Cbr Busana Dasaer Wanita (1).docx

  • Uploaded by: Aufaa L
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Cbr Busana Dasaer Wanita (1).docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,342
  • Pages: 9
“CRITICAL BOOK REPORT” Mata Kuliah : SEJARAH BUSANA

Disusun Oleh: Dicky chandra Wan aras Aufaa nabiilah lubis

Dosen Pengampu Mata Kuliah : Dra. Hotmaria tampubolon. M.pd

JURUSAN PKK PRODI PENDIDIKAN TATA BUSANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2018

Kata Pengantar Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan RahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Menyimak ini yang berjudul “Critical Book Report”. Penulis berterima kasih kepada Ibu dosen selaku dosen mata kuliah sejarah busana di Universitas Negeri Medan yang sudah memberikan Tugas ini kepada saya. Saya sangat berharap Critical Book Report ini dapat berguna untuk memngetahui kelebihan dan kekurangan buku. Saya juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan oleh karena itu penulis minta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan saya

juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna

kesempurnaan tugas ini.

Akhir kata saya

ucapkan terima kasih semoga dapat

bermanfaat dan bisa menambah pengetahuan bagi pembaca

Medan, 20 Maret 2018

Penulis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Busana adalah segala sesuatu yang di pakai dari ujung rambut hingga ujung kaki termasuk pelengkap, rias wajah dan rambut. Busana dulu berasal dari bahan alami seperti kulih hewan, kulit kayu dan bahan alami lainnya, seiring berkembangnya jaman busana telah di buat dari bahan kain yang berasal dari kapas, bulu domba dan lain-lain. Kini busana dapat di sesuaikan dengan kondisi dan situasinya tergantung busana apa yang ingin di pakai dan dalam kondisi apa. B. Tujuan Critical Book Report ini bertujuan : 1. Mengulas isi sebuah buku. 2. Mencari dan mengetahui informasi yang ada dalam buku. 3. Melatih diri untuk berfikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan oleh setiap bab dari sebuah buku.

C. Manfaat Critical Book Report ini bermanfaaat : 1. Dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan buku tersebut, sekaligus memberi masukan. 2. Memahami secara mendalam isi buku yang di kritik, sehingga tidak mudah lupa dan dapat menjadi bahan diskusi.

BAB II KRITIKAL BOOK

A. IDENTITAS BUKU BUKU 1 Judul: No. ISBN Penulis Penerbit Tanggal terbit Jumlah Halaman Berat Buku Jenis Cover

Ensiklopedia Mini: Mengenal Sejarah Pakaian (Full Color) 9789796658480 Athea Kania Angkasa Februari - 2014 74 200 gr Soft Cover

Buku ini di tulis oleh athea kania, yang berjudul mengenal sejarah busana yang untuk mempermudah kita belajarmengenai sejarah busana. Buku ini di terbitkan oleh gramedia pustaka utama, di terbitkan pada tahun 2014, memiliki tebal 71 halaman dengan warna sampul merah muda dan putih di didesain oleh ichsan widodo. Buku ini terdiri atas 8 BAB, masing masing bab membahas hal yang berbeda. Adapun isi dari tiap bab adalah: BAB I. Celemek Panggul Celemek panggul adalah bentuk pakaian yang sangat sederhana yang dibuat dari sehelai kain panjang yang dililitkan satu atau beberapa kali pada tubuh bagian bawah dari pinggang sampai panjang yang diinginkan. Pakaian ini biasanya disebut dengan pakaian bungkus. Dalam perkembanganya pakaian ini dikenal dengan sebutan kain panjang atau sarung.

BAB II. ponco a. Ponco adalah model pakaian yang dibuat sat lembar dan hanya punya satu lubang ditengahnya agar kepala bisa masuk dan sisi baju tidak di jahit.

BAB III. tunika Tunika merupakan pengembangan bentuk dasar ponco . Dibuat dari kain segiempat, berukuran dua kali panjang antara bahu sampai mata kaki atau sampai batas panggul. Kain dilipat dua menurut panjangnya , dengan lipatan disebelah atas. Pada pertengahan dibuat lubang leher dengan belahan pendek pada bagian tengah muka. Sisi-sisinya dijahit dari bawah hingga +25cm sebelum lipatan. Bagian yang tidak dijahit dipakai untuk memasukan lengan.

BAB IV. kaftan Kaftan merupakan perkembangan bentuk dasar tunika. karena dibuat dari kain yang berbentuk segi empat.Bagian tengah muka dibuat belahan sampai bawah, hingga cara mengenakannya tidak perlu melalui kepala. Bentuk dasar busana ini di Indonesia dikenal dengan nama baju kebaya.

BAB V. kutang Kutang berarti tidak memiliki belahan. Kutang adalah perkembangan dari busana bungkus yang sisinya disatukan. Contoh busana ini adalah kaos yang sering kita

gunakan. Setiap busana bagian atas yang tidak memiliki belahan, bentuk dasarnya adalah kutang.

BAB VI. Pakaian bungkus Bentuk pakaian bungkus merupakan pakaian yang berbentuk segi empat panjang yang dipakai dengan cara dililitkan atau dibungkus ke badan mulai dari dada, atau dari pinggang sampai panjang yang diinginkan seperti celemek panggul. Pakaian bungkus ini tidak dijahit, walaupun pada saat pakaian bungkus ini muncul jarum jahit sudah ada. Pemakaian pakaian bungkus ini dengan cara dililitkan ke tubuh seperti yang ada di India yang dinamakan sari, toga dan palla di Roma, chiton dan peplos di zaman Yunani kuno, kain panjang dan selendang di Indonesia. Pada perkembangannya, pakaian bungkus berbeda-beda dalam cara pemakaiannya untuk tiap daerah, sehingga muncul pakaian bungkus yang namanya berbeda-beda di antaranya: a. Himation, yaitu bentuk busana bungkus yang biasa di pakai oleh ahli filosof atau orang terkemuka di Yunani Kuno. Himation ini panjangnya 12 atau 15 kaki yang terbuat dari bahan wol atau lenan putih yang seluruh bidangnya di sulam. Busana ini dapat dipakai di atas chiton atau dengan mantel. Bentuk busana yang hampir menyerupai himation ini yaitu pallium yang biasa dipakai di atas toga oleh kaum pria di Roma pada abad kedua. b. Chlamys, yaitu busana yang menyerupai himation, yang berbentuk longgar. Biasanya dipakai oleh kaum pria Yunani Kuno. c. Mantel/shawl, yaitu busana yang berbentuk segi empat panjang yang dalam pemakaiannya disampirkan pada satu bahu atau kedua bahu. Pada bagian dada diberi peniti sehingga muncul lipit-lipit dan pada kedua ujungnya diberi jumbai-jumbai. d. Toga,

merupakan bentuk pakaian resmi yang dipakai sebagai tanda kehormatan di zaman republik dan kerajaan di Roma. Ada beberapa jenis toga di antaranya yaitu, toga palla yaitu toga yang dipakai saat berkabung dan toga trabea yang dibuat menyerupai cape bayi. e.Palla, yaitu busana wanita Roma di zaman republik dan kerajaan, dipakai di atas tunika atau stola. Pemakaiannya hampir sama dengan shawl yang disemat dengan peniti. Warna palla pada umumnya warna biru, hijau dan warna keemasan. f.Paludamentum , sagum dan abolla, yaitu sejenis pakaian jas militer di zaman prasejarah. g.Chiton, yaitu busana pria Yunani Kuno yang mirip dengan tunik di Asia. Bahan chiton biasanya terbuat dari bahan wol, lenan dan rami yang diberi sulaman dengan benang berwarna dan benang emas sebagai pengaruh tenunan Persia. h. Peplos dan haenos, yaitu busana wanita Yunani Kuno yang bentuk dasarnya sama dengan chiton, ada yang dibuat panjang dan ada yang pendek. Pada bagian bahu ada lipit-lipit yang ditahan dengan peniti dan ada kalanya pada pinggang juga dibuat lipit-lipit sehingga terlihat seperti blus. Peplos dari Athena memakai ikat pinggang yang diikat di atas lipit-lipit di pinggang. i. Cape atau cope, yaitu busana paling luar pada pakaian pria di Byzantium yang berbentuk mantel yang diikat pada bahu atau leher dan diberi hiasan bros.A BAB VII. celana Celana muncul untuk melengkapi Kaftan. Celana berfungsi menututupi bagian tubuh bagian bawah. Awalnya celana terdiri dari kain berbentuk sarung atau rok yang kemudian dibentuk menjadi celana dengan cara menarik bagian tengahnya, hingga terciptalah berbagai model celana hingga sekaran

BAB VIII. Pakaian daerah indonesia a. Kebaya dari daerah jawa tengah 

Kebaya dari daerah kutubaru atau bef (Surakarta)



Kebaya kartini

b. Pakaian daerah Sumatra barat 

Baju atau kebaya panjang



Baju kurung panjang



Pakaian penari Sumatra barat/blus lengan tiga perempat

c. Pakaian daerah aceh (abaya atau celana panjang) d. Pakaian daerah makasar (baju bodo) e. Pakaian daerah Kalimantan timur f. Pakaian daerah lampung

B. KRITIK Keunggulan dan Kekurangan 

Tampilan sampulnya cukup menarik, materi demi materi yang di jabarkan di buku ini mudah di pahami



Bentuk asal busana di bahans per bab jadi kita semakin faham apa yang di jelaskan di buku tersebut



Serta dilengkapi dengan busana dasar di daerah indonesia menambah kecintaan kita akan indonesia itu sendiri



Sedangkan kekurangan nya yaitu pada gambar yang kurang banyak dalam buku ini padahal seharusanya selain menjelaskan secara teoritis penulisnya seharusnya juga menyertakan gambar agar pembaca semakin faham

BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Jadi pada dasarnya kita harus lebinh mengenal lagi apa yang kita pakai dan bagaimana asal mula pakaian itu sendiri, serta mengenal cara pembuatan nya dan negara asalnya untuk menambah pengetahuan kita akan sejarah busana itu sendiri. A. SARAN Saran bagi pembaca yaitu buku ini sangat bagus dijadikan sebagai buku pegangan untuk kita selain pembahasan nya tidak terlalu berat juga teori nya mudah dimengerti.

Related Documents

Cbr
October 2019 51
Cbr
November 2019 47
Cbr
August 2019 56
Mat.ii.a Busana
June 2020 13

More Documents from ""