Cbr Adm Perkantoran.docx

  • Uploaded by: Petra Nababan
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Cbr Adm Perkantoran.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 5,531
  • Pages: 19
BAB II PEMBAHASAN A. RINGKASAN BUKU I IDENTITAS BUKU

Judul Penulis Penerbit Tahun Terbit Halaman

: Kesekretarisan Modern & Administrasi Perkantoran : Dr. Durotul Yatimah, M.Pd : Cv Pustaka Setia : 2009 : 346 Halaman

BAB I JABATAN SEKRETARIS A. Arti Dan Peranan Sekretaris Dengan bertambah luas dan kompleksnya tugas pimpinan dewasa ini, menunjukkan kecendrungan dibutuhkannya seorang sekretaris yang cakap dan mampu melaksanakan tugasnya, serta dapat diandalkan. Menurut Prayudi Atmosudirdjo, istilah sekretaris sebenarnya adalah berasal dari istilah asing yang di indonesiakan. Diantara beberapa hal, sekretaris adalah orang yang harus bisa menyimpan rahasia, karena pekerjaan sekretaris sifatnya rahasia. Berikut ini kutipan beberapa pengertian tentang sekretaris, antara lain yaitu sebagai berikut: Sekretaris pribadi atau privat secretary, secara pegawai yang bertugas memberikan bantuan kepada pimpinan dalam bidang pekerjaan ketata usahaan (surat menyurat, pendiktean, stenografi). Sekretaris berfungsi sebagai manajer. Adalah seorang pimpinan yang membawahi suatu satuan organisasi yang melakukan pekerjaan pelayanan dalam bidang ketata usahaan, yang pada lazimnya disebut bagian secretariat atau secretariat jendral, selanjutnya dalam buku ini yang disebut sekretaris ialah seorang pegawai yang bertugas membantu pimpinan kantor dalam menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan detail kepala atau pimpinannya.Jadi fungsi sekretaris ialah sebagai pembantu seorang kepala atau pembantu seorang pimpinan. B. Jenis-Jenis Jabatan Sekretaris

Calon sekretaris atau sekretaris, ada kalanya memiliki dasar pendidikan serta pengalaman yang tidak sama antara satu dengan yang lain. Walupun demikian, adalah salah satu syarat penting, bahwa sekretaris harus dapat memahami kedudukannya dalam suatu organisasi. Atas dasar pengertian-pengertian tersebut di atas, maka dikenal berbagai jenis jabatan sekretais berdasarkan : 1. Luas ruang lingkup tanggung jawab a. Sekretaris organisasi Yang dimaksud sekretaris organisasi adalah seorang yang memimpin suatu sekretarat dari suatu perusahaan atau secretariat dari suatu instansi pemerintah tertentu. b. Sekretariat pribadi Seorang yang mengerjakan kegiatan perkantoran, untuk membantu seseorang tertentu, dan bersifat pribadi. 2. Berdasarkan kemampuan dan pengalaman kerja a. Sekretaris junior Yaitu sekretais yang baru bekerja atau baru memulai karirnya sebagai sekretaris. b. Sekretaris senior Yaitu sekretaris yang sudah mempunyai kemampuan bekerja dengan baik, dapat bekeja sendiri atau tanpa harus selalu dibimbing, dan mempunyai cukup pengalaman bekerja. 3. Berdasarkan spesialisasi/bidang khusus dalam pekerjaan Adapun jenis jabatab sekretaris yang disamping memiliki keterampilan dan kemampuan bekerjasebagai sekretaris, juga memiliki atau memahami pengetahuan khusus. BAB II RUANG LINGKUP TUGAS SEKRETARIS Seorang sekretaris yang berhasil guna dan berdaya guna, hendaknya sejak pagi atau sejak datang di kantor sampai dengan waktu pulang, harus menunjukkan kepribadian yang selalu menarik, tingkaah laku yang baik, pembagian waktu yang tepat, dapat mengatur semua pekerjaan serta tempat kerjaannya secara efisien. Di samping itu, di harapkan sekretaris dapat mengatur ruang kerja pimpinan dan ruang kerjanya sendiri, termasuk penyediaan alat-alat kantor lainnya agar selalu dalam keadaan siap pakai atau siap untuk dipergunakan. Seorang sekretaris dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari, tidak dapat terhindar dari tugas pengetikan. Sekretaris yang berhasil guna dan berdaya guna adalah sekretaris yang dapat bekerja dengan cepat, cermat dan rapi. Sekretaris harus selalu siap sedia membantu dan mengerti keinginan pimpinan, meringankan beban dalam memcahkan persoalan dan mengambil keputusan tingkat awal bagi kepentingan pimpinan dalam memulai serta menyelesaikan suatu pekerjaan.

Seorang sekretaris hendaknya selalu berusaha untuk mencari cara-cara yang baik guna mengadakan hubungan kerjasama dengan pimpinan dalam batas-batas kedinasan, karena sekretaris adalah sebagai penghubung, baik kedalam maupun ke luar organisasinya. BAB III MENERIMA DAN MELAYANI TAMU SERTA BERTAMU Tata cara penerimaan tamu dalam suatu organisasi, pada umumnya ada yang ditangani langsung oleh tiap-tiap bagian dan ada pula yang ditangani secara tersendiri oleh seorang penerima tamu/receptionist atau oleh unit khusus. Walaupun dalam perusahaan/instansi itu ada penerima tamu khusus (receptionist) yang menerima semua tamu yang berkunjung pada perusahaan/instansi tersebut secara terpusat, tetapi sebelum tamu menemui pimpinan, tamu tersebut akan diterima lebih dahulu oleh sekretaris, karena kesan pertama bagi seorang tamu adalah pelayanan pengurusan tamu, maka setiap tamu hendaknya diberi suatu pelayanan service) yang sebaik-baiknya. A. Syarat Penting Bagi Seorang Penerima Tamu 1. Sopan dan ramah tamah 2. Berkpribadian menarik 3. Bijaksana dan cerdas 4. Mempunyai pengetahuan tentang struktur organisasi yang bersangkutan serta halhal pokok tentang kantor dimana ia bekerja. B. Pelayanan Terhadap Tamu Dengan memberikan pelayanan terhadap tamu, hendaknya diketahui dan dilaksanakan hal-hal sebagai berikut : 1. Memberikan salam dalam menyapa tamu dengan ramah, sopan, dan menyatakan keperluan tamu yang datang serta mempersilahkan mengisi kartu/ buku tamu . 2. Dalam pembicaraan dengan tamu, sebagai penerima tamu seharusnya dapat menjaga diri dan mengerti tentang apa yang boleh dan tidak boleh dibicarakan. 3. Mengarahkan para tamu, member informasi yang dibutuhkannya dan membantu pimpinan dalam membuat perjanjian dengan tamu. 4. Apabila pimpinan tidak dapat menerima tamu, berikan penjelasan dengan baik dan jangan sampai menyinggung perasaan tamu. 5. Usahakan agar tamu merasa senang (comfortable) apabila tamu terpaksa harus menunggu, dan sediakan bahan bacaan (Koran, majalah, dll) Di ruang tamu. C. Macam-Macam Tamu Tamu dapat dibedakan menjadi : 1. Tamu dengan perjanjian terlebih dahulu Apabila telah diketahui bahwa pimpinan sudah siap menerima tamunya, maka sekretaris segera mempersilahkan tamu untuk masuk ke ruang pimpinan. 2. Tamu tanpa atau belum mengadakan perjanjian Sekretaris harus segera menanyakan kepada pimpinan dengan menyerahkan kartu/ buku tamu. 3. Tamu yang merupakan teman pimpinan. Setelah mengutarakan kepada pimpinan, maka apabila pimpinan siap menerimanya maka persilahkan atau antarkanlah tamu tersebut menemui pimpinan.

4. Tamu rutin atau relasi. Tamu rutin atau relasi pimpinan adalah tamu yang sudah biasa menemani pimpinan. Berbeda dengan tamu lainnya, seorang relasi setiap saat dapat mengunjungi/bertemu dengan pimpinan, daan biasanya langsung dipersilahkan menemui pimpinan, bila tidak ada tamu lainnya. BAB IV MENERIMA DAN MELAYANI TELEPON SERTA MENELEPON Telepon adalah alat komunikasi yang cepat untuk dapat menerima dan menyampaikan informasi. Sopan santun dalam menggunakan telepon berlaku untuk semua orang atau pegawai. Menjawab telepon, otomatis merupakan wakil yang pantas, serta menggambarkan organisasi atau kantor yang bersangkutan, oleh sebab itu perlu diusahakan agar memperoleh/menimbulkan kesan yang baik, jangan berbica dengan tergesa-gesa atau gugup. A. Pengertian Istilah Dalam Hal Telepon Istilah yang perlu diketahui oleh sekretaris antara lain adalah : 1. Transfer change atau collect call, yaitu : panggilan-panggilan telepon yang dibayar oleh penerima telepon. 2. Hunting sistem ialah sistem memburu saluran kososng secara otomatis. Dengan sistem ini, satu nomor telepon dapat dipergunakan untuk beberapa saluran secara serentak. B. Persiapan Yang Perlu Dilakukan Persiapan yang perlu dilakukan dalam menerima dan melayani telepon serta menelpon: 1. Menyiapkan formulir penerimaan telepon dan alat tulis, serta meletakkannya di dekat pesawat telepon, agar mudah dijangkau bila membutuhkannya sambil memegang telepon. 2. Membuat satu daftar khusus nomor-nomor telepon penting yang sering dibutuhkan, dan sediakanlah selalu dimeja kerja, untuk memudahkan bila sewaktu-waktu diperlukan. 3. Memahami bagaimana cara mengadakan atau menyambung telpon internet local baik dalam maupun luar negeri. 4. Jangan banyak menggunakan telepon untuk kepentingan pribadi. 5. Dalam percakapan telepon, harus selalu bersikap waspada/hati-hati, usahakanlah jangan menyela (mengadakan intrupsi), atau memutuskan pembicaraan dan jangan mengucapkan kata-kata yang dapat menyinggung perasaan. 6. Bersikaplah sedang bertatap muka, ramah, sewajarnya, pergunakan kata yang singkat jelas dengan nada dan volume suara yang teratur. 7. Berusaha untuk cepat memahami maksud pembicara dan beralih kesan bahwa penelpon diperhatikan dan dibantu. 8. Jangan menampakkan kesan sibuk, pada waktu memegang telepon 9. Jangan terlalu cepat dalam berbicara, batasi pada masalah yang penting, usahakan pembicara lancer. 10. Hindari penyampaian informasi rahasia, dan masalah yang bersifat pribadi.

C. Menelepon Persiapan yang perlu dilakukan dalam hal menelpon : 1. Memahami terlebih dahulu masalah apa yang akan disampikan/dijelaskan dalam telepon. 2. Bila perlu menghafalkan atau mencatat nomor telepon pada secarik kertas, untuk menghindarkan salah sambung dan menghemat waktu. 3. Siapkan alat tulis dan kertas untuk mencatat bila diperlukan. 4. Bila sudah ada yang menerima telepon, sebut identitas penelpon, baru bicara lainnya. 5. Bila terjadi salah sambung, maka nyatakan permintaan maaf. 6. Bila yang akan dihubungi melalui extension/ pesawat khusus, maka tanyakan extensionnya. 7. Bila nomor tidak ada/kurang jelas, minta bantuan operator. D. Kesalah Pahaman Dalam Bertelepon Kadang-kadang penggunaan telpon juga dapat mengakibatkan salah paham,,seperti: 1. Pesan-pesan yang disampikan melalui telepon tidak terdengar atau kurang jelas, karena mungkin terdapat gangguan pada pesawat telepon. 2. Pesan-pesan yang disampikan melalui telpon salah menginterprentasikannya, karena tidak ditanyakan lebih lanjut oleh penerima telpon.

BAB V MENGATUR JADWAL ACARA KEGIATAN PIMPINAN Pimpinan tidak mungkin mengit-ingat jadwal kegiatannya dari hari ke hari, sehingga sekertarislah yang mempunyai dan mengatur jadwal kegiatan pimpinannya. Kadangkadang suatu kegiatan telah direncanakan jauh beberapa minggu sebelumnya. Pimpinan akan memilih jenisagenda atau jadwal yang paling sesuai baginya, dan diharpkan sekertaris juga mempunyai jenis agenda yang serupa, untuk memudahkan peraturan serta pengecekan semua rencana atau jadwal acara kegiatan pimpinan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam rangka mengatur jadwal acara kegiatan pimpinan: a. Menerima dan menghimpun surat/ bahan acara kegiatan pimpinan. b. Menyususn jadwal acara kegiatan pimpinan, untuk keperluan harian, mingguan dan bulanan. c. Menjawab sertatepat setiap pertanyaan yang menyangkut acara kegiatan pimpinan d. Mengingatkan acara kegiatan pimpinan. BAB VI MEMPERSIAPKAN MEMBUAT LAPORAN Laporan adalah suatu bahan informasi yang diperoleh dari hasil proses pengolahan data, hasil dari suatu penelitian, atau riset terhadap suatu masalah. Laporan sangat penting artinya bagi seorang pimpinan, karena merupakan salah satu alat untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam perencanaan, pengendalian, pengawasan

dan pengambilan keputusan. Dalam suatu situasi tertentu, mungkinkan pimpinan perlu membuat laporan untuk mempertanggungjawabkan sesuatu, sehingga sekretarisnya pun perlu membantunya. Dalam rangka pembuatan laporan, hal-hal yang perlu dilakukan oleh sekretaris adalah sebagai berikut: a. Memahami tata cara pembuatan laporan, syarat-syarat, dan kualitas laporan, b. Mencari, mengumpulkan, mencatat dan mengolah informasi dari data yang ada, bukubuku, peraturan-peraturan, laporan-laporan yang lalu, pidato-pidato, dan bahan-bahan lain yang dianggap perlu. c. Mencoba mulai membuat out line/ kerangka atau konsep laporan sesuai dengan kebutuhan, setelah meminta persetujuan atau mendapat ijin dari pimpinan. d. Mengetik konsep/naskah laporan yang telah disetuji pimpinan dengan teknik pengetikan yang berlaku. BAB VII MEMPERSIAPKAN RAPAT DAN MEMBUAT NOTULEN A. Mempersiapkan Rapat Baik dalam hal keperluan rapat/ pertemuan maupun jamuan kepada tamu, pimpinan menghendaki bebas untuk memikirkannya, dan mengharapkan agar sekretarisnya dapat mengurusnya melaui dari persiapan, termasuk mengawasi perlengkapan-perlengkapan sampai kepada menentukan macam jamuan makan. Rapat merupakan suatu media komunikasi yang diselenggarakan oleh banyak organisasi baik swasta maupun pemerintah. Rapat merupakan suatu media komunikasi yang diselenggarakan oleh banyak organisasi baik swasta maupun pemerintah. Rapat merupakan alat untuk mendapatkan mufakat melalui musyawarah kelompok, disamping juga merupakan media pengambilan keputusan dengan musyawarah untuk mufakat. Macam-macam rapat : Pada dasarnya terdapat dua macam rapat, yaitu : 1. Rapat formal adalah rapat yang diselenggarakan setelah peserta rapat tersebut mendapat pemberitahuan sebelumnya (melalui undangan). Pemberitahuan tersebut biasanya disertai dengan agenda rapat. 2. Rapat informal adalah rapat yang diselenggrakan setelah peserta rapat tersebut mendapat panggilan/pemberitahuan secara langsung. Rapat ini dilaksanakan untuk mendiskusikan sesuatu hal yang terjadi secara tiba-tiba.

BAB VII MEMPERSIAPKAN PERJALANAN DINAS Mempersiapkan perjalanan dinas maksudnya aadalah menyusun rencana perjalanan secara terinci, yang memuat rute perjalanan, jenis kendaraan yang akan digunakan, waktu berangkat dan kembali, peginapan, dan catatan informasi penting yang erat kaitannya dengan perjalanan termasuk.

Untuk dapat merencanakan dan mengatur perjalanan dinas bagi seorang pimpinan, maka sekretaris harus mempunyai cukup pengetahuan tentang perjalanan. A. Mengadakan Perencanaan Dan Persiapan Apabila sekretaris meminta Travel Burea untuk merencanakan/ mengurus perjalanan dinas pimpinan, maka selanjutnya Travel Burea akan merencanakan dan mengurus pemesanan, pembelian tiket, kemudian memberikan tepat pada waktunya. B. Sekembalinya Pimpinan Dari Perjalanan Dinas Pada umumnya, pejabat yang baru melakukan perjalanan dinas harus membuat laporan tentang hasil perjalanannyadan laporan tentang keuangan. Sehubungan dengan hal tersebut, maka sekretaris hendaknya segera membantu penyelesainya, memberikan kepada pimpinan tentang hal-hal yang erat kaitannya dengan kepentingan pimpinan, dan prubahan-perubahan yang terjadi selama pimpinan tidak di tempat (bila perlu). BAB VIII SYARAT DAN KEPRIBADIAN SEKRETARIS A. Arti Kepribadian Sekretaris Kepribadian dapat diartikan sebagai identitas seseorang, sehingga banyak menyangkut maslah watak, sifat, yang tercermin nyata dalam perbuatan serta tindakan seseorang. Orang yang berpribadi, adalah orang yang sadar akan dirinya dan dapat mengerti dengan tepat pribadinya. Seseorang yang berkepribadian kuat adalah orang yang dapat menentukan dirinya sendiri, berbuat apa, sebagai apa, mau apa dan sebagainya. Yang dimaksud dengan kepribadian adalah meliputi : 1. Kebiasan dan tingkah laku (personality) Kemampuan seorang dalam menghadapi masalah-masalah di tempat kerja memerlukan sikap yang konkrit antara lain : ketelitian, penuh inisiatif, serta kemampuan menyesuaikan diri dalam arti positif. 2. Kemampuan berbicara Hendaknya membiasakan dan melatih diri untuk mampu mengemukakan ide-ide kepada pihak lain dengan jelas. 3. Kesehatan Kesehatan yang cukup baik, akan mempengaruhi, membangkitkan gairah/semangat kerja. 4. Sikap yang menunjang pelaksanaan pekerjaan Dalam menjalankan tugasnya sehari-hari, seorang sekretaris harus selalu menunjukkan sikap yang simpatik terhadap siapa pun. B. Sikap Perbuatan Sekretaris Selama Bekerja, yaitu : 1. Ketelitian, maksudnya sikap teliti dan hati-hati dalam tiap melakukan suatu pekerjaan 2. Pertimbangan/perhitungan sebelum melakukan tindakan, maksudnya mengadakan perhitungan dan pertimbangan-pertimbangan yang baik, sebelum melaksanakan

sesuatu hal yang perlu dilakukan oleh sekretaris, agar mampu menentukan segala sesuatu dengan seksama. 3. Menyelesaikan pekerjaan secara sempurna, maksudnya pimpinan selalu menghendaki mempunyai sekretaris yang bersikap follow through, agar tugas pimpinan menjadi ringan. 4. Panjang akal, maksudnya sekretaris harus pandai mencari akal dan berdaya upaya untuk mengatasi masalah-masalah, serta tidak mudah putus asa apabila menemui masalah-masalahyang sulit diselesaikan. 5. Inisiatif/prakarsa adalah kemampuan untuk mengetahui hal-hal yang dikerjakan dan bagimana cara mengerjakannya dengan sesuatu cara yang mudah tanpa diberitahukan oleh orang lain. BAB VIII ETIKA SEKRETARIS A. Pengertian Etika Dan Etiket Etika berasal dari kata latin “Ethicus”, dalam bahasa yunani disebut “Ethicos” yang berarti kebiasaan. Dalam bahasa Indonesia, etika atau etik disebut sebagai kesusilaan yang mengadung arti 1. Norma (kaidah), peraturan, hidup,perintah 2. Menyatakan keadaan batin terhadap batin terhadap peraturan hidup. Maksudnya : sikap keadaban, sikap batin, perilaku, sopan santun. B. Tata sopan santun yang perlu dipahami Dalam rangka tata sopan santun, ada beberapa hal yang perlu dipahami, antara lain: 1. Dalam hal ketepatan waktu 2. Bila isteri seorang atasan atau wanita yang telah berumur berkunjung ke kantor, sebaiknya sekretaris berdiri untuk menyapanya untuk menunjukkan rasa hormat kepadanya. 3. Beberapa hal yang harus dihindari oleh sekretaris di tempat kerja antara lain adalah : a. Keseringan absen(tidak hadir) b. Membicarakan atau membocorkan rahasia perusahaan dengan sengaja atau tidak sengaja c. Menggunakan telepon milik perusahaan untuk kepentingan pribadi. d. Terlalu sering menerima tamu pribadi e. Sering memperpanjang waktu yang telah ditetapkan untuk waktu makan siang f. Pinjam memijam uang maupun perlengkapan a adari pihak lain g. Keramahtamahan yang berlebihan h. Menerima sesuatu atau hadiah yang oleh pimpinan dianggap tidak pada tempatnya, dan lain-lain. BAB X CARA BEKERJA YANG EFISIENSI Bekerja dengan efisien adalah bekerja dengan gerakan, usaha, waktu dan kelelahan yang sedikit mungkin. Cara bekerja yang efisien dapatn diterapkan oleh sekretaris untuk semua pekerjaan yang kecil maupun yang besar.

A. Efisiensi Kerja Efisiensi kerja adalah merupakan pelaksanaan cara-cara tertentu dengan tanpa mengurangi tujuannya merupakan pelaksanaan cara-cara tertentu dengan tanpa mengurangi tujuannya merupakan cara yang : 1. Termudah-mengerjakannya 2. Termurah-biayanya 3. Tersingkat-waktunya 4. Teringan-bebannya 5. Terpendek-jaraknya BAB XI MASA DEPAN KARIER SEKRETARIS A. Meniti Jenjang Karier Meraih sukses dalam berkarya atau meniti jenjang karier berarti mencapai jenjang yang lebih tinggi dalam organisasi tempat bekerja, jenjang karier yang lebih tinggi dapat dicapai bila kita mengenal potensi dan kebutuhan kita sendiri. B. Penunjang Karier Ada beberapa hal yang dapat menunjang karier, antara lain : 1. Mulai mengatur langkah-langkah yang terarah 2. Mempunyai keinginan untuk maju 3. Mampun menciptakan motivasi 4. Mempunyai pendirian bahwa nasib kita ditentukan oleh kita sendiri 5. Mampu menggunakan kesempatan yang baik 6. Mampu mengembangkan rasa percaya diri 7. Ketaatan beragama kehidupan beragama. BAB XII PERABOT KANTOR, PERLENGKAPAN DAN ALAT-ALAT YANG PENTING BAGI SEKRETARIS A. Perabot Kantor Yang Dibutuhkan Oleh Seorang Sekretaris 1. Meja tulis, lemari dan laci yang dapay dikunci 2. Meja mesin tik/komputer dengan rak untuk persediaan kertas 3. Kursi yang dapat berputar dan dapat disesuaikan tinggi rendahnya 4. Tempat arsip/filing cabinet 5. Rak buku, dan lain-lain. B. Perlengkapan Dan Alat-Alat Penting Bagi Sekretaris 1. Tanggalan meja 2. Buku petunjuk telepon 3. Buku daftar alamat penting berdasarkan abjad 4. Buku catatan 5. Kotak atau tempat surat masuk dan surat keluar 6. Map 7. Kotak kartu nama 8. Kotak tidak lanjut/pengingat 9. Catatan/buku sumber informasi

10. Lembaran/kertas BAB XIII MESIN KANOR DAN ALAT BANTU PERAGA (AUDIO VISUAL AIDS) A. Pentingnya Penggunaan Mesin Kantor Mesin-mesin kantor merupakan salah satu alat penunjang untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan efisien. Untuk menentukan perlu atau tidak diadakannya mesin kantor, hendaknya perlu diperhatikan hal-hal berikut: 1. Mesin-mesin yang akan dipakai haruslah benar-benar diperlukan 2. Jenis mesin hendaknya praktis 3. Mesin tersebut dapat mengurangi niaya pelaksanaan pekerjaan 4. Mesin dapat mempercepat selesainya pekerjaan 5. Mutu mesin harus baik 6. Pemeliharaan mesin dapat dilakukan dengan mudah. B. Keuntungan Dan Kerugian Akibat Penggunaan Mesin Kantor Pada umumnya bila menggunakan mesin-mesin kantor walaupun melalui tahap perencanaan terlebih dahulu, ditemukan beberapa keuntungan dan kerugian. Keuntungan penggunaan mesin kantor : 1. Dapat menghemat biaya 2. Dapat menghemat tenaga dan waktu 3. Pengendalian atas ketelitian dan ketepatan lebih mudah dilaksanakan 4. Memudahkan pengawasan 5. Dapat mengurangi kelelahan pegawai/sekretaris sehingga dapat menambah mutu pekerjaan. Kerugian penggunaan mesin kantor : 1. Tingkat penyusutan dari beberapa mesin adalah tinggi 2. Sulit mendapatkan operator mesin yang cakap atau biaya untuk melatih mereka. 3. Kadang-kadang fleksibilitas dari beberapa metode mesin sulit didapatkan 4. Untuk mesin-mesin tertentu memerlukan biaya yang tinggi untuk pengadaan dan pemeliharaannya. A. KELEBIHAN BUKU I 1. Pada buku Kesekretarisan Modern & Administrasi Perkantoran karangan Dr. Durotul Yatimah, M.Pd ini pada semua materinya banyak menjelaskan bukan hanya pengertian tapi juga contoh. 2. Kemudian pada buku ini juga setiap akhir bab diberikan soal dan itu sangat baik agar kita bisa mendalami lagi materi yang ada. 3. Didalam materi juga banyak penjelasan diambil dari beberapa pakar ahli. 4. Pada akhir buku juga diberi beberapa pasal sehingga kita lebih banyak pengetahuan tentang kesekretarisan dan administrasi perkantoran. 5. Bahasa dan susunannya juga bagus sehingga kita tidak bosan membacanya. 6. Cover pada buku Kesekretarisan Modern & Administrasi Perkantoran ini juga sangat cantik dan menarik.

B. KEKURANGAN BUKU I 1. Pada buku ini tidak ada rangkuman setiap babnya, sehingga kesimpulan dari bab itu masih sulit dipahami. 2. Pada isi buku ada beberapa materi yang penjelasannya sulit untuk dipahami. 3. Pembahasan yang disampaikan terlalu bertele-tele dan bukan semakin mengerucut pada inti melainkan semakin meluas. 4. Penggunaan bahasa pada buku tersebut masih terdapat kesalahan. 5.

B. RINGKASAN BUKU II IDENTITAS BUKU 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Nama buku NO. ISBN Pengarang Penerbit Tahun Terbit Edisi

: ADMINISTRASI PENDIDIKAN KONTEMPORER : 978-979-8433-59-7 : Prof. Dr. H. SYAIFUL SAGALA, MPd. : ALFABETA : 2013 :7

BAB I KONSEP DASAR DAN SISTEM PENDIDIKAN

A. Konsep Dasar dan pemahaman Tujuan pendidikan Konsep Dasar Pendidikan Menurut pandangan Piaget(1896)pendidikan didefenisikan sebagai penghubung dua sisi, disatu sisi individu yang sedang tumbuh berkembang, dan disisi lain nilai sosial, intelektual, dan moral yang menjadi tanggung jawab pendidik untuk mendorong individu tersebut. Secara prinsip pernyataan filosofis harus memberi identitas pada pendidikan yang berbeda dengan yang lain bersifat “cross culture” artinya bahwa kita melihat pendidikan itu dengan konsep yang lebih luas dan lintas kultural yang memandang manusia sebagai bagian dari masyrakat sosial yang secara akumulatif mempengaruhi proses pendidikan. Pendidikan mengandung pengertian yang lebih luas dari pengajaran, karena sasaran pendidikan tidak hanya mencakup pengembangan intelektualitas saja, akan tetapi lebih ditekankan pada proses pembinaan kepribadian anak didik secara menyeluruh. Pada dasarnya “mengajar” adalah membantu (mencoba)seseorang untuk mempelajari sesuatu dan apa yang dibutuhkan dalam belajar itu tidak ada kontribusinya terhadap pendidikan orang yang belajar. Misalnya : orang mengajari anjingnya untuk berjalan dengan tumitnya, mengajari temannnya bermain gasing atau mengajari anaknya merangkai bunga membentuk rantai tanpa memikirkan kontribusinya pada pendidikan mereka. Pemahaman Akan Tujuan Pendidikan Dalam perspektif organisasi tujuan adalah adanya kesepakatan umum mengenai misi dan merupakan sumber legitimasi yang membenarkan setiap kegiatan organisasi, serta eksistensi organisasi itu sendiri. Selain itu tujuan berfungsi sebagai patokan yang dapat digunakan anggota organisasi maupun kalangan luar untuk menilai keberhasilan organisasi, misalnya mengenai efektivitas maupun efesiensi. Tujuan organisasi juga berfungsi sebagai tolak ukur bagi para ilmuwan bidang organisasi guna mengetahui seberapa jauh suatu organisasi-organisasi berjalan secara baik. Sedangkan tujuan pendidikan itu menurut John Dewey (1958:3) adalah proses pendidikan itu sendiri. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,bertujuan untuk berekembangnya potensi didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa pada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,mandiri,dan menjadi warga negara yang demokratis serts bertanggung jawab ( Pasal 3 UUSPN No. 20 Tahun 2003 B. Sistem Dan Proses Pendidikan Sistem adalah keseluruhan himpunan bagian-bagian yang satu sama lain berinteraksi dan bersama-sama melakukan kegiatan unutk mencapai suatu tujuan dalam suatu organisasi. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa sistem pendidikan adalah suatu keseluruhan yang terbentuk dari bagian-bagian yang mempunyai hubungan fungsional dalam mengubah masukan menjadi hasil yang diharapkan. Sedangkan pendekatan sistem adalah cara-cara berfikir dan bekerja yang menggunakan konsep-konsep teori sistem yang relevan dalam memecahkan masalah. Sistem pendidikan nasional adalah satu keseluruhan komponen pendidikan yang saling berkaitan secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Proses Pendidikan Dalam Sistem Administrasi Pendidikan

BAB II KONSEP DAN TEORI ADMINISTRASI PENDIDIKAN A. Konsep dan Teori Administrasi

1. Teori Administrasi Secara teoritik pengertian administrasi adalah melayani secara intensif, sedangkan secara etimologis administrasi dalam bahasa inggris “administer” yaitu kombinasi dari kata latin yang terdiri dari AD dan MINISTRARE yang berarti “to serve” melayani,membantu, dan memenuhi. Lebih jelas lagi, kata AD artinya intensif sedangkan MINISTRATE berbentuk kata benda yang berarti melayani, membantu, atau mengarahkan. Jadi secara etimologis administrasi adalah melayani secar intensif. Kata “administratio” dan kata “administrativus”yang kemudian masuk kedalam bahasa inggris menjadi “administration” dalam bahasa indonesia menjadi administrasi. Jadi administrasi rangkaian kegiatan bersama sekelompok manusia secara sistematis untuk menjalankan roda suatu usaha atau misi organisasi agar dapat terlaksana,suatu usaha dengan suatu tujuan tertentu yang telah ditetapkan. Sedangkan manajemen adalah orang-orang yang menggerakkan kegiatan administrasi tersebut, yaitu perbuatan yang menggerakkan orang-orang dan menggerakkan segala fasilitas agar tujuan usaha kerjasama tercapai. 2. Kedudukan Ilmu Administrasi Pendidikan dalam Ilmu Pengetahuan Pada dasarnya cabang-cabang ilmu berkembang dari dua cabang utama yaitu filsafat alam yang berkembang menjadi rumpun ilmu ilmu alam dan filsafat moral yang kemudian berkembang menjadi cabang ilmu-ilmu sosial. Ilmu-ilmu alam membagi diri kedalam dua kelompok yakni ilmu alam dan ilmu hayat. Ilmu alam bertujuan mempelajari zat yang membentuk alam semesta. Dilihat dari ilmu pengetahuan pada pokoknya terdapat cabang utama ilmu-ilmu sosial yakni antropologi,psikologi,ekonomi,sosiologi dan ilmu politik. Ilmuilmu eksakta mempunyai karakterisrik utama yaitu, bahwa keseluruhan prinsip-prinsip, rumus-rumus, dan dalil-dalil tidak mengenal batas waktu dan tempat. BAB III KEBIJAKAN PENDIDIKAN Karakteristik Masalah Kebijakan dan Kebijaksanaan Secara faktual kebijakan pendidikan ada pada dua tahapan yaitu : (1) pemerintah yang berfungsi memberikan pelayanan kebutuhan satuan pendidikan pada semua jenjang dan jenis; dan (2) satuan pendidikan yang melaksanakan pelayanan belajar melalui kegiatan pembelajaran. Dengan demikian kebijakan pendidikan dalam pembangunan nasional harus dapat menumbuhkan dan memperdalam rasa cinta tanah air, mempertebal semangat kebangsaan, dan rasa kesetiakawanan sosial yang tinggi. Analisis Kebijakan dalam Pendidikan Analisis kebijakan sebagian bersifat deskriptif diambil dari displin tradisional seperti ilmu politik yang mencari pengetahuan tentang sebab dan akibat dari kebijakan-kebijakn publik. Salah satu kebijakan pendidikan yang terpenting pernah dilaksanakan di Indonesia adalah wajib belajar 9 tahun yaitu wajib belajar pada tingkat SD dan SLTP. 1. Kebijakan Pemerintah Mengenai Otonomi Pendidikan 2. Kebijakan Pembiayaan Pendidikan

BAB IV KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN A. Arti dan Makna Kepemimpinan dalam Pendidikan

1. Konsep Kepemimpinan Pimpinan yang efektif adalah pemimpin yang anggotanya dapat merasakan bahwa kebutuhan mereka terpenuhi, baik kebutuhan bekerja,motivasi,rekreasi,kesehatan,sandang, pangan, tempat tinggal, maupun kebutuhan lainnya yang pantas didapatkannya. Kepemimpinan adalah suatu pokok dari keinginan manusia yang besar untuk menggerakkan potensi organisasi, kepemimpinan juga salah satu penjelas yang paling populer untuk keberhasilan atau kegagalan dari suatu organisasi. 2. Ciri-ciri Kepemimpinan Pendidikan Sharplin (1985:149-150) menyebutkan kepemimpinan yang baik dicirikan oleh sifatsifat: (1) manusiawi; (2) memandang jauh ke depan (visioner); (3)inspiratif (kaya akan gagasan); dan (4) percaya diri. Pemimpin yang tidak punya visi sekaligus tidak percaya diri, dipastikan lembaga yang dipimpinnya tidak akan kompetitif dengan sekolah lainnya, sekolah yang dipimpinnya hanya bergerak dalam kegiatan yang bersifat rutin. 3. Gaya Kepemimpinan dalam Pendidikan Gaya kepemimpinan pendidikan disesuaikan dengan kriteria penilaian yang menggambarkan apakah semua instrumen manajemen menunjukkan kualitas yang diharapkan, jika tidak maka gaya yang diterapkan itu perlu dirubah sesuia tuntutan kriteria tersebut. Tradisi penelitian mengenai gaya kepemimpinan dalam setting pendidikan dan non kependidikan menurut Sergiovanni dan Starrat(198382) telah mengidentifikasi dua dimensi kunci kepemimpinan yakni: (1) gaya kepemimpinan yang beriorentasi padapelaksanaan pekerjaan atau tugas; dan (2) gaya kepemimpinan yang beriorentasi terhadap kebutuhan atau perasaan manusia dan hubungan diantara mereka. Gaya relasi,integrasi,separasi,dan dedikasi hanya merupakan empat gaya dasar, dan kefektifan masing-masing gaya itu tergantung situasi dimana gatya itu digunakan. 4. Kepemimpinan yang Efektif dalam Penentuan Kebijakan Keefektifan kepemimpinan pendidikan merupakan suatu konsep yang luas, dalam pendidikan hampir semua orang pada suatu saat akantiba saatnya untuk dipercaya memegang tampuk posisi kepemimpina, demikian pula halnya dengan guru merupakan pemimpin pembelajaran bagi murid-murid nya. Kepemimpinan yang efektif memberikan dasar dan menempatkan tujuan pada posisi penting untuk merubah norma-norma dalam program pembelajaran, meningkatkan produktivitas, dan mengembangkan pendekatan-pendekatan kreatif unutk mencapai hasil yang maksimal dari program institusi pendidikan. 5. Ketepatan Pemimpin dalam Pengambilan Keputusan Dalam pengambilan keputusan oleh pemimpin pendidikan proses komunikasi itu terkandung nilai-nilai manusiawi yang secara psikologis dan pedagogis, dapat membawa pada kehidupan sosial yang tentram dan damai denga rasa solidaritas sosial yang semakin kokoh. Sistematika pengambilan keputusan perlu didasarkan (1) Kemampuan organisasi dalam arti tersedianya sumber-sumber material yang dapat dipergunakan untuk melaksanakan keputusan yang diambil; (2) personel yang tersedia serta kualitasnya untuk melaksanakan keputusan tesebut; (3) filsafat yang dianut oleh organisasi; dan (4) situasi lingkungan intern dan ekstern yang menurut perhitungan akan mempengaruhi roda administrasi dan manajemen dalm organisasi. 6. Kepedulian Pemimpin Pendidikan Terhadap Pembaruan Kepedulian merupakan gambaran tentang sikap, motivasi,persepsi, dan perasaan yang dialami seseorang sehubungan dengan suatu pembaruan. Sikap kesiapan bereaksi dan motivasi adalah dorongan yang kuat melakukan aktivitas dengan rasa tanggung jawab, dengan reaksi cepat dan perhitungan yang cermat. Pemimpin yang peduli dalam pengelolaan pendidikan memahami betul bahwa manajemen pendidikan tidak terlepas dari pembaruan, yaitu tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan merupakan bagian dari dinamika pendidikan

7. Kepala Sekolah Sebagai Pemimpin Pendidikan Kepala sekolah berusaha menghubungkan tujuan sekolah dengan sekolah dan memaksimalkan kreativitas. Setiap kepala sekolah membawa pngaruh besar terhadap pengajaran untuk kebaikan atau keburukan. Kepala sekolah memerlukan instrumen yang mampu menjelaskan berbagai aspek lingkungan sekolah dan kinerjanya dalam memantau perjalanan kearah masa depan yang menjajikan. Kepala sekolah harus mengenal kebutuhan para guru dan profesional pendidikan lainnya dalam melaksanakan tugas profesionalnya, kemudian setelah mengenal dengan baik, maka kepala sekolah menyediakan kebutuhan tersebut untuk menyesuaiakan perilaku yang beriorentasi pada tujuan.

BAB V JABATAN KEPENDIDIKAN DAN GURU SEBAGAI PROFESI A. Pentingnya Jabatan Profesi kependidikan dan Guru Pada prinsipnya profesi adalah suatu lapangan pekerjaan yang dalam melakukan tugasnya memerlukan teknik dan prosedur ilmiah, memiliki dedikasi yang tiggi dalam menyikapi pekerjaan serta berorientasi pada pelayanan yang baik. Artinya bahwa dalam konteks ii profesi guru dapat dikategorikan suatu pekerjaan ideal memberikan pelayanan pendidikan kepada masyarakat yang membutuhkannya dan memberi taulada yang baik. 1. Permasalahan Profesi Guru Adapun permasalahan profesi guru antara lain: a. Persoalan masa depan yang harus dipikirkan dan dirumuskan secara baik pada masa sekarang adalah pendidikan, karena tugas guru tetap dibutuhkan sekarang dan masa datang yang perlu pengolahan yang baik agar menjadi profesi yang memiliki penghargaan (reward) dari masyarakat. b. Pada guru dibebankan untuk memantapkan nilai-nilai pada masyarakat yang sesungguhnya belum mantap. c. Pesatnya perkembangan ilmu dan teknologi menuntutu profesi guru yang memiliki kemampuan dan cepat pula dalam mengimbanginya. d. Peningkatan ekonomi pada masyarakat menumbuhkan harapan (expectation) perbaikan layanan pendidikan dari guru. e. Memfungsikan organisasi profesi sebgai lembaga kontrol terhadap kemampuan serta sebagai kekuatan sosial dalam memperjuangkan profesi. f. Guru sebagai kelompok profesional sebaiknya memiliki falsafah hidup yang jelas sebagai pola panutan anak didik. 2. Tujuan Pembahasan Profesi Guru Pembahasan jabatan profesi kependidikan ini bertujuan mengungkapkan apa yang di maksud dengan profesi, profesionalitas, profesional, profesionalisme, mengajar sebagai profesi, dan otonomi profesi kependidikan. Kemudian pembahasan ini juga bertujuan untuk menjelaskan dan mendiskusikan kepada halayak pembaca bahwa betapa pentingnya peran manusia khususnya guru dan tenaga kependidikan lainnya dalam profesi kependidikan. 3. Alasan dan Batasan Profesi pendidikan mempunyai ciri yang unik karena berkaitan dengan anak didik dan proses pembelajaran, artinya berbeda dengan profesi dokter, pengacara, akuntan, dan semacamnya yang mempunyai klien ditangani kasus perkasus. Keunikan profesi

kependidikan inilah yang menjadi alasan kuat bagi penulis untuk membahas apa itu profesi kependidikan. Agar penulisan ini tidak melebar pembahasannya maka dibatasi hanya berkisar pada profesi, profesionalisasi, profesional, dan profesionalisme.

BAB VI SUPERVISI PENDIDIKAN A. Arti dan Makna Supervisi Pendidikan 1. Konsep Supervisi Supervisi adalah ilmu dan seni memuat langkah-langkah yang ditunjukkan kepada perubahan situasi yang ada dalam situasi yang diharapkan. Secara umum supervisi berarti upaya bantuan yang diberika kepada guru dalam melaksanakan tugas profesionalnya, agar guru mampu membantu para siswa dalam belajar untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya. Supervisi mempunyai fungsi penilaian dengan jalan penelitian dan merupakan usaha perbaikan. Sedangkan peranan supervisi pendidikan adalah korektif, preventif, konstruktif, dan kreatif degan sasaran memperbaiki situasi belajar mengajar dan meningkatkan kualitas proses belajar mengajar. 2. Permasalahan Supervisi Pendidikan Karena beberapa alasan peran supervisi dalam organisasi persekolahan menjadi lemah, kurang efisien dan efektif sesuai tujuannya. Pekerjaan supervisi harus dilakukan orang orang yang “profesional dan kompoten” serta mempunyai visi lebih luas dengan konsep kepemimpinan memperbaiki pengajaran. Supervisi memfokuskan perhatiannya pada hal-hal yang menjadi pusat perhatian serta kebutuhan guru dikelas dan bertindak sebagai agen pembaruan. 3. Tujuan Supervisi Pendidikan Tujuan supervisi pendidikan antara lain, membantu guru-guru dalam mengembangkan proses belajar mengajar, membantu guru mentejemahkan kurikulum kedalam bahasa belajar mengajar, dan membantu guru-guru mengembangkan staf sekolah. Secara umum tujuan supervisi pendidikan membantu guru-guru meliha tujuan pendidikan, membimbing pengalaman belajar mengajar, menggunakan sumber belajar, menggunakan sumber belajar, menggunakan metode mengajar, memenuhi kebutuhan belajar murid, menilai kemajuan belajar murid, membina moral kerja, menyesuaikan diri dengan masyarakat dan membina sekolah. 4. Prinsip Supervisi Pendidikan Prinsip supervisi pendidikan antara lain adalah: ilmiah yang berarti sistematis dilaksanakan secara tersusun, kontiniu, teratur, objektif, demokratis, kooperatif, menggunakan alat, konstruktif dan kreatif. 5. 1) 2) 3) 4) 5)

Teknik-Teknik Supervisi Pendidikan Kunjungan kelas. Diskusi kelompok Demonstrasi mengajar Kunjungan kelas antar guru Pengembangan kurikulum

6) 7) 8) 9)

Buletin supervisi Perpustakaan profesional Lokakarya Survei sekolah masyarakat

B. Supervisi Memantapkan Profesionalisasi Jabatan Guru 1. Pengembangan dan Pembinaan Guru Pengembangan staf dan in-service education supervisor adalah pemimpin dalam program pengembangan guru. Pengadaan staff dan pendidikan in-service sangat erat kaitannya. Pelaksanaan pelatihan (penataran) merupakan salah satu pemecahan masalah dengan memodifikasi perilaku anggota staf. Standar objektif tentang mengajar adalah penting agar supervisi yang dilakukan tidak menjadi sia-sia. Sekolah adalah organisasi kemanusiaan, oleh karena itu perbaikan kemampuan guru-guru melalui supervisi lebih sulit daripada memberikan latihan pengembangan keterampilan yang sederhana. 2. Tugas Supervisi Pengajaran Ben. M. Haris (1985) mengemukakan 10 bidang tugas supervisi yaitu: mengembangkan kurikulum, pengorganisasian pengajaran, pengadaan staf, menyediakan fasilitas, penyediaan bahan-bahan yang digunakan dan diimplementasikan untuk pengajaran, penyusunan penataran pendidikan, pemberian orientasi anggota-anggota staf, pelayanan murid, hubungan masyarakat, dan penilaian pengajara terhadap perencanaan pengajaran. 3. Supervisi Klinis Supervisi klinis adalah suatu proses bimbingan bertujuan membantu pengembangan profesional guru atau calon guru, dalam penampilan mengajar berdasarkan observasi dan analisis data secara teliti dan objektif sebagai pegangan untuk perubahan tingkah laku tersebut. 4. Karakteristik Supervisi Klinis Adapun karakteristiknya adalah sebagai berikut: perbaikan dalam mengajar mengharuskan guru mempelajari keterampilan intelaktual, fungsi utama supervisor adalah mengajarkan berbagai keterampilan kepada guru dan calon guru, fokus supervisi klinis dalah perbaikan cara guru melaksanakan mengajar, fokus supervisi klinis dalam perencanaan adan analisis merupakan pegangan dalam pembuatan dan pengujian hipotesis mengajar, fokus supervisi klinis adalah pada masalah mengajar dalam jumlah keterampilan yang tidak terlalu banyak, fokus supervisi klinis adalah analisi konstruktif dan memberi penguatan, fokus supervisi klinis didasarkan atas bukti pengamatan, siklus dalam merencanakan, mengajar dan menganalisis merupakan suatu komunitas dan dibangun atas dasar pengalaman masa lampau, supervisis klinis merupakan suatu proses memberi dan menerima yang dinamis, proses supervisi klinis terutama berpusat pada interaksi verbal, tiap guru mempunyai kebebasan maupun tanggungjawab, dan supervisi mempunyai kebebasan dan tanggung jawab. 5. Tujuan Supervisi Klinis Tujuan umum dari supervisi klinis adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan keterampilan mengajar guru dikelas. Sedangkan untuk tujuan khususnya adalah sebagai berikut: menyediakan guru suatu balikan yang objektif dari kegiatan mereka, mendiagnosa dan memecahkan masalah mengajar, membantu guru mengembangkan keterampilan, sebagai dasar untuk menilai guru, membantu guru mengembangkan sikap positif, dan perhatian utama pada kebutuhan guru.

6. Teknis Fungsional (Jabatan Fungsional) Jabatan fungsional yang tertera dalam STOK Dinas Pendidika kabupaten/kota adalh pengawas sekolah melaksanakan tugasnya atas koordinasi Korwas dan melaporkan hasilnya kepada Kepala Dinas. Analisi hasil kepengawasan dilakukan masing-masing pengawas, sedangkan aparat Dinas Pendidikan mengadministrasikan dan mendokumentasiakan, belum tampak dijadikan pertimbangan penentuan kebijakan pada tingkat pemerintah daerah untuk perbaikan pembelajaran disekolah. A. KELEBIHAN II 1) Menurut saya buku ini sangat bagus sekali karena materi-materi yang dibahas dibuatnya dengan sangat lengkap dan disertai juga dengan gambar. 2) Isi buku ini sudah lengkap, karena ia mengupastuntas semuanya dan juga membahasnya semua satu persatu sehingga pembaca dapat memilah-milah satu per satu dari materi tersebut. 3) Buku ini bisa menjadi buku pedoman yang baik bagi pembacanya terutama mahasisiwa pendidikan. 4) Dan juga terdapat penebalan kata pada kalimat yang penting

B. KELEMAHAN II 1) Tidak adanya rangkuman di setiap pembahasan. 2) Buku ini memang bagus namun penjelaannya kurang baik karena penjelasannya kurang mendetail. 3) Ada beberapa bab sering di jumpai antara kalimat yang tidak berhubungan. 4) Ada beberapa paragraph masih dijumpai kalimat yang bahasanya masih belum sesuai dengan EYD A. KESIMPULAN Administrasi Pendidikan adalah sebuah proses kerja sama untuk mencapai tujuan pendidikan dengan melihat hubungan antar komponen pendidikan sehingga dapat memperbaiki sistem pendidikan dengan menggunakan perangkat yang mendukung kegiatan pembelajaran. Administrasi adalah kegiatan yang menduduki kedudukan sentral di dalam pembinaan dan pengembangan pada setiap kegiatan kerjasama sekelompok manusia, dalam bidang pendidikan juga harus ada administrasi yang mampu mengembangkan dan mencapai tujuan pendidikan. Karena pada lingkungan setiap lembaga pendidikan formal terdapat sejumlah manusia, baik yang berkedudukan sebagai pimpinan maupun sebagai tenaga pelaksana. Buku ini bermanfaat dan berguna bagi para Mahasiswa dan profesi kependidikan lainnya, para pengambil kejuruan tentang ilmu kependidikan, dan mahasiswa calon guru dan mahasiswa yang tertarik terhadap pendidikan.

Related Documents

Cbr
October 2019 51
Cbr
November 2019 47
Cbr
August 2019 56
Cbr
October 2019 87
Adm
May 2020 18

More Documents from "Tiago Martins"