Cbr Kepemimpinan.docx

  • Uploaded by: Petra Nababan
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Cbr Kepemimpinan.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,654
  • Pages: 18
MINI RESEARCH UKM TIDAK MENJALANKAN SIKLUS AKUNTASI DALAM MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN

DOSEN PENGAMPU : Yulita Triadiarti, SE, M.Si, Ak, CA.

OLEH : KELOMPOK 5 1. PETRA NABABAN (7173344041) 2. RENI WIDYA ( 7173344045 ) 3. YOSI CICILIA ( 7173344060 ) KELAS C

PENDIDIKAN ADMINISTARSI PERKANTORAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2017

KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang maha kuasa yang telah memberikan rahmat serta karunianya kepada penulis sehingga penulis berhasil menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya yang berjudul “Critical Book Report”. Makalah ini berisikan tentang kritikan buku Mikro Ekonomi.diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang buku tersebut . Penulis berterima kasih kepada Bapak yang sudah memberikan bimbingannya. Penulis juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna ,oleh karena itu penulis meminta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna untuk kesempurnaan tugas ini . akhir kata penulis ucapkan terima kasih semoga dapat bermanfaat dan bisa menambah pengetahuan bagi pembaca.

Medan , 22 Sepetember 2017

Penulis

BAB I PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG Kepemimpinan merupakan aktivitas seseorang untuk mempengaruhi individu, kelompok, dan organisasi sebagai satu kesatuan sehingga kepemimpinan diberi makna sebagai kemampuan mempengaruhi semua nggota kelompok dan organisasi agar bersedia melakukan kegiatan atau bekerja untuk mencapai tujuan kelompok dan organisasi. Kepemimpinan merupakan sebagian dari masalah – masalah yang paling sering dibahas dalam kebanyakanorganisasi. Kepemimpinan diwujudkan melalui gaya kerja atau cara bekerja sama dengan orang lain secara konsisten. Melalui apa yang dikatakan dan apa yang diperbuat, pemimpin membantu bawahan untuk memperoleh hasil yang diinginkan. Pemimpin adalah seseorang yang mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi bawahan sehubungan dengan tugas-tugas yang harus dilaksanakan. Bangsa yang berkembang dan bangsa maju tidak terlepas proses medrenisasi dalam hal ini dikaitkan kepada teknologi dan berkembanganya, dan inilah yang menjadi tantangan bagi seorang leadership bagaimana seorang pemimpin harus dapat menyeimbangi moderenisasi dengan penerapan manajemen kepemimpinanya, sehingga dapat sejalan dan selaras antara peran dan fungsi yang menghasilkan pemimpin yang universal.

TUJUAN Kepemimpinan Merupakan sarana untuk mencapai tujuan. Dengan melihat apakah tercapainya tujuan atau tidak,maka seseorang bisa disebut Pemimpin besar atau justru Pecundang. Tujuan Kepemimpinan adalah membantu orang untuk menegakkan kembali, mempertahankan, dan meningkatkan motivasi mereka. Jadi Pemimpin adalah orang yang membantu orang lain untuk memperoleh hasil – hasil yang diinginkan. Fungsi Pemimpin dalam organisasi sangat penting bagi keberadaan dan kemajuan organisasi yang bersangkutan. Pada dasarnya, fungsi kepemimpinan memiliki 2 aspek yaitu : Fungsi Administratif, yakni mengadakan formulasi kebijakan administrasi dan menyediakan fasilitasnya.Fungsi sebagai Top Manajemen, yakni mengadakan Planning, Organizing, Staffing, Directing, Commanding, Controlling. Maka dari itu maka buku buku akan dibandingkan dan di kritik untuk lebih jelas lagi untuk mengetahui tentang kepemimpinan

MANFAAT 1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi mikro 2. Untuk menambah pengetahuan tentang ekonomi mikro dan permasalahan di dalamnya 3. Mengatahui perbandingan buku-buku dengan judul dan materi yang sama

BAB II PEMBAHASAN RINGKASAN ISI BUKU BUKU UTAMA

Judul Buku

: KEPEMIMPINAN YANG EFEKTIF

Pengarang

: Hadari Nawawi – M.Martini Hadari

Penerbit

: Gadjah Mada University Press

Tahun Terbit

: 1992

Jumlah Halaman : 230 Halaman

BAB I PENDAHULUAN Setiap individu sebagai pribadi mempunyai hak asasi mengaktualisasi/merealisasikan dirinya. Apabila hak asasi individu ditekan /dirampas dalam kehidupan masyarakat ,maka timbul berbagai ekses yang cenderung tidak menguntungkan.Sebaliknya hak asasi tidak dipergunakan secara semena mena berupa kebebasan yang tidak terkendali,sehingga individu yang satu dapat dirugikan oleh individu yang lain. Efektivitas kepemimpinan dapat diukur dengan mempergunakan tolak ukur yang sesuai dengan jenis sifat dan kelompok yang dipimpin. Tingkat efektifitas bukan ditentukan oleh seorang atau beberapa orang pemimpin saja.Efektivitas itu justru merupakan hasil bersama antara pemimpin dan orang orang yang dipimpinnya.

Seorang pemimpin sebagai individu merupakan suatu kepribadian yang berhadapan dengan sejumlah individu lainnya yang masing masing juga merupakan suatu kepribadian .Dalam keadaan seperti itu seorang pemimpin harus memahami setiap kepribadianyang secara pasti berbeda dengan kepribadiannya sendiri. Kepemimpinan merupakan masalah manusia yang bersifat unik.Masalah itu tidak sekedar menyentuh kehidupan manusia secara individu, tetapi juga sebagai makluk sosial. Pemimpin adalah manusia dan orang yang dipimpin manusia juga.Dalam keadaan seperti itu bilamana proses kepemimpinan dilaksanakan secara tidak sesuai manusiawi,maka berbagai masalah akan terjadi yang berakibat prosesnya berlangsung tidak efektif.Pemimpin sebagai manusia tidak dapat lepas dari berbagai kelemahan yang membatasi pelaksanaan kepemimpinan. Dengan kata lain kepemimpinan dibatasi oleh kodratnya sebagai manusia, karena diciptakan dari berbagai kelemahan dan kekurangan,baik secara fisik maupun psikologis. Kepemimpinan selalu juga berhadapan dengan keterbatasan yang bersifat administratif. Pemimpin tidak boleh bertindak sekehendak hatinya, karena cenderung tidak menjadi efektif. Kemampuan melaksanakan kepemimpinan sesuai dengan batas batas yang berlaku dalam kehidupan berorganisasi/berkelompok yang bersifat dan bernilai administratif, akan menjadi faktor yang menunjang berlangsungnya proses kepemimpinan yang efektif. Setiap pemimpin harus berusaha agar tidak menjadi sumber konflik, sebagai salah satu cara mencegah terjadinya konflik konflik yang dapat berakibat kepemimpinanya menjadi tidak efektif . Usaha mencegah terjadinya pertentangan dan konflik jauh lebih baik dari pada harus mengatasinya setelah terjadi.

BAB II PENGERTIAN KEPEMIMPINAN Organisasi adalah rangkaian atau proses kegiatan kerja sama sejumlah orang, untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam kenyataannya banyak usaha kerja sama itu yang diatur secarah tertib dan terarah, sehingga berwujud sebagai suatu system. Dalam kenyataannya apapun bentuk sebuah organisasi, pasti memerlukan seseorang dengan atau tanpa dibantu oleh orang lain, untuk menempati posisinya sebagai pemimpin(leader) Seseoran yang menduduki posisi pemimpin dalam sebuah organisasi mengemban tugas melaksanakan kepemimpina. Dengan kata lain Pemimpin adalah orangnya dan kepemimpina adalah kegiatannya. Kepemimpinan dapat diartikan sebagai kemampuan/kecerdasan mendorong sejumlah orang (dua orang atau lebih) agar bekerja sam dalam melaksanakan kegiatan kegiatan yang terarah pada tujuan bersama. A. KEPEMIMPINAN DALAM KONTEKS STRUKTURAL Dalam uraian terdahulu telah dikemukakan bahwa organisasi formal memiliki struktur yang relatif permanen dan mekanisme serta prosedur kerja yang statis, pasti dan teratur. Struktur

seperti itu biasanya di tetapkan secara resmi oleh pihak yang berwewenang., sebagai pihak yang bertanggung jawab pada organisasi tersebut secara keseluruhan. Kepemimpinan dalam kontek struktural terikat tidak saja pada bidang atau sub-bidang yang menjadi garapannya, tetapi juga oleh rumusan tujuan dan program pencapaiannya yang telah ditetapkan oleh pemimpin yang lebih tinggi posisinya. B. KEPEMIMPINAN DALAM KONTEKS NON-STRUKTURAL Dalam uraian uraian terdahulu telah dikemukakan bahwa organisasi non-formal pada dasarnya tidak berorientasi pada struktur secara kaku. Sebuah organisasi non-formal memang tidak dapat melepaskan diri dari pembidangan tugas, sehimgga terjadi/terbentuk unit unit didalamnya. Akan tetapi agar unit unit tersebut tidak ditetapkan secara formal, maka sifatnya menjadi semi permanen. Pengertian kepemimpinan,organisasi,dan pengorganisasian yang muaranya adalah kerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan proses pengendalian kerja sama itu disebut manajemen dan administrasi.

BAB III DINAMIKA KEPEMIMPINAN Kepemimpinan merupakan seni, perwujutannya sebagai seni yang rumit dan berlikuliku cenderung tidak sama antara pemimpin dengan yang lain. Perwudtannya seolah olah sam dengan pelukis atau penyanyi dan seniman lainnya yang menghasilkan karya seni sesuai dengan gejolak jiwanya masing masing. Kepemimpinan merupakan ilmu, dengan demikian kepemimpinan dapat dipelajari oleh semua orang yang memerlukannya, sebagaimana mempelajari disiplin ilmu yang lainnya. A. HUBUNGAN MANUSIAWI DALAM KEPEMIMPINAN Hubungan manusiawi dalam kepemimpinan adalah cara seorang pemimpin dalam memperlakukan orang yang dipimpinnya, yang akan memberikan tanggapan berupa kegiatan yang menunjang atau tidak pada pencapaian tujuan maupun organisasinya. Bentuk hubungan manusiawi adalah hubungan manusiawi efektif(positif) yakni komunikasi dan perlakuan yang menimbulkan rasa senang dan puas antar kedua belah pihak dan hubungan manusiawi tidak efektif(negative) yakni komunikasi dan perlakuan yang menimbulkan perasaan tidak senang, tidak puas dan saling menolak/menjauh antara kedua belah pihak B. PROSES PENGAMBIL KEPUTUSAN Kepemimpinan harus jelas mengetahui dari siapa keputusan berupa perintah atau tugas diterima dan kepada siapa melaporkan atau mempertanggungjawabkan pelaksanaannya.

Pelimpahan wewenang dapat diartikan sebagai penyerahan sebagian hak untuk mengambil keputusan dan memerintahkan pelaksanaannya atau untuk melakukan suatu tindakan/kegiatan dalam suatu organisasi, kepada pimpinan yang lebih rendah posisinya. C. PENGENDALIAN DALAM KEPEMIMPINAN Pemimpin hanya mungkin melakukan pengendalian apabila berusaha menjalin hubungan yang efektif melalui kerja sama dengan orang orang yang dipimpinnya. Keberhasilan kepemimpinan ditentukan oleh kemampuan mengendalikan sejumlah orang, menjadi satu regu atau tim yang kompak. Dalam kegiatan pengendalian pemimpin berkewajiban membantu anggotanya yang berbeda beda perasaan,pikiran,harapan,kehendak,latar belakang keluarga,kebudayaan,lingkungan hidup dan lain lain agar mampu menyesuaikan diri dengan kepribadian kelompok.

BAB IV KEPRIBADIAN PEMIMPIN Setiap pemimpin dituntut untuk menampilkan kepribadian yang menyatu antara ucapan dengan sifat dan tingkah laku. Penyesuaian pribadi dalam kepemimpinan juga berarti seorang pemimpin harus mampu membantu dan mempengaruhi agar orang orang yang dipimpinnya mampu mengurangi atau meniadakan sifat dan berbagai aspek kepribadian yang kurang baik dalam berkomunikasi dengan orang lain. Tanpa motivasi yang kuat untuk mewujudkan sifat sifat dasar kepemimpinan,seseorang tidak akan menjadi pemimpin yang efektif. A. HUBUNGAN KEPRIBADIAN DENGAN MOTIVASI Fungsi motivasi dalam kepemimpinan adalah motivasi merupakan motor penggerak atau sebagai energy yang menggerakkannya, motivasi merupakan penentu tujuan dari kegiatan yang dilakukan, motivasi merupakan penyeleksi jenis kegiatan yang akan dilakukan. Motivasi merupakan proses psikologis(kejiwaan) yang berlangsung antara interaksi antar kepribadian (sifat, watak, sikap, pengetahuan, bakat dan lain lain) yang berbeda beda,untuk memenuhi kebutuhan sebagai manusia. B. ASPEK ASPEK KEPRIBADIAN PEMIMPIN Kepribadian pemimpin memiliki aspek aspek sebagai berikut: - Mencintai kebenaran dan beriman pada Tuhan Yang Maha Esa - Dapat dipercaya dan mampu mempercayai orang lain - Mampu bekerja sama dengan orang lain - Ahli dibidangnya dan pandangan luas didasari oleh kecerdasan (inteligensi) yang memadai - Senang bergaul, ramah tama, suka menolong, dan memberikan petunjuk serta terbuka pada kritik orang lain -Memiliki semangat untuk maju, pengabdian dan kesetiaan yang tinggi, serta kreatif, dan

penuh inisiatif -Bertanggung jawab dalam mengambil keputusan, kosekuen, berdisiplin, dan bijaksana -Aktif memelihara kesehatan jasmani dan rohani

BAB V FUNGSI DAN TIPE KEPEMIMPINAN Setiap tipe kepemimpinan sangat tergantung pada kemampuan pemmpin dalam menganalisasi dan memanfaatkan kondisi yang dapat berubah ubah. Hasil analisa dan cara memanfaatkan kondisi itu tidak akan sama diantara setiap pemimpin yang melaksanakan kepemimpinan dan tipe yang tidak sama. Setiap pemimpin harus mampu menganalisa situasi sosial kelompok /organisasi, yang dapat dimanfaatkan dalam mewujudkan fungsi kepemimpinan dengan kerja sama dan bantuan orang orang yang dipimpinnya. Dengan kata lain fungsi kepemimpinan tidak mungkin diwujudkan sendiri oleh seorang pemimpin , tanpa bantuan dan kebersamaan dengan orang orang yang dipimpinnya. A. FUNGSI KEPEMIMPINAN Secara operasional dapat dibedakan menjadi lima fungsi pokok kepemimpinan, kelima fungsi kepemimpinan itu adalah: a. fungsi instruktif fungsi ini berlangsung dan bersifat komunikasi satu arah. b. fungsi konsultatif fungsi ini berlangsung dan bersifat komunikasi dua arah, meskipun pelaksanaannya sangat tergantung pada pihak pemimpin. c. fungsi partisipasi fungsi ini tidak berlangsung dan bersifat dua arah, tetapi juga berwujud pelaksanaan hubungan manusia yang efektif, antara pemimpin dan dengan sesama orang yang dipimpinnya. d. fungsi delegrasi fungsi ini dilaksanakan dengan memberikan pelimpahan wewenang membuat/menetapkan keputusan, baik melalui persetujuan maupun tanpa persetujuan dari pimpinan. e. fungsi pengendalian fungsi ini cenderung bersifat komunikasi satu arah, meskipun tidak mustahil untuk dilakukan dengan cara komunikasi dua arah. B. TIPE KEPEMIMPINAN Dalam kepemimpinan terdapat tiga pola dasar kepemimpinan yaitu - gaya kepemimpinan yang berpola mementingkan pelaksanaan tugas secara efektif dan efisien, agar mampumewujudkan tujuan secara maksimal. - gaya kepemimpinan yang berpola mementingkan pelaksanaan hubungan kerja sama.

- gaya kepemimpinan yang berpola mementingkan hasil yang dapat dicapai dalam rangka mewujudkan tujuan kelompok/organisasi. Ketiga pola dasar tersebut dijabarkan menjadi delapan perilaku kepemimpinan yaitu: otokrasi(autocrat), otokrasi yang disempurnakan, biroktar, pelindung dan penyelamat, memajukan dan mengembankan organisasi, eksekutif, kompromi, dan pembelot. Namun dalam praktiknya tidak atau jarang ditemui kepemimpinan yang secara murni mempergunakan salah satu dari kedelapan perilaku tersebut.Perpaduan atau kombinasi diantara dua atau lebih perilaku tersebut menghasilkan tipe kepemimpinan yaitu: tipe kepemimpinan otoriter, kepemimpinan bebas, dan tipe kepemimpinan demokrasi. Dalam variasi itu akan terlihat pula beberapa tipe kepemimpinan pelengap yaitu: tipe kepemimpinan kharismatik, tipe kepemiminan symbol, tipe pengayom, tipe pemimpin ahli, tipe kepemimpinan organisatoris dan administrator, dan tipe kepemimpinan agitator.

BAB VI PROSES KADERISASI Pemimpin berkewajiban memberikan kesempatan pada orang orang yang dipimpinnya, untuk men cari dan mendapatkan pengalaman memimpin. Perkataan kader dalam KBBI diartikan sebagai orang yang diharapkan ajan memegang pekerjaan penting di pemerintahan, partai dan lain lain. Sedangkan kata pengkaderan adalah proses,cara pembuatan mendidik atau membentuk seseorang menjadi kader. dengan demikian Kaderisasi kepemimpinan berarti “proses mempersiapkan sesorang untuk menjadi pemimpin penggati dimasa depan, yang akan memikul tanggung jawab penting dilingkungan suatu organisasi”. A. KADERISASI INFORMAL Seluruh kehidupan seseorang dimasa kanak kanak dan remaja secara informal merupakan masa kaderisasi untuk menjadi pemimpin. Kaderisasi itu berlangsung berupa upaya membentuk pribadi, agar memiliki keunggulan dalam aspek aspek yang dibutuhkan oleh seseorang, untuk mampu bersaing merebut posisi kepemimpinan dilingkungan masing masing setelah menjadi dewasa. Aspek aspek kepribadian yang bersifat positif dan harus dikembangkan itu antara lain: displin, kesediaan bekerja keras, ketekunan, kejujuran, ketabahan, ketelitian, hemat, cermat, teliti/hati hati, ramah, suka menolong, berani mengemukakan gagasan, pendapat,saran, dan inisiatif, kreatif, terbuka pada kritik, tidak mudah putus asa, rajiin, berpikir positif, mampu bersaing dan juga bekerja sama, berani merebut kesempatan dan memulai sesuatu, berdedikasi dan lain lain. Kaderisasi informal sebagian besar merupakan kegiatan yang tidak direncanakan, tetapi berlangsung dalam situasi yang wajar dan alamiah. B. KADERISASI FORMAL

Kaderisasi intern yang bersifat formal dapat ditempuh dengan cara berikut. 1. Memberikan kesempatan menduduki jabatan pemimpin pembantu 2. Latihan kepemimpinan didalam atau diluar organisasi 3. Memberikan tugas belajar 4, Penugasan sebagai pucuk pemimpin suatu unit Kaderisasi kepemimpinan yang secara formal yang bersifat ekstern dapat dilakukan sebagai berikut. 1. Menyeleksi sejumlah generasi muda lulusan lembaga pendidikan jenis dan jenjang tertentu, untuk diangkat memimpin suatu unit yang sesuai 2. Menyeleksi sejumlah generasi muda lulusan lembaga pendidikan jenis dan lembaga tertentu kemudian ditugaskan belajar pada lembaga kependidikan yang lebih tinggi,didalam atau diluar negeri 3. Memesan sejumlah generasi muda dari lembaga pendidikan formal dengan program khusus/spesialisasi,sesuai dengan bidang yang dikelola organisasi pemesan 4. Menerima sejumlah generasi muda dari suatu lembaga pendidikan untuk melakukan kerja praktik dilingkungan suatu organisasi

BAB VII KETERBATASAN KEPEMIMPINAN Pemimpin yang menginginkan keberhasilan dalam mewujudkan kepemimpinannya, harus menyadari dirnya dan orang yang dipimpinnya adalah manusia.Setipa pemimpin harus berusaha mengatasi kekurangan dan kelmahan masing masing, meskipun sama sekali mustahil untuk menghilangkan atau meniadakannya.Pemimpin harus berusaha membantu orang orang yang dipimpinnya(anggota organisasinya) agar memiliki kemampuan untuk mengatasi kekurangan dan kelemahan masing masing. A. Keterbatasan manusiawi 1. Keterbatasan normative/spiritual Manusia dalam kehidupannya dimuka bumi, merupakan makluk yang terbaik dibandingkan dengan makluk lain yang mendiami bumi yang sama 2. Keterbatasan fisik atau jasmani - Pada masa muda perkembangan fisik menunjukkan peningkatan, sehingga pada awal kedewasaan setiap orang memiliki energy fisik yang bersifat maksimal - Pisik manusia dapat lebih,sakit,memerlukan istirahat dan tidur yang cukupu,memerlukan makanan yang bersih san bergizi - Manusia diciptakan dengan fisik yang bervariasi - Manusia yang mempunyai tubuh sebagai unsur material bersifat menempati ruang dan waktu 3. Keterbatasan psikis(rohaniah) Manusia diciptakan secara istimewa, sehingga menjadi maklum yang terbaik didalam bumi. Keistimewaan itu antara lain terdapat dalam pencintaan roh(jiwa/psikis) yang memiliki

berbagai energy dan potensi berbeda dengan yang dimiliki jenis makluk lain yang mendiami bumi yang sama. B. Keterbatasan administrative Setiap pemimpin memiliki missi organisasinya, berupa nkepentingan bersama dari orang orang yang berhimpun didalamnya.Misi tersebut secara definitive dirumuskan berupa tujuan organisasi. Misi setiap organisasi berbeda yang satu dengan yang lainnya. Oleh karena perbedaaan misi inilah, maka didalam masyarakat terdapat berbagai jenis organisasi, meskipun diantaranya mungkin perbedannya sangat kecil dan tidak jelas.

BAB VIII HAK-HAK ASASI MANUSIA DALAM KEPEMIMPINAN Hartkat manusia menyangkut tiga aspek sebagi berikut: 1. Harkat individu sebagai suatu pribadi 2. Harkat sebagai mahkluk sosial dalam kebersamaan secara manusiawi 3. Harkat sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa A. HARKAT INDIVIDU SEBAGAI PRIBADI Kehidupan merupakan milik manusia yang paling berharga, kehidupan dimaksud adalah kehidupan yang bersifat manusiawi, bebas dari ancaman kelaparan, bencana alam dan terutama sekali bebas dari ancaman manusia lain yang dapat menindas dari segi fisik maupun psikis. Dengan demikian berarti setiap individu sebagai pribadi memiliki hak pribadi untuk hidup bebas / merdeka , bukan sebagai individu terjajah, tertindas, di perbudak dan sejenisnya. B. HARKAT MANUSIA SEBAGAI MAHKLUK SOSIAL Hak asasi sebagai makhluk sosial pada dasarnya bersumber dari hak asasi individu/pribadi, namun sangat besar pengaruhnya bagi perwujudan hidup bersama yang harmonis. Hak asasi ini yang pertama dan bersifat prinsipil adalah kebebasan beragama, berupa kemerdekaan seseorang atau kelompok orang untuk memeluk dan menjalankan syariat agamanya, secara perseorangan atau bersama sama. C. HARKAT SEBAGAI MAKHLUK TUHAN YANG MAHA ESA Dari segi kepemimpinan, sangat penting diwujudkan adalah usaha menciptakan dan membina kerja sama, agar setiap orang organisasi terpenuhi hak asasinya sebagai manusia yang memiliki hak asasi mulia. Kepemimpinan yang efektif diwujudkan dengan selalu mengajak dan mendorong setiap anggota organisasi secara sendiri sendiri atau bersamasama dalam berbuat kebaikan, sesuai dengan norma norma sosial yang berlaku dan sesuai pula dengan norma norma agama dari Tuhan Yang Maha Esa.

BAB IX PENINGKATAN KUALITAS KEPEMIMPINAN Usaha meningkatkan kualitas kepemimpinan harus dilakukan secara terus menerus,mengingat kondisi masyarakat yang dinamis.Usaha itu harus dimulai dengan pengembangan kemampuan berpikirnya, agar berlangsung sebagai proses yang efektif dalam membuat keputusan yang akan mengawali aktifitas kepemimpinan dalam menggerakkan orang orang yang dipimpin. A. BERPIKIR EFEKTIF DALAM MENETAPKAN KEPUTUSAN Proses berpikir yang berlangsung didalam diri seseorang dapat dibedakan menjadi: 1. Berpikir yang bersifat intra-personal yakni yang berlangsung dalam psikis/otak seseorang, yang bersangkutan dengan atau dirinya sendiri. 2. Berpikir yang bersifat inter-personal yakni yang berlangsung dalam psikis/otak seseorang, yang berhubungan dengan dan berakibat sesuatu pada orang lain. B. MENGOMUNIKASIKAN HASIL BERPIKIR Untuk mengomunikasikan hasil berpikir secara lisan maupun tertulis, perlu diperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhinya : 1. Hasil berpikir yang telah dikomunkasikan sebaiknya yang telah melalui proses berpikir rasional,kritis dan obyektif dalam arti diyakini benar sebagai suatu yang telah diolah secara maksimal 2. Pemimpin harus mengetahui secara cepat tujuan pembicaraan atau tulisan yang telah dikomunikasikannya 3. Pemimpin harus berusaha menguasai dengan baik, tentang bahan atau pesan dan masalah yang akan dibicarakan 4. Siapkan diri untukpendengaran saran, kritik, pendapat dan lain lain tentang pesan yang dikomunikasikan dari pendengar atau pembacanya. 5. Pemimpin harus berusaha mempergunakan kata kata yang sesuai dengan kindisi tingkat pemahaman pendengar atau pembaca pesan yang disampaikan. 6. Pemimpin sebaiknya tidak memaksakan diri untuk berbicara atau menulis pesan dalam keadaan emosianal C. MENINGKATKAN PARTISIPASI DALAM PEMECAHAN MASALAH Kualitas kepemimpinan akan meningkat jika pemimpin mampu manimbulkan, membina dan memanfaatkan partisipasi anggota organisasinya. Pemimpin pelu menyadari kelemahan dan kekurangannya, dengan terus berusaha memperbaikinya karena tidak pernah ada titik akhir dalam usaha meningkatkan kualitas kepemimpinan. D. MENGGALI DAN MENINGKATKAN KREATIVITAS Ada lima sebab utama yang harus diatasi pemimpin yang mengakibatkan anggota organisasi tidak kreatif dan inovatif : 1. Suasana Organisasi 2. Kepribadian Anggota Organisasi 3. Tekanan Rekan Sejawat

4. Sikap Pimpina Pada Jenjang Bawah 5. Kurang Dorongan dan Pelatihan

BAB X MENGENDALIKAN KONFLIK DALAM KEPEMIMPINAN A. PENGERTIAN KETEGANGAN DAN KONFLIK Ketegangan dan konflik adalah komdisi batin yang tidak mudah merumuskan pengertianya,meskipun stiap orang mengalaminya. Dalam menghadapi ketegangan dan konfik-konflik ,pemimpin harus berusaha untuk tidak menjadi unsur yang memperuncing pertentangan yang terjadi ,jika pemimpin menambah keadaan semakin runyam akan semakin susah juga menyelesaikan suatu konflik tersebut. Dari segi organisasi ada 3 kondisi psikologis yang mendasari terjadinya ketegangan yaitu: 1) .manusia menyenangi kehidupan yang seimbang ,yang dirasakan ,memberikan ketenangan ,ketentraman dan rasa aman. Jika terjadi suatu perubahan manusia akan gelisah karna mungkin ada ketidaksesuaiaan dalam dirinya. 2) Dalam mengaktualisasikan diri manusia ,setiap manusia mengejar peningkatan. 3) Kecenderunagan pengurangan status yangdihargai dan di bangakan. Secara garis besar ketegangan dapat di bedakan menjadi 2 bagian yaitu : 1. Ketegangan yang bersumber dari kondisi organisasi. 2. Ketegangan yang bersumber dari kondisi individu. B. BENTUK BENTUK KECEMASAN BATIN Ketegangan merupakan bagian dari kondisi hidup yang bersifat manusiawi. Bentuk-bentuk ketegangan yang perlu dikenali : 1) Kegelisaha 2) Kecemasan 3) Konflik 4) Perasaan takut 5) Stress 6) Frustasi 7) Perasaan bersalah C .KONFLIK DAN PERTIKAIAN. Ada 4 cara yang ditempih dalam menyelesaikan konflik yaitu: 1. Paksaan yaitu memaksakan kedua belah pihak mengikuti peraturan dan ketentuan yang berlaku. 2. Kekuasaan yaitu mengikuti dengan menekan salah satu atau kudeua belah pihak agar mengikuti kehendak /kemauan pemimpin sebagai pihak yang berkuasa. 3. Acuh dan dibiarkan 4. Ditindak dan disishkan.

BUKU PENDAMPING BUKU 1

Judul Buku

: Pemimpin dan Kepemimpinan: Apakah Kepemimpinan Abnormal Itu?

Pengarang

: Dr. Kartini Kartono

Penerbit

: PT RajaGrafindo Persada

Tahun terbit

: 2008

Jumlah Halaman

: 382 Halaman

BUKU 2

Judul Buku

: THE COMPLETE IDEALS GUIDES LEADERSHIP EDISI KEDUA

Pengarang

: ANDREW J. DUBRIN

Penerbit

: PRENADA MEDIA

Tahun terbit

: 2006

PENILAIAN BUKU BUKU UTAMA KEPEMIMPINAN YANG EFEKTIF  KELEBIHAN BUKU  Buku ini memberikan penjelasan yang sangat bagus dan cukup lengkap sehingga mudah dipahami.  Teori yang dijelas kan sangat berhubungan dengan kepemimpinan  Ukuran buku lumayan kecil sehingga mudah di bawa kemana mana  KEKURANGAN BUKU  Buku ini tidak memberikan contoh yang lebih jelas  Tidak terdapatnya gambar pada buku sehingga minat membaca berkurang  Kertasnya tipis dan mudah koyak BUKU PEMBANDING 1  KELEBIHAN BUKU  Buku ini menjelaskan dengan sangat detil mengenai kepemimpinan dan tidak lari dari poko permbahasannya  Teori yangdi jelaskan sangat baik dan berhubungan dengan kepemimpinan  Ukuran buku yang lumayan kecil sehingga mempermudah pembaca untuk membawanya kemana pun  KEKURANGAN BUKU  Buku ini tidak memberikan contoh yang lebih jelas  Kurangnya dukungan gambar pada buku sehingga minat membaca berkurang  Kertasnya tipis dan mudah koyak BUKU PEMBANDING 2  KELEBIHAN BUKU  Memiliki pemaparan leadership dengan pola yang mudah di pahami.  Penggunaan kata yang tidak membingungkan  Kemampuan sesorang untuk berfikir kritis dan evaluatif.  Menunjukkan rasa kepribadian diri yang optimis  Banyak memparkan kata-kata kunci yang singkat namun sanagat bermanfaat.  Mejadi pemikir yang revolusioner.  Menegelola perubahan yang kita alami .  Menciptakan skenario tentang masa depan.  Banyak kata –kata motivasi yang membangkitkan kepercayaan diri.  KELEMAHAN BUKU   

Tidak adanya konteks bagan-bagan untuk memudah penjelasan. Banyak arti kata yang tidak saling terhubung atau tidak efisien. Tidak adanya rumusan-rumusan penjelasan.

BAB III PENUTUPU KESIMPULAN kepemimpinan adalah kemampuan yang dimiliki seseorang untuk memengaruhi orang-orang untuk bekerja mencapai tujuan dan sasaran. Sedangkan Pengertian pemimpin adalah suatu peran atau ketua dalam sistem di suatu organisasi atau kelompok. Dalam kenyataannya apapun bentuk sebuah organisasi, pasti memerlukan seseorang dengan atau tanpa dibantu oleh orang lain, untuk menempati posisinya sebagai pemimpin(leader) Seseorang yang menduduki posisi pemimpin dalam sebuah organisasi mengemban tugas melaksanakan kepemimpina. Jika ingin seorang pemimpin harus lah memiliki jiwa kepemimpinan.

SARAN Ada beberapa saran dari penulis ,bahwa memang ketiga buku ini sama-sama mempunyai mutu masing-masing tapi hanya kualitas disetiap buku yang berbeda dimata para pembacanya jadi menurut saya alangkah baiknya ketiga buku kepemimpianan ini dilengkapi dengan gambar pendukung supaya mita pembaca meningkat dan penjelasan tentang contohcontoh soalnya dan di dalam buku kepemimpinan ini kata-katanya sulit dimengerti tapi mempunyai penjelasannya yang jelas.

Related Documents

Cbr
October 2019 51
Cbr
November 2019 47
Cbr
August 2019 56
Cbr
October 2019 87
Cbr Kepemimpinan.docx
May 2020 27

More Documents from "aman simamora"