pernapasanthorakoabdominal Suhu : 36,5°C per axila : warna kulit sawo matang, sianosis (-), dekubitus (+), hiperpigmentasi pada ekstremitas atas dan bawah : bentuk tidak ada kelainan, simetris, nyeri tekan (-) : konjungtiva anemis (+), sklera ikterik (+) : sekret (-) : sekret (-), deviasi septum (-) : bibir sianosis (-), lidah kotor (-), tonsil T1/T1, kandidiasis oral (+) : Pembesaran limfonodi (-/-), kaku kuduk (-), deviasi trakea (-), pembesaran tiroid (-) Inspeksi Palpasi Perkusi

: ictus cordis terlihat di SIC V linea midclavicula sinistra : ictus cordis teraba di SIC V linea midclavicula sinistra : Batas kanan jantung di SIC IV linea parasternal dextra Batas kiri jantung di SIC V linea midclavicula sinistra Batas pinggang jantung di SIC II linea parasternal sinistra Auskultasi : Bunyi jantung SI SII tunggal, murmur (-), gallop (-) Abdomen Inspeksi : bentuk cekung, venektasi (-) Palpasi : distensi (-), nyeri tekan (+), hati dan lien tidak teraba Perkusi : asites (-), timpani Auskultasi : bising usus (+) Ekstremitas : oedema (-), sianosis (-), jari tabuh (-), tremor (+)dex/sinistra Status Lokalis Torak : bentuk normal Paru Inspeksi : statis : bentuk dada normal, simetris, kelainan kulit (-) dinamis : gerakan paru simetris, tidak ada gerakan paru yang tertinggal Palpasi : pembesaran KGB (-) , nyeri tekan dada (+/+). Deviasi trakea (-), Fremitus taktil paru kanan ↓ dibandingkan paru kiri. Perkusi : lapang paru dextra/sinistra (hipersonor/sonor)

-

Auskultasi

: Suara Napas Pokok : Vesikuler melemah sebelah dextra Suara Napas Tambahan : rhonki basah halus (-/+)

III. PEMERIKSAAN PENUNJANG Laboratorium (hasil pemeriksaan tanggal 12 September 2014) Hb : 8,7 g/dL (11,7 – 17,3) Ht : 25,4 % (38 – 54) Leukosit : 3.440/µL (3.600 – 11.000) Limfosit : 160/µL (1000 – 5000) Trombosit : 96.000/µL (150.000 - 440.000) Ureum : 18 mg/dl (10-50 mg/dl) Kreatinin : 0,4 mg/dl (0,6-1,3) GDS : 93 mg/dl (70-150) SGOT : 249,7 U/I (≤38 U/I) SGPT : 74,3 U/I (≤41 U/I) RESUME Pasien mengeluhkan batuk sejak 3 bulan lalu sebelum masuk rumah sakit. Batuk yang dikeluhkan pasien adalah batuk berdahak dengan dahak berwarna kuning disertai adanya bercak darah. Batukmemberat dimalam hari. Sesak napas disangkal. Pasien juga mengeluhkan adanya keringat malam tanpa harus beraktivitas, nafsu makan menurun, adanya mual serta muntah, dan pasien mengaku berat badannya semakin menurun. 2 bulan SMRS pesien mengeluh BABcair dan BAK normal. Pasien mengaku telah mendapatkan terapi obat OAT selama 1 ½ bulan saat dirawat sebelumnya di RS Kota Pontianak. Keluhan yang sama sebelumnya disangkal. Riwayat DM, hipertensi dan asma disangkal. Merokok disangkal. Pasien tinggal dengan suami dan 3 orang anak di kamar kontrakan berukuran 5x6 m. Suami pasien memiliki kebiasaan merokok sejak usia 15 tahun, merokok 1 bungkus sehari dan merokok di dalam rumah. Suami pasien sebelumnya pernah bekerja sebagai buruh bangunan di singkawangselama 3 bulan dan saat disana suami pasien memiliki riwayat gonta ganti pasangan. Pada pemeriksaan fisik paru didapatkan fremitus taktil paru kanan ↓ dibandingkan paru kiri, hipersonor di lapang paru sebelah kanan, auskultasi terdengar suara napas pokok vesikuler (+/+) namun melemah di sebelah kanan, suara napas tambahan terdapat rhonki basah halus di paru sebelah kiri. Pemeriksaan mata ditemukan konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-), distensi abdomen (-) bising usus (+) dan suhu tubuh 36,50C. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan hasil kadar hemoglobin yang rendah, kadar hematokrit yang rendah, penurunankadar leukosit, kadar limfosit rendah, penurunan kreatinin serum, dan peningkatan nilai SGPT serta SGOT. Hasil pemeriksaan sputum menunjukkan BTA (+). Hasil tes VCT atau HIV/AIDS (+). Pada fotothoraks tampak gambaran radiolusen pada paru sebelah kanan yang menunjukkan adanya pneumothoraks dan paru sebelah kiri terdapat gambaran radioopac berbentuk bulat kecil yang menunjukkan adanya gambaran granuloma atau tuberkuloma yang khas pada pasien TB paru.

V. DIAGNOSIS - TB Paru - HIV/AIDS - Pneumothoraks

-

VI. TATALAKSANA Non Medikamentosa : Tirah baring - Terapi cairan RL atau NaCl 0,9% 500 ml - Terapi nutrisi Medikamentosa : - Rifampisin 1 x 450 mg - Isoniazid 1 x 300 mg - Etambutol 1 x 750 mg - Pirazinamid 1 x 1500 mg - Kotrimoksasol 1 x 960 mg - Curcuma vitamin 2 x 200 mg

-

Usulan Pemeriksaan Lanjutan : - Pemeriksaan darah rutin Pemeriksaan tes fungsi hati dan ginjal - Pemeriksaan foto toraks PA - Pemeriksaan CD4

VII. PROGNOSIS Ad vitam : dubia ad bonam Ad functionam : dubia ad malam Ad sanactionam : dubia ad malam

Related Documents

Contoh Kasus
October 2019 43
Laporan Kasus
June 2020 61
Laporan Kasus
June 2020 56
Laporan Kasus
June 2020 53

More Documents from "Amin Muhammad"