Kata bela Negara merupaka kata yang sdah tidak asing. Namun yang asing adalah penerapan bela Negara yang harus dilakukan oleh setiap warga Negara. Penerapannya bela Negara yang asing disebaban karena kurangnya pengetahuan mengenai bela Negara dan perwujudannya. Selama ini banyak pemahaman bahwa penerapan bela Negara hanya dilakukan oleh aparatur Negara. Padahal pada kenyataannya semua lapisan masyarakat baik yang pejabat atau rakyat biasa, kaya atau miskin, sekolah atau tidak, tua atau muda, kuat atau tidak memiliki hak dan kewajiban dalam bela Negara. Bela Negara itu sendiri merupakan sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada negara dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara tersebut. Sikap dan perilaku seperti apa yang harus dilakukan? Jika pada jaman kolonial bela negara dilambangkan dengan mengangkat bambu runcing dan senjata maka pada jaman sekarang yang dilakukan adalah menjaga dan membawa bangsa ini ke arah yang lebih baik. Mahasiswa juga merupakan warga negara yang memiliki hak dan kewajiban dalam upaya bela Negara. Mengingat mahasiswa adalah sosok yang terkenal muda, kritis, kuat, cerdas, dan berpendidikan sehingga mampu menjalankan upaya bela Negara dengan cara mereka sendiri. Terbukti sejak jaman colonial atau pra kemerdekaan, terdapat organisasi terkenal bernama budi utomo dan perhimpunan Indonesia. Mereka yang masuk dalam organisasi tersebut tidak hanya mereka yang tinggal di Indonesia namun juga yang berada di luar negeri. Mereka menyebarkan dan menularkan semangat politik, solidaritas, dan kesadaran akan pentingnya hak kemerdekaan bagi bangsa Indonesia. Melihat bagaimana perjuangan mahasiswa pada era sebelum kemerdekaan maka sepantasnya kita sebagai mahasiswa era reformasi yang diterjang dengan berbagai masalah globalisasi dan ancaman persatuan dari dalam maupun luar harus melakukan hal-hal positif agar dapat membawa bangsa ini menuju bangsa yang maju. Hal yang dilakukan untuk bela Negara tidak selalu dengan demo, bersikap anarkis dan fanatic mealinkan bisa dengan cara lain. Berpikir kreatif, aktif dan serius dalam menjalani kuliah merupakan hal kecil yang dapat dilakukan mahasiswa. Dengan begitu akan tercipta generasi yang tidak hanya bermodalkan IPK namun juga memiliki kreatifitas serta keaktifan untuk membawa bangsa ini menjadi bangsa yang hebat di kemudian hari. Karena mahasiswa tidak hanya butuh slogan “Hidup Mahasiswa” tapi juga butuh “Bnagkit Mahasiswa”.