Chlamydia trachomatis Chlamydia trachomatis merupakan bakteri obligat intraselular, hanya dapat berkembang biak di dalam sel eukariot hidup dengan membentuk semacam koloni atau mikrokoloni yang disebut Badan Inklusi (BI). Chlamydia membelah secara benary fision dalam badan intrasitoplasma. Chlamydia trachomatis menyebabkan konjungtivitis neonatorum dan pneumonitis pada neonatus. Diagnosis infeksi Chlamydia idealnya dilakukan dengan pemeriksaan laboratorium yang dapat mendeteksi penyebab infeksi. Pemeriksaan baku emas infeksi CT adalah kultur agen penyebab, namun hal ini sulit dilakukan. Metode deteksi antigen secara langsung dapat dilakukan antara lain melalui Direct Fluoresence Assay (DFA) maupun tidak langsung dengan Enzim Immuno Assay (EIA), deteksi asam nukleat, pemeriksaan sitologi, dan serologi.
Pengobatan terhadap CT dengan konjungtivitis karena bakteri, diberikan salep yang mengandung Polymycin dengan Bacitracin, Erythromycin atau Tetracycline, yang dioleskan langsung ke mata. Sedangkan pneumonitis pada neonatus diberikan Doksisiklin untuk pilihan pertama dan Erythromycin untuk pilihan kedua.