Chapter 1 -Dylan Ansdell-
“Apa Mom? Sekarang? Tidak bisakah itu ditunda?” dahiku yang berkerut tak bisa menyembunyikan ekspresi kagetku saat ini. Lagi-lagi mom bertindak otoriter terhadapku, kenapa harus sekarang? Ini bahkan belum jam makan siang. “Tidak!” jawab mom singkat dan tegas. “oh ayolah mom, aku masih di kantor. Masih ada jam makan siang untuk pergi.” Aku berusaha mengeluarkan suara memohon agar mom mau mengerti. Bukannya belas kasihan yang kudapat, mom malah semakin menggebu-gebu. “Dale, aku tidak mau tahu. Kita sudah membicarakan ini sebelumnya. Aku sudah menentukan jadwal dan aku ingin memberitahumu tapi apa yang kudapat? Kau hanya bilang atur saja mom semuanya lalu pergi tanpa menoleh ke arahku. Dan saat aku sudah mendatangkan dia, kau malah sibuk mencari alasan. Apakah perlu aku menelpon Peter agar ia mengizinkanmu?” aku yang mendengar hanya bisa menghembuskan nafas kasar. Kalian lihat? Bahkan kereta di King Cross pun harus bersusah payah mengalahkan lajunya mom berbicara. Mom adalah orang yang cerewet. Bahkan titah